Deni Wiratmaja

Alex sehabis dari rumah neneknya Ella ternyata bukan ke bengkel , tapi ia pulang kerumahnya di sebuah mansion yg berada di kawasan elit. Ia masih memakai motor bututnya itu , hingga disebuah pintu gerbang Alex meng klakson motornya.

Penjaga yg ada di pintu gerbang sudah kebiasaan tuan mudanya itu jika pulang ke rumah.

" Selamat sore den " penjaga pintu gerbang itu memberi salam kepada Alex yg baru datang.

" mang jangan panggil seperti itu apa , panggil biasa aja , saya sama seperti mamang " kata Alex yg memang tidak mau jika dipanggil Den ataupun tuan muda di rumah maupun ditempat lain. Alex langsung berlalu dari tempat itu.

" baik mas " kata penjaga itu yg seringkali ditegur akan semua perkataannya.

" mas Alex mah beda ya ..mang " kata penjaga satunya yg berjaga bersama di pintu gerbang. Dan mamang yg diajaknya bicara menganggukkan kepalanya tanda setuju dengan pendapat itu.

Alex masuk kedalam rumah , terlihat sepi . Kemudian Alex menuju ke dapur tempat kesayangan mamanya jika dirumah ,

" Assalamualaikum mah " Alex melihat mamanya sibuk di dapur , sepertinya baru memasak bikin kue

" waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.." mama Andin geleng geleng kepala karena Alex jarang pulang ke rumah . Kemudian Alex mengulurkan tangannya dan salim dengan takzim.

" Ingat rumah ? " mama Andin masih terlihat dongkol anak satunya ini jarang sekali pulang kerumah .

" biasa mah banyak tugas kuliah " Alex memberikan alasan tugas kuliahnya agar tidak dimarahin oleh mamanya itu.

" alasan, tugas kuliah juga ngga harus ngga pulang juga kak " mamanya masih terlihat tidak terima jika anaknya ini selalu alasan untuk pulang kerumah.

" pulang , bantu papa di perusahaan, saatnya kamu harus berjuang juga untuk keluarga dan jangan denger perkataan dari om kamu itu , mama yakin kamu bisa "

Alex menghela nafasnya panjang kalau sudah mendengar hal itu , dan kembali mengingat perkataan dari om nya kala itu . Saat papanya sakit perusahaan sementara dikendalikan oleh omnya Jonny adik kandung dari papanya Jonathan . Jonny sudah diperingatkan oleh kakaknya Jonathan agar tidak bekerjasama dengan perusahaan Dirgantara grup yg akhirnya perusahaan langsung kolaps karena di tipu . kemudian perlahan lahan mulai bangkit ketika papa Jonathan sembuh dari sakitnya. Om Jonny mengatakan kalau Alex tidak bisa apa apa karena hanya anak manja dan sukanya Hura Hura. Hal itu membuat Alex enggan bertemu keluarganya terutama keluarga Jonny

apalagi kalau di perusahaan pasti ketemu dengan om Jonny selalu saja merendahkannya .

" udah ngga usah ngelamun , besok bantu papa di kantor " kata mamanya yg masih setia dengan adonan kue dan memperhatikan Alex.

" tumben pulang Nak " seseorang turun dari lantai atas yg kemudian ke dapur.

" ya pa , maaf ' Alex berjalan mendekati papanya dan berpelukan sesaat.

" papa tahu , kamu punya bengkel dibeberapa tempat dan penghasilanmu juga tidak sedikit , tapi memang bener apa kata mama kamu , setidaknya kamu bisa bantu papa , besok papa tunggu di kantor jam 1 siang , ada pertemuan dengan perusahaan Anderson dan papa harap kamu bisa meyakinkan mereka bahwa perusahaan papa juga mampu untuk bekerja sama dengan mereka "

Hal itu diangguki oleh Alex , karena tidak selamanya ia berdiam diri serta terpengaruh dengan omongan orang yg berfikir negatif terhadap dirinya.

kemudian papanya mengajak keruangan kerja untuk beberapa hal yg akan disampaikan kepada Alex, Alex mengikutinya.

" nak sebenarnya bukan perusahan Wiryawan milik kakekmu yg akan kerjasama dengan perusahaan Anderson."

" lalu....?"

Sebenarnya sebelum papa sakit waktu itu , papa sudah membangun perusahaan sendiri atas nama keluarga ini , karena kalau disana pasti ujung ujungnya ribut dengan om kamu Jonny , jadi papa membuat perusahaan baru di bidang Otomotif dan suku cadang , Kamu tahu perusahaan yg bernama Alexander ?"

Alex menganggukkan kepalanya, karena ia pernah mendengar ketika belanja kebutuhan bengkelnya , pembuatan suku cadang dan lain lainya di produksi oleh Alexander Grup.

Didalam sana masih ada 4 perusahaan yg bergabung dan menangani suku cadang otomotif yg berbeda.

