Bab. 3 Kontak Perjanjian

...Happy Reading....

Dalam perjalanan.

"Mulai besok kau akan pindah sekolah. Aku telah mengatur semuanya. Dan mulai hari ini kau kau akan tinggal di rumah ku!" kata Regina, membuat Giandra terkejut.

"Tapi Ma, aku di sini bekerja. Aku perlu biaya untuk kebutuhan hidup adik adikku." kata Giandra. Meski dia enggan bahkan tidak mau lagi menyebut Mama pada wanita ini, tapi hati nuraninya tidak akan sanggup untuk tidak memanggil wanita yang telah melahirkannya ini dengan sebutan Mama.

Alih alih menanggapi perkataan Giandra, Regina mengambil sebuah Map dari dalam tasnya.

"Ini adalah surat kontrak perjanjian. Baca baik baik dan pahami isinya!" Meletakkan di atas paha Giandra.

Giandra menatap Map berwarna coklat itu sejenak. Perjanjian apa yang tertulis di dalam sana?

"Aku sudah menikah seminggu yang lalu." kata Regina. Giandra terhenyak mendengarnya.

"Keluarga suamiku tahu aku memiliki seorang putri." kata Regina kembali. Dia keceplosan bicara pada keluarga suaminya yang mana memiliki seorang putri.

"Mereka memintaku membawa mu untuk di perkenalkan kepada mereka dan juga tinggal bersama kami." sambungnya kembali. Karena itu dia mencari keberadaan Giandra.

"Putri mama ada dua, bukan satu! Aku dan Kak Jia." kata Giandra mengingatkan Regina. Dia kesal, hatinya sakit mendengar perkataan Regina yang mengatakan hanya memiliki satu putri. Apa kesalahan dia dan Jiandra lakukan hingga membuat Regina meninggalkan mereka dulu, tidak peduli dan hingga kini tidak menyukai dia dan Jiandra? Sungguh Giandra bingung dengan sikap mamanya yang seperti benci dan tidak menganggap dia dan Jiandra anak.

"Itu dulu Giandra, sekarang tinggal kamu seorang." kata Regina enteng.

Giandra terkejut."Jadi mama tahu kak Jiandra sudah tak ada? Apa mama juga tahu kalau papa sudah tidak ada di dunia ini? Apa mama tahu papa dan kakak sudah meninggal?" katanya terburu buru menahan amarah, carian bening seketika memenuhi kelopak matanya.

Wajah Regina berubah terkejut mendengar kata kata yang di ucapkan Giandra, tapi dia segera bersikap biasa."Aku hanya menebak saja melihat kau hanya hidup seorang diri dan tak ada mereka di sana." katanya santai tak ada rasa sedih atau bersalah.

"Ma_" teriak Giandra dengan sikap santai Regina dalam menyingkapi kematian ayah dan kakaknya. Tak ada kesedihan sedikitpun terlihat di wajahnya.

"Jangan meneriaki ku." sentak Regina balik. Dia menjepit kuat dagu Giandra.

"Lalu kau ingin aku berbuat apa? Menangis begitu? Apa dengan aku menangisi bisa membuat mereka hidup kembali?" sentak Regina kembali."Mereka mati karena sudah takdir, bukan karena aku. Dan semua orang akan mati dengan caranya sendiri."

Air mata Giandra merembes jatuh, kedua tangan terkepal kuat, menahan amarah. Kebenciannya semakin mendalam pada wanita ini.

"Sudahlah Giandra. Aku tidak suka berdebat. Sebaiknya baca surat perjanjian itu baik baik. Aku malas menjelaskan." kata Regina ketus, melepas dagu Giandra.

"Kalau kau terus mengoceh aku akan menurunkan mu di sini, dan membuat adik adikmu terlantar di jalanan!" ancamnya.

Giandra terdiam mendengar ancaman itu. Dia menarik hingusnya, lalu melap air matanya. Perlahan dia membuka Map dan melihat kertas putih yang tertulis beberapa poin perjanjian. Giandra membaca dengan teliti sampai selesai.

