Kedatangan Kayla

Pagi harinya, Salwa bangun terlebih dahulu. Ia pun membangunkan suaminya.

"Mas sudah Shubuh, ayo bangun!"

"Hem.. " Namun mata Tristan masih terpejam.

"Ayo, Mas!"

"Kasih vitamin dulu!"

"Vitamin apa? A,B,C?"

"Ck..."

Tristan pun menarik tubuh istrinya hingga tertindih di atas tubuhnya. Ia memagut bibir Salwa.

"Nah itu vitaminnya!"

"Ih, jorok! Kan, bau jigong!"

"Nggak ah, bau cinta!"

Saat Salwa ingin bangun, Tristan menahannya dan memeluknya dengan erat.

"Biarkan begini sebentar saja!"

10 menit kemudian

"Ayo Mas! Keburu siang!"

Salwa menarik tangan Tristan agar segera bangun.

Setelah melakukan shalat Shubuh, Tristan tidur di pangkuan Salwa. Salwa pun membelai rambut Tristan seperti seorang Ibu kepada anaknya.

"Apa kamu menyesal sudah menjadi istriku?"

"Kenapa tiba-tiba kamu bertanya seperti itu, Mas?"

"Aku tidak ingin orang yang aku cintai tidak bahagia dengan adanya penggaggu di masa laluku!"

"Mas, aku menerima ketentuan dari Allah! Aku yakin, akan ada hikmah di setiap peristiwa. Aku akan berdiri tegak di sampingmu, mendukung dan menemanimu sampai ajal menjemputku."

Tristan memiringkan kepalanya menghadap perut Salwa. Sontak Tristan mengecupnya, dan tangan Tristan membelai perut Salwa.

"Terima kasih, sudah menerimaku! Semoga buah cinta kita akan segera hadir di sini."

Hati Salwa menghangat. Ia mengaminkan do'a suaminya di dalam hati.

Tiba-tiba tangan Tristan merambat ke atas. Mencari mainannya. Dan sangat kebetulan Salwa tidak memakai branya. Ujung gunungnya mencuat ke permukaan. Tristan yang haus akan kasih sayang langsung saja meminum susu segar dari tempatnya layaknya bayi kecil yang kehausan.

Salwa melenguh, Tristan pun tidak dapat menahan hasratnya. Pagi ini menjadi pagi yang panas di kamar mereka.

Jam 3 Sore

Salwa mengajak Tristan untuk ziaroh ke makam Nabila dan Satria.

"Ira nggak diajak, Mas?"

"Ira nggak mau ikut, capek katanya! Tadi di sekolah habis olah raga."

"Oh ya sudah."

Salwa dan Tristan berangkat ke makam berdua tanpa sopir. Tristan mengendarai mobil sendiri.

"Ini makam Nabila, dan ini Satria!"

Salwa berjongkok dan mulai membaca do'a untuk keduanya. Salwa pun meluapkan isi hatinya, namun tak terdengar oleh Tristan. Setelah selesai, mereka pun menabur bunga di atas pusara mereka.

"Ayo pulang sudah sangat sore!"

"Iya, Mas!"

Saat sampai di rumah, ternyata sudah ada tamu yang menunggu mereka. Dia adalah Kayla, sahabat Salwa semasa SMA di pondok.

"Kayla...!"

"Salwa...!"

Mereka pun berpelukan melepas rindu. Sudah tiga tahun lamanya mereka tidak bertemu. Hanya bisa telpon atau vidio call saja untuk mengurangi rasa rindu.

"Daritadi ya?"

"Sekitar 10 menit yang lalu!"

"Eh iya sampai lupa! Kenalin ini Mas Tristan, suamiku! Mas, ini Kayla!"

Kayla menangkupkan kedua tangannya, begitu pula Tristan.

"Saya ke atas dulu! Kayla, anggap saja rumah sendiri!"

"Terima kasih, Mas! Eh, Kak!"

Salwa dan Kayla bercengkrama di ruang tamu.

"Kayla, kamu beneran kabur dari rumah?"

"Iya, aku kesel sama Mama!"

"Kayla, orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya!"

"Tapi, Wa! Kamu nggak tahu sih! Yang mau dijodohin sama aku itu orangnya nggak jelas! Suka klabing, pergaulan bebas! Mama sama Papa nggak tahu itu! Mereka hanya tahu kalau dia anak orang berada dan bisa nyeimbangin hidupku! Apa lagi dia itu anaknya teman Papa!"

"Huh... susah juga kalau begitu! Terus rencananya kamu mau kemana?"

"Mau ke luar negeri jadi TKW!"

"Kamu tuh, ada-ada saja! Untuk malam ini menginaplah di sini!"

