*Rumah keluarga Lu*
"Selamat pagi kek!" seru Luna yang baru sampai di rumahnya.
"Kakek senang sekali kamu sudah pulang, Luna. Kakek benar-benar sangat merindukanmu." ucap pria tua bernama tuan Lu tang yi.
"Tentu saja aku harus pulang, kek. Aku tidak mungkin kan meninggalkan kakek sendirian." jawab Luna.
"Lalu di mana kakakmu Lu Fang?" Tanya Tuan Lu kepada cucunya.
"Kakek, namanya sekarang itu bukan Lu Fang, namanya itu sekarang jadi Jason. apa kakek lupa?"
"Nama apaan itu, namanya itu Lu Fang, bukan Jason!" mendengar cucu perempuannya mengatakan itu Tuan Lu langsung marah.
"Daripada kakek marah sama aku, lebih baik kakek telepon dia. Dia sudah mengganti namanya menjadi Jason." jawab Luna.
"Namamu itu juga bukan Luna, namamu Lu Meina. Lalu kenapa kamu menggantinya menjadi Luna?" Tuan Lu kesal dengan dua cucunya yang dengan seenaknya mengganti nama tanpa permisi kepada nenek buyutnya.
"Sudahlah kek, jangan mempermasalahkan mengenai nama. Apakah kakek tidak merindukanku? lagian kalau kakek marah-marah seperti ini terus aku pasti akan kembali ke Amerika. Aku tidak akan mau melihat wajah kakek yang terus-menerus mengomel panjang lebar." sekali bicara Luna langsung menggertak kakeknya.
"Beraninya ya kamu menggertak kakekmu, Apa kamu tidak punya sopan santun sama sekali?" tanya kakek Lu.
"Tentu aku punya sopan santun sama kakek, tapi kakek mengomel panjang lebar seperti itu. Mana mungkin aku juga akan betah berada di rumah." Luna yang kemudian meletakkan koper di ruang tamu dan meninggalkannya begitu saja.
"Ya Tuhan! Ya Tuhan! Ya Tuhan! kenapa dua cucuku ini benar-benar sangat menyebalkan, Mereka ingin membunuhku, apa!!" teriak Kakek Lu.
"Kakek tidak baik berbicara seperti itu, mana mungkin kami ingin membunuhmu. Kamu adalah keluarga kami yang tersisa satu-satunya, kalau kakek berkata seperti itu apa itu tidak akan menyakiti kami." jawab Luna yang kemudian mengambil nafasnya.
Baru sampai di rumah datang seorang tamu yang tidak dikenal oleh gadis itu.
"Selamat pagi, Lu tang!" seru pria tua sebaya dengan kakek Lu.
"Selamat pagi Han Jibe!" jawab kakek Lu yang kemudian memberikan pelukan kepada pria tua seumuran dengannya.
"Hahaha... Aku sudah lama tidak bertemu denganmu." ucap Tuan Han
"Sudah lama apanya, baru satu bulan yang lalu kan kita bertemu." cibir kakek Lu.
Tuan Han sedikit tersenyum menatap sahabatnya itu. "Di mana gadis kecil itu? gadis kecil yang kamu katakan itu?" bisik Tuan Han di telinga kakek Lu.
"Jangan keras-keras, dia baru pulang." jawab kakek Lu sembari melirik ke arah belakang tubuhnya.
Kakek Han mengintip di balik tubuh kakek Lu, gadis muda berwajah cantik yang terlihat begitu lembut. "Dia cantik, pasti dia adalah wanita yang paling lembut di dunia ini." ucap Tuan Han.
"Kakek Lu langsung menahan tawa sembari menutup mulutnya.
"Kenapa kamu tertawa seperti itu?" tanya Tuan Han.
"Wajahnya itu cuma kamuflase, kamu tidak tahu sih Seperti apa dia sebenarnya." bisik kakek Lu di telinga Tuan Han.
"Maksudmu?" tanya Tuan Han yang bingung.
"Kalau kamu nanti mengenalnya kamu akan tahu, sekarang tidak usah banyak bicara." kakek Lu yang kemudian mempersilahkan Tuan Han untuk duduk.
"Siapa dia kek?" tanya Luna yang mendekati kakeknya bersama pria asing seusia dengan kakeknya.
"Hahaha.., perkenalkan Luna. ini adalah sahabat kakek, namanya Han Jibe." jawab kakek Lu.
"Selamat datang, kakek." Luna memberi salam.
"Hei Lu tang! Kenapa kamu bilang kalau dia itu gadis yang berbeda, Lihatlah gadis kecil itu sekarang sudah dewasa. wajahnya begitu manis bahkan dia mempunyai tata krama yang bagus." Tuan Han nampak memuji Luna.
"Terima kasih atas pujiannya, kakek." Luna yang kemudian ikut duduk bersama teman kakeknya.
"Lebih baik kamu istirahat dulu, Luna. Kamu kan habis dari perjalanan jauh, Oh ya jangan lupa nanti telepon Lu Fang." ucap kakek Lu.
