Lisa balik ke kamarnya kemudian dia mencoba semua barang yang dia beli.
Dia sekarang memakai dress warna putih dan mencoba make up tipis-tipis yang membuat wajahnya menjadi cantik natural.
"kata oppa. Seminggu lagi aku akan balik ke kampus"
"aku akan buat derren menyukaiku dan meninggalkan sella"
"setelah itu aku akan mencampakkannya seperti dia mencampakkanku" berbicara di depan cermin
"aku sudah bilang Lisa. Kamu ini sebenarnya cantik. cuman kamu yang ga mau rubah penampilan kamu dulu"
Nisa pernah menasihati Lisa pemilik tubuh yang dulu untuk merubah penampilannya. Namun bukannya Nisa di tanggapi justru Nisa di abaikan.
menurut Lisa pemilik tubuh yang dulu. Nisa adalah wanita yang munafik dan naif. Dia sok-sokan menasihatinya untuk mendapatkan simpati teman-temannya. Mengingat Nisa adalah primadona dan mahasiswi berprestasi.
"meskipun tubuhku masih sedikit gemuk. Untuk seminggu kedepan aku yakin tubuh ini akan cukup ramping" meyakinkan diri
"tok tok tok" suara ketukan pintu kamar Lisa
"siapa" tanya Lisa
"ini oppa sayang"
Mendengar suara oppa nya membuat Lisa langsung berdiri dan membukakan pintu kamarnya.
Arya dibuat bingung dengan penampilan Lisa saat ini. Mengingat Lisa yang dulu berpenampilan tomboy dan selalu identik dengan kacamata. Sekarang penampilan Lisa tampak anggun dan cantik dengan polesan make up tipis di wajahnya.
"kamu Adeknya oppa" memegang bahu Lisa dan masih memandangi Lisa dari atas ke bawah
"iya lah oppa, emang oppa masih punya adik yang lain" ujar Lisa
"kamu beda banget sayang, kamu cantik banget" terpesona dengan penampilan sang adik.
"iya aku tau aku cantik oppa. Kan Lisa sudah bilang kalau Lisa akan berubah jadi gadis cantik dan pintar untuk membanggakan Hyung" ucap dengan penuh kepercayaan diri
"iya sayang. Lalu dimana kacamatamua?"
"aku pakai softlens kak. Kacamatanya Lisa buang. Lisa pengen tampil beda mulai sekarang" ujarnya
"adik oppa ini semakin pintar dan cantik. yasudah ayo kita makan malam. Bibi memasak banyak makanan lezat" menarik tangan Lisa
Para maid dan pekerja di monsion itupun terkejut dengan adanya wanita yang datang dari arah lantai dua. Mereka mengira jika wanita itu adalah kekasih Arya.
"selamat makan malam tuan Arya dan nona" ujar salah satu maid
"emm.. Tuan Arya. Dimana nona Lisa dan siapa wanita ini" bisik kepala pelayan disana sembari melirik gadis cantik yang ada di sebelah tuannya itu.
"ya ampun.. gadis ini Lisa buk. Masa ibuk ga tahu" ibuk Nia adalah panggilan Arya dan Lisa kepada kepala pelayan itu.
"li-lisa??.. Nona Lisa?" tanya buk Nia
"iya bukk. Ini Lisa" ujar Lisa sembari memasukkan makanannya ke mulut menggunakan garpu.
"ya Allah nduk. Kamu cantik sekali. Kamu manglingi ibuk saja" ucap kepala pelayan itu.
"ibuk ada-ada saja. Dari dulu Lisa juga udah cantik buk. ibuk aja yang ga tahu" balas Lisa
"tapi biasanya nona Lisa berperilaku tomboy dan memakai baju pria" ujar ibu Nia
"itu kan dulu buk. Sekarang Lisa mau tampil beda. Lisa mau terlihat cantik dan elegan" ucap Lisa penuh bangga
"iya nduk. Semoga sukses" memberikan semangat
"siap buk Nia" dia tersenyum dan melanjutkan makannya
"oppa. Lisa mau itu" menunjuk makanan yang ada di depan Arya
"yang ini" menunjuk makanan yang ada didepannya
Lisa pun mengangguk tanda benar.
