Bimo mengikuti Ella masuk ke warung Pecel kembali.
" La , emang bener Reno nyewa orang buat melawan Alex ?" Bimo masih tidak percaya dengan yg didengar barusan dan ini yg mengatakan adalah Ella.
Ella hanya menganggukkan kepalanya dan kemudian memperhatikan penampilan Bimo, dari segi pakaian terlihat bahwa Bimo orang yg berada , tapi kenapa mau berada ditempat seperti ini.
" gue yakin elo sebenarnya temen akrabnya Reno bukan Alex " kata Ella mencoba menelisik Bimo yg terlihat akrab dengan Reno dari pembicaraan tadi.
" dulu iya..saat masih SMA tapi waktu kelas 10 dan kelas 11 , di kelas 12 sudah ngga lagi , karena dia terlalu terobsesi dengan dunia gemerlap dan dunia balap semenjak orang tua Reno bisnisnya lancar dan menjadi relasi bisnis Anderson Corp. "
Bimo menceritakan dari pertemanannya itu hingga ia juga mengenal Candra yg seorang tuan muda namun sederhana , dan mengenal Alex ketika motornya rusak dan diperbaiki oleh Alex.
" katanya Alex anak orang kaya " kata Ella memastikan apakah benar atau tidaknya tentang Alex yg katanya anak orang kaya dan orang tuanya bangkrut.
" kalau itu saya kurang tahu , tapi Candra pernah bilang , memang orang tuanya Alex mempunyai bisnis, tapi kalah saing dengan keluarga Reno dan kemudian bangkrut " Bimo menceritakan semuanya yg berkaitan dengan Alex , karena Bimo tahu ada ketertarikan Alex dengan Ella begitu juga Ella. Karena Bimo memperhatikan itu sejak pertama kali masuk kampus.
Mereka berdua ngobrol lama di warung tenda pecel lele hingga malam , Bimo pamit pulang. Ella masih menunggu Dina yg sebentar lagi pulang.
" makasih neng " kata penjual itu karena Ella memberikan uang lebih. Ella keluar menuju motor bututnya. Dan duduk sebentar di jok motor sambil melirik ke arah kafe.
Terlihat Dina sudah keluar dari sana dan menuju kejalan bermaksud nyari tukang ojek yg sering mangkal disitu .
" Din....!" panggil Ella ketika Dina sudah ada didekatnya.
" Ella..." Dina menghampiri Ella yg masih berada di motornya itu.
Ella menyalakan motornya , dan melihat Dina masih diam disampingnya.
" dah yuk balik , gue bonceng in " Ella memandang Dina yang masih berdiam diri.
" ay ooo.. " sambil menarik Dina untuk segera menaiki motornya , kemudian mereka melesat menuju kontrakannya. Namun sebelum sampai Ella mampir di angkringan sebentar , Dina mengikutinya .
" Din...makan dulu yuk " Ella yg seakan tahu bahwa Dina masih lapar karena baru pulang kerja . Dina menurut saja perlakuan Ella, mereka duduk dan memesan makanan dan minuman.
" susu jahe bang " pesan Ella ke penjual di angkringan itu
" Lo pesen apa Din...? Samain ?" Ella menawari Dina minuman.
" dua bang " Dina hanya mengikuti apa kata Ella. Saat ini Dina sudah terbiasa dengan makanan seperti ini karena sudah hampir satu bulan ini ketemunya makanan yg menurutnya sederhana. Apalagi semenjak masak bareng Ella waktu itu. Dina tambah semangat.
" lama lama terbiasa kan sama makanan seperti ini " Ella menikmati menu yg ada dihadapannya sambil bicara dengan Dina.
" eh...i ..ya.." jawab Dina terbata karena seakan Ella tahu siapa dia sebenarnya.
Mereka menikmati makanannya dan minuman mereka , malam mulai larut dan akhirnya mereka pulang. Karena akhir pekan Ella berencana mengajak Dina ke kampung tempat Nenek Ais .
" Din...besok ada acara ngga ...ikut gue nyok ke rumah nenek...?!" Ella akan mencoba lebih mendekatkan diri ke Dina saat ini. Agar bisa tahu permasalahannya dia kabur dari rumah.
" Ok...tapi sore harinya aku kerja " penjelasan Dina seakan membuat Ella berfikir dua kali mengajaknya.