"Tanda tangani." kata Regina kasar menyerahkan pulpen melihat Giandra selesai membaca.

"Mereka tahu kau tidak hadir di pesta pernikahan ku karena kau tidak suka aku menikah lagi. Selama ini kau ku titipkan pada keluargaku dan di saat tidak sibuk aku mengunjungi mu! Ingat itu baik baik."

"Aku akan mengikuti semua keinginan mama, tapi aku juga punya satu permintaan." kata Gia.

"Cih __!" umpat Regina."Aku sudah memberi kalian tempat tinggal yang nyaman tapi kamu masih ingin meminta lagi?" menatap Giandra tajam.

"Aku hanya ingin bekerja Ma, izinkan aku bekerja. Aku butuh uang untuk biaya kehidupan adik adikku." pinta Giandra memohon.

"Kau akan membuat ku malu dan merusak image ku!"

"Aku janji hal itu tidak akan terjadi. Aku mohon Ma....!"

Regina memijit keningnya sedang berpikir."Baik, tapi ingat, jangan sampai keluarga suamiku tahu. Ingat itu." kata Regina tegas dengan tatapan tajam.

"Iya, aku janji!" Giandra lega. Dia segera menandatangani surat kontrak perjanjian tersebut.

Asisten Regina menoleh ke belakang begitu mendapat satu notifikasi pesan.

"Nyonya, penerbangan di tunda dua jam karena ada kesalahan teknis."

Regina nampak kesal."Kita menginap dulu, cari hotel terdekat dengan bandara."

"Baik Nyonya."

Mobil melaju menuju hotel terdekat dengan bandara. 15 menit mereka telah sampai. Giandra menatap gedung tinggi ini. Ini ada hotel tempat dia bekerja setiap pulang sekolah dan hari libur. Untung asisten membawa Regina ke hotel ini, dia akan menemui rekan kerjanya dan mengundurkan diri.

Hotel ini hotel yang paling mewah di daerah ini. Meski bukan hotel bintang lima, tapi fasilitas di hotel ini cukup mewah dan lengkap. Setelah melakukan pemesanan di bagian resepsionis, mereka segera ke atas. Beberapa orang menyapa Giandra.

"Kamu kenal mereka?" tanya Regina penasaran.

"Aku kerja sebagai cleaning servis di hotel ini." kata Giandra.

Regina memutar bola matanya, terus melangkah. Giandra mengikuti dari belakang.

Mereka naik lift untuk ke atas dan sampailah di kamar tujuan. Regina segera masuk ke kamarnya. Dan Yogi, asisten Regina mengantar Giandra ke kamar Giandra yang berselisih lima kamar dari kamar Regina.

"Ini kamar mu. Istrahat di sini sebentar. Dua jam lagi kita akan ke bandara!" kata Yogi.

"Pak, aku ingin menemui teman ku untuk pamit, sekalian menemui atasan ku untuk mengundurkan diri." kata Giandra saat Yogi akan pergi.

Yogi tampak berpikir sejenak."Jangan berbuat ulah, kau tahu sendiri apa akibatnya." katanya kemudian.

Giandra mengangguk."Aku mengerti."

"Jangan lama lama, waktumu 30 menit." Yogi melanjutkan langkah setelah mengatakan itu.

Setelah kepergian Yogi, Giandra segera pergi ke ruang staf cleaning servis. Dia sudah hafal setiap sudut ruang dari hotel ini dari lantai bawah hingga yang teratas.

Giandra melihat ada beberapa karyawan CS berada di ruang istrahat sedang menonton berita di TV, termasuk orang yang ingin di temuinya. Mereka tampak serius melihat berita yang di tayangkan di TV. Berita tentang pembobolan Bank oleh sekelompok Mafia yang terjadi sejam lalu. Begitu sulit menangkap gerombolan tersebut, juga mengungkap identitas mereka karena wajah mereka tertutup oleh topeng, pakaian serba hitam. Terlihat jelas aksi mereka yang begitu pintar dan lincah sedang membobol brankas dengan menyandera beberapa nasabah dan pegawai terlihat dalam rekaman tayangan CCTV. Mereka berhasil mendapatkan apa yang di inginkan dan kabur. Sekarang geng Mafia itu sedang dalam pengejaran polisi. Polisi meminta Masyarakat untuk waspada. Dan jika melihat ciri-ciri pelaku Mafia seperti yang berada dalam rekaman CCTV harus segera melapor kepada pihak yang berwajib.

