Rumah Nenek Ais

Daniella bangun pagi pagi dan mempersiapkan segala sesuatu , hari ini ia belum ada kelas mata kuliahnya karena Minggu depan baru akan masuk .

Hari ini Ella akan membantu bibi Odah dan ibu ibu lainnya untuk mempersiapkan selamatan neneknya itu. Selain itu akan mengantar paketan pesanan yg tertunda

" neng Ella , mau kuliah ya...kalau mau kuliah dulu juga ngga papa " ,

Mpok Sarni yg sudah datang bersama bibi Odah sudah mulai memasak pagi hari ini , mereka suka rela untuk membantu Ella.

" engga bi , kan baru membereskan adminitrasi dan perkenalan kemarin , besok Senin baru masuk kuliah "

" Alhamdulillah , lho bukannya pakai beasiswa to nduk " mbak Sri adik ipar dari Mpok Sarni ikut menimpali , ia ngontrak Deket rumah bersebelahan dengan Mpok Sarni, maklum meski orang asli sini mereka lebih baik ngontrak dari pada jadi satu orang tua atau mertua yg kadang malah riweh fan ribet.

" ya memang beasiswa, tapi kalo pendaftaran sama lain lainnya Yo masih pakai uang sendiri , nanti kalau udah kuliah baru biaya biaya itu yg masuk beasiswa " Ella mencoba memberi pengertian kepada mbak Sri yg mempertanyakan adminitrasi kuliahnya.

" kecuali uang pendaftaran , memang engga pake mbak , kalo ngurus photo copy sama pas photo kan harus biaya sendiri "

" lha iya itu , kalo yg kaya gitu Yo tetep biaya sendiri , emang jauh tempat kuliahnya La "

" di Jakbar mbak , lumayan kalo naik motor , pinggang bisa encok kalau tiap hari , kalau naik kereta makan waktu , ngga bisa sambil dagang lagi " keluh kesah Ella kepada ibu ibu .

" nyari ilmu ya begitu neng...harus berkorban " Mpok Odah yg sedang memotong kentang pun ikut menimpali.

Di dapur tempat nenek itu mereka asik mengobrol, hingga kesedihan yg dirasakan Ella sedikit berkurang dan terhibur.

" neng Ella didepan ada yg nyariin tuh , cowok ganteng....."

Mbak Watik yg baru masuk sehabis dari warung untuk belanja kekurangan bumbu memberi tahu jika ada tamu.

" orang kurir tukang paket bilangnya cowok ganteng , makanya nikah tik Watik..." Seloroh Mpok Odah yg tahu jika didepan ada orang nyari Daniella mau ambil paketan dan itu sudah hampir tiap hari kecuali hari kemarin karena suasana berduka.

" belum ada yg pas Mpok...pinginnya dapet CEO atau bos besar gitu....kaya di novel novel gitu Mpok..."

Wati tidak mau kalah karena sering dibilang perawan tua , walaupun belum tua , karena wajah keibuan tapi kelakuannya kekanak Kanakan.

" Halah...dapat kaya gitu nunggu beling busuk mbak ? ".

Mbak Sri yg dari tadi diem ikut menimpali selorohan Watik.

Watik hanya cengar cengir , dan anggap angin lalu , karena memang setiap harinya begitu kalau sore hari sambil ngerumpi .

Di tempat nenek Daniella rata rata kontrakan , jadi tidak kaget kalau setiap harinya akan seperti itu. Ibu ibu suka gosip sana sini.

Hanya rumah nenek Ais yg tidak dikontrakkan , karena rumahnya yg sederhana , tidak kecil dan tidak terlalu besar , masih sisa halam rumahnya yg sering untuk menanam bunga bunga oleh nenek Ais.

***

" Itu semua berapa biayanya mas ?" Tanya Ella kepada kurir paket yg menjemput paketan yg mau dikirim Ella.

" 215 ribu mbak , banyak banget soalnya , tadi sudah saya hitung ulang , biaya untuk pengiriman yg jauh sudah saya pisah sama yg dekat , jadi sekitar segitu..."

Kurir itu sambil mengulang hitungannya , kemarin libur jadi hari ini banyak banget.