"Aku kan sudah bilang kek, kalau aku memanggilnya seperti itu dia tidak akan mau. jadi kakek harus belajar untuk memanggilnya Jason bukan Lu Fang." Luna yang kemudian meninggalkan kakeknya.
"Aku mempunyai dua cucu tapi mereka sangat menyebalkan, yang satunya ada di Amerika dengan sangat mudahnya mengganti nama Lu Fang menjadi Lu Jason. Memangnya apa artinya Lu Jason itu." kakek Lu menggerutu panjang lebar.
"Lalu, yang aku tahu kan cucu perempuanmu itu bukan bernama Luna. Lalu kenapa sekarang juga berganti?" tanya Tuan Han.
"Sebenarnya itu Nama pendeknya, kalau nama panjangnya itu Lu Meina, entah dari mana Dia mempunyai pemikiran memotong bagian tengah namanya jadi disingkat menjadi Luna." jawab kakek Lu yang dari tadi mengomel panjang lebar mengenai dua cucunya itu.
"Itu masih mending, kamu tidak tahu sih kalau putraku itu setelah istrinya meninggal. Dia cuma bisanya bergonta-ganti wanita, aku memarahinya berulang kali namun tidak didengar. kamu tidak tahu sih Seperti apa pusingnya kepalaku ini."
Dua pria tua itu mulai curhat kalau putramu tidak segera menikah dengan wanita yang tepat.
"Apa jadinya jika putranya itu, kalau mereka...," ucap kakek Lu yang dipotong oleh Tuan Han.
"Aku ralat perkataanmu ya, aku perbaiki sebutanmu. Aku mempunyai dua cucu mereka itu kembar sepasang pria dan wanita, jadi Jangan sebut mereka itu Putra. sebut mereka putra-putri, bagaimana sih..," akhirnya perdebatan yang panjang lebar kali pendek kali segalanya itu belum tuntas hingga dua pria tua itu sedikit berselisih paham.
"Lalu, Bagaimana rencana kita?" tanya kakek lu.
"Ya aku setuju sih untuk menikahkan mereka berdua." jawab Tuan Han.
"Bagaimana caranya berbicara dengan Luna, dia itu masih muda, Dia gadis ibarat kata bunga yang sedang mekar-mekarnya. Masa mau dinikahkan sama putramu yang sudah punya anak sih."
"Lu tang! kata-katamu itu begitu menyakitiku, ya walaupun putraku itu seorang duda Sebenarnya dia bukan duda.. Dia belum menikah cuma saja dia salah Jalan, mempunyai anak di luar nikah." jawab Tuan Han.
"Yang aku katakan itu bagaimana caranya kita menikahkan mereka?" tanya kakek Lu.
"Iya juga sih, cucumu itu masih sangat muda. Usianya masih 19 tahun, Dia mempunyai karir yang sangat hebat juga, yang aku tahu dia itu calon desainer kan?" tanya Tuan Han.
"Iya." jawab kakek Lu.
Dua pria tua saling berpikir, merata terlihat begitu yakin untuk menikahkan dua orang yang mempunyai pikiran sama-sama keras.
"Cucumu yang laki-laki sudah menikah, belum? tanya Tuan Han.
"Sudah sudah menikah 3 tahun yang lalu." jawab kakek Lu.
"Sudah punya anak?" tanya Tuan Han.
"Belum, katanya tidak mau direpotkan sama anak."
"Ya inilah yang aku pikirkan, bagaimana caranya mendekatkan putraku dan cucumu. yang satunya sudah berusia 32 tahun sedangkan cucumu masih 19 tahun." ucap tuan Han yang merasa pusing sendiri. dia begitu menginginkan Luna untuk menjadi menantunya, di lain pihak apakah Luna mau menjadi Ibu bagi anak-anak Yuan.
"Bagaimana kalau kita membuat rencana mempertemukan mereka? kita buat acara agar mereka saling bertemu Biar mereka saling mengenal, begitu?" tanya kakek Lu.
"Bisa juga sih, tapi putraku itu sangat susah untuk di ajak ketemuan. Kamu tahu sendiri kan dia itu pengusaha super sibuk, aku saja kalah sibuk." jawab Tuan Han.
*Bersambung*
Mohon dukungannya untuk karyaku.
*Isteri bar-bar bos mafia
*Air mata dan pembalasan
Baca novelku yang lain, terima kasih 🥰👍❤️😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Anonymous
Aduuh namanya susah diingat🤣 lu fang, lu tang
2023-11-20
0
Nor Azlin
bagus sekali ni biar si kembar ada pelindung nya yang ampuh & tangguh bisa beladiri lagi ....semoga aja perjodohan itu membawa kebahagiaan deh ...singkirkan si ular betina itu deh ...kerana dia juga anak2 mu hampir ketarbak mobil yah...lanjut kan thor
2023-11-19
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
jadi Luna akan di jodohkan sama ayahnya si kembar nih 🤭🤭
2023-10-21
2