"Giandra?" seru sala seorang Cs begitu melihat keberadaan Giandra di depan pintu. Semua mata teralih kepadanya. Tiga karyawan Cs menyapanya dan menyuruh masuk, lalu kembali melihat ke arah TV.

"Mbak Niken, aku ke sini mau menemui Mbak, syukurlah mbak ada di ruang ini." kata Giandra.

Niken adalah senior Giandra dan baik pada Giandra. Niken dulu yang mengajak Giandra pertama kali kerja di sini saat Giandra kesulitan mencari pekerjaan. Giandra dekat dengan pegawai di sini, tapi dia lebih dekat dan terbuka pada Niken.

"Aku baru saja masuk 5 menit lalu. Pekerjaan ku sudah selesai." kata Niken.

"Mari Duduk." ajak Niken membawa Giandra ke sofa.

Giandra segera duduk di sofa di depan Niken.

"Shif kerja kamu bukannya sore?" tanya Niken.

"Aku mau Resign kerja mbak." kata Giandra.

Niken terkejut."Berhenti?" karena dia tahu begitu sulitnya Giandra bisa kerja di sini. Dia menatap serius pada Giandra.

Giandra beranjak dari tempat duduknya dan duduk di sebelah Niken.

"Ada apa?" tanya Niken dengan suara pelan mengerti dengan gelagat gestur tubuh Giandra.

"Aku telah bertemu mama ku. Dia datang ke panti dan mengajakku ikut dengannya ke kota Jakarta." bisik Giandra membuat Niken terbelalak."Apa?" karena Niken tahu kehidupan Giandra.

"Telah terjadi sesuatu hingga membuat aku mau berhenti kerja. Aku tidak bisa menceritakan sekarang karena waktuku terbatas. Nanti aku akan menghubungi mbak dan menceritakan semuanya!" kata Gia teringat waktu yang di beri Yogi hanya 30 menit.

"Baik, aku mengerti!" Niken mengangguk faham.

"Pak Galih pasti akan kehilangan kamu Giandra. Kamu tahu dia sangat menyukai kinerja kamu!"

Pak Galih adalah Manager hotel ini.

"Nanti Mbak berikan alasan mengenai pemberhentian ku. Aku ingin menyampaikan pengunduran diriku tapi aku tidak enak hati akan membuatnya kecewa."

"Kebetulan sekarang beliau tidak ada di hotel. Ada pertemuan penting para Manager yang di lakukan di kantor pusat."

"Syukurlah! Jika mba ada waktu, tolong lihat adik adikku di panti."

"Kamu jangan khawatir. Nanti Mbak akan ke sana."

"Terimakasih Mbak."

"Iya sama sama. Baik baik kamu di sana. Jujur Mbak khawatir kamu ikut ibumu. Jika kamu butuh sesuatu hubungi Mbak."

Niken biar hidupnya kekurangan, tapi tetap peduli pada Giandra dan anak anak panti dan kadang membantu semampu dia jika punya kelebihan.

"Iya Mbak, aku pergi dulu."

Keduanya berpelukan. Giandra pamit pada tiga orang mantan rekan kerjanya, lalu kembali ke atas, ke kamarnya.

...Bersambung....

Dukungan buat author jangan lupa ya,,

Kasih like, komentar positif, vote, hadiah, dan Rate bintang lima. Terimakasih.

Jangan lupa dukungan buat author ya, Kasih like, komentar, vote, hadiah kopi, bintang lima setelah membaca setiap Bab, makasih.