" tak bawain 250 ya mas , kurang atau lebihnya besok aja gapapa , kan tiap harinya mas Adit yg ambil..."

" Ok siap mbak..."

Kemudian Adit memasukkan paketan itu ke dalam box motornya , selain box ia juga membawa karung berisi paketan yg lain.

" makasih ya mas "

" sama sama , saya langsung ya mbak , assalamualaikum"

" waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"

Ella kemudian masuk lagi menuju ke dapur tempat ibu ibu yg memasak.

" kalau mau kenduri pas ini Mateng aja ya , jadi ntar siang sama sore buat acara malam saja , biar satu satu beres , bagaimana neng Ella ?" Mpok Odah mencoba nego waktu untuk kenduri di pagi hari sekitar pukul 10an pagi , biar kalau sore ngga bentrok untuk persiapannya.

" Yo alangkah baiknya begitu Mpok "

Mbak Sri menimpali ucapan Mpok Odah yg bertanya kepada Ella.

" alangkah baiknya bagaimana , semua saya serahkan bibi Odah dan yg lainnya , saya ngikut aja bi..."

Ella mencoba memahami maksud dari Mpok Odah , yg akhirnya semua setuju untuk usulan itu .

***

Sore harinya Ella bersiap sholat Maghrib, karena setelah itu akan bersiap siap untuk acara ngaji , mendoakan almarhumah nenek Ais.

Ella mencoba bertawakal dengan semua ujian ini , mungkin esok lebih baik. Harapannya dan rasa berserah diri ketika sedang memanjatkan doanya kepada sang pencipta.

Begitupun hari berikutnya ketika 3 hari meninggalnya sang nenek , masih acara ada acara ngaji dan mendoakan neneknya.

Sehingga 3 hari berturut turut , Ella dan ibu ibu sekitarnya bahu membahu untuk mempersiapkan semuanya.

Setelah acara 3 hari selesai Mpok Odah membereskan segala sesuatu yg masih tersisa. Baik perlengkapan masak atau lain lainya.

Suaminya Mpok Odah membantu bagian depan , membereskan tenda dan kursi pinjaman yg dipakai kemarin hingga malam nanti.

" BI.. , masih ada hutang warung atau ngga , kan kalau acara seperti ini biasanya pinjam warung dulu .."

Ella mencoba mengingat apa saja yg belum beres.

" ada beberapa , coba ntar bibi tanyain , baiknya pakai uang yg dari orang takziah aja neng , karena itu untuk nenekmu "

" tapi kalau kurang kasih tahu saya ya bi.. , bagaimanapun juga itu tanggung jawab saya "

Ella mencoba memberikan tawaran itu , karena merasa tak enak hati jika semuanya Mpok Odah yg membereskannya , bahkan sampai hutang neneknya kemarin di warung telah dibayar Mpok Odah karena nenek Ais sudah meninggal.

" iya neng , tenang aja...saya juga utang Budi sama Nenek Ais juga Kakek Parta , coba kalau tak ada mereka , belum tentu saya sama Abang berada disini neng "

Mata Mpok Odah mengembun mengingat kejadian beberapa tahun silam . Ia dan suaminya kena jambret ketika mau membawa anaknya ke puskesmas. Kakek Parta saat itu masih sehat dan segar , apalagi dia dijuluki jawara di kampung ini .

Sempat menolong Mpok Odah dan membawa anaknya ke puskesmas , sehingga anaknya yg muntaber bisa tertolong , uang serta kalung yg mau dijual bisa kembali dari jambret itu.

" udah bi , jangan di ingat lagi , semua sudah ada jalannya "

Ella mencoba menghibur , Mpok Odah yg teringat kejadian waktu lampau.

Mpok Odah hanya mengangguk angguk , tapi air matanya pun luluh mengalir ke pipinya.

Wanita berkerudung itu menyeka air matanya dan kemudian memeluk Ella.

" bibi , boleh Ella menitip sesuatu jika Ella kuliah nanti "

Ella mencoba mengalihkan obrolannya ketika Mpok Odah mulai sesenggukan .

" tolong apa neng ?" Sambil menyeka air matanya , Mpok Odah mencoba mengerti dan mendengarkan permintaan Ella.