"suapi aku oppa"
"katanya diet. Ini sudah malam Lisa kamu beneran mau makan steak?" ucap Arya meninggalkan Lisa jika dirinya sedang menjalani diet.
"sedikit saja kan ga papa oppa. Lagian besok kan aku lari dan nge-gym lagi" ujarnya
Arya hanya menggeleng-geleng lalu memotong kan steak itu dalam potongan kecil-kecil. Kemudian di suapkan ke adik kesayangannya itu.
"enak?"
Lisa hanya mengangguk angguk sembari tersenyum.
"aku memang akan diet. Tapi aku tidak akan menghindari makanan berlemak. Makan sedikit kan ga masalah" ucap Lisa
"iya sayang. Makan banyak pun sebenarnya ga papa" mencubit pipi chubby Lisa
"no. Aku mau diet" menyilangkan tangannya
"buk mulai saat ini jangan berikan aku susu saat aku mau tidur. Aku akan mengurangi minuman dengan kadar gula tinggi. Kalau ibuk mau kasih susu yang ga ada gulanya saja" titah Lisa kepada buk Nia
"baik nona"
kepala pelayan itu sangat bahagia dengan perubahan yang terjadi di diri Lisa. mengingat Lisa yang dulunya cuek dan sering menyendiri.
Dia tersenyum melihat tingkah kakak dan adik itu yang semakin akrab dan tingkah manja Lisa yang membuat suasana monsion itu yang tadinya senyap sekarang mulai menghangat.
...****************...
Seminggu telah berlalu. Akhirnya Lisa sudah pulih dari sakitnya. Lisa bosan di monsion sehingga dia pagi-pagi sudah bersiap-siap untuk pergi ke kampusnya itu.
di ruang makan, Lisa dan hyungnya sedang menyantap sarapan mereka.
"oppa.. Anterin Lisa ya. Aku mau oppa yang antar Lisa ke kampus"
"iya sayang. Nanti oppa antar"
Penampilan Lisa sekarang sangat berbeda. Kini tubuhnya mulai ramping tubuhnya sudah bisa di bilang body goals.
Lisa mengunakan dress warna merah maroon dengan jaket kulit. Dia juga memoles tipis wajahnya dengan make up yang sudah dibelinya kemarin. Dia terlihat cantik dan elegan.
Lisa dan Arya pun berjalan menuju mobil.
"adik oppa ini semakin cantik saja, kalo oppa ga inget kalo Lisa adik Hyung udah oppa pacari" gombal sang kakak melihat penampilan adiknya yang semakin hari semakin membuatnya takjub.
"oppa simpan aja gombalnya buat calon kakak ipar nanti" menbungkam mulut kakaknya dengan jari telunjuk.
"yuk berangkat" Arya mengandeng Lisa menuju mobil.
"Nanti kalo sudah sampai kampus. Belajar yang bener jangan nakal. Nanti kalo ada cowok yang deketin kamu lapor sama hyung, supaya Hyung tahu lelaki mana yang berani mendekati bidadari kecilku ini" mencolek dagu Lisa
"huh.. Aku sudah besar oppa. Jangan kaya gitu. Lisa bisa jaga diri Lisa dengan baik. oppa paham" cemberut
melihat tingkah Lisa membuat Arya gemas dan terkekeh. Arya pun mencubit pipi Lisa yang sudah mulai tirus itu.
"kamu udah ga gembil pipinya. oppa harus nyubit bagian mana saat ini. Ga ada yang bisa di cubit" mengacak-acak rambut Lisa.
"oppa jangan berantakin rambut Lisa. Nanti jadi jelek" membenarkan rambutnya yang sudah berantakan akibat ulah oppanya.
"siapa suruh kamu menggemaskan. oppa ga tahan buat ngusilin kamu. oppa benar-benar gemas. Kalo bukan adek oppa. Udah aku telan kamu saking gemasnya" Arya pun terkekeh-kekeh
"telan-telan.. Enak aja" mencubit perut rata Arya
"aww aww.. " meringis berpura-pura kesakitan
"rasain. Makanya jangan usil" mencaci oppanya lalu menatap cendela
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments