"Heh..," helaan nafas Luna. "Tadi aku sudah bertemu dengan orang brengsek, sekarang aku kembali bertemu dengan orang brengsek. Apakah aku harus bertemu orang-orang seperti kalian seharian ini?" Luna menatap tajam pada pria yang ada di depannya itu.
Salah satu tangan si pria sudah terulur hendak menyentuh wajah Luna, namun sesaat kemudian...
Bug..
Bug...
"Hyaaaa!!!!!"
BRAKK!!
Karena sudah tidak tahan dengan ocehan bahkan tindakan tidak senonoh dari pria itu, alhasil emosi Luna sudah tidak terkendali. Dia langsung menarik si pria, membuat si pria terangkat tubuhnya kemudian terbanting di atas kap mobilnya.
Brukk..
Luna berulang kali dia menatap pria yang ada di depannya itu, langkah kakinya terus maju, salah satu tangannya menepuk pipi si pria dengan sangat keras.
"Jangan berani-berani melecehkan wanita, tidak semua wanita itu lemah. Jika kamu bertemu dengan wanita-wanita seperti aku, akan aku yakinkan kepadamu Kalau pria brengsek sepertimu ini tidak akan bisa hidup tenang."
Beberapa pria yang ada di jalanan nampak dibuat takjub juga terdiam, tubuh langsingnya membuat orang tidak akan menyangka kalau dia bisa menghajar pria itu.
"Auchh..," suara rintihan dari si pria ketika tubuhnya sudah terbanting di atas mobilnya.
"Dasar wanita brengsek." ucap si pria dengan suara yang menahan sakit.
"Wanita itu benar-benar sangat luar biasa, tubuhnya langsing tapi tenaganya seperti raksasa." ucap beberapa pria yang ada di jalanan.
"Tuan, Bisa bantu singkirkan mobil pria ini?" pintar Luna kepada salah satu pria yang ada di sekitar tempat itu.
"Iya." jawab si pria yang terus menatap Luna wajahnya sedikit bersama merah ketika Luna tersenyum padanya.
Setelah mendapatkan sedikit Jalan Luna langsung memakai helmnya, bergegas meninggalkan tempat itu seperti tidak terjadi sesuatu sama sekali.
Yuan yang berada di dalam mobil ternyata dari tadi melihat Apa yang dilakukan oleh gadis itu.
"Tipe wanita seperti itu tidak butuh seorang laki-laki, tapi siapa yang akan mau mempunyai istri seperti dia. Pasti akan patah semua tulangnya jika pria itu berbuat tidak benar." ucap Yuan sembari tersenyum.
"Wanita itu benar-benar sangat luar biasa, tuan. Dia benar-benar seperti wonder woman." senyum takjub ditunjukkan oleh Paman Ding.
"Di dunia ini wanita seperti dia itu sangat banyak, paman. Jadi tidak usah memujinya seperti itu, cepat lajukan mobilnya karena aku harus segera sampai di tempat tujuanku." pinta Yuan.
Sekitar beberapa menit kemudian Luna sudah sampai di salah satu butik tempatnya. "Wow.., ternyata tempat ini besar juga ya. Bahkan beberapa kali lebih besar dari tempatku." ucap Luna yang kemudian membuka helm dan memarkirkan motornya.
"Anda mencari siapa, Nona?" tanya penjaga keamanan tempat itu.
"Aku sudah ada janji dengan pemilik butik ini." jawab Luna.
"Maksud Nona?" tanya petugas keamanan.
"Tuan Michelle sudah menghubungiku, dia memintaku ke sini hari ini." jawab Luna.
"Oh ini Nona yang dari Amerika itu ya?" tanya petugas keamanan.
Ternyata tadi Michelle pemilik butik itu memberitahu penjaga keamanan untuk membiarkan calon pekerjanya masuk.
Di salah satu tempat Luna bertemu dengan seorang pria yang mungkin usianya sekitar 35 atau 40 tahun tersebut.
"Hahaha.., Selamat datang Luna." pemilik pemilik butik super besar itu menemui Luna secara pribadi. Bahkan dia melakukan interview secara pribadi pula.
"Terima kasih karena Tuan Michelle mau menemui saya dan menyambut saya selama ini." ucap ramah Luna.
"Tidak apa-apa, aku sangat suka dengan semua pekerjaan yang kamu berikan padaku." jawab Michelle.
"Baiklah Tuan, Bolehkah saya langsung berbicara pada pokok permasalahan kita saja? saya tidak ingin berbelit-belit terlalu lama karena saya juga harus segera kembali." ucap Luna.