"Nggak deh! Aku nggak enak sama suamimu! Apa lagi di sini keluarga besar, kan?"

"Iya, tapi mertua dan iparku sedang di Singapur."

"Tetap saja nggak enak, Wa!"

"Ya sudah kita pikirkan nanti saja! Udah mau maghrib, ayo kita siap-siap dulu!"

Kayla pun ikut shalat berjama'ah di rumah Tristan.

Beberapa menit setelah isyak, Iyan datang untuk mengantarkan undangan ulang tahun milik Khumairah. Kebetulan Tristan dan yang lainnya sedang makan malam.

"Bos...!"

"Hem kamu sudah datang? Duduklah , makan bersama kami!"

"Siap, Bos! Tahu saja kalau saya lapar!"

Tanpa sengaja Iyan duduk di depan Kayla. Mata Iyan tak dapat berkedip melihat wanita cantik di depannya. Merasa diintimidasi, Kayla pun menunduk.

"Heh, Yan! Makan! Jangan liatin anak orang! Lihat tuh, jadi takut!"

"Ma-maaf! Saya hanya shock melihat bidadari di depan saya! Saya kira cuma menghayal ternyata beneran ada, hehe..."

"Nggak usah didengar, Kay!Lanjutkan makannya!"

Kayla hanya bisa menahan senyumnya dan melanjutkan makannya. Ia mengabaikan keberadaan Iyan di hadapannya. Salwa mengambilkan lauk yang diminta Tristan dan menyendokkannya ke piring Tristan.

"Ira mau juga?"

"Nggak, Bun! Nasi Ira udah mau habis."

Iyan iri melihat kemesraan Tristan dan istrinya.

"Duh, andaikan aku juga ada yang melayani ya?" Ujar Tristan.

"Om, makanya nikah!"Celetuk Khumairah.

Tristan dan Salwa tersenyum mendengarnya.

"Cariin dong, Ra! Kalau ada yang kayak Bundanya Ira!"

"Mana ada, Om? Bundaku cuma satu! Kalau mau tuh ada, Miss Fera!"

"Yaelah nih anak! Segala perawan tua yang ditawarin!"

Salwa tertawa terpingkal-pingkal.

"Sudah, sudah! Ini acara makan malam kok jadi ngeghibah! Ira kalau suda makannya, kembali ke kamar ya? Bunda sudah bilang Encus buat temani Ira kerjakan PR!"

"Iya, Bunda."

Selesai makan malam, Salwa dan Kayla kembali berbincang-bincang di ruang tengah. Sedangkan Tristan dan Iyan di ruang tamu.

"Bos, siapa tuh? Boleh juga!"

"Nggak usah macem-macem!"

"Ayolah, Bos! Kenalin! Aku sudah tobat, nggak jadi buaya lagi!"

"Sana, kalau berani bilang sama istriku!"

"Siapa takut!"

Tristan hanya menggelengkan kepala.

Kayla setuju malam ini dia akan tidur di sini, karena Tristan sudah meminta Bi Lastri untuk menyiapkan kamar tamu untuknya. Besok ia akan mencari kost an.

Iyan mendekati mereka berdua yang saat ini sedang menonton televisi.

"Nyonya Bos!"

"Iya, ada apa?"

Iyan nenggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Saya, emm.... anu!"

"Ngomong yang jelas dong, Kak! Ada apa?"

Salwa memanggil Iyan Kakak karena tidak ingin dianggap tidak sopan karena bagaimanapun Iyan lebih tua dua tahun darinya.

"Kenalin dong, hehe...."

"Oh.. iya sampai lupa! Kak Iyan kenalin ini Kayla Maheswari, temanku waktu di pondok!"

"Hai, Kayla! Namaku Sofyan Sanjaya panggil saja Iyan!" Ujar Iyan melambaikan sebelah tangannya dari jarak yang cukup jauh. Kayla membalas dengan menangkupkan kedua tangannya. Meski Kayla sedikit bar-bar, namun dia masih mempraktekkan ilmu agamanya.

"Kak Iyan, besok boleh minta tolong ya! Carikan kost-an yang dekat daerah sini untuk Kayla!"

"Siap, Nonya Bos! Perintah akan segera dilaksanankan!" Iyan mengangkat tangannya, seolah hormat kepada atasannya.

"Bau-baunya ada yang mau PDKT nih! Dasar buaya! Nggak bisa lihat cewek nganggur! Semoga kamu benar-benar tobat, Yan!" Batin Tristan melihat tingkah asisten sekaligus saudaranya itu.

Karena sudah malam, Iyan pamit pulang. Salwa pun menyuruh Kayla untuk beristirahat.

Bersambung