" Ella mau kuliah , mohon doanya , sama Ella nitip rumah nenek , Ella mau kos Deket tempat kuliah , kalau balik kesini jauh soalnya , mau ya bi ?"

" Oalah neng , tentu bibi doain biar sukses jadi orang nantinya , kalo masalah rumah ntar ada laki bibi , sama Deni biar bantu , tapi ini tetep punya neng Ella, bibi hanya menjaga , tidak lebih , tanpa neng minta bibi tetep akan jaga ni rumah , walaupun ngga ada orangnya "

" Makasih Bi ..."

Ella memeluk Mpok Odah haru , alangkah bahagianya jika ini adalah saudara kandungnya , tp ini orang lain yg sudah dianggap saudara sendiri.

" nyak , bagi duit buat beli pulsa.." Deni anaknya Mpok Odah tiba tiba masuk dan menengadahkan tangannya ke arah Mpok Odah.

" kagak , lu tuh ya...game terus , war waran terus , kagak , nyak kagak bawa duit "

Mpok Odah sempet emosi kalau sudah melihat anaknya sering main game , bukannya belajar malah game terus.

" buat apaan Deni..?"

Ella mencoba bertanya , pagi ini baru mau berangkat sekolah , Ella yg sudah terbangun dari jam 4 pagi sudah beberes bersama Mpok Saodah.

" Buat beli pulsa kak , disekolah suruh bawa hp buat ngerjain tugas "

" nih..." Uang warna biru diterima Deni dari Ella, Deni kemudian mencium uang tersebut

" wangi , makasih kak Ella"

" eh...eh...eh...jangan dikasih cuman buat game Mulu tuh " sambil tangannya met enteng dan masih memegang sodet buat dibersihkan .

" Salim dulu nyak yg cantik tapi pelit "

Deni mencium punggung tangan Mpok Odah dan Ella bergantian .

" Assalamualaikum"

Lalu keluar untuk berangkat sekolah .

" jangan dibiasakan neng Ella "

" ga papa Bi.. ngga tiap hari ini "

Kemudian mereka melanjutkan beberes rumah. Tak lama kemudian Mbak Watik dan yg lainnya datang membantu mereka.

" Bi... kalau sehabis 7 hari nanti , kalau bahan yg ada ini masih sisa dibagiin aja ya pok , banyak banget soalnya "

Ella memperhatikan belanjaan dan sebagian banyak yg dibawa orang yg takziah berupa kebutuhan dapur itu terkumpul di balai ruang tengah.

" beres mbak Ella "

Seloroh Mbak Watik selalu duluan kalau masalah bagi bagi.

" ya udah , ntar aja kalau 7 hari sudah selesai , kalo nunggu 40 hari takutnya udah ngga enak dan sebagian basi "

Mpok Odah pun setuju usulan itu.

Sehingga hari itu untuk kegiatan bersih bersih dan beberes rumah.

Hingga tak terasa hari pun beranjak sore.

Berganti malam , menyambut esok pagi.

Semoga bahagia.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Terpopuler

Comments

Utayiresna🌷

Utayiresna🌷

sudah ku dugong

2024-05-31

1

Utayiresna🌷

Utayiresna🌷

wah hebat kamu ella

2024-05-31

1

Utayiresna🌷

Utayiresna🌷

bagaimana dengan aku yang kepintaran nol, gak punya prestasi susah dapat beasiswa sementara uang susah juga 😂

