Beradu mulut

"Heh...," hembusan nafas panjang dari Luna.

"Kamu mau apa ke rumahku?" tanya Yuan.

"Kamu ini pede sekali sih, Kamu kira aku kemari karena ingin mencarimu? Maaf ya aku kemari itu karena aku ada urusan dengan kakekku. Aku menjemput kakekku." jawab Luna.

Yuan sedikit tersenyum. "Aku tahu semua trik para wanita yang ingin mendekatiku." ucap Yuan.

Luna ikut tersenyum kemudian menatap pria yang ada di depannya. "Lagian jadi pria itu jangan terlalu percaya diri, kalau terlalu percaya diri jatuhnya akan sakit." jawab Luna.

Perkataan yang dikeluarkan oleh Luna bagaikan penghinaan yang sangat besar bagi Yuan. Wanita mana yang tidak akan jatuh cinta kepada pria kaya yang memiliki begitu banyak harta, Namun sayangnya berbeda dengan Luna. Dia adalah gadis bebas dengan semua pencapaian yang sudah dia dapatkan juga kehidupan santai yang dia lalui.

"Jangan-jangan kamu cuma berpura-pura, Sebenarnya kamu ini ingin mendekatiku dengan alasan kamu menjemput kakekmu? dengan begitu kamu akan bertemu denganku kan?" Yuan terus memprovokasi Luna.

"Dengar ya kakek tua, walaupun aku tidak tahu siapa dirimu tapi jangan bandingkan aku dengan para wanita-wanita yang mendekatimu. Kamu itu hanyalah pria arogan dingin dan sok kaya. Jadi aku tidak akan jatuh hati ataupun berusaha untuk mendekatimu." lagian 1000 pria mengejarku jika di dalamnya ada kamu aku juga akan membuang semuanya." jawab Luna yang kemudian menarik tangan sang kakek.

Kakek lu dan Tuan Han menatap dua orang yang sedang beradu mulut itu, niatnya sih ingin menjodohkan mereka langsung. Tapi melihat situasi seperti ini nyali mereka langsung menciut, Ternyata Gadis yang akan dijodohkan kepada Yuan itu adalah gadis yang tidak bisa ditaklukan dengan mudah. Dia tidak tergoda dengan kekayaan dia juga terlalu santai hidupnya.

Luna tersenyum kemudian berkacak pinggang di depan Yuan.

"Wow.., Gadis ini benar-benar sangat berani. dia bahkan menghina Tuan Yuan dengan kata-kata pedasnya." guman Paman Ding dalam hati ketika dia mendengar semua perkataan Luna.

"Aku tegaskan padamu ya, Aku tidak akan tertarik dengan wanita semacam dirimu. Kamu kira Dengan mengatakan itu aku akan melirikmu? kamu kira Dengan mengatakan itu juga aku akan suka padamu? dengar ya, Aku ini bukan wanita murahan dan matre. Jadi simpan semua ocehan tidak bermutumu itu." setelah mengatakan itu Luna berpamitan kepada tuan Han. Gadis itu walaupun kata-katanya kasar dan sifatnya terlalu keras, dia juga masih mempunyai sopan santun.

"Dasar wanita tidak tahu diri, beraninya kamu menghina Tuan Yuan!" seru Hana.

Luna menoleh menatap wanita yang ada di tempat itu. "Maaf ya, kamu siapa? Apakah aku mengenalmu?'' tanya Luna sembari menatap Hana.

"Beraninya kamu mengatakan itu, kamu pasti ingin menggoda tuan Yuan kan! kamu berpura-pura melakukan trik ini kan!" seru Hana.

Luna menggaruk alisnya kemudian menatap wanita yang ada di depannya. "Aku bukan wanita murahan sepertimu ya, Aku tidak akan melakukan trik untuk mendekati pria yang aku sukai. Jangan pernah membandingkan aku dengan dirimu, wanita kelas rendah sepertimu ini tidak pantas membandingkan dirimu denganku. Lain kali kalau kamu berbicara itu pakai otak jangan pakai dahimu yang terlalu lebar ini." jawab Luna sembari menunjuk dahi Hana.

Hana terdiam membisu, kata-kata yang dikeluarkan Luna begitu menghina dirinya. Jika dia marah kali ini maka dia tidak akan bisa mendapatkan kepercayaan dari Tuan Han.

Tak berselang lama ketika Luna ingin pergi dari tempat itu, si kembar turun dari lantai 2. dia menatap sosok wanita yang sudah menyelamatkan mereka.

"Mama! mama!" teriak si kembar yang kemudian berlari memeluk Luna.

Tuan Han dan Yuan sangat terkejut saat mendengar dua bocah kembar itu memanggil seseorang dengan panggilan mama. Padahal selama ini mereka jarang sekali berbicara, bahkan kepada Yuan dua bocah itu hanya menarik lengan baju atau menarik pakaian ayah mereka jika ingin berbicara.

