Bab 2.

Sore harinya sebelum acara, Leo mengajak Bella untuk mencari gaun dan aksesoris nya seperti tas dan sepatu. Bella juga di ajak ke salon untuk di rias.

Setelah selesai, Bella pun berkaca. Dia terlihat sangat cantik dan anggun. Sang penata rias pun sampai memujinya.

"Kamu Sangat cantik, semoga tuan Leo suka" ucap si penata rias.

"Hehe Terima kasih sudah merias saya" ucap Bella.

"Sama-sama"

'Apa boleh secantik ini? Aku merasa tak pede' batin Bella.

Bella pun merasa gugup untuk keluar, dia takut Leo mengejeknya dan menertawakan nya.

Dengan mengepalkan tangannya Bella pun memberanikan diri untuk keluar. Saat Bella membuka pintu dia melihat Leo sedang membaca majalah.

Bella pun berdehem membuat Leo menoleh, seketika mata Leo membulat, dia terpaku saat melihat Bella yg saat ini ada di hadapan nya.

'Dia sangat cantik, bahkan lebih cantik dari Jenny,dan tubuh nya itu membuatku bergetar' puji nya dalam hati.

"Pak Leo" panggil Bella membuyarkan lamunan Leo.

"Ah iya, sudah selesai? " suara Leo terdengar serak.

"Sudah pak, apakah saya terlihat lucu? " tanya Bella merasa tak pede.

"Tidak! Kamu sangat cantik" puji Leo, Bella merasa tersipu tapi dengan cepat dia menggelengkan kepala nya.

'Jangan baper, Bella. Pak Leo sudah punya istri, dia hanya memujimu sekedarnya saja' batinnya.

"Ayo kita berangkat sekarang, nanti telat" ajak Leo, Bella pun mengangguk lalu dia berjalan mengikuti Leo di belakang nya. Bella sudah terbiasa berjalan dengan menggunakan sepatu hills karena keseharian dia di kantor memakai sepatu tersebut jadi tidak heran jika Bella nampak anggun saat tengah berjalan.

Sepanjang perjalanan, Leo melirik Bella melalui ekor matanya, dia baru menyadari jika Bella menarik. Selama ini Leo hanya di butakan oleh Jenny sehingga tidak dapat melihat kecantikan Bella.

Setibanya mereka di gedung acara, Leo turun dan mengulurkan tangan nya kepada Bella, Bella merasa aneh dengan sikap Leo padanya.

"Saya bisa sendiri pak" tolak Bella membuat Leo merasa canggung.

"Kita disini datang berdua, jadi kamu harus memegang tangan saya" ucap Leo.

"Tapi pak... "

"Saya tidak suka di tolak" ucap Leo agak menekan.

Bella pun akhirnya menuruti kemauan Leo, dia agak canggung saat pertama kali memegang tangan Leo karena selama ini dia tak pernah kontak fisik dengan Leo.

Di dalam semua orang menyapa Leo dan memuji kecantikan Bella, banyak yg salah paham dengan kedekatan mereka tapi Leo terlihat biasa saja menanggapinya, berbeda dengan Bella yg merasa risih dan takut jika nanti Jenny salah paham padanya.

"Pak saya kesana dulu ya" ucap Bella mencoba menghindar, Leo mengiyakan permintaan Bella.

Bella pergi menuju sebuah meja yg berisi minuman dan aneka kue, dia pun asal mengambil minuman yg ternyata sebuah anggur.

Rasanya aku ingin segera pulang dan berganti baju" gumamnya lalu dia pun meminum anggur tersebut.

"Ini apa? Kok rasanya aneh" tanya nya, tapi dia tak menggubris nya dan terus meminumnya sampai habis.

Setengah jam kemudian Bella merasa sangat pusing dan gerah, dia pun ingin bangun tapi badannya terasa tak ada tenaga, Leo yg mencari keberadaan Bella pun melihat Bella ada di sofa dan menghampiri nya.

"Bella, kamu kenapa? " tanya Leo panik saat melihat ekspresi Bella.

"Pak tolong saya, saya pusing" ucap Bella sambil memegang kepala nya.

"Apa yg kamu minum? " Leo mengambil gelas di atas meja dan menciumnya.

"Kau meminum anggur? " tanya nya.

"Saya ngga tau pak" wajah Bella mulai memerah karena panas di tubuhnya.

Leo langsung memapah tubuh Bella ke atas, dan membawanya ke sebuah kamar.

Bella terus saja mengacau dan berjalan sempoyongan.

"Kamu istirahat disini dulu, saya masih ada janji dengan rekan bisnis" pinta Leo.

"Panas.. Panas.. " ucap Bella sambil mencoba membuka gaunnya sehingga nampak 2 gundukan indahnya. Leo yg melihat itu merasa terpancing, darahnya berdesir saat melihat dada Bella. Apalagi dia sudah lama tidak berhubungan badan dengan Jenny.

"Bella tolong jaga sikapmu! " bentak Leo.

"Tolong pak! Panas! " ucap Bella memohon, dia tak sadar karena sedang mabuk.

Leo tak punya pilihan, dia pun menggendong Bella dan membawanya ke bathup, kemudian dia menyiram Bella dengan air dingin.

Bella menjerit, tak lama dia pun menggigil, Leo terus memperhatikan Bella tapi semakin lama dia semakin tak tega.

Leo mengambil handuk dan menyelimuti tubuh Bella, dia tak ingin semakin terpancing karena dia tak ingin melukai perasaan Bella.

"Lap badanmu, nanti saya bawakan gaun yg baru" ucap Leo lalu dia pergi meninggalkan Bella.

Leo mengusap wajahnya dengan kasar, ada sesuatu yg mengeras di bawah sana yg berusaha dia tahan sekuat tenaga.

Tak lama Leo kembali ke kamar tersebut dengan membawa gaun yg baru, Bella nampak terdiam tak berbicara sepatah katapun.

"Ada apa? " tanya Leo lembut.

"Maafkan saya pak" ucap Bella memelas.

"Tidak apa, kamu salin ya setelah itu kita pulang" ucap Leo di balas anggukan Bella.

'Lain kali aku akan lebih berhati-hati " batin Bella.

.

.

Setelah Leo mengantarkan Bella pulang,Leo pun kembali ke kediaman nya, saat Leo masuk ke dalam kamar dia melihat Jenny yg sudah tertidur pulas dengan memakai dress mini yg sangat menggoda.

Tanpa pikir panjang, Leo pun langsung menerkam tubuh Jenny, dia menciumi bibir Jenny dan mulai membuka dress yg Jenny kenakan.

Jenny yg sedang tertidur terkejut saat suaminya tiba-tiba saja menyerangnya, dengan sekuat tenaga Jenny melawan, tapi dia kalah tenaga dengan Leo.

Nafsu Leo sudah berada di puncak, dia pun segera melepaskan segitiga milik Jenny tapi tiba-tiba saja.

PLAK!!!

Sebuah tamparan mendarat di pipi Leo dan membuat Leo terkejut, sedangkan Jenny terdiam dengan dada yg terengah-engah.

Leo terdiam sambil memegangi pipinya, nafsunya seketika menghilang, Jenny langsung bangkit dan membenarkan dress nya. Tanpa bersalah dia pun meninggalkan Leo yg masih terdiam.

Leo tertawa frustasi, dia berpikir jika di paksa Jenny akan mau menerimanya, tetapi dia salah besar. Jenny malah menampar nya dan pergi meninggalkan nya.

"Sebegitu tidak ingin kah kamu mengandung anakku, Jenny? " gumamnya frustasi.

Jenny pindah ke kamar sebelah dan menguncinya, dia terpaksa menolak Leo karena dia akan di kontrak oleh perusahaan dari Paris, dan itu adalah mimpi Jenny selama ini.

"Maafkan aku, Leo " ucap nya lirih di balik pintu.

Leo berjalan menuju kamar mandi dan mandi air dingin sambil memegangi juniornya.

"Maaf misi kita gagal" ucap nya sambil memejamkan matanya.

.

.

Pagi hari Jenny turun dari lantai atas menuju meja makan, dia tak melihat keberadaan suaminya, hanya ada tante Lusi saja.

"Pagi mah! Loh mas Leo mana mah? " tanya Jenny bingung.

"Sudah berangkat tadi " jawab tante Lusi singkat.

Jenny merasa heran dengan sikap Leo yg tak biasa, karena biasanya Leo akan menunggu dia turun baru berangkat ke perusahaan.

"Apa semalam kalian bertengkar? " tanya tante Lusi.

"Tidak, kenapa mah? "

"Tidak apa, hanya saja tadi wajahnya Leo seperti sedih" ucap tante Lusi membuat Jenny terdiam.

'Dia pasti masih kesal karena semalam' batin Jenny, tiba-tiba ponsel Jenny berdering dan itu panggilan dari Sehun.

"Baiklah aku akan bersiap" ucap nya lalu menutup telpon dan bergegas ke kamarnya.

Tante Lusi yg melihat tingkah Jenny hanya bisa menghela nafasnya, dia merasa bingung dengan rumah tangga putranya yg semakin hari semakin terlihat berantakan.

Terpopuler

Comments

Aerik_chan

Aerik_chan

Lah kan ada pengaman...kb bisa mbak jenny

2023-10-25

1

Aerik_chan

Aerik_chan

Emang boleh? emang boleh? ya boleh lah...

2023-10-25

2

Rea Ana

Rea Ana

membaca

2023-10-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!