Follow akun NT aku ya, biar kalian dapat Notifikasi cerita setiap Bab.

Promosi Karya author:

* Rafa & Ara (Tamat)

* Arley &Ana (Tamat)

* Khanza & Gracio (Tamat)

* Rangga & Rara (On Going)

*Anak Tiri Sang Mafia (On Going)

Yang lagi nunggu kelanjutan Karya Rangga dan Rara Nanti akan author lanjut kembali. Di tungguin aja. Terimakasih sudah mampir

Terpopuler

Comments

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

🔵◡̈⃝︎☀MENTARY⃟🌻

Semangat Kk
DinDut Itu Pacarku mampir

2024-01-15

1

Yani Thalib

Yani Thalib

maaf kk ana, ada typo tuh, judulnya salah ya,.kontrak bukan kontak 😁😁🙏🏻🙏🏻🙏🏻

2023-10-28

0

Melisha

Melisha

mungkin gia jia BKN anak kandung regina y thor

2023-10-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 Kekacauan di Panti
2 Bab. 2 Bantuan Regina
3 Bab. 3 Kontak Perjanjian
4 Bab. 4 Pria Bertopeng
5 Bab. 5 Rumah Baru
6 Bab. 6 Sekolah Baru & Teman Baru
7 Bab.7 Taruhan
8 Bab.8 Kapten Tim Basket.
9 Bab.9 Rencana Manis Lexi
10 Bab.10 Ini Tak Adil
11 Bab.11 Hinaan dan Cercaan
12 Bab.12 Sugar Baby
13 Bab.13. Terpaksa Jadi Sugar Baby
14 Bab.14 Harga Penawaran
15 Bab. 15 Reza _ Doaku cukup Aku dan Allah yang tahu.
16 Bab. 16 Ketakutannya, cemasku.
17 Bab.17 Senyuman Tipis
18 Bab.18 Mr. L
19 Bab.19 Mawar?
20 Bab. 20 Penikaman
21 Bab. 21 Siapa dalang penyerangan Giandra?
22 Bab. 22 Nathan
23 Bab.23 Suara Laknat
24 Bab. 24 Tabrakan di dapur.
25 Bab.25 Sarapan Berdua
26 Bab. 26
27 Bab. 27 Meminta Bertemu
28 Bab. 28
29 Bab. 29 Tuan Nat_han?
30 Bab.30
31 Bab. 31
32 bab. 32 Di Serang
33 Bab. 33 Di Serang part 2
34 Bab. 34 Penghuni Baru Meja Makan.
35 Bab. 35
36 Bab. 36 Di sergap
37 Bab. 37 Pertengkaran Nathan dan Vivian
38 Bab. 38 Flash Back
39 Bab. 39
40 Bab. 40
41 Bab. 41. Undangan Party
42 Bab. 42
43 Bab. 43 Meminta bertemu di jam sekolah.
44 Bab. 44
45 Bab. 45
46 Bab. 46
47 Bab. 47 Kemarahan Reza
48 Bab. 48
49 Bab. 49
50 Bab. 50
51 Bab. 51 Datang ke perusahaan
52 Bab. 52 Bersikap lembut.
53 Bab. 53 Menginginkan sekarang?
54 Bab. 54 Pingsan
55 Bab. 55 Ide jahil
56 Bab. 56 Pertanyaan Giandra
57 Bab. 57 Masuk ke ruang yang salah
58 Bab. 58 Menghawatirkan Reza
59 Bab. 59 Obat perangsang
60 Bab. 60 Jantung berdebar gila
61 Bab. 61 Doanya kurang lengkap
62 Bab. 62 Pengakuan Dosa
63 Bab. 63 Tidur bersama.
64 Bab. 64 Mengunjungi Panti Asuhan
65 Bab. 65 Donatur Misterius
66 Bab. 66 Si kembar, Qenan dan Qinan
67 Bab. 67 Sepenggal kisah masa kecil Giandra
68 Bab. 68 Kisah masa kecil Giandra part 2.