Luna menoleh menatap dua bocah imut itu, dia langsung tersenyum menatap Xiaoran dan Xiaomi.

"Kalian." Luna yang terkejut melihat dua bocah kecil yang langsung memeluk kakinya.

"Mama! mama!" ucap si kembar berulang kali.

"Kalian lagi ngapain di sini?" tanya Luna dengan lembut.

"Mama.. kami rindu." ucap Xiaoran yang kemudian memeluk Luna.

DEG..

Gadis itu nampak sedikit terkejut karena si kembar selalu memanggilnya Mama, Luna membungkukkan tubuhnya, dia menatap dua bocah kecil itu. "Halo Sayang, ini kakak bukan mamamu. Kalian ini siapa?" tanya Luna.

"Aku Xiaoran dan dia Xiaomi adikku." jawab Xiaoran.

Yuan benar-benar tidak akan pernah menyangka kedua anaknya akan memanggil seseorang dengan panggilan mama, dua anak itu jarang sekali mau berinteraksi. tapi dengan sangat mudahnya gadis yang dia temui di jalanan itu berbicara dengan si kembar tanpa ada rasa takut sama sekali.

"Bagaimana bisa mereka berbicara seperti itu? Bukankah selama ini anak-anakku tidak mau berbicara dengan orang lain." ucap Yuan. Dia terus menatap anak-anaknya yang sedang berbicara, bercanda bahkan tersenyum dengan Luna.

"Aku tidak pernah menyangka cucumu sangat hebat Lu." ucap Tuan Han.

"Maksudmu?" tanya kakek Lu.

"Cucuku itu tidak pernah berbicara, kalau ditanya selalu diam ataupun menganggukkan kepalanya atau menggelengkan. Sekarang bersama cucumu mereka berdua mau berbicara, bahkan memanggilnya dengan panggilan mama. Itu artinya Tuhan benar-benar sangat mencintai kita kan?" ucap tuan Han sembari menatap kakek Lu.

"Kamu benar juga sih, ternyata kedua cucumu kenal dengan cucuku. Berarti rencana kita akan sedikit lancar, yang aku takutkan itu cucuku tidak akan mau menerima cucumu tapi ternyata kedua cucuku langsung memanggil cucumu itu Mama." Tuan Han begitu bahagia bahkan dia nampak benar-benar tidak akan menyangka kalau Luna pernah bertemu dengan si kembar.

"Xiaoran, Xiaomi." Panggil Yuan.

"Mama jangan pergi, Mama..," ucap Xiaomi.

Luna dapat melihat dari tatapan mata dua anak itu kalau mereka merindukan sosok ibunya. "Ibunya ini ke mana sih kakek, kenapa dia terus memanggilku Ibu? apa ibunya mirip dengan aku?" tanya Luna.

"Ibunya sudah meninggal setelah melahirkannya." jawab Yuan.

Setelah mengatakan itu Yuan menarik kedua anaknya.

"Kasar banget sih sama anak kecil, kamu ini!!" bentak Luna.

"Terserah aku, karena aku adalah ayahnya." jawab Yuan.

Hana menatap Luna yang berbicara dengan si kembar, terlihat sekali kalau dua anak itu terus memanggil Luna dengan panggilan mama sedangkan dia saja tidak pernah sekalipun dipanggil mama.

"Wanita ini brengsek sekali sih, apa yang telah dia lakukan kenapa dua bocah sialan itu ini memanggilnya Mama. Aku tidak akan membiarkannya merebut sesuatu yang sudah seharusnya menjadi milikku." guman Hana dalam hati yang terlihat langsung tidak menyukai kehadiran Luna.

"Kita harus segera kembali, aku masih ada beberapa pekerjaan." ucap Luna yang kemudian berpamitan kepada tuan Han.

"Mama! mama jangan pergi." si kembar kembali berlari memeluk Luna. Walaupun masih muda Luna adalah sosok wanita penyayang, walau sikapnya seperti itu dan keras tapi dia adalah wanita penyayang.

"Maaf ya Sayang, kakak harus kembali dulu. kakak masih ada pekerjaan." Luna berusaha pergi dari si kembar.

*Bersambung*

Mohon dukungannya untuk karyaku.

*Isteri bar-bar bos mafia

*Air mata dan pembalasan

*Isteri bar-bar bos mafia 2

Baca novelku yang lain, terima kasih 🥰👍❤️😊😊

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

ayo Luna selamatkan si kembar dr rubah betina Hana yg suka nyiksa mereka 💪💪💪

2023-10-24

3

Rahma Inayah

Rahma Inayah

labjut thor

2023-10-23

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!