"Berhenti!" seru seorang pria berpakaian polisi yang ada di dekat Luna.
Luna menoleh menatap seorang pria yang berada di tempat itu, seorang pria berseragam polisi.
"Tepat sekali Anda datang pak polisi, tolong bawa pria ini, dia pria tidak tahu diri yang hampir menabrak anak kecil ini." ucap Luna yang kemudian mendekati 2 balita yang berusia 3 tahun.
"Mama.. Mama..," panggil dua balita itu yang kemudian memeluk Luna kembali.
"Orang tua kalian ini di mana sih? punya anak kok ditelantarkan, Aku mau lihat seperti apa wajahnya." ucap Luna yang kemudian mencoba untuk menenangkan dua balita itu.
"Nona, Bisakah kamu membuat pernyataan di kantor polisi?" tanya si pria yang berpakaian polisi.
Namanya Patrick, Dia seorang petugas polisi yang sudah mengamankan pria mabuk yang hampir menabrak dua balita itu.
"Baiklah kalau begitu, saya akan ikut ke kantor polisi, lagi pula saya juga harus menyerahkan dua anak ini." jawab Luna.
Dua balita itu langsung memeluk kedua kaki Luna dengan sangat erat. "Mama! mama!" panggil dua balita yang terus memegang kaki Luna.
"Kenapa mereka memanggilmu Mama, Nona? apakah kamu mamanya? orang yang sudah menelantarkan anak ini?" tanya Patrick.
"Hahaha.., Yang benar saja pak polisi. Masa semudah ini aku sudah punya anak berusia sekitar 3 tahun." jawab Luna yang tersenyum sedikit canggung.
"Oh.., aku kira mereka berduri ini anakmu." Patrick yang kemudian meminta anak buahnya untuk membawa si pemabuk ke kantor polisi.
"Mama.. mama..," kedua balita itu mengulurkan tangannya meminta digendong.
"Aduh.. niat hati menolong kok malah aku seperti baby sister aja." ucap Luna.
"Apakah bisa aku bantu?" tanya Patrick yang mendekati Luna.
"Hehehe.., iya pak polisi tolong dibantu ya. Ini Anak siapa sih kok ditelantarkan di jalanan, kalau aku bertemu dengan orang tuanya bakal aku jotos mukanya itu."
Terlihat dari laut wajah Luna tidak akan ada orang yang mengira kalau Gadis itu pemegang sabuk hitam. Wajahnya begitu lembut, terlihat kalem tata bicaranya juga lembut. Siapa yang akan menyangka kalau dia jago beladiri.
"Tuan muda, Nona muda!" Panggil seorang pria setengah baya yang ada di tempat itu.
Dua balita itu menoleh menatap pria setengah baya itu.
"Paman, Apa kamu mengenal dua anak ini?" tanya Luna.
"Iya Nona, saya mengenal dua anak ini. mereka adalah anak dari majikan saya." jawab pria setengah baya.
Luna membungkukkan tubuhnya kemudian menatap 2 anak itu. "Apakah kalian mengenal Paman itu?" tanya Luna.
Dua anak itu menganggukkan kepalanya, itu artinya mereka benar-benar mengenal pria setengah baya itu.
"Nona ini yang sudah menyelamatkan dua anak majikan tuan." ucap Patrick.
"Saya sangat berterima kasih, nona. Saya sangat berterima kasih karena kamu sudah menyelamatkan anak-anak ini."
Namanya Ding yu, seorang pria yang berusia setengah baya, dia adalah salah satu orang kepercayaan dari sebuah perusahaan yang lumayan.. bukan lumayan, tapi sebuah perusahaan yang sangat besar.
"Baiklah kalau begitu Paman tolong bawa anak-anak ini ya, aku mau ke tempat Pak polisi dulu." Luna memberikan dua anak itu kepada Paman Ding.
"Mama.. mama..," panggil dua anak kecil itu yang kemudian berlari memeluk kedua kaki Luna.
"Sayang, Aku ini bukan mamamu ya. Jadi jangan memanggilku Mama terus." ucap Luna dengan lembut.
Paman Ding yang melihat hal itu nampak dia sedikit terkejut, dua balita berusia 3 tahun itu jarang sekali mau berbicara, jarang sekali mau memanggil siapapun namun sekarang Dia memanggil wanita asing dengan panggilan mama.
"Ya Tuhan, anak-anak Tuan Yuan mengucapkan kata-kata itu, kata-kata yang tidak pernah keluar dari mulut mereka." ucap Paman Ding yang terkejut.
"Bagaimana paman?"
Seorang wanita datang ketempat paman Ding.
"Nona Hana." ucap Paman Ding.
"Ya Tuhan.., aku sampai syok." ucap Hana.
Datang seorang wanita yang mungkin berusia sekitar 30 tahun, dia langsung memeluk dua anak kembar yang dari tadi memanggil Luna dengan panggilan mama. Terlihat raut wajah ketakutan dari dua anak itu ketika wanita yang barusan datang itu memeluk mereka.
