Bab. 2 Bantuan Regina

...Happy Reading....

Regina beralih melihat pak tua."Aku akan membeli rumah ini. Jadi kau tidak perlu mengeluarkan mereka dari sini. Asisten ku akan menyelesaikan pembayarannya! Berapa harganya?" kata Regina pada pria tua pemilik rumah, lagi lagi dengan nada suara sombong dan tingkahnya yang angkuh.

Giandra dan Rima terkejut. Sedangkan Pria tuan tersenyum sinis penuh arti." Setengah Miliar."

"Bereskan segera!" kata Regina pada Asisten nya tanpa melakukan penawaran, meski dia tahu penawaran yang di beri pak tua terlalu tinggi dengan ukuran rumah yang kecil dan rusak di beberapa tempat, atapnya juga ada yang bocor. Regina bisa saja protes tapi dia tidak mau berdebat karena tidak mau berlama-lama di tempat ini. Banyak urusan yang harus di kerjakan.

Asisten Regina segera menarik paksa tangan Pria tua di teras. Untuk menyelesaikan administrasi pembayaran rumah ini.

Regina berbalik, menatap Giandra dan Rima.

"Apa kalian senang?" tersenyum mengejek.

"Untuk apa mama membantu kami?" meski Giandra senang mendengar perkataan Regina yang mana mereka tidak akan keluar dari rumah ini. Tapi hatinya merasa tidak tenang dengan bantuan ini.

Regina tersenyum setengah. Dia menatap Giandra dengan menilik. Meski memakai pakaian lusuh, tapi anak ini terlihat cantik, malah sangat cantik. Dia tidak menyangka, anak kecil yang di tinggalkan dulu kini telah tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik.

"Kenapa? Apa kau tidak senang? Seharusnya kau senang Giandra. Karena kalian dan anak anak tidak akan Luntang lanting di jalanan, kepanasan dan kehujanan!" kata Regina berjalan mengitari Giandra.

"Seharusnya kau berterima kasih kepada ku!"

Tersenyum sinis.

"Aku tahu orang seperti apa mama. Pasti ada niat buruk di balik bantuan ini." kata Giandra menebak dan curiga.

"Hahaha, anak pintar!" Regina tertawa lepas mengakui kecerdasan Giandra.

Di luar asisten Regina sudah menyelesaikan administrasi pembayaran rumah secara tunai. Dia segera masuk dan pak tua telah pergi dengan senang hati karena telah mendapatkan apa yang dia mau.

"Ini sertifikat rumahnya Bos." kata asisten menyerahkan sertifikat rumah panti pada Regina yang langsung di terima Regina.

"Kalian bebas tinggal di sini. Dan rumah ini menjadi hak kalian, tapi tentu saja tidak ada yang gratis Giandra __!" kata Regina kembali tersenyum sinis penuh arti.

Giandra sudah menebak hal itu. Wanita ini ada maunya. Meski pada anak sendiri pun dia menginginkan balasan untuk keuntungannya. Sungguh tega pada anak anak panti.

"Jujur aku memerlukan dirimu. Tapi aku tidak akan memaksa. Semua terserah padamu. Jika kau setuju katakan iya! Jika kau menolak, silahkan kalian tinggalkan rumah ini sekarang juga!" kata Regina tegas dengan tatapan tajam.

Kedua tangan Giandra kembali terkepal kuat. Regina memanfaatkannya. Sungguh wanita tidak punya hati. Giandra dilema, setuju atau menolak. Dia tidak tahu apa yang diinginkan wanita yang merupakan ibunya ini.

"Aku orang sibuk Giandra, aku tidak punya banyak waktu untuk menunggu persetujuan atau penolak mu. Aku sangat tahu kau sangat membutuhkan rumah ini untuk tempat bernaung kalian." kata Regina melihat Giandra yang terdiam, yang di yakinnya pasti sedang berpikir memilih. Dan untuk membuat Giandra setuju, maka dia harus sedikit memaksa dan mengancam.

"Waktumu habis Giandra, keluar kalian dari rumah ini Sekarang __!"

"Iya, aku setuju__!" kata Giandra segera.

