Sejuta Rasa Di Hati

Sejuta Rasa Di Hati

Visual dan Prolog

Hallo reader yang budiman 😊,

Terima kasih banyak telah memilih novel yang berjudul Sejuta Rasa Di Hati untuk kamu baca. Semoga kamu menyukai novelku yang ini. Dukung novel ini dengan like, vote, hadiah dan sarannya ya 🙂. Kasih bintang lima ya 😊.

Happy reading 🤗.

Ini visual para tokoh di novel ini sesuai imajinasi diriku 😊.

Maryam Izzatunisa Pandjaitan

Edgar Valentino Middleton

Ibrahim Scott Kusuma

Bella Purnama Sari

🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷

"Aku tidak mengkhianati dirimu, Aa," ucap seorang wanita yang bernama Maryam Izzatunisa Pandjaitan dengan nada suara yang sendu.

Maryam nama panggilannya. Maryam adalah wanita muslimah yang sholeha. Memiliki wajah chubby yang menggemaskan, bulu mata yang lentik, hidung mancung, bibir yang ranum, kulit putih seputih susu, postur tubuh yang proporsional dan memiliki kepribadian yang sangat bagus. Selain memiliki kecantikan fisik dan innerbeauty, dia memiliki kepintaran di atas rata - rata sehingga dia mencapai cita - citanya sebagai seorang ahli teknologi informatika dan seorang ahli bisnis sehingga menjadi pembisnis handal dibidang software.

Banyak perusahaan di Inggris yang menggunakan software dari hasil ciptaan Maryam di bawah naungan perusahaan Pattinson Corporation. Kemampuannya dalam berbisnis tentu saja menurun dari ayahnya. Keahliannya dalam menyerap ilmu dunia bisnis dan informatika, membuat dirinya menjadi salah satu mahasiswa yang lulus dengan predikat suma cumlaude dari Universitas Cambridge. Namun dibalik kesuksesan, selain cerdas Maryam juga mengarungi dunia pendidikannya dengan kegigihan untuk mencapai cita - citanya.

Maryam merupakan anak tunggal dari pasangan suami - istri yang bernama Rogen Binsar Pandjaitan dan Irene Serafina Herdian. Dia berkewarganegaraan Indonesia walaupun lahir dan besar di kota London. Kedua orangtuanya meninggal dunia ketika dia lulus sekolah dasar. Setelah kedua orangtuanya meninggal, dia diurus oleh salah satu saudara satu ibu yang bernama Muhammad Amstrong Pattinson.

Berdasarkan cerita saudaranya itu, Maryam dilahirkan ketika ibunya berumur lima puluh empat tahun. Ibunya mengandung dan melahirkan dirinya tanpa intervensi tambahan dari pihak medis. Sebuah anugerah yang tak terduga. Saat kelahiran dirinya, kedua orangtuanya dan semua saudara - saudaranya sangat senang hingga semua orang sangat menyayangi dirinya.

Walaupun dia kehilangan cinta dan kasih sayang dari kedua orangtuanya setelah dia lulus sekolah dasar, dia masih memiliki cinta dan rasa kasih sayang dari saudara - saudaranya. Dia datang ke Indonesia karena wasiat dan keinginan dari ayah dan ibunya, yaitu mengurusi salah satu perusahaan milik ayahnya yang berada di Indonesia dan menikah dengan salah satu cucu sahabat ibunya.

Dia mau menuruti keinginan ibunya untuk menikah dengan salah satu cucu sahabatnya. Beberapa hari setelah dia pulang ke Indonesia, dia akan dikhitbah dan dinikahi oleh seorang pemuda yang bernama Ibrahim Scott Herawan. Dengan ikhlas dia menerima perjodohan itu. Sebelum dia pulang ke Indonesia, mereka sudah tukar foto dan saling berkomunikasi sehingga mereka memiliki rasa saling suka, tapi mereka belum mengungkapkannya.

Pria itu merupakan seorang blasteran Amerika Serikat dan Indonesia. Dia merupakan seorang CEO di perusahaan The IR Contruksi And Design. Dia adalah seorang ahli tehnik sipil dan pembisnis sehingga perusahaan The IR Contruksi And Design berkembang pesat dan membuka cabang lagi di beberapa negara maju, seperti di Amerika Serikat dan Emirat Arab. Dia adalah alumni dari ITB jurusan Tehnik Sipil dan alumni dari UNPAD jurusan manajemen bisnis.

"Kamu tidak usah membantahnya, wanita ja la ng!!!" bentak Ibrahim sambil berkacak pinggang.