69 Bab. 69 Suruhan ayah si kembar?
70 Bab. 70 Gila dan Mesum
71 Bab. 71 Seandainya kau ada di depanku
72 Bab. 72 Belum terenggut.
73 Bab. 73 Senyuman Simpul
74 Bab. 74 Kekhawatiran Reza Vs Kecemburuan Nathan.
75 Bab. 75 Memenuhi ajakan Lexi
76 Bab. 76 Masuk Jebakan.
77 Bab. 77 Keberingasan Reza
78 Bab. 78 Reaksi OP
79 Bab.79 Dua fakta yang terkuak
80 Bab. 80 Ketakutan Giandra
81 Bab. 81 Ketakutan Giandra part.2
82 Bab. 82 Kemarahan Nathan
83 Bab. 83 Dalang siapa penyerang Giandra.
84 Bab. 84 Berkunjung ke rumah sakit
85 Bab. 85 perasaan apa ini?
86 Bab. 86 Semua salah Daddy
87 Bab. 87 Vitamin Pagi.
88 Bab. 88 Guru Baru
89 Bab. 89. Jebakan Melalui Soal
90 Bab. 90 Kotor dan menjijikkan
91 Bab. 91 Kejahatan di masa lalu
92 bab.92 Sepasang Netra Indah
93 Bab. 93 Setelah 6 hari
94 Bab.94 Tentang Inda
95 Bab.95 Tak segampang itu
96 Bab. 96 Ancaman Reza
97 Bab. 97 Membersihkan kotoran.
98 Bab.98 Tidak Rela berbagi
99 Bab.99 Penawaran
100 Bab.100 Saksi kunci
101 Bab. 101 Amnesia
102 Bab. 102 Penyerangan Terhadap Giandra
103 Bab. 103 Penyerangan Giandra Part.2
104 Bab. 104 Pingsan
105 Bab. 105 Kapan kontraknya Selesai?
106 Bab. 106. Pertemuan Vian dan Rudi
107 Bab. 107 Ancaman Vira
108 Bab. 108 Nathan dan Inda (Pertemuan tak di sengaja)
109 Bab. 109 Replika diri
110 Bab.110 Manusia pedofil
111 Bab.111 Azahra Radya Almira.
112 Bab. 112 Rencana hidup yang indah
113 Bab. 113 Rencana menghabisi Gia dan si kembar
114 Bab. 114 Pengakuan Rudi
115 Bab.115 Pertemuan Nathan dan Reza
116 Bab.116 Penangkapan Vivian
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab.1 Kekacauan di Panti
2
Bab. 2 Bantuan Regina
3
Bab. 3 Kontak Perjanjian
4
Bab. 4 Pria Bertopeng
5
Bab. 5 Rumah Baru
6
Bab. 6 Sekolah Baru & Teman Baru
7
Bab.7 Taruhan
8
Bab.8 Kapten Tim Basket.
9
Bab.9 Rencana Manis Lexi
10
Bab.10 Ini Tak Adil
11
Bab.11 Hinaan dan Cercaan
12
Bab.12 Sugar Baby
13
Bab.13. Terpaksa Jadi Sugar Baby
14
Bab.14 Harga Penawaran
15
Bab. 15 Reza _ Doaku cukup Aku dan Allah yang tahu.
16
Bab. 16 Ketakutannya, cemasku.
17
Bab.17 Senyuman Tipis
18
Bab.18 Mr. L
19
Bab.19 Mawar?
20
Bab. 20 Penikaman
21
Bab. 21 Siapa dalang penyerangan Giandra?
22
Bab. 22 Nathan
23
Bab.23 Suara Laknat
24
Bab. 24 Tabrakan di dapur.
25
Bab.25 Sarapan Berdua
26
Bab. 26
27
Bab. 27 Meminta Bertemu
28
Bab. 28
29
Bab. 29 Tuan Nat_han?
30
Bab.30
31
Bab. 31
32
bab. 32 Di Serang
33
Bab. 33 Di Serang part 2
34
Bab. 34 Penghuni Baru Meja Makan.