Sedangkan Rima tercengang mendengar persetujuan nya."Gia__!" sejujurnya dia tidak ingin Giandra menyetujui keinginan Regina yang entah apa. Dia takut Regina akan berbuat buruk pada Giandra.

Gia menatap Rima sambil tersenyum, sendu.

Meminta Rima tenang dan mendukungnya. Lalu dia beralih melihat Regina yang tampak tersenyum senang penuh kemenangan.

"Aku akan mengikuti keinginan mama! Katakan apa yang harus ku lakukan untuk membayar semua kebaikan ini?"

Regina tertawa kecil, tapi kemudian wajahnya berubah datar seketika."Ikuti aku sekarang juga."

"Kemana?" Gia terkejut.

"Nanti kau akan tahu. Tidak perlu Bertanya!"

Rima menarik lengan Giandra hingga gadis itu berada di belakangnya.

"Kamu mau bawa Giandra kemana Regina? Sudah cukup kau menyakiti anakmu setelah sekian lama meninggalkannya juga menelantarkannya! Wanita seperti apa kau Regina? Ibu macam apa kau ini tidak punya hati sedikit pun pada anak sendiri?" teriak Rima menahan amarah.

Regina tertawa."Hey, jangan teriak teriak begitu, bicara pelan pelan saja, aku tidak tuli!"

Rima mendengus kesal.

"Kamu tenang saja Rima, justru dia akan hidup enak dan senang tinggal di rumah ku. Aku akan menebus kesalahanku di masa dulu!" tersenyum penuh arti.

"Kamu pikir aku percaya pada wanita jahat tak punya hati seperti dirimu? Aku yakin kau pasti ingin memanfaatkannya."

"Berhentilah mengoceh, aku tidak mau berdebat. Atau __ pergi kalian dari rumah ini?"

bentak Regina yang habis kesabaran.

"Bik __ sudahlah. Aku akan baik baik saja! Bibi tenanglah di sini dan jaga adik adik!" Giandra segera menenangkan Rima yang terlihat emosi bercampur cemas.

"Aku akan mengambil pakaian ku dulu. Tunggu sebentar." kata Gia.

"Tidak usah. Kau hanya perlu membawa dirimu saja." kata Regina. Lalu segera hengkang dari tempat itu, keluar menuju mobilnya.

"Gia __! Bibi tidak mau wanita itu menyakiti mu lagi. Bibi yakin dia punya niat yang tidak baik! Lebih baik tolak keinginannya. Pasti ada cara lain untuk kita."

"Tidak ada yang bisa kita lakukan untuk sekarang Bik. Qenan dan Qinan saat ini sedang sakit. Kita akan tinggal di mana jika di keluarkan dari sini? Kasihan adik adik!"

"Tapi Nak, Bibi dan kami semua tidak ingin kamu kenapa napa __! wanita jahat itu pasti....!"

"Bibi Rima benar, wanita itu orang jahat. Nanti dia akan berbuat jahat pada kakak!" timpal Baim.

Giandra menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskan perlahan. Sejujurnya dia juga tidak tenang bahkan takut ikut dengan Regina. Tapi mau bagaimana lagi? Lebih baik dia mengorbankan dirinya sendiri dari pada melihat anak anak malang itu hidup menderita di jalanan.

"Aku tahu itu. Bibi dan adik adik semua jangan khawatir. Kak Giandra bukan anak kecil lagi. Kakak sudah besar. Kakak akan menjaga diri dengan baik! Bik, tolong jaga adik adik dengan baik. Bibi juga jaga kesehatan. Nanti aku akan menghubungi bibi." Gia memeluk Rima sebentar. Pamit pada adik adiknya yang langsung menghambur memeluknya."Jangan khawatir, kakak akan baik baik saja. Selama kakak pergi, kalian harus saling membantu, bantu juga bibi Rima, dan rajinlah ke sekolah dan belajar!" katanya terburu. Setelah itu dia menengok Qenan dan Qinan di kamar, lalu segera pergi dengan terburu buru menyusul Regina. Dia segera masuk ke mobil setelah sopir membuka pintu. Mobil mewah itu melaju dengan kecepatan sedang. Kepergian mereka di iringi tangisan adik adik Gia dan kekhwatiran Rima. Rima merapal kan doa doa kepada Allah meminta memohon perlindungan untuk Giandra, yang entah mau di bawah kemana oleh Regina.

