Senyum Michelle

"Oh begitu ya." jawab santai Michelle.

"Kenapa cuma hanya begitu saja, Tuan. Dia sudah menganiaya saya, dia main kekerasan kepada saya." Veve mencoba untuk terus memprovokasi Michelle.

Hanya ada senyum sedikit malu dari pria itu, jika diingat kembali mengenai cerita yang sering dikatakan oleh Jason. Dia malah ingin tertawa, beberapa foto pernah dikirimkan oleh Jason kepada Michelle. Beberapa foto pertandingan dari Luna.

"Tuan, Kenapa Anda tersenyum? saya ingin meminta keadilan kepada tuan." ucap Veve.

Michelle mengambil ponselnya, dia langsung menelpon Luna dan meminta Gadis itu untuk ke kantornya. Bukannya Michelle percaya dengan kata-kata yang diucapkan oleh Veve, namun dia ingin melakukan sesuatu. Michelle ingin memberitahu kepada Veve mengenai sesuatu yang tidak akan pernah disangka oleh Luna sendiri.

Beberapa menit kemudian Luna sudah berada di kantor Michelle.

"Selamat siang, Tuan Michelle." ucap Luna yang sudah masuk ke kantor Michelle.

"Siang Luna, duduk sini." Michelle meminta Luna untuk duduk di sofa bersama dengan Veve.

"Ada apa Tuan?" tanya Luna. Gadis itu menatap Veve yang sudah ada di kantor Michelle.

"Lihatlah Tuan, dia seperti seorang wanita yang tidak berdosa sama sekali. Setelah dia mencelakai saya.. setelah dia membuat saya seperti ini, Lihatlah tingkah lakunya seperti itu." ucap Veve.

"Apa sudah aku lakukan padamu?" tanya Luna.

Veve kemudian mulai berakting sedih, dia memegang pipi juga perutnya.

"Kamu sakit perut atau sakit gigi?" tanya Luna yang hendak menyentuh pipi Veve. Namun wanita itu menangkis tangan luna.

"Kamu tidak usah berpura-pura seperti itu, Luna. tidak usah berpura-pura baik di depan Tuan Michelle. Kamu.. kamu kejam, kamu.. kamu sudah menganiaya aku." ucap Veve.

Luna menatap Michelle dengan tatapan mata yang penuh dengan kebingungan.

"Apa maksudmu? memangnya apa yang sudah aku lakukan sama kamu?" Luna sedikit bingung.

"Tuan lihat sendiri kan, wanita ini benar-benar pandai berakting. dia benar-benar tidak tahu diri, Dia sudah membuat kesalahan tapi dia seperti wanita yang tidak berdosa sama sekali." kata Veve.

Setelah mengatakan itu terlihat Veve mulai berakting kesakitan.

"Oya, Luna. kata Veve dia habis kamu pukul." jawab Michelle.

"Apa?!" Luna terkejut.

"Iya kan, kamu tadi mencekikku, menamparku dan memukulku. tubuhku ini benar-benar sakit, aku ini gadis lemah, Luna. Kenapa kamu berani melakukan hal itu padaku!" bentak Veve.

Luna sendiri juga kaget dengan perkataan Veve, bukan apa-apa sih.. jika ada seseorang yang dihajar oleh Luna maka dia tidak akan baik-baik saja.

"Apa kamu yakin aku memukulmu?" tanya Luna penasaran.

"Tentu saja, mungkin di tubuhku tidak ada bekas luka, tapi sakit dalam yang kurasakan." jawab Veve.

"Oh begitu ya." Luna menatap Veve. sesaat kemudian Luna menatap Michelle. "Apakah benar aku memukulmu, Veve? Lalu bagaimana aku memukulmu tadi?" tanya Luna.

Michelle menatap Luna yang menanyakan hal itu. "Kamu mau mempermainkan aku ya? tentu saja tidak. Aku cuma ingin tahu aku memukulmu Seperti apa, coba kamu tunjukkan padaku bagaimana caraku memukulmu?" tanya Luna.

Veve kemudian begitu bersemangat, dia benar-benar yakin kalau Luna sudah kalah. salah satu tangan wanita itu menyentuh pipinya sembari menunjukkan bagaimana cara Luna memukulnya tadi. Padahal itu semua hanyalah aktingnya.

"Kamu memukulnya seperti itu, Luna?" tanya Michelle.

"Jadi aku memukulmu seperti itu ya, Veve?" tanya Luna.

"Benar, kamu benar-benar menyakitiku." jawab Veve.

"Bolehkah.. Oh jadi seperti itu." ucap Luna. salah satu tangannya sedikit digerakkan kemudian jarinya diremas.

BUGG..

Luna langsung meninju wajah Veve, tinjuan yang dilakukan itu lumayan keras sih.

Michelle langsung terkejut, dia terjingkat saat melihat Luna tiba-tiba memukul wajah Veve. "Apa yang kamu lakukan, Luna?!" seru Michelle.

"Maaf tuan, aku hanya memperagakan apa yang dikatakan oleh Veve." jawab Luna.

"Maksudmu?" tanya Michelle.