35
Bab. 35
36
Bab. 36 Di sergap
37
Bab. 37 Pertengkaran Nathan dan Vivian
38
Bab. 38 Flash Back
39
Bab. 39
40
Bab. 40
41
Bab. 41. Undangan Party
42
Bab. 42
43
Bab. 43 Meminta bertemu di jam sekolah.
44
Bab. 44
45
Bab. 45
46
Bab. 46
47
Bab. 47 Kemarahan Reza
48
Bab. 48
49
Bab. 49
50
Bab. 50
51
Bab. 51 Datang ke perusahaan
52
Bab. 52 Bersikap lembut.
53
Bab. 53 Menginginkan sekarang?
54
Bab. 54 Pingsan
55
Bab. 55 Ide jahil
56
Bab. 56 Pertanyaan Giandra
57
Bab. 57 Masuk ke ruang yang salah
58
Bab. 58 Menghawatirkan Reza
59
Bab. 59 Obat perangsang
60
Bab. 60 Jantung berdebar gila
61
Bab. 61 Doanya kurang lengkap
62
Bab. 62 Pengakuan Dosa
63
Bab. 63 Tidur bersama.
64
Bab. 64 Mengunjungi Panti Asuhan
65
Bab. 65 Donatur Misterius
66
Bab. 66 Si kembar, Qenan dan Qinan
67
Bab. 67 Sepenggal kisah masa kecil Giandra
68
Bab. 68 Kisah masa kecil Giandra part 2.
69
Bab. 69 Suruhan ayah si kembar?
70
Bab. 70 Gila dan Mesum
71
Bab. 71 Seandainya kau ada di depanku
72
Bab. 72 Belum terenggut.
73
Bab. 73 Senyuman Simpul
74
Bab. 74 Kekhawatiran Reza Vs Kecemburuan Nathan.
75
Bab. 75 Memenuhi ajakan Lexi
76
Bab. 76 Masuk Jebakan.
77
Bab. 77 Keberingasan Reza
78
Bab. 78 Reaksi OP
79
Bab.79 Dua fakta yang terkuak
80
Bab. 80 Ketakutan Giandra
81
Bab. 81 Ketakutan Giandra part.2
82
Bab. 82 Kemarahan Nathan
83
Bab. 83 Dalang siapa penyerang Giandra.
84
Bab. 84 Berkunjung ke rumah sakit
85
Bab. 85 perasaan apa ini?
86
Bab. 86 Semua salah Daddy
87
Bab. 87 Vitamin Pagi.
88
Bab. 88 Guru Baru
89
Bab. 89. Jebakan Melalui Soal
90
Bab. 90 Kotor dan menjijikkan
91
Bab. 91 Kejahatan di masa lalu
92
bab.92 Sepasang Netra Indah
93
Bab. 93 Setelah 6 hari
94
Bab.94 Tentang Inda
95
Bab.95 Tak segampang itu
96
Bab. 96 Ancaman Reza
97
Bab. 97 Membersihkan kotoran.
98
Bab.98 Tidak Rela berbagi
99
Bab.99 Penawaran
100
Bab.100 Saksi kunci
101
Bab. 101 Amnesia
102
Bab. 102 Penyerangan Terhadap Giandra
103
Bab. 103 Penyerangan Giandra Part.2
104
Bab. 104 Pingsan
105
Bab. 105 Kapan kontraknya Selesai?
106
Bab. 106. Pertemuan Vian dan Rudi
107
Bab. 107 Ancaman Vira
108
Bab. 108 Nathan dan Inda (Pertemuan tak di sengaja)
109
Bab. 109 Replika diri
110
Bab.110 Manusia pedofil
111
Bab.111 Azahra Radya Almira.
112
Bab. 112 Rencana hidup yang indah
113
Bab. 113 Rencana menghabisi Gia dan si kembar
114
Bab. 114 Pengakuan Rudi
115
Bab.115 Pertemuan Nathan dan Reza
116
Bab.116 Penangkapan Vivian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!