" libur dulu Napa... Sesekali libur , ntar Lo nerusin dagangan gue , gue dah ga sempet ngurus nya , mau kaga ?" Ella memberikan pilihan kepada Dina agar tidak kembali ke kafe tempatnya bekerja.
Akhirnya Dina mengangguk tanda setuju . Dan kemudian mereka pulang menuju kontrakan ya yg sudah dekat.
Dina merasa Ella sangat perhatian kali ini , biasanya Ella sering kabur kaburan dan tidak pernah mengeluh ini itu. Dan tidak kelihatan bahwa dia mempunyai masalah. Dina mencoba ingin seperti Ella , walaupun belum lama kenal tapi setidaknya saat ini bisa menjadi teman.
*****
Alden yg mengetahui kalau Sheila kabur dari rumah malam ini pulang ke rumahnya untuk mencari informasi tentang kebenaran adiknya itu
Sesampainya di rumah papa mamanya terlihat sedih karena Sheila sudah sebulan tidak mau pulang kerumah.
" assalamualaikum" Alden masuk ke rumah dan mendapati papa dan mamanya di ruang tengah
" waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh...tumben pulang " mamanya menjawab salam anaknya itu kemudian mengulurkan tangannya begitu juga papanya.
" ngga kangen sama papa mamanya sampai ngga pulang pulang , adikmu juga ngilang " mamanya terlihat begitu dongkol karena kelakuan kedua anaknya yg jarang pulang.
" emang Sheila kemana ma.. pa ?" Alden mencoba menanyakan keberadaan adiknya itu.
" sebulan lalu kabur , tapi papa sudah suruh orang untuk mencari keberadaannya , ternyata dia ngontrak di daerah dekat kampusnya " papa Fajar Gunawan menjawab pertanyaan dari Alden anaknya
" dan dia bekerja di kafe Beringin Senja sebagai pelayan disana !" pernyataan papanya membuat kaget Alden karena ia tahu Sheila adalah anak yg manja dan malas , tapi kalau dari keterangan papanya bahwa ia mau bekerja di kafe maka , mungkin saat ini ada perubahan.
" emang kenapa pah dia kabur ?" Alden
" tadinya om Farid ingin menjodohkan anak pertamanya dengan Sheila, tapi papa mau tanya dulu ke Sheila, tapi terlanjur anaknya om Farid melihat Sheila dan mengejarnya , dan saat itu saya bilang , bahwa Sheila tidak mau , bahkan sampai menunggu setiap hari di kampus tapi Sheila selalu menghindar. Secara ngga langsung papa sudah menolak perjodohan itu " papa Fajar menjelaskan semuanya tanpa ditutupi sedikitpun .
" jadi Sheila belum tahu kalau papa menolak perjodohan itu ?" tanya Alden yg membuat papanya mengangguk angguk.
" tapi Sheila keburu kabur , tapi biarkan sementara karena dgn kejadian ini anak itu ada perubahan...oh ya bagaimana perkembangan perusahaan Anderson sekarang ?" papa Fajar menanyakan perkembangan di perusahaan tempat anaknya bekerja , karena bagaimanapun Alden begitu banyak membantu perusahaan keluarganya melalui itu.
" baik pa , tapi...Tuan Brian belum lama ini meninggal dan ternyata selama 18 tahunan ini mengalami masa kritis di luar negeri dan semua orang tidak ada yg tahu akan hal ini " Alden menjelaskan keadaan Tuannya itu kepada orang tuanya.
" innalilahi wa Inna ilaihi Raji'un" jawab papa mamanya
" lalu perusahaan itu bagaimana ? , bukankah anak istrinya menghilang setelah kejadian itu " kata mamanya
" tadinya Alden tidak tahu apa apa ma , Alden kan disana baru 5 tahun belakangan , tapi kemarin pak Budiman memberitahu bahwa ny Dania sudah meninggal semenjak melahirkan putrinya , dan sekarang putrinya itu yg memegang kendali perusahaan , mereka bertemu sebelum tuan Brian meninggal." jelas Alden .
Dan Alden menjelaskan semuanya berkaitan perusahaan yg sekarang ini ia pimpin sementara. Namun Alden tidak menceritakan penyamaran anak dari Tuan Brian itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 136 Episodes
Comments