"Tadi dia bilang aku sudah memukulnya kan? aku sudah mencekiknya juga memukul perutnya. Tapi kalau aku memukul perutnya Kenapa tidak ada bekas, padahal aku ini seorang wanita yang suka berkelahi dan main kekerasan. Kalau aku memperlakukan seseorang atau memukulnya aku tidak akan memukulnya dengan pelan." jawab Luna.

Michelle menganggukkan kepalanya. "Benar juga ya, apalagi yang aku dengar kalau kamu itu juara beladiri. Main pedang, karate juga permainan-permainan kasar itu kan?" tanya Michelle.

Luna menganggukkan kepalanya, sedangkan Veve.. Dia sangat terkejut, wajah cantik dan mulusnya itu tentu saja sekarang memiliki stempel hasil dari sentuhan Luna.

"Maksudku itu, jika aku melakukan kekerasan di wajah Veve akan ada bekas. Karena tidak ada bekas jadi aku memperagakannya dengan santai." Luna mengatakan itu.

Michelle ingin tertawa namun dia tidak mungkin melakukannya, karena itu akan menyinggung Veve.

"Aku.. aku..," Veve kebingungan.

"Dengarkan aku baik-baik, Veve. Luna tidak bermaksud jahat padamu, tapi kenapa kamu memfitnah dia. Apakah ada sesuatu yang tidak Kamu suka darinya? sebenarnya aku ingin bekerja sama dengan Luna Sudah beberapa tahun yang lalu, karena gadis ini lebih fokus dengan sekolah juga beberapa karirnya dia menolak semua permintaanku. Sekarang dia baru menerimanya, namun sayangnya aku sedikit kecewa karena kamu memperlakukan Luna seperti ini. Apalagi dia adalah adik dari sahabat karibku." ucap Michelle.

Veve kehilangan kata, dia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun lagi. Mungkin sepatah kata hanya aku, setelah itu dia tidak berani melanjutkannya.

Michelle tersenyum, wanita bodoh yang ada di depannya itu benar-benar sangat bodoh. Dia tidak berpikir panjang untuk memfitnah seseorang, sekarang hasilnya di wajahnya ada stempel hasil tinjuan keras dari Luna.

"Tapi Tuan lihat sendiri kan dia habis memukulku." Veve terus memegang pipinya itu. Karena aku cuma ingin mengatakan padamu kalau aku itu bukan wanita penyabar." jawab Luna.

"Kamu dengar sendiri kan, jika Luna ingin menampar atau memukulmu pasti ada bekas memar di wajahmu. Tapi karena tidak ada apapun aku tidak yakin kalau dia melakukannya. Oh ya, Veve. ini peringatan pertama untukmu, Aku tidak ingin kamu mengulanginya lagi. Aku benar-benar sangat kecewa padamu." setelah mengatakan itu Michelle meminta Veve untuk kembali ke tempatnya. Sedangkan Luna, dia tidak kesal sama sekali namun dia cuma tidak habis pikir.

"Apakah kamu meninjunya dengan keras, Luna?" tanya Michelle.

"Tentu saja tidak, Tuan. Kalau saya meninjunya dengan keras Mungkin dia akan pingsan." jawab Luna.

Michelle malah tersenyum kepada Luna, Walaupun dia merasa kasihan kepada Veve namun itu kesalahannya sendiri.

"Oh ya Luna, jangan lupa besok aku akan menjemputmu karena kerjasama ini akan membuat tempatku semakin besar." kata Michelle.

"Baiklah kalau begitu, Tuan. Saya akan melakukan seperti yang tuan katakan." jawab Luna yang kemudian keluar dari kantor Michelle.

Pria itu benar-benar tersenyum, senyumnya begitu menawan ketika dia melihat ekspresi tidak terkata dari Luna.

"Dia gadis yang begitu berbeda, dia tidak pernah memandang orang lain seperti yang dilakukan oleh para wanita-wanita yang selalu mengejarku." ucap Michelle sembari tersenyum.

*Bersambung*

Mohon dukungannya untuk karyaku.

*Isteri bar-bar bos mafia

*Air mata dan pembalasan

*Isteri bar-bar bos mafia 2

Baca novelku yang lain, terima kasih 🥰👍❤️😊😊

Terpopuler

Comments

Nor Azlin

Nor Azlin

tu kan dapat benaran tamparan maut dari luna itu pun belum juga dikasih yang kencang kalau kencang dikit tadi kamu itu nasuha rumah sakit deh dasar perempuan ular deh kamu itu veve ....udah bilang juga si Michelle itu teman nya kakak Jason juga enggak mau di dengarin rasain penumbuk maut si luna 🤣🤣🤣🤣🤣 mau ngadu sama Michelle tapi yang dapat penumbuk nya luna...lanjut kan thor

2023-11-19

1

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

gimana Veve msh kurang gak 🤭🤭🤭

2023-10-24

0

Rahma Inayah

Rahma Inayah

kurang satu luna perut nya veve blm km pukul bknnya td dia bilang pada michell km mukul perut nya jg menampar nya..luna km lawan ..nyatanya km slah lawan

2023-10-24

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!