Rencana dua pria tua

*Kediaman Keluarga Han*

Kakek lu sedang berada di rumah tuan Han, Mereka sedang membicarakan mengenai rencana mempertemukan Yuan dan Luna.

"Apa kamu yakin kalau cucuku akan mau sama putramu, Han?" tanya Kakek Lu.

"Memangnya putraku kurang apa? dia tampan menawan kaya di taksir banyak wanita." jawab Tuan Han.

"Ya kalau secara materi sih it's oke lah, tapi aku tidak yakin karena cucuku itu adalah gadis wonder woman." jawab kakek Lu.

"Aku sih juga sedikit takut karena putraku itu adalah Batang besi yang tidak di bisa dibengkokkan, tidak bisa diluluhkan bahkan dia itu sangat menyebalkan. angkuh tiada tandingan." Tuan Han mulai sedikit pesimis untuk mempertemukan Luna dengan putranya.

"Apa putramu itu tidak mempunyai kekasih? Kalau dia mempunyai kekasih bagaimana?" tanya kakek Lu.

"Begitu banyak wanita yang ingin mendekatinya, kalau masalah kekasih tentu saja dia mempunyai banyak kekasih. Tapi kalau wanita yang aku restui tentu saja tidak ada."

"Lalu kenapa kamu tidak menyukai para wanita yang dipilih oleh putramu?"

"Kamu ini tidak tahu saja, mereka itu selalu kasar dengan cucuku. kadang juga mereka itu mendekati putraku hanya untuk cari kesempatan dari kekayaannya."

Dua pria tua itu menganggukkan kepalanya secara bersamaan, sesaat kemudian kakek Lu mulai mengambil ponselnya.

"Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Tuan Han.

"Aku mencoba menelepon cucuku, aku akan memintanya datang ke tempat ini. yah.. tidak mungkin kan dia langsung aku paksa menikah, kalau dia langsung kabur ke Amerika bagaimana?"

"Ya kalau seperti itu kita buat rencana cadangan saja, kita pura-pura koma untuk menjebak mereka." jawab Tuan Han

"Kamu ini benar-benar kebanyakan nonton drama dan juga baca novel, kalau seperti itu lumayan bagus sih." jawab kakek Lu yang membuat Tuan Han mencibir kan bibirnya.

"Aku kira kamu tidak suka dengan rencanaku, malah bilang seperti itu lagi."

Sekitar 2 jam kemudian kakek 6lu menelpon Luna, dia memberitahukan kalau dia sedang berada di rumah temannya. Kakek Lu meminta Luna untuk datang ke sana karena tiba-tiba dia sedang tidak enak badan.

"Baiklah Tuan Michelle, saya harus segera kembali dulu. Saya mau menemui kakek saya." ucap Luna.

"Baiklah kalau begitu, Luna. besok aku menunggumu di sini."

"Baik." jawab Luna.

Sedangkan Tuan Han dia meminta salah satu pembantunya untuk menelpon Yuan, Dia meminta pembantunya itu untuk berbohong kepada putran.

Yuan sendiri yang berada di perusahaan dia baru mendapatkan informasi dari Paman ding kalau tuan besar keluarga lu mengalami serangan jantung di rumah.

"Bukankah Ayah sudah lama tidak mengalami serangan jantung? kenapa tiba-tiba dia kena serangan jantung lagi?" tanya Yuan.

"Saya tidak tahu, Tuan. Kelihatannya pikiran tuan besar sedang tertekan." jawab Paman Ding.

"Ya sudah kalau begitu kita kembali, paman. aku takut terjadi sesuatu kepada pria tua itu." Yuan yang kemudian membereskan beberapa berkasnya.

Sedangkan dua bocah kecil putra dari Yuan berada di sekolah.

"Kalian ini benar-benar sangat bodoh ya, kalian itu sudah aku perintahkan untuk pergi dari tempat itu. kenapa sih Kalian masih hidup." Hana terus memarahi kedua anak dari Yuan.

Kedua bocah berusia 5 tahun itu hanya terdiam, mereka sedikit menangis dengan perlakuan kasar yang selalu ditunjukkan oleh Hana. Tapi jika ada di depan Yuan wanita itu akan berpura-pura begitu baik.

"Sakit Tante, sakit..," ucap bocah kecil perempuan yang bernama Xiaomi sedangkan bocah laki-laki bernama Xioran.

"Kalian itu bisanya menangis menangis menangis, merengek dan merengek. Kalian itu buat apa sih hidup jika tidak ada gunanya!" bentak Hana.