2024-05-31

1

lihat semua
Episodes
1 Daniella
2 Rumah Nenek Ais
3 Kontrakan atau kosan
4 Mencari Pak Budiman
5 Paman Leon
6 Sebuah Teka Teki
7 Surat Dari Ayah
8 Bertemu Ayah
9 Meninggalnya Brian
10 Peralihan Perusahaan
11 Mereka Kakak Beradik
12 Alex
13 Gadis Bar Bar
14 Mencoba Akrab
15 Ke Rumah Nenek Ella
16 Deni Wiratmaja
17 Ke Markas
18 Pemilihan Pemimpin
19 Pulang
20 Nona Anderson
21 Nona Anderson 2
22 Cari Kerja ( Deni Wiratmaja)
23 Bebek Butut Ku Semangat Ku
24 Nembak cewek Di Angkringan
25 Sedikit Demi sedikit Terkuak
26 Nona Leana
27 Sebuah Rencana
28 Ella Ketemu Dika
29 Deni Ketemu Ella
30 Semuanya Masih Abu Abu
31 Sebuah Rencana
32 Mengakrabkan Diri
33 Mencari Petunjuk
34 Aku Tidak Mengenali Adik Iparku
35 Alex Curiga Dengan Mamanya ?
36 Interogasi Pelayan
37 Rumah Sakit Jiwa
38 Jangan Khianatin Gue !
39 Cerita Alex
40 Cowok Ga Peka
41 Mencari Bibi Sumini
42 Ke Perkampungan Trans
43 Bibi Sumini Sudah Meninggal
44 Surat Dari Bibi Sumini
45 Rojali
46 Bertemu Bibi Dina
47 Kisah masa lalu Bibi Dina
48 Wardoyo Pertambangan Indoraya
49 Paman Rozak
50 Cerita Bang Rozak
51 Ruangan Rahasia
52 CCTV
53 Menemui Bibi Meta
54 Engkong Pi'i
55 Bibi Meta
56 Cerita Bibi Meta
57 Lee dan Dee
58 Tentang Liontin
59 Histeris
60 Rencana Kembali
61 Pulang
62 Bibi Dina Kembali
63 Dina bertemu Leana
64 Rahasia Dari Om Budiman
65 Rencana Ella
66 Alex CS
67 Pencarian Alex Ke Rumah Sakit
68 Ella In Action
69 Ella In Action 2
70 Alex Bertemu Ibunya
71 Sang Penolong
72 Penjelasan Alex
73 Gerald
74 Rencana Leana
75 Bibi Susi menjenguk Ella
76 Menjemput
77 Terluka
78 Felix Christopher
79 Laporan Peter
80 Sistem Di Dalam Sistem
81 Lorong
82 Christopher VS Christopher
83 Berpetualang
84 Liontin Made In Engkong Pi'i Hilang .
85 Ungkapan
86 Keracunan
87 Pesan Abraham
88 Harta Karun Itu ?
89 Bersatunya Keturunan Abraham
90 Liontin Lagi, Liontin Lagi
91 Misteri Liontin Yang Belum Terpecahkan
92 Nikahan Alden
93 Pengintaian
94 Violet
95 Dilema
96 Sisi Lain Ella
97 Kakek Gerald
98 Butterfly
99 Pesantren
100 Ada Asmara Disana
101 Bang Wawan
102 Alina Yang Tak Tertolong
103 Bab 102 ( Review)
104 Leon Menenangkan Diri
105 Blokir
106 Rencana Ella Berlanjut
107 Rojali Ke Ruang Bawah Tanah
108 Gerald dan Leon
109 Mpok Odah Yang Jagoan
110 Ke Pesantren
111 Bersamaan
112 Sah
113 Dapet Lagi
114 Organisasi Masyarakat Rajawali
115 Menjenguk Aura
116 Ancaman
117 Peluru Beracun
118 Brandon Drop
119 Kesedihan Catherine
120 Kesedihan Catherine 2
121 Menemui Kakek Gerald
122 Mencari Dokumen
123 Penemuan Dokumen
124 Perjanjian Abraham dan Philip Anselmo
125 Ada Rahasia Lain Dari Liontin Itu
126 Tawanan
127 Napsu makan Leana
128 Pulau Tak Berpenghuni
129 Ini Jebakan
130 Keluarga Lebih Berharga daripada Harta
131 Kejujuran Ella
132 Philip Bersaudara Ditangkap
133 Amarah Catherine
134 Romero ditangan Romano
135 Ella Menjelaskan Semuanya ( END )
136 Novel Lanjutan dari Liontin ( Rahasia Diantara Kita )
Episodes