Retaknya hati Maryam mendengar ucapan Ibrahim terhadap dirinya. Dadanya sesak seakan nafasnya berhenti seketika setelah melihat langsung amarah Ibrahim. Asanya direnggut oleh keadaan yang telah menjebaknya ke sebuah peristiwa yang sangat tidak terpuji. Tak terasa air matanya meluncur dari pelupuk mata.

"Hiks ... hiks ... hiks ... sumpah, aku tidak pernah mengkhianatimu hiks ... hiks ... hiks ...," lirih Maryam.

"Sudah kubilang jangan membantahnya lagi!!!Dengan kepalaku sendiri, aku lihat kamu tidur berdua dengan pria lain tanpa pakaian!! Sebaiknya pernikahan kita dibatalkan!! Aku tidak mau menikah dengan wanita mu rah an sepertimu!!! Dan jangan ketemu lagi denganku!! Aku sudah jijik lihat kamu!! Dasar wanita mu rah an!!!" ucap Ibrahim yang membuat luka hati di hatinya Maryam bertambah.

"Hiks ... hiks ... hiks .... Aa, dengarkan penjelasanku dulu, hiks ... hiks ... hiks ...," ucap Maryam sedih sambil menangis.

"Hari ini aku akan segera mengurus pembatalan pernikahan kita!! Tidak perlu penjelasan lagi!!! Hapus air mata buayamu!!! Sudah cukup sandiwara kamu di hadapanku, wanita mu rah an!!! Aku sudah muak sama kamu!!!"

Sedetik kemudian Ibrahim berbalik badan, berjalan cepat menuju pintu kamar dengan membawa rasa marah dan kecewa terhadap Maryam. Berjalan melewati pintu kamar yang terbuka. Sedangkan Maryam menangis menderu-deru sambil menundukkan kepalanya. Tanda disadari Maryam, datang seorang wanita yang bernama Bella dan merupakan asisten pribadi Maryam.

Bella menutup pintu kamar ketika dirinya sudah masuk ke dalam kamar. Kemudian menghentikan langkah kakinya ketika berada di sebelah kanan tempat tidur. Menurunkan badannya hingga berjongkok di samping kanannya Maryam. Maryam menoleh ke Bella dengan wajah yang sangat basah. Bella menyeka air matanya Maryam dengan lembut.

"Huhuhu ... Kak Bella, tolong tinggalkan aku sendiri huhuhu ...," pinta Maryam di dalam tangisnya yang bisa menghentikan kegiatannya.

"Kamu harus yang sabar menghadapi cobaan ini, Nona," ucap Bella lembut.

"Huhuhu ... iya Kak huhuhu ...."

Tak lama kemudian Bella beranjak berdiri. Membelokkan badannya mengarah ke pintu kamar. Berjalan menuju pintu kamar. Menekan handle pintu ke bawah, lalu menariknya hingga pintu terbuka. Bella keluar dari dalam kamar, lalu menutup pintu kamar itu. Maryam menghela nafas panjang dan menghembuskan nafas secara perlahan untuk mengusir rasa sedih di dalam hatinya sampai dirinya tenang dan tidak menangis lagi. Dia menyeka air mata yang masih berlinang di kedua matanya.

Maryam mengedarkan pandangannya mencari pakaiannya. Dia melihat setelan gamis dan pakaian dalamnya yang tergeletak di atas lantai. Dia melilitkan selimut untuk menutupi tubuhnya yang telanjang. Beranjak berdiri sambil meringis menahan rasa sakit di area inti tubuhnya. Tak sengaja dia melihat bercak noda darah di atas seprai. Maryam memejamkan matanya sambil menarik nafas, lalu menghembuskannya secara perlahan supaya dia tidak menangis lagi.

Maryam membuka matanya, lalu berjalan ke pakaiannya. Membuka lilitan selimutnya, lalu mengambil pakaiannya, lalu memakainya satu persatu sehingga tubuhnya dibalut dengan setelan baju gamis. Pintu kamar mandi terbuka sehingga memperlihatkan sosok pria ganteng yang bernama Edgar Valentino Middleton. Maryam menatap tajam ke Edgar. Maryam tidak akan pernah melupakan sebuah peristiwa yang telah mempertemukan dia dengan Edgar untuk pertama kalinya.

Empat bulan yang lalu, awal mereka bertemu ketika kabur dari kepungan para preman di pinggiran kota London. Waktu itu Gemuruh langit malam yang dihiasi dengan kilatan petir dan awan mendung. Gelegar bunyi Guntur terdengar saling bersahutan. Kilatan cahaya petir mendahului sang guruh, seakan berusaha memberi tanda pada penghuni pinggiran kota London agar berlindung.