"Ya sudah kalau begitu, aku harus kembali." ucap Luna yang kemudian bergegas ke taksi yang tadi dia tumpangi.
"Mama.. Mama..," panggil si kembar dengan suara yang begitu keras.
Hana yang melihat hal itu dia sangat terkejut, bersama dengan ayahnya selama beberapa tahun namun dua anak itu tidak pernah memanggilnya sama sekali. Namun ketika bertemu dengan wanita asing 2 anak kecil itu memanggilnya berulang kali.
"Mereka bisa bicara, Paman?" tanya Hana kepada Paman Ding.
Paman Ding menganggukkan kepalanya dengan senyum yang begitu merekah.
Deg..
"Aduh, kalau dua anak ini sampai berbicara kepada ayah mereka bisa-bisa aku dalam bahaya ini." guman Hana dalam hati.
"Tuan muda, Nona muda.. Ayo kita kembali. Tuan besar sudah menunggu kalian." Paman Ding mengajak 2 anak kembar itu masuk ke dalam mobil.
Sedangkan Hana dia masih berpura-pura begitu terkejut bahkan dia begitu ketakutan saat melihat sepasang anak kembar itu hilang.
Di perusahaan super megah milik keluarga Han. seorang pria sudah berdiri dengan begitu gagah dan begitu angkuh, kacamata putih melekat di wajahnya.
"Bagaimana bisa kalian melakukan kesalahan sefatal ini!! beberapa proyek pembangunan harus terhenti karena semua project yang kalian kerjakan tidak sesuai yang aku inginkan!!" teriak si pria.
"Maafkan kami, Tuan. Kami sudah berusaha semaksimal mungkin." jawab para karyawan.
"Kalian bodoh! kalian benar-benar bodoh! Kalian tidak becus dalam bekerja!" seru Yuan.
Han Yuan seorang pria berusia 30 tahun, pria super kaya yang memiliki begitu banyak harta. Begitu dingin arogan keras bertemperamen tinggi, dia juga sering sekali memberi hukuman kepada orang-orang yang mencoba untuk menghancurkannya.
"Tuan." salah satu pengawal mendekati Yuan.
"Ada apa?" tanya Yuan.
"Tuan, Paman Ding sudah menemukan anak-anak Tuan." jawab Salah satu pengawal Yuan.
"Baguslah kalau begitu, kamu tolong urus orang-orang ini. Mereka benar-benar bodoh, mereka tidak mampu mengerjakan pekerjaan yang sepele seperti ini." setelah mengatakan itu Yuan pergi meninggalkan beberapa anak buahnya.
Terlihat sekali kalau amarahnya begitu meluap, setelah beberapa menit kemudian Hana sudah sampai di perusahaan Yuan dia nampak berakting sangat sedih bahkan juga dia berakting begitu memilukan. acting ketika dia kehilangan sepasang anak kembar dari tuan.
"Untung saja aku menemukan mereka, sayang." ucap Hana.
GREPP..
"Bagaimana mungkin kamu bisa melakukan kebodohan seperti itu, Hana. Aku sudah bilang kan jangan sampai anak-anakku terluka. Jika kamu berani melakukan kesalahan sedikit saja akan ke pastikan kamu tidak akan bisa berjalan kembali." Yuan kemudian mencengkram dagu Hana.
"Tenanglah Sayang, tenang. Aku selalu menjaga mereka, aku selalu menyayangi mereka. Apa kamu tidak bisa kalau lihat kalau aku ini adalah wanita paling tulus, wanita yang paling mencintai anak-anakmu." jawab Hana.
Betapa pandainya wanita itu berakting, padahal sebenarnya tadi dengan sengaja hanya meninggalkan dua bocah kembar itu. Niat hati Hana memang ingin menyingkirkan anak-anak itu agar bisa menguasai seluruh harta kekayaan keluarga Han.
*Bersambung*
Mohon dukungannya untuk karyaku.
*Isteri bar-bar bos mafia
*Air mata dan pembalasan
Baca novelku yang lain, terima kasih 🥰👍❤️😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Nor Azlin
dasar perempuan ular deh si hana ini pandai bersilat lidah & bermuka di depan Han yuan ...dasar perempuan matre deh inginnya si ayah untuk menguasai hartanya namun tidak mau anak2 dari pria yang di katakan cinta deh sungguh memalukan & parasit deh orang kayak gini ...ayo anak2 ceritakan pada ayah kalian jangan takut biar ayah kalian menghukumi si ular hana ...lanjut kan thor
2023-11-19
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
jngn harap Hana bisa mencelakakan anak" kembar itu karna skrng ada Luna yg bisa lindungi mereka 😏😏
2023-10-21
1
Rahma Inayah
lanjut thor
2023-10-19
0