Michelle mendekat

"Terima kasih karena tuan Michelle mau mengantar saya." ucap Luna.

"Tidak perlu berterima kasih, Luna. akulah yang harus berterima kasih padamu."

pintu rumah Luna terbuka, seorang pria keluar dari pintu itu. dia adalah kakek Lu yang dari tadi melihat Luna dari balik tirai di ruang tamu.

"Selamat malam kek." Sapa Michelle

"Selamat malam." jawab kakek Lu.

"Oh ya, Luna. Aku kembali dulu ya Jangan lupa besok aku akan menjemputmu. Oh ya Besok pagi aku akan menjemputmu karena kendaraanmu ada di butik." ucap Michelle.

"Baik, Tuan. terima kasih." jawab Luna.

Kakek Lu menatap pria yang memang dikenal olehnya. pria itu adalah teman dari cucu laki-lakinya, setelah mengantar Luna Michelle pergi.

"Ada apa kek, kenapa keluar?" tanya Luna.

"Tidak apa-apa." jawab kakek Lu dengan nada suara yang begitu sinis.

Sesaat kemudian keluar si kembar dari rumah Luna.

"Mama." panggil Xiaomi.

"Lho, kok Kalian ada di sini?" tanya Luna yang terkejut saat melihat Xiaomi ada di sana.

"Mama." panggil Xiaoran.

"Bagaimana mereka ada di sini, kek?" tanya Luna saat melihat si kembar ada di rumahnya.

"Tadi kakek Han itu membawa cucunya kemari, Karena ada urusan mendesak dia meninggalkan bocah kembar ini di sini." jawab kakek Lu.

"Oh begitu ya." Luna menganggukkan kepalanya.

"Luna, bisa kamu antar anak-anak ini kembali?" tanya kakek Lu.

"Apa orang tuanya tidak menjemput kek? kan ada ayahnya." jawab Luna.

"Kemungkinan ayahnya pulang malam, kata kakek Han kamu diminta untuk mengantarkan mereka." jawab kakek Lu.

Luna sih mau-mau saja, tapi kalau mengingat pria menjengkelkan yang terus-menerus mencibirnya itu membuat Luna sedikit berat untuk mengatakan Iya.

"Bagaimana Luna?" tanya sang kakek Lu.

Luna menganggukkan kepalanya perlahan-lahan.

"Ya sudah kalau begitu, tolong kamu antar mereka sekarang. Kasihan kalau mereka ingin pulang." ucap kakek Lu.

Dalam hati Luna benar-benar tidak ingin mengantar si kembar, bukan karena tidak ingin menolong si kembar sih.. tapi karena sikap menyebalkan dari ayah mereka yang membuat Luna benar-benar tidak suka.

Luna mengantarkan si kembar kembali ke rumah mereka, namun sialnya ketik Luna mengantar Xiaomi dan Xiaoran, saat itu juga Yuan baru pulang ke dari perusahaannya dan baru keluar dari mobilnya.

"Apa yang kamu lakukan di rumahku?" tanya Yuan dengan nada bicara yang begitu tidak menyenangkan.

"Tadi ayahmu membawa anak-anak ini ke rumahku, karena ada urusan pribadi beliau meninggalkannya di sana." jawab Luna.

Yuan tersenyum sedikit mencibir.

"Alasan yang kamu katakan itu sudah sangat basi, banyak sekali wanita yang melakukan hal itu, dengan alasan yang sangat wajar itu Kamu kira aku akan percaya?" Yuan langsung menghujat Luna.

Bukannya wanita itu marah, dia malah tersenyum kepada Yuan. "Jangan kira kamu kaya dan tampan aku akan jatuh hati padamu seperti wanita-wanita yang ada di luar sana. Dengar baik-baik ya Tuan. Aku tidak terlalu mata duitan dan aku juga tidak terlalu memandang harta, jadi jangan kamu samakan aku dengan para wanita yang ada di luar sana. Sebenarnya aku juga enggan mengantar anak-anakmu ini, lain kali kalau kamu berbicara dengan seorang wanita berbicara dengan sopan. Gunakan mulutmu itu dengan baik karena belum tentu mulut yang kau anggap bagus itu akan berfungsi selamanya." ujar Luna yang kemudian mengelus rambut si kembar.

"Kakak mau pulang dulu ya, kalian segera tidur. Oh ya pasti kakek sudah memberi nomor ponsel kakak, kalau kalian tidak bisa tidur telepon kakak, oke!" karena naluri keibuan dari Gadis itu mencium kening si kembar dengan begitu lembut.