Updated 136 Episodes

1
Daniella
2
Rumah Nenek Ais
3
Kontrakan atau kosan
4
Mencari Pak Budiman
5
Paman Leon
6
Sebuah Teka Teki
7
Surat Dari Ayah
8
Bertemu Ayah
9
Meninggalnya Brian
10
Peralihan Perusahaan
11
Mereka Kakak Beradik
12
Alex
13
Gadis Bar Bar
14
Mencoba Akrab
15
Ke Rumah Nenek Ella
16
Deni Wiratmaja
17
Ke Markas
18
Pemilihan Pemimpin
19
Pulang
20
Nona Anderson
21
Nona Anderson 2
22
Cari Kerja ( Deni Wiratmaja)
23
Bebek Butut Ku Semangat Ku
24
Nembak cewek Di Angkringan
25
Sedikit Demi sedikit Terkuak
26
Nona Leana
27
Sebuah Rencana
28
Ella Ketemu Dika
29
Deni Ketemu Ella
30
Semuanya Masih Abu Abu
31
Sebuah Rencana
32
Mengakrabkan Diri
33
Mencari Petunjuk
34
Aku Tidak Mengenali Adik Iparku
35
Alex Curiga Dengan Mamanya ?
36
Interogasi Pelayan
37
Rumah Sakit Jiwa
38
Jangan Khianatin Gue !
39
Cerita Alex
40
Cowok Ga Peka
41
Mencari Bibi Sumini
42
Ke Perkampungan Trans
43
Bibi Sumini Sudah Meninggal
44
Surat Dari Bibi Sumini
45
Rojali
46
Bertemu Bibi Dina
47
Kisah masa lalu Bibi Dina
48
Wardoyo Pertambangan Indoraya
49
Paman Rozak
50
Cerita Bang Rozak
51
Ruangan Rahasia
52
CCTV
53
Menemui Bibi Meta
54
Engkong Pi'i
55
Bibi Meta
56
Cerita Bibi Meta
57
Lee dan Dee
58
Tentang Liontin
59
Histeris
60
Rencana Kembali
61
Pulang
62
Bibi Dina Kembali
63
Dina bertemu Leana
64
Rahasia Dari Om Budiman
65
Rencana Ella
66
Alex CS
67
Pencarian Alex Ke Rumah Sakit
68
Ella In Action
69
Ella In Action 2
70
Alex Bertemu Ibunya
71
Sang Penolong
72
Penjelasan Alex
73
Gerald
74
Rencana Leana
75
Bibi Susi menjenguk Ella
76
Menjemput
77
Terluka
78
Felix Christopher
79
Laporan Peter
80
Sistem Di Dalam Sistem
81
Lorong
82
Christopher VS Christopher
83
Berpetualang
84
Liontin Made In Engkong Pi'i Hilang .
85
Ungkapan
86
Keracunan
87
Pesan Abraham
88
Harta Karun Itu ?
89
Bersatunya Keturunan Abraham
90
Liontin Lagi, Liontin Lagi
91
Misteri Liontin Yang Belum Terpecahkan
92
Nikahan Alden
93
Pengintaian
94
Violet
95
Dilema
96
Sisi Lain Ella
97
Kakek Gerald
98
Butterfly
99
Pesantren
100
Ada Asmara Disana
101
Bang Wawan
102
Alina Yang Tak Tertolong
103
Bab 102 ( Review)
104
Leon Menenangkan Diri
105
Blokir
106
Rencana Ella Berlanjut
107
Rojali Ke Ruang Bawah Tanah
108
Gerald dan Leon
109
Mpok Odah Yang Jagoan
110
Ke Pesantren
111
Bersamaan
112
Sah
113
Dapet Lagi
114
Organisasi Masyarakat Rajawali
115
Menjenguk Aura
116
Ancaman
117
Peluru Beracun
118
Brandon Drop
119
Kesedihan Catherine
120
Kesedihan Catherine 2
121
Menemui Kakek Gerald
122
Mencari Dokumen
123
Penemuan Dokumen
124
Perjanjian Abraham dan Philip Anselmo
125
Ada Rahasia Lain Dari Liontin Itu
126
Tawanan
127
Napsu makan Leana
128
Pulau Tak Berpenghuni
129
Ini Jebakan
130
Keluarga Lebih Berharga daripada Harta
131
Kejujuran Ella
132
Philip Bersaudara Ditangkap
133
Amarah Catherine
134
Romero ditangan Romano
135
Ella Menjelaskan Semuanya ( END )
136
Novel Lanjutan dari Liontin ( Rahasia Diantara Kita )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!