...Bersambung....

Jangan lupa dukungan buat author ya, Kasih like, komentar, vote, hadiah kopi, bintang lima setelah membaca setiap Bab, makasih.

Follow akun NT aku ya, biar kalian dapat Notifikasi cerita setiap Bab.

Promosi Karya author:

* Rafa & Ara (Tamat)

* Arley &Ana (Tamat)

* Khanza & Gracio (Tamat)

* Rangga & Rara (On Going)

*Anak Tiri Sang Mafia (On Going)

Yang lagi nunggu kelanjutan Karya Rangga dan Rara Nanti akan author lanjut kembali. Di tungguin aja. Terimakasih sudah mampir

Terpopuler

Comments

Yani Thalib

Yani Thalib

regina jahat sama anak sendiri, by the way jadi regina dulu ninggalin suami dan anak ya

2023-10-28

0

Tau Lo Hulandalo

Tau Lo Hulandalo

sampai saat ini belum mau komentar krn blm tahu jelas akurny

2023-10-18

0

Nita Yunita

Nita Yunita

menunggu kelanjutan rara dn Rangga

2023-10-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab.1 Kekacauan di Panti
2 Bab. 2 Bantuan Regina
3 Bab. 3 Kontak Perjanjian
4 Bab. 4 Pria Bertopeng
5 Bab. 5 Rumah Baru
6 Bab. 6 Sekolah Baru & Teman Baru
7 Bab.7 Taruhan
8 Bab.8 Kapten Tim Basket.
9 Bab.9 Rencana Manis Lexi
10 Bab.10 Ini Tak Adil
11 Bab.11 Hinaan dan Cercaan
12 Bab.12 Sugar Baby
13 Bab.13. Terpaksa Jadi Sugar Baby
14 Bab.14 Harga Penawaran
15 Bab. 15 Reza _ Doaku cukup Aku dan Allah yang tahu.
16 Bab. 16 Ketakutannya, cemasku.
17 Bab.17 Senyuman Tipis
18 Bab.18 Mr. L
19 Bab.19 Mawar?
20 Bab. 20 Penikaman
21 Bab. 21 Siapa dalang penyerangan Giandra?
22 Bab. 22 Nathan
23 Bab.23 Suara Laknat
24 Bab. 24 Tabrakan di dapur.
25 Bab.25 Sarapan Berdua
26 Bab. 26
27 Bab. 27 Meminta Bertemu
28 Bab. 28
29 Bab. 29 Tuan Nat_han?
30 Bab.30
31 Bab. 31
32 bab. 32 Di Serang
33 Bab. 33 Di Serang part 2
34 Bab. 34 Penghuni Baru Meja Makan.
35 Bab. 35
36 Bab. 36 Di sergap
37 Bab. 37 Pertengkaran Nathan dan Vivian
38 Bab. 38 Flash Back
39 Bab. 39
40 Bab. 40
41 Bab. 41. Undangan Party
42 Bab. 42
43 Bab. 43 Meminta bertemu di jam sekolah.
44 Bab. 44
45 Bab. 45
46 Bab. 46
47 Bab. 47 Kemarahan Reza
48 Bab. 48
49 Bab. 49
50 Bab. 50
51 Bab. 51 Datang ke perusahaan
52 Bab. 52 Bersikap lembut.
53 Bab. 53 Menginginkan sekarang?
54 Bab. 54 Pingsan
55 Bab. 55 Ide jahil
56 Bab. 56 Pertanyaan Giandra
57 Bab. 57 Masuk ke ruang yang salah
58 Bab. 58 Menghawatirkan Reza
59 Bab. 59 Obat perangsang
60 Bab. 60 Jantung berdebar gila
61 Bab. 61 Doanya kurang lengkap
62 Bab. 62 Pengakuan Dosa
63 Bab. 63 Tidur bersama.
64 Bab. 64 Mengunjungi Panti Asuhan
65 Bab. 65 Donatur Misterius
