Bab 3.

Leo Pagi-pagi sekali sudah berada di kantor, dia masih merasa kesal karena kejadian tadi malam.

Dia sengaja berangkat lebih awal karena dia malas bertemu dengan Jenny, dia merasa jika Jenny makin kesini semakin berani terhadap nya.

Bella yg baru saja tiba di perusahaan terkejut saat melihat bos nya sudah berada di dalam ruangan.

"Selamat pagi pak" sapa Bella.

"Pagi" jawab Leo singkat sambil memejamkan matanya.

'Pak Leo kenapa ya? Kayaknya lagi bete, terus tumben jam segini udah sampai' batin Bella bertanya-tanya.

"Kamu biasa datang jam segini? " tanya Leo.

"Iya Pak, kan saya harus bersihkan ruangan dulu" jawab Bella.

Leo hanya menganggukkan kepala saja, Bella menaruh tas nya di atas meja lalu mulai membereskan ruangan tersebut, dia mengelap meja, rak buku, dan juga beberapa vas bunga, tak lupa dia pun membersihkan debu di lantai dengan vacum Cleaner.

Leo sedari tadi terus memperhatikan Bella, jujur saja setelah acara kemarin Leo seperti ada rasa tertarik kepada Bella, apalagi body Bella yg tidak terlalu kurus dan sedikit berisi di beberapa bagian tubuhnya membuat jiwa haus Leo terguncang.

Beberapa kali Leo menelan saliva nya karena melihat Bella membungkuk, dan Leo semakin tergoda saat melihat Bella mengelap keringat di kening dan juga lehernya.

Tak ingin berlarut-larut dalam hawa nafsu, Leo pun mengalihkan pandangan nya dari Bella, karena dia tak ingin menyakiti Bella yg selalu di anggap wanita baik di matanya.

"Bella, nanti tolong belikan sarapan untuk saya ya di bawah" pinta Leo dengan suara yg parau.

"Baik Pak" setelah selesai Bella pun turun ke bawah untuk membeli sarapan juga membuatkan kopi seperti biasa untuk Leo.

"Ada apa dengan ku? Kenapa aku terus membayangkan Bella? " gumam Leo bertanya pada dirinya sendiri. Dia berdalih mungkin karena kesepian dan karena Bella selalu melayani dirinya di perusahaan jadi dia menyukai Bella.

"Tidak, aku tidak boleh menyukai Bella. Dia wanita baik-baik, aku tak ingin merusaknya hanya karena keegoisan ku" ucap Leo, dia pun mengusap wajahnya dengan kasar, dia ingin berbicara dengan Jenny nanti malam, dia tak ingin rumah tangga nya hambar seperti ini.

Tak lama Bella pun tiba, dia membawa bubur ayam di tangannya dan juga secangkir kopi.

"Ini pak saya membelikan bubur ayam tanpa kacang dan daun bawang" ucap Bella.

"Kamu masih ingat Bella? " tanya Leo terkejut.

"Ingat apa pak? "

"Ini kalau saya tak suka kacang dan daun bawang? "

"Ohh, iya memang bapak tidak suka kan? "

"Iya, Terima kasih ya Bell" ucap Leo lalu dia mulai memakan bubur ayam tersebut, dalam hatinya semakin tersentuh dengan perlakuan Bella padanya, selama ini Jenny bahkan tidak terlalu perduli dengan apa yg Leo sukai dan yg tidak Leo sukai.

Bella kembali ke pantry dan membuat segelas coklat panas, semalam dia kurang tidur karena bekas mabuk membuat nya sakit kepala. Setelah membuat coklat panas dia pun kembali ke ruangan nya.

Leo baru saja selesai sarapan, dia melirik Bella dan mencium aroma sesuatu yg membuat nya penasaran.

"Apa yg kamu bawa itu, Bella? "

"Ini coklat panas pak" jawab Bella.

"Kenapa kamu meminum itu? "

"Semalam saya kurang tidur, jadi saya perlu merelaksasi otak saya pak" jawab Bella sambil tersenyum.

Entah kenapa Leo merasa penasaran, dia pun bangkit dan menghampiri meja Bella, dia menatap gelas yg berisi coklat panas tersebut.

"Apakah enak? " tanya Leo penasaran.

"Bagi saya sih enak, ngga tau kalau bapak" ucap Bella.

"Boleh saya coba? " Leo langsung mengambil gelas tersebut dan meminum nya.

"Pak itu.... Bekas saya" ucap Bella menggantung, tapi sayang Leo sudah terlanjur meminum bekas Bella.

"Kalau bapak mau saya bisa buatkan yg baru, itu bekas saya pak" ucap Bella merasa tak enak.

"Tak apa, ini enak. Buat saya ya kamu buat lagi untuk kamu" Leo membawa gelas tersebut ke meja nya, sementara Bella hanya melongo melihat tingkah bos nya.

"Pak Leo lagi kenapa sih? Sikap nya hari ini aneh banget" gumam Bella, dia pun akhirnya kembali lagi ke pantry dan membuat coklat panas yg baru.

Sementara Leo terus meminum coklat tersebut, dia merasa ucapan Bella ada benarnya jika minuman itu bisa merelaksasi otaknya yg tegang.

"Mulai hari ini aku akan meminta Bella untuk menyajikan coklat panas setiap hari" gumamnya, entah mengapa dia semakin tertarik dengan Bella, semua yg Bella lakukan selalu memberikan energi positif untuk nya.

.

.

Jenny baru saja tiba di studio, hari ini dia ada pemotretan seperti biasa, tapi mood nya sedang tak baik sehingga dia harus beberapa kali mengulang pemotretan.

"Kamu kenapa, Jenn? Seperti nya sedang badmood? " tanya Sehun sambil memberikan sebotol air.

"Iya, kamu selalu paham tentang diriku ya" goda Jenny.

"Leo berulah apa padamu? " tanya Sehun.

"Tak ada, hanya saja semalam aku tak sengaja menampar nya" ucap Jenny.

"Apa? Bagaimana bisa kamu menampar suamimu sendiri? " Sehun terkejut.

"Dia ingin mengajak mu ber cinta, tapi aku sedang lelah. Tiba-tiba saja dia menindih ku membuat ku kesal" ucap Jenny.

"Kamu seharusnya tidak boleh seperti itu, Jenny. Biar bagaimana pun dia adalah suamimu. Bagaimana jika nanti dia marah dan berpaling dari mu? " tanya Sehun.

"Dia tak akan marah padaku, karena dia sangat mencintai ku" ucap Jenny dengan bangga.

"Perasaan orang bisa berubah seiring waktu, Jenny. Sebaiknya kamu perhatikan sikap mu terhadap nya" saran Sehun lalu dia pun pergi meninggalkan Jenny seorang diri.

Terpopuler

Comments

Aerik_chan

Aerik_chan

Sabar...sabar...istigfar...ini ujiannn

2023-11-04

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!