Michelle menatap wanita yang ada di depannya itu, begitu unik begitu berbeda dari kebanyakan wanita yang lain. kalau kebanyakan wanita yang lain Mereka pasti akan berusaha untuk menggoda Michel. Siapa yang tidak akan tertarik dengan pria kaya, mereka pasti akan menggunakan segala cara untuk mendapatkan perhatiannya.
"Bisakah kamu bekerja mulai besok, nona Luna?" tanya Michelle.
"Tentu." jawab Luna.
"Atau begini saja, Hari ini aku akan mengajakmu berkeliling tempat ini. Aku akan memperkenalkan mu pada para pekerja ku. Bagaimana?" tanya Michelle.
"Itu semuanya terserah pada Anda, tuan. saya datang kemari hanya untuk bekerja, Saya tidak mungkin menolak perkataan Anda."
Michelle mengajak Luna berkeliling di butik berlantai 3 milik pria itu, satu persatu tempat ditunjukkan oleh Michelle. Pria itu begitu supel, ramah bahkan kata-katanya benar-benar sangat menyenangkan.
"Bagaimana kabar Jason, nona Luna?" tanya Michelle.
"Panggil saja nama saya, tuan Michelle. Saya sedikit risih dengan tambahan panggilan Nona." ucap Luna.
"Baiklah kalau begitu, Luna. semoga kamu suka bekerja di sini, dari semua desain yang kamu berikan padaku Aku sangat puas." ucap Michelle.
Luna menganggukkan kepalanya, di tempat itu para pekerjanya terlihat sangat ramah.
"Tuan Michelle." Panggil seorang wanita.
"Iya." jawab Michelle.
"Tuan, hari ini kita akan ada janji bertemu dengan salah satu klien kita. dia ingin meminta dibuatkan beberapa desain perhiasan." jawab sekertaris Michelle.
"Oya Veve, perkenalkan dia adalah Luna. Dia akan bekerja denganku mulai besok." Michelle memperkenalkan Luna dengan sekretarisnya yang bernama Veve.
Luna yang memang notabenenya adalah gadis yang tidak mempunyai sifat jahat, dia mengulurkan tangannya. Dia hendak berkenalan dengan sekretaris Michelle yang terlihat angkuh itu.
"Kenapa kamu seperti itu Veve, mulai sekarang Luna akan sering bersamaku. Jika kamu tidak baik kepadanya aku tidak akan berharap banyak padamu." ucap Michelle yang kemudian mengajak Luna untuk pergi ke suatu tempat.
Tatapan mata yang tidak menyenangkan ditunjukkan oleh Veve ketika melihat Luna pergi bersama dengan Bosnya. "Siapa wanita itu, kenapa dia tiba-tiba datang bahkan seperti seorang wanita yang begitu spesial." ucap Veve yang kemudian menutup catatan yang tadi dia tunjukkan kepada Michelle.
"Kelihatannya sekretarismu itu tidak menyukaiku, Tuan Michelle." ucap Luna.
"Kamu bekerja denganku, aku tidak ingin kamu mengurusi orang lain. Cukup kamu bekerja dengan aku jadi yang lainnya tidak usah kau hiraukan." jawab Michelle.
Di sebuah restoran sederhana yang ada di tempat Michelle, terlihat pria itu mulai berbicara begitu akrab dengan Luna. "Kelihatannya Kamu akan tinggal lama di sini, Luna?"
"Memang saya akan tinggal lama di sini, Tuan Michelle. Karena seperti yang sudah saya katakan Saya juga harus merawat kakek saya."
"Kakekmu adalah pengusaha hebat, almarhum orang tuamu juga adalah pengusaha hebat. Namun sayangnya karena kejadian itu semuanya harus hancur tiba-tiba."
"Mungkin semuanya ini sudah takdir, Tuan. tapi yang jelas saya harus mencari penyebab kematian orang tua saya, saya tidak rela mereka mati mengenaskan seperti itu."
Perbincangan dua orang itu terlihat begitu menyenangkan, di lain tempat kakek Lu dan Tuan Han sedang merencanakan untuk mempertemukan Luna dengan Yuan.
*Bersambung*
Mohon dukungannya untuk karyaku.
*Isteri bar-bar bos mafia
*Air mata dan pembalasan
Baca novelku yang lain, terima kasih 🥰👍❤️😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
jngn bilang kl Tuan Michell suka sama Luna 🤔🤔😏😏
2023-10-21
0