66 Bab. 66 Si kembar, Qenan dan Qinan
67 Bab. 67 Sepenggal kisah masa kecil Giandra
68 Bab. 68 Kisah masa kecil Giandra part 2.
69 Bab. 69 Suruhan ayah si kembar?
70 Bab. 70 Gila dan Mesum
71 Bab. 71 Seandainya kau ada di depanku
72 Bab. 72 Belum terenggut.
73 Bab. 73 Senyuman Simpul
74 Bab. 74 Kekhawatiran Reza Vs Kecemburuan Nathan.
75 Bab. 75 Memenuhi ajakan Lexi
76 Bab. 76 Masuk Jebakan.
77 Bab. 77 Keberingasan Reza
78 Bab. 78 Reaksi OP
79 Bab.79 Dua fakta yang terkuak
80 Bab. 80 Ketakutan Giandra
81 Bab. 81 Ketakutan Giandra part.2
82 Bab. 82 Kemarahan Nathan
83 Bab. 83 Dalang siapa penyerang Giandra.
84 Bab. 84 Berkunjung ke rumah sakit
85 Bab. 85 perasaan apa ini?
86 Bab. 86 Semua salah Daddy
87 Bab. 87 Vitamin Pagi.
88 Bab. 88 Guru Baru
89 Bab. 89. Jebakan Melalui Soal
90 Bab. 90 Kotor dan menjijikkan
91 Bab. 91 Kejahatan di masa lalu
92 bab.92 Sepasang Netra Indah
93 Bab. 93 Setelah 6 hari
94 Bab.94 Tentang Inda
95 Bab.95 Tak segampang itu
96 Bab. 96 Ancaman Reza
97 Bab. 97 Membersihkan kotoran.
98 Bab.98 Tidak Rela berbagi
99 Bab.99 Penawaran
100 Bab.100 Saksi kunci
101 Bab. 101 Amnesia
102 Bab. 102 Penyerangan Terhadap Giandra
103 Bab. 103 Penyerangan Giandra Part.2
104 Bab. 104 Pingsan
105 Bab. 105 Kapan kontraknya Selesai?
106 Bab. 106. Pertemuan Vian dan Rudi
107 Bab. 107 Ancaman Vira
108 Bab. 108 Nathan dan Inda (Pertemuan tak di sengaja)
109 Bab. 109 Replika diri
110 Bab.110 Manusia pedofil
111 Bab.111 Azahra Radya Almira.
112 Bab. 112 Rencana hidup yang indah
113 Bab. 113 Rencana menghabisi Gia dan si kembar
114 Bab. 114 Pengakuan Rudi
115 Bab.115 Pertemuan Nathan dan Reza
116 Bab.116 Penangkapan Vivian
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Bab.1 Kekacauan di Panti
2
Bab. 2 Bantuan Regina
3
Bab. 3 Kontak Perjanjian
4
Bab. 4 Pria Bertopeng
5
Bab. 5 Rumah Baru
6
Bab. 6 Sekolah Baru & Teman Baru
7
Bab.7 Taruhan
8
Bab.8 Kapten Tim Basket.
9
Bab.9 Rencana Manis Lexi
10
Bab.10 Ini Tak Adil
11
Bab.11 Hinaan dan Cercaan
12
Bab.12 Sugar Baby
13
Bab.13. Terpaksa Jadi Sugar Baby
14
Bab.14 Harga Penawaran
15
Bab. 15 Reza _ Doaku cukup Aku dan Allah yang tahu.
16
Bab. 16 Ketakutannya, cemasku.
17
Bab.17 Senyuman Tipis
18
Bab.18 Mr. L
19
Bab.19 Mawar?
20
Bab. 20 Penikaman
21
Bab. 21 Siapa dalang penyerangan Giandra?
22
Bab. 22 Nathan
23
Bab.23 Suara Laknat
24
Bab. 24 Tabrakan di dapur.
25
Bab.25 Sarapan Berdua
26
Bab. 26
27
Bab. 27 Meminta Bertemu
28
Bab. 28
29
Bab. 29 Tuan Nat_han?
30
Bab.30
31
Bab. 31
32
bab. 32 Di Serang
33
Bab. 33 Di Serang part 2
34
Bab. 34 Penghuni Baru Meja Makan.
35
Bab. 35
36
Bab. 36 Di sergap
37
Bab. 37 Pertengkaran Nathan dan Vivian
38
Bab. 38 Flash Back
39
Bab. 39
40
Bab. 40
41
Bab. 41. Undangan Party
42
Bab. 42
43
Bab. 43 Meminta bertemu di jam sekolah.
44
Bab. 44
45
Bab. 45
46
Bab. 46
47
Bab. 47 Kemarahan Reza
48
Bab. 48
49
Bab. 49
50
Bab. 50
51
Bab. 51 Datang ke perusahaan
52
Bab. 52 Bersikap lembut.
53
Bab. 53 Menginginkan sekarang?
54
Bab. 54 Pingsan
55
Bab. 55 Ide jahil
56
Bab. 56 Pertanyaan Giandra
57
Bab. 57 Masuk ke ruang yang salah
58
Bab. 58 Menghawatirkan Reza
59
Bab. 59 Obat perangsang
60
Bab. 60 Jantung berdebar gila
61
Bab. 61 Doanya kurang lengkap
62
Bab. 62 Pengakuan Dosa
63
Bab. 63 Tidur bersama.
64
Bab. 64 Mengunjungi Panti Asuhan
65
Bab. 65 Donatur Misterius
66
Bab. 66 Si kembar, Qenan dan Qinan
67
Bab. 67 Sepenggal kisah masa kecil Giandra
68
Bab. 68 Kisah masa kecil Giandra part 2.
69
Bab. 69 Suruhan ayah si kembar?
70
Bab. 70 Gila dan Mesum
71
Bab. 71 Seandainya kau ada di depanku
72
Bab. 72 Belum terenggut.
73
Bab. 73 Senyuman Simpul
74
Bab. 74 Kekhawatiran Reza Vs Kecemburuan Nathan.
75
Bab. 75 Memenuhi ajakan Lexi
76
Bab. 76 Masuk Jebakan.
77
Bab. 77 Keberingasan Reza
78
Bab. 78 Reaksi OP
79
Bab.79 Dua fakta yang terkuak
80
Bab. 80 Ketakutan Giandra
81
Bab. 81 Ketakutan Giandra part.2
82
Bab. 82 Kemarahan Nathan
83
Bab. 83 Dalang siapa penyerang Giandra.
84
Bab. 84 Berkunjung ke rumah sakit
85
Bab. 85 perasaan apa ini?
86
Bab. 86 Semua salah Daddy
87
Bab. 87 Vitamin Pagi.
88
Bab. 88 Guru Baru
89
Bab. 89. Jebakan Melalui Soal
90
Bab. 90 Kotor dan menjijikkan
91
Bab. 91 Kejahatan di masa lalu
92
bab.92 Sepasang Netra Indah
93
Bab. 93 Setelah 6 hari
94
Bab.94 Tentang Inda
95
Bab.95 Tak segampang itu
96
Bab. 96 Ancaman Reza
97
Bab. 97 Membersihkan kotoran.
98
Bab.98 Tidak Rela berbagi
99
Bab.99 Penawaran
100
Bab.100 Saksi kunci
101
Bab. 101 Amnesia
102
Bab. 102 Penyerangan Terhadap Giandra
103
Bab. 103 Penyerangan Giandra Part.2
104
Bab. 104 Pingsan
105
Bab. 105 Kapan kontraknya Selesai?
106
Bab. 106. Pertemuan Vian dan Rudi
107
Bab. 107 Ancaman Vira
108
Bab. 108 Nathan dan Inda (Pertemuan tak di sengaja)
109
Bab. 109 Replika diri
110
Bab.110 Manusia pedofil
111
Bab.111 Azahra Radya Almira.
112
Bab. 112 Rencana hidup yang indah
113
Bab. 113 Rencana menghabisi Gia dan si kembar
114
Bab. 114 Pengakuan Rudi
115
Bab.115 Pertemuan Nathan dan Reza
116
Bab.116 Penangkapan Vivian

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!