Milyaran kubik air hujan membasahi tanah dikala malam telah larut dan udara terasa begitu dingin. Suhu saat ini menyentuh angka tujuh derajat celsius. Sudah pasti gemertak gigi yang akan terdengar saat tubuh menggigil kedinginan. Tapi hawa dingin itu tak berlaku bagi Maryam. Maryam dengan setelan gamis merah maroon yang basah kuyup sedang berlari kencang. Menebus jutaan buliran air hujan. Melintasi jalanan sepi di malam hari. Kabur dari kepungan para preman.

Dia tak peduli dengan hawa dingin yang menembus ke setiap sum-sum tulangnya. Wajah cantiknya pucat pasi. Ada beberapa luka lebam terlihat di wajahnya dan disekitar tubuhnya yang mungil dan luka goresan pisau lipat di punggung telapak tangan kirinya. Sudut bibirnya berdarah, membuat miris siapa pun yang melihatnya. Hembusan nafasnya yang menderu menghasilkan embun saat beradu dengan dinginnya air hujan. Bahunya naik turun karena rasa lelah dan sakit di sekujur tubuhnya.

Maryam bahkan tak peduli dengan dua telapak kakinya yang lecet karena berlari menyisir jalanan aspal tanpa memakai alas kaki. Tak ada seorang pun yang bisa menolong Agni, karena malam itu suasana pinggiran kota London sangat sepi. Maryam terus berlari dan berlari dengan sekuat tenaga. Maryam menoleh ke belakang untuk memastikan keadaan. Karena fokus melihat ke belakang, Maryam tidak menyadari bahwa ada sebuah mobil sedan yang sedang melaju dari arah kiri jalanan. Maryam menyeberang tanpa waspada.

Titinnnnn!!!

Bunyi klakson dari sebuah mobil sedan terdengar memekakkan telinganya Maryam. Sorot dari lampu mobil itu membuat matanya Maryam silau. Seketika Maryam menghentikan langkah kakinya sambil menutup wajahnya dengan telapak tangannya. Seketika pengemudi mobil sedan itu ngerem mendadak karena kaget melihat Maryam yang berdiri di tengah jalan raya.

Cittt!!!

Decitan keras suara ban mobil sehingga membuat mobil itu berhenti mendadak. Jantungnya Maryam berdebar sangat hebat, dia akan mati tertabrak mobil. Maryam berdoa di dalam hati agar nyawanya selamat. Jika dia meninggal sekarang, dia tidak bisa melaksanakan wasiat dari ayah dan ibunya dan tak akan pernah bertemu dengan calon suaminya secara langsung.

"Are you Ok?" tanya pengemudi mobil itu sambil keluar dari mobil.

Pengemudi mobil yang tak lain adalah Edgar. Dengan lekas Edgar berjalan mendekati Maryam tanpa mempedulikan pintu mobilnya yang terbuka. Edgar tidak peduli dengan air hujan yang langsung membuat pakaiannya basah kuyup. Mencari tahu kondisi orang yang hampir saja menjadi korban tabrakan mobilnya. Jantungnya Maryam masih berdebar kencang karena takut dan panik setelah mendengar suara seseorang. Maryam membuka dua telapak tangannya. Dia melihat seorang pria yang sedang berjalan cepat menghampiri dirinya. Dia waspada diri karena dihampiri oleh Edgar.

"Don't run, I'm not a bad person. What's wrong with you?" teriak Edgar ketika melihat Maryam hendak melangkah mundur.

Edgar menghentikan langkah kakinya di hadapan Maryam yang tidak jadi menghindar dari pria itu. Sorot lampu dari mobil itu menyorot tepat di tubuhnya Maryam. Bibirnya bergetar karena rasa dingin dan sakit. Edgar merasakan gelayar lembut di relung hatinya ketika melihat wajah cantiknya Maryam yang babak belur. Edgar mengerutkan keningnya karena merasa heran melihat seorang wanita muslimah yang penuh luka di wilayah pinggiran kota London.

Maryam menatap intens ke Edgar yang memiliki rahang muka yang tegas, rambut pirang, alis mata yang tebal dan hidung mancung. Maryam melihat ada sorot mata yang mengisyaratkan kebaikan dari dua bola mata berwarna hijau milik Edgar. Maryam juga merasakan hawa kebaikan yang terpancar dari jiwanya Edgar sehingga dia tidak perlu was-was berada di dekat Edgar.

"I'm surrounded by criminals. Please take me away from here."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!