"Selamat malam mama." ucap Xiaomi dan Xiaoran yang kemudian langsung berlari masuk ke dalam rumah.

Senyum yang begitu cantik dan menawan ditunjukkan oleh Gadis itu kepada si kembar, namun sesaat kemudian ketika dia menoleh kepada Yuan senyum iblis ditunjukkan olehnya. Luna kemudian masuk ke dalam mobil dan melajukan mobilnya dengan kencang.

"Dasar wanita urakan, Siapa juga yang mau sama dia." kesal Yuan yang kemudian masuk ke dalam rumah.

"Tapi kalau dilihat-lihat Gadis itu sangat cantik, Tuan. dia sangat pandai menaklukkan si kembar." ucap sekretaris pribadi Yuan yang bernama Chen.

"Aku tidak akan pernah meliriknya, Chen. dia bukan tipeku, lagi pula masih banyak wanita yang akan mengejarku." dengan bangga Yuan mengatakan itu kemudian masuk ke dalam rumah.

Dua kali pertemuan antara Luna dan Yuan hasilnya mereka seperti air dan api.

Keesokan hari malam sudah menunjukkan aktivitasnya, hari ini Luna akan pergi ke pesta yang diadakan oleh salah satu pengusaha, lebih tepatnya itu pesta yang diadakan oleh para pengusaha untuk mendapatkan kerja sama antar pengusaha.

Hari ini akan ada launching dari beberapa brand milik Michelle.

"Bagaimana? apakah aku cocok memakainya, kakek?" tanya Luna kepada kakeknya.

"Kamu akan mendapatkan begitu banyak pujian, gadis kecilku. kamu memang selalu terlihat cantik." jawab kakek Lu.

Luna pergi ke pesta para pengusaha bersama dengan Michelle, pria itu sudah menunggunya di luar rumah. Michelle berpamitan kepada kakek Lu.

"Tolong jaga baik-baik cucuku, Jika kamu berani melakukan sesuatu yang tidak baik akan kupastikan kepalamu itu akan menggelinding di jalanan." ancam kakek Lu.

"Tenang saja, kakek. Aku tidak akan berani macam-macam sama dia, beberapa waktu yang lalu saja dia sudah membuat pencuri bapak belur. Aku tidak mau mengalami kondisi seperti itu." jawab Michelle sembari tersenyum.

Mobil sport berwarna merah itu akhirnya meninggalkan rumah kakek Lu, dalam diam dia menatap cucunya yang memang terlihat begitu cantik dan anggun.

"Berapa banyak pria yang jatuh cinta padamu, Luna? namun sayangnya kamu tidak membuka hati sama sekali, Setelah kematian orang tuamu kamu sedingin es. Bahkan kamu tidak membiarkan orang lain memberi cinta padamu." ucap kakek Lu. Pria itu menghembuskan nafasnya berulang kali, dia menatap langit yang penuh bintang yang begitu indah malam ini.

Sekitar 30 menit kemudian Luna dan Michelle sudah sampai di tempat launching produk mereka, perusahaan keluarga Han yang tidak lain milik Tuan Han yang sekarang dipegang oleh Yuan adalah partner bisnis dari Michelle.

"Kamu benar-benar terlihat cantik, Luna." puji Michelle.

"Anda terlalu memuji saya, tuan." jawab Luna yang terlihat biasa saja ketika orang lain memujinya.

"Tidak, aku tidak berbohong. Kamu benar-benar sangat cantik." Luna tersenyum sembari sedikit menundukkan kepalanya.

Michelle menggandeng tangan Luna, membawanya masuk ke pesta yang begitu meriah hari ini. "Ini benar-benar di luar perkiraanku, mereka semuanya adalah orang-orang hebat." ucap Luna.

"Hari ini adalah hari yang sangat spesial, kita akan launching beberapa brand yang sudah dimiliki oleh butik kita." jawab Michelle.

*Bersambung*

Mohon dukungannya untuk karyaku.

*Isteri bar-bar bos mafia

*Air mata dan pembalasan

*Isteri bar-bar bos mafia 2

Baca novelku yang lain, terima kasih 🥰👍❤️😊😊

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

Yuan awas nanti kamu bucin sama Luna 😅😅😅😅

2023-10-26

0

Bunda HB

Bunda HB

Crazy up donk mba thor,biasanya novel2 yg dulu aku bca sll crazy up.🙏🙏😀😀💪💪

2023-10-25

1

Rahma Inayah

Rahma Inayah

lanjut thor

2023-10-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!