Ceper

Keesokan harinya

Pagi-pagi sekali Iyan sudah datang ke rumah Tristan. Ia membawa dua porsi bubur ayam. Tristan yang saat ini sedang berolahraga di depan rumahnya melihat kedatangan Iyan. Iyan menenteng bubur ayam tersebut dengan tersenyum senang.

"Tumben ke sini pagi banget dan bawa makanan, biasanya numpang makan!" Sindir Tristan.

"Ish, mulutnya tajam banget kayak silet, Bos! Ini namanya perubahan, Bos!"

"Perubahan apa ada udang di balik batu?"

"Hehe... anda terlalu cerdas untuk dibohongi! Biarkan aku berusaha, Bos! Siapa tahu rezeki anak sholeh!"

"Ya, ya, terserah kamu! Bawa masuk sana!"

Iyan pun masuk ke dalam rumah. Salwa dan Kayla sedang berada di dapur.

"Om Iyan, apaan itu?"

"Bubur ayam, Ira mau?"

"Nggak deh! Ira nggak suka, rasanya aneh!"

"Nurun Bapakmu!" Batin Iyan.

Khumairah pun naik ke atas.Tidak lama kemudian Salwa dan Kayla muncul.

"Eh ada Kak Iyan! Tumben pagi banget?"

"Iya, Nonya Bos! Kan, nanti mau nyari tempat kost-an!" Iyan melirik Kayla.

"Apa itu, Kak?"

"Oh ini bubur ayam, katanya Nyonya Bos suka!"

"Siapa yang bilang?"

"Pak Bos!"

"Makasih ya, Kak! Eh nanti uangnya aku ganti!"

"Nggak usah Nyonya Bos! Anggap saja traktiran, hehe..."

"Sekali lagi terima kasih! Aku tinggal dulu ya, mau ngasih minumannya Mas Tristan!"

Salwa meninggalkan Iyan dan Kayla berdua. Ia membawa nampan yang berisi minuman coklat dan roti bakar isi coklat.

"Mas, diminum dulu!"

"Oke, Sayang!"

Mereka berdua duduk di kursi taman menikmati matahari terbit.

Sementara di ruang tengah, Kayla sedang minum teh hangat yang sudah ia bikin bersama Salwa.

"Ehm..ehm... Key, aku nggak ditawari minum nih?" Ujar Iyan sok akrab.

"Ah iya lupa, memangnya Kak Iyan mau minum apa?"

"Seperti punyamu juga boleh!"

"Sebentar ya, aku ke dapur dulu!"

Iyan pun duduk di sofa menunggu minumannya.

Beberapa menit kemudian Kayla datang membawa minuman untuk Iyan.

"Ini, Kak!"

"Terima kasih, calon istri!"

"Ish, ngarep!"

"Ya, siapa tahu ada malaikat lewat dan mengamini ucapanku!"

Kayla hanya bisa menggelengkan kepala.

"Key, katanya kamu mau cari kost-an? Gimana kalau nanti kamu ikut denganku mencarinya?"

Tiba-tiba Salwa dan Tristan masuk ke ruang tengah.

"Nggak usah cari kesempatan dalam kesempatan, Yan! Mau gajinmu aku potong?" Tristan menimpali.

"Ya ampun, Bis! Tega banget! Dikit-dikit potong gaji! Nggak kawin-kawin nanti kalau gajiku dipotong terus!"

"Nikah, Yan! Nikah! Baru kawin!"

"Hehw... iya, itu yang aku maksud!" Iyan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Salwa mengambil piring untuk menikmati bubur ayam yang Iyan bawa.

"Ayo, Key! Kita makan bubur ayamnya! Mumpung masih anget, nanti nggak enak!"

Salwa dan Kayla pun menikmati bubur ayam tersebut.

Siang harinya.

Saat jam istirahat, Iyan berangkat melihat tempat kost yang sudah ia lihat-lihat melalui situs sosial media.

Sampai di tempat, Iyan sengaja Mengambil rekaman beberapa kamar kost untuk ia tunjukkan ke Kayla.

"Hallo, Bos! Boleh minta nomernya Nyonya Bos?"

"Jangan macem-macem kamu, Yan! Ngapain minta nomer istriku?"

"Ish, sensi amat punya Bos! Aku mau nunjukin tempat kost yang sudah aku lihat nih!"

"Oh.. iya, iya! Kirain untuk apa!"

"Tenang, Bos! Aku nggak akan ngerebut istrimu! Bisa-bisa dicincang hidup-hidup aku kalau sampai kejadian."

"Ya sudah, tutup dulu! Aku kirim!"

Iyan pun menutup panggilannya. Dan beberapa detik kemudian Tristan mengirim nomer Salwa kepadanya.

Iyan segera menyimpan nomer Salwa. Dan mengirim vidio kepadanya.

Dua menit kemudian Iyan menelpon Salwa.

"Assalamu'alaikum, Kak!"

"Wa'alaikum salam! Nyonya Bos, sudah dilihat vidio yang aku kirim barusan?"

"Sudah, Kak! Ini lagi mau nunjukin ke Kayla!"

"Oh, iya! Kalau begitu mematikan dulu telponnya! Nanti tolong segera kabari!"

Iyan pun mampir sebentar di warung nasi Padang yang tidak jauh dari tempat kost. Tidak lama kemudian ada telpon masuk.

"Siapa nih? Nomer baru!" Lirih Iyan.

Ia pun yerpaksa mengangkat telpon itu karena Handphone-nya berdering berkali-kali.

"Hallo, Assalamu'alaikum!"

"Wa-wa'alaikum salam!"

Iyan gagu karena insecure dengan suara yang sepertinya ia kenali.

"Kak, aku suka vidio yang ke-dua! Aku ambil yang itu saja!"

Benar dugaan Iyan, suara Kayla.

"I-iya, Key! Nanti aku langsung deal-kan saja ya? Masalah harga,tidak perlu khawatir! Bos yang nanggung!"

"Lho, Kak! Aku punya uang kok! Sudah, jangan membantah! Anggap saja rezeki anak sholehah!"

"Mana ada anak sholeha kabur dari rumah, Kak! Haha.. ada-ada saja nih orang!"

"Ya, kan kamu pasti punya alasan untuk itu! Eh ini nomer kamu , kan? Boleh dong disimpan?"

"Iya, Kak! Silahkan! Asal jangan dijadikan nomer tombokan"

"Haha, kamu ini lucu juga! Oke, terima kasih!"

"Aku yang terima kasih, Kak!"

"Ya sudah! Aku tutup dulu! Nanti hubungi lagi! Ini mau melanjutkan transaksi sama Ibu kost ya?"

Setelah menutup telponnya, Iyan membayar nasi dan kembali ke tempat kost untuk melakukan transaksi. Setelah mendapatkan kuncinya, ia segera bergegas kembali ke kantor.

Sore harinya.

Iyan pun mengantar Bosnya pulang ke rumah.

"Ngapain ikut masuk, Yan? Biasanya juga langsung pulang!"

"Kan, ada perlu sama Kayla, Bos! Ini mau ngasih kunci!"

"kamari, sini kuncinya! Biar aku yang menyampaikan nanti!"

Iyan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Punya Bos nggak pengertian amat! Nggak tahu apa aku kan, lagi cari kesempatan dalam kesempitan." Batin Iyan.

"Nggak usah ngedumel! Nanti cepat tua!"

Iyan membelalakkan matanya. Ia heran karena Bos-nya bisa menebak isi pikirannya.

"Oh iya, Yan! Kamu susah sebarkan undangan Ira, kan? Acaranya kan, besok?"

"Sudah beres semua, Bos! Orang EO juga sudah, besok pagi-pagi mereka akan ngedekor."

"Bagus, terima kasih!"

"Sama-sama, Bos! Aku pulang dulu!"

"Iya, hati-hati."

Salwa menyambut kedatangan suaminya. Ia pun membawakan tas suaminya. Rasa lelah Tristan hilang begitu saja saat melihat senyum istrinya.

"Sayang, kamu sudah siapkan kado untuk Ira besok?"

"Sudah dong, Mas!"

"Oh iya, ini kunci dari Iyan untuk Kayla!"

"Kunci?"

"Kunci kos-an! Iyan sudah membayarnya tadi! Aku yang kasih uangnya."

"Masyaallah.. berapa, Mas? Biar aku yang ganti!"

"Tidak usah! Anggap saja itu rejekinya Kayla!"

"Terimakasih, Mas! Semoga Allah yang membalas!"

Sontak Salwa meluk suaminya, memberikan kecupan di pipi kanan dan pipi kiri suaminya.

Tristan terkejut, tumben sekali istrinya begitu. Biasanya ia malu-malu. Namun Tristan sangat senang.

Salwa pergi ke kamar tamu untuk memberikan kunci kepada Kayla. Kayla pun sangat senang.

"Key, apa orang tuau tidak mencari?"

"Entahlah! Kan aku sudah memakai nomer baru! Yang lama aku buang biar tidak terlacak! Lagian dari Jakarta ke Surabaya itu lumayan jauh! Mereka masih punya anak yang dibanggakan bukan sepertiku! Jadi mungkin mereka sudah tidak peduli ada atau tidaknya aku!"

Salwa mencerna setiap kalimat yang dilontarkan Kayla.

Bersambung.....

...----------------...

Maaf ya kak kalau ceritanya kurang greget, author masih sangat sibuk, jadi idenya masih kebawa angin 😁

Author nulis karena hoby dan mengisi waktu senggang, jadi author punya pekerjaan yang memang wajib author laksanakan. Jadi mohon maaf jika kurang maximal untuk up ceritanya.

Terima kasih sudah selalu support ya kak😍🤗

Terpopuler

Comments

Sri Rahayu

Sri Rahayu

kok nama belakang Kayla sama kyk Anita.....mereka kakak adik atau gimana Thorr 🤭🤭🤭🙃🙃🙃

2024-02-27

2

Aqua_Chan

Aqua_Chan

adiknya anita bukan si

2024-01-25

3

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

kado dari Salwa buat Ira keknya kabar bahagia klo dia bkal pnya dedek bayi ya Thor 😁😁

2023-12-14

2

lihat semua
Episodes
1 Rumah sakit
2 Sah
3 Kanebo Kering
4 Tidur bertiga
5 Diantar Bunda
6 Mertua bar bar
7 Hati Salwa
8 Terkesima
9 Manis
10 Hasrat tertahan
11 Lautan asmara
12 Menu Baru
13 Coklat
14 Cemburu
15 Cerita Abi
16 Pacaran
17 Foto masa kecil
18 Penjelasan
19 Kedatangan Kayla
20 Ceper
21 Tamu tak terduga
22 Nenek jahat
23 Perdebatan
24 Kesalahan Roby
25 Ingin adik
26 Baju haram
27 Tanda-tanda
28 Gatal-gatal
29 Titik-titik
30 Kabar bahagia
31 Heboh
32 Resepsi
33 Insiden
34 Kado
35 Do'a Tristan
36 Klarifikasi
37 Tergila-gila
38 I love you
39 Misi
40 Rekaman
41 Fakta baru
42 Sakit Perut
43 Kecewa
44 Kesal
45 Godaan Salwa
46 Keputusan Hakim
47 7 bulanan
48 Melamar
49 Lahiran
50 Menyambut triple F
51 Sifat Khumairah
52 Aqiqah
53 Surprise
54 Sakit
55 Melepas rindu
56 Batin Tristan
57 Menemani Tristan
58 Bertemu Raja
59 Positif
60 Ngidam Bakso
61 Kabar duka
62 USG
63 Ujian
64 Detik-detik
65 Pindahan
66 Pernikahan
67 Khumairah
68 Kunjungan
69 Tuan Ahmed
70 Menyampaikan kebenaran
71 Menerima Kenyataan
72 Libur panjang
73 Kunjungan
74 Ospek
75 Fitnah
76 Hukuman
77 Keluarga impian
78 PPL
79 Pak Arif
80 Jatuh
81 Penasaran
82 Bocor
83 Batin Arif
84 Bukan kebetulan
85 Ulah Miss Gina
86 Pertemuan
87 Mobil Ira
88 Asma
89 Pesan
90 Jamuan
91 Menimbun Rindu
92 Pingsan
93 Lamaran
94 Halal
95 Bukan mimpi
96 Mau lagi
97 Novel baru
98 Fiting
99 Berpisah sementara
100 Resepsi
101 Melepas rindu
102 Kabar bahagia
103 Mantan
104 Bubur Ayam
105 Memberi pertolongan
106 Pertemuan
107 Berdamai
108 Akhir cerita
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Rumah sakit
2
Sah
3
Kanebo Kering
4
Tidur bertiga
5
Diantar Bunda
6
Mertua bar bar
7
Hati Salwa
8
Terkesima
9
Manis
10
Hasrat tertahan
11
Lautan asmara
12
Menu Baru
13
Coklat
14
Cemburu
15
Cerita Abi
16
Pacaran
17
Foto masa kecil
18
Penjelasan
19
Kedatangan Kayla
20
Ceper
21
Tamu tak terduga
22
Nenek jahat
23
Perdebatan
24
Kesalahan Roby
25
Ingin adik
26
Baju haram
27
Tanda-tanda
28
Gatal-gatal
29
Titik-titik
30
Kabar bahagia
31
Heboh
32
Resepsi
33
Insiden
34
Kado
35
Do'a Tristan
36
Klarifikasi
37
Tergila-gila
38
I love you
39
Misi
40
Rekaman
41
Fakta baru
42
Sakit Perut
43
Kecewa
44
Kesal
45
Godaan Salwa
46
Keputusan Hakim
47
7 bulanan
48
Melamar
49
Lahiran
50
Menyambut triple F
51
Sifat Khumairah
52
Aqiqah
53
Surprise
54
Sakit
55
Melepas rindu
56
Batin Tristan
57
Menemani Tristan
58
Bertemu Raja
59
Positif
60
Ngidam Bakso
61
Kabar duka
62
USG
63
Ujian
64
Detik-detik
65
Pindahan
66
Pernikahan
67
Khumairah
68
Kunjungan
69
Tuan Ahmed
70
Menyampaikan kebenaran
71
Menerima Kenyataan
72
Libur panjang
73
Kunjungan
74
Ospek
75
Fitnah
76
Hukuman
77
Keluarga impian
78
PPL
79
Pak Arif
80
Jatuh
81
Penasaran
82
Bocor
83
Batin Arif
84
Bukan kebetulan
85
Ulah Miss Gina
86
Pertemuan
87
Mobil Ira
88
Asma
89
Pesan
90
Jamuan
91
Menimbun Rindu
92
Pingsan
93
Lamaran
94
Halal
95
Bukan mimpi
96
Mau lagi
97
Novel baru
98
Fiting
99
Berpisah sementara
100
Resepsi
101
Melepas rindu
102
Kabar bahagia
103
Mantan
104
Bubur Ayam
105
Memberi pertolongan
106
Pertemuan
107
Berdamai
108
Akhir cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!