" itu perusahaan papa dan bekerja sama dengan Leonardo, orang kepercayaan Tuan Brian Anderson , Tuan Leon sudah tidak bisa berbuat apa apa sekarang , semuanya diserahkan ke papa untuk mengurusnya , beliau masih fokus mencari putri dari Tuan Brian " papa Jonathan menjelaskan secara detail pembangunan perusahaannya itu agar Alex mempunyai semangat baru untuk mengurus perusahaan itu.

Akhirnya Alex setuju dan belajar untuk perusahaan yg dikelola papanya itu , sementara perusahaan warisan dari kakeknya tetap papanya dan om Jonny yg mengelola.

******

Sementara itu di tempat Deni Wiratmaja kakak dari Dania ibu dari Daniella.

Deni saat ini sedang berada di ruang keluarga bersama Anak istrinya . Istrinya bernama Susi ia berwirausaha butik dan saat ini sudah berjalan maju dan terkenal dan menamakan dengan D&S fashion yg sudah dikenal dimana mana , keluarga Deni adalah keluarga yg sederhana.

mereka mempunyai 2 orang anak, yg pertama anak perempuan berusia 22 tahun Bernama Aura Wiratmaja, ia ikut mengembangkan bisnis bundanya itu sesekali ia juga menjadi model di D&S Fashion milik bundanya. Penampilan yg sangat islami dan orangnya rendah hati.

Sementara adiknya masih sekolah di SMK jurusan otomotif berusia 17 tahun dan sebentar lagi lulus bernama Andika Wiratmaja.

Kedua anak nya sangat tidak suka dengan paman tertuanya , atau kakak dari ayahnya yg bernama Dirga Wiratmaja. Karena selalu dibanding bandingkan dengan anak anak dari pamannya yang sukses menurutnya , anak pertama paman Dirga menjadi model terkenal bernama Anies Wiratmaja berusia 25 th , anak kedua bernama Anita Wiratmaja mereka berdua kembar dan anak yg ke 3 bernama Anton Wiratmaja, Anton masih kuliah di luar negeri berusia 21 th

Deni sendiri sudah bosan bekerjasama dengan kakaknya itu , karena diperlakukan tidak baik , serta pembagian hasil yg tidak sesuai

" Bun , jika ayah keluar dari perusahaan keluarga lalu kita pindah kota bagaimana? Rasanya disini ayah sudah tidak nyaman " Deni mencoba mengutarakan isi hatinya itu kepada istri dan anaknya

" bunda ikut ayah saja " jawab bunda Susi yg mengerti akan keluh kesah suami tiap harinya itu.

" bunda juga sudah tidak punya siapa siapa lagi , bunda hanya punya kalian yg ada disini " lanjut bunda Susi mengingat saat ini ia sebatang kara tidak punya sanak saudara , orang tuanya sudah lama meninggal semenjak Aura masih balita.

" kalau kalian Nak " tanya Deni ke anak anaknya.

" Tunggu Andika lulus yah , kan tinggal setahun lagi , nanti ke kota J saja biar Dika bisa mengembangkan bakat Dika disana " jawab Andika yg memang belum lulus SMK saat ini.

" Kalau Aura ikut Ayah sama bunda , siapa tahu ketemu sama bibi Dania , aku sangat merindukan bibi Dania " kata Aura yg sangat menyayangi bibinya Dania.

Deni menghela nafas ketika mengingat adik adiknya itu. Dan yg sangat disayangkan kedua adiknya itu mempunyai sakit yg sama parahnya sehingga membuat keluarga waktu itu sangat protektif terhadap kedua adiknya. Ia kemudian bercerita tentang bibi Dania

" Bibi Delia mempunyai sakit paru paru yg parah waktu itu , sehingga ibu dan ayah sampai harus menjual sebagian saham perusahaan untuk mengobati bibi Delia , namun apa daya Bibi Delia tidak tertolong.

Sementara saudara kembar' bibi Delia yaitu bibi Dania mempunyai penyakit jantung yg juga parah.

Sebelum bibi Delia meninggal , ia berpesan kepada keluarga ayah maupun ibu untuk mendonorkan jantungnya ke Dania , agar Dania bisa tetap hidup.

Akhirnya kejadian itu terjadi Jantung bibi Delia di donorkan ke bibi Dania sehingga bibi Dania bisa bertahan hidup.

Tapi semenjak saat itu Bibi Dania selalu mengurung diri selama hampir sebulan , namun setelah itu ia pergi karena merasa mengorbankan saudara kembarnya untuk bisa hidup.

Cukup lama kami mencarinya hingga ada seseorang yg membawanya pulang dan melamarnya . Setelah itu bibi menikah dengan Wardoyo walaupun keluarga saat itu menentangnya , namun karena ibu sangat sayang kepada Dania akhirnya menyetujuinya , setelah menikah Bibi dan Wardoyo hidup tertekan disini makanya wardoyo membawanya pergi ke kota J.

Hingga saat ini kami tidak tahu dimana bibi Dania berada.

Jika benar kalian mau pindah ke kota J ayah sangat setuju , ayah akan mencari bibi kalian agar bisa kembali bersama kita lagi. Dan ayah akan bersiap siap mencari tempat tinggal disana agar kita tidak kebingungan nantinya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***