Xioran dan Xiaomi hanya bisa menangis, dua bocah itu sering sekali mendapatkan perlakuan kasar dari Hana.

BRETTTT...

ponsel Hana berdering, wanita itu menatap ponselnya, di sana tertera nama Yuan yang sedang menelpon.

"Diam kalian, Diam! jangan berisik, jika tidak tante bahkan memukul kalian!!" seru Hana.

Dua bocah itu menahan tangisnya, mereka saling memegang tangan karena takut melihat Hana.

"Ya sayang." Hana menjawab panggilan telepon dari Yuan.

"Hana, kamu bawa kembali anak-anak ke rumah. aku masih ada urusan sedikit." ucap Yuan.

"Baiklah sayang, aku akan membawa anak-anak pulang. Kamu jangan khawatir mereka adalah tanggung jawabku, aku akan merawat mereka dengan baik." jawab Hana sembari tersenyum begitu menakutkan kepada dua bocah itu.

"Dengar ya, setelah ini kalian harus pulang. aku akan mengantar kalian pulang, jangan sampai kalian mengeluarkan sepatah kata pun, kalian mengerti! jika sampai kalian berani mengatakan kepada ayah kalian jika tante berbuat jahat kepada kalian." Hana mencubit kecil paha 2 bocah itu.

Xiaomi dan Xioran menganggukkan kepalanya, karena takut mereka berdua langsung mengusap air matanya.

Bagus, Sekarang ikut aku." dengan sangat kasar Hana menarik tangan si kembar.

"Tumben sekali jalanan begitu macet, Memangnya ada apa sih?"

Ketika Hana mau pulang jalanan yang dia lewati terlihat begitu macet, entah apa yang terjadi namun kelihatannya ada kecelakaan lalu lintas di depan.

"Hari ini benar-benar hari yang begitu sial, sudah dua kali aku bertemu orang brengsek." ucap Hana yang melihat jalanan padat ramai seperti badan ular yang menjulur.

"Kenapa sangat macet, Paman?" tanya Yuan.

"Kelihatannya ada kecelakaan, Tuan." jawab Paman Ding.

"Apakah tidak ada jalan lain selain di sini?"

"Jalannya akan memutar membutuhkan waktu lebih dari 2 jam, tuan."

"Tolong Paman lihat apa yang terjadi di depan." pinta Yuan.

Paman Ding keluar dari mobil, dia berjalan ke depan untuk melihat apa yang terjadi. ternyata benar ada sebuah kecelakaan lalu lintas.

Hana turun dari motornya, Gadis itu menatap beberapa pengguna jalan yang sedang berkelahi. "Apa ada acara TV ya? kenapa orang-orang di depan itu pada berkelahi." ucap Luna ketika melihat beberapa orang sedang berkelahi hingga membuat jalanan benar-benar sangat macet.

"Dengar baik-baik ya, kamu sudah menabrak mobilku, sekarang kamu tidak mau tanggung jawab!!" seru beberapa pria.

"Seharusnya kamu itu yang melihat ke depan, aku sudah benar!!" teriak beberapa pria yang lain.

Suara teriakan terdengar begitu keras, orang-orang itu berkelahi seperti di arena tinju. "Ya Tuhan, mereka sedang berkelahi di tempat seperti ini? mereka tidak tahu apa kalau kami harus menunggu sepanjang ini hanya untuk melihat mereka berkelahi? mereka ini benar-benar tidak waras ya." ucap Luna.

"Kita panggil saja polisi, kita buat mereka di penjara. Mereka itu tidak tahu diri banget, di jalanan ramai seperti ini mereka saling berkelahi." para wanita pengguna jalan benar-benar dibuat takut oleh kejadian itu.

DOR!!

tiba-tiba terdengar suara tembakan dari kumpulan para pria yang sedang berkelahi tersebut, suara tembakan itu membuat para pengguna jalan langsung berhamburan tak tentu arah.

"Gila, seperti di film saja." ucap Luna yang kemudian mencari tempat aman. Terlihat dari beberapa pria yang sedang berkelahi di jalanan itu, kemungkinan besar mereka adalah kelompok-kelompok preman atau penjahat yang memang menghadang lawannya di jalanan.

*Bersambung*

Mohon dukungannya untuk karyaku.

*Isteri bar-bar bos mafia

*Air mata dan pembalasan

Baca novelku yang lain, terima kasih 🥰👍❤️😊😊

Terpopuler

Comments

Aiur Skies

Aiur Skies

Luna kali ya Thor ⚡🔨

2023-11-21

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

ada" aja ya

2023-10-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!