"Sekarang makin ganteng saja kamu Van?" ucap paman Hernawan yang memuji Vano. Keduanya saling ngobrol asik, sesekali di ikuti dengan tawa yang ringan.
"Gimana dengan kuliah kamu?"
"Sudah selesai paman, ini lagi cari kerja, dan kebetulan melamar di perusahaan eksterior dan interior rumah."
"Paman doain, semoga kamu di terima kerja disana.."
"Iya paman, terima kasih atas doanya.."
Setelah sekian lama mereka nggak ketemu, mereka ngobrol panjang lebar hingga larut malam, dan akhirnya Vano pun pamit pulang.
******
"Pagi-pagi buta begini mau berangkat, Nin?" tanya ibu yang rupanya sudah bangun duluan.
"Iya bu, takut kena macet. Oh iya bu, nanti Nindy sarapan di kantor saja, ibu nggak usah buru-buru masak..?"
"Baiklah..." kata ibu seraya melambaikan tangan ke arah Nindy. ”Nindy berangkat bu." sahutnya lagi berpamitan sama ibunya.
"Hati-hati." ucap ibu yang menggelengkan kepalanya.
Kali ini, Nindy naik ojek biar cepat sampai di kantor. Sengaja ia berangkat pagi-pagi sekali. Sesampainya di kantor ia langsung mengerjakn pekerjaanya yang tertunda kemarin.
****
"Nindy, Lily, Ellen, ayo kita makan siang bareng." kata Pak Badri salah satu staf kantor.
"Baik pak.." sahut Nindy agak males. Gimana gak males, Pak Badri orangnya nyebelin.
"Mbak Nindy di mana?"
Satu pesan masuk dari Vano, dan hanya di baca oleh Nindy, karena ia buru-buru mengejar Pak Badri Lily dan Ellen yang sedang menuju lift, dan belum sempat membalasnya. Begitu masuk di lift ternyata Vano juga di situ, Nindy kaget melihat Vano, tapi dia hanya diam karena ada pak Badri.
"Kita makan masakan jawa saja, kelihatanya enak nih..."
"Boleh juga pak." jawab Nindy.
"Bapak-bapak kaya gini to, selera mbak Nindy..??"
Pesan dari vano. Padahal mereka satu lift, tapi ngomongnya lewat pesan singkat.
"Ssstt..!! Diam kamu Van.” Balas Nindy karena dia merasa Vano meledeknya.
Di rumah makan.
"Nin kamu harusnya cari cowok yang serius, jangan gonta ganti pacar melulu.." ucap pak Badri di sela-sela makanya. Nindy hanya mengangguk dan tersenyum kecut.
"Tolong nanti makananku kalian bayarin dulu ya, saya kembali ke kantor dulu.." kata Pak Badri tanpa rasa malu.
Setelah kepergian pak Badri kami bertiga saling menggerutu. "Huuu dasar kakek-kakek." umpat Ellen.
Nindy pulang agak malam karena lembur dua jam. Beberapa pesan masuk dan itu dari Ririn.
"Nin, tadi aku liat Kia bersama cewek, ia makan malam di restoran, ternyata dia bosan karena ada cewek baru, sungguh kurang ajar banget dia...!!" Pesan dari Ririn.
"Maaf Nin, bukan apa-apa, aku mau kamu tahu aja bagaimana aslinya Kia, setelah kamu nangis di tokoku kemarin, aku penasaran dan dongkol banget sama si brengsek itu.."
"Iya Rin, aku paham maksud kamu." Balas Nindy.
"Ya sudah, jangan kamu fikirin, yang penting kamu sudah tau watak busuknya.." jelas Ririn.
"Iya, Rin. Aku ngerti. Ya sudah, aku tutup dulu telfonya.."
"Iya, Nin. Ingat pesanku, jangan berbuat yang macem-macem, ngerti?"
"Tenang saja, Rin."
Setelah menutup telfon, Nindy segera cabut, dan meluncur ke restoran yang di maksud Ririn. Ia berbohong, dan bermaksud akan memberi pelajaran kepada Kia. Rasa sakit di hatinya, mendorong ia melakukan hal itu. Nindy menunggunya di depan restoran. Tak berapa lama..
"Sis makasih buat hari ini." ucap Kia kepada Siska pacar barunya dan mereka masuk ke dalam mobil. Sebelum Kia menyalakan mobil, Nindy segera berdiri di depan mobilnya.
"Keluar kamu!" kata Nindy sambil berkacak pinggang.
"Heehhh..!! Ini apa-apan!?" teriak siska.
"Kamu jangan berani-berani berteriak di depan aku?" ucap Nindy sambil melotot.
"Apa urusan kamu? Mang siapa kamu?" ucap Siska dengan angkuh.
"Aku? Pacarnya Kia!!" jawab Nindy dengan sinis.
"Terus selama ini, aku kamu anggap apa?" teriak Siska yang melotot ke arah Kia.
"Ya pacarlah." jawab Kia dengan geram sambil menatap Nindy.
"Oww, jadi begini sifat asli kamu!!?" ucap Kia yang masih menatap Nindy.
"Ya, memang kenapa? Kamu nggak suka?"
"Dasar cewek tak tahu malu!! menyesal aku telah pacaran sama kamu, untung saja aku gak pilih kamu sebagai istriku.!!!!!" terikan Kia dengan lantangnya terdengar oleh Nindy.
"Aku juga nggak mau lihat muka kamu lagi!! Cowok playboy, tukang gonta ganti wanita, aku sudah muak melihat tampangmu, untung saja sudah putus. Hai cewek matre, hati-hati saja kamu pacaran dengan dia, mungkin nanti besok atau lusa kamu akan ngalamin hal yang sama seperti aku." ucap Nindy dengan keras dan meninggalkan mereka.
Nindy tersenyum puas. Sesaat dia berjalan menyusuri jalanan kota yang temaram oleh lampu kota yang bersinar terang. Beberapa menit kemudian ia berhenti dan menangis sejadi-jadinya. Tak ada yang menyaksikan atau melihatnya saat itu, di tengah hiruk pikuk suasana kota. Ia tumpahkan semuanya.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 280 Episodes
Comments
ShanOh
Kalo aku jdi nindy kok malah malu ya.. Mending bersikap cuek masa bodoh terus cari lagi kalo aku sih gitu ya 😂😂😂 aku orangnya kan masa bodoh klo pcr ku selingkuh mana peduli 😂😂😂
2021-03-28
3
IntanhayadiPutri
Aku mampir nih kak, udah 5 like dan 5 rate juga.. jangan lupa mampir ya ke ceritaku
TERJEBAK PERNIKAHAN SMA
makasih 🙏🙏
2020-11-19
0
flower garden
Nindy dengan Kia dikenalkan sama bokapnya Nindy.... pastinya boring ngejalaninnya Krn ga enak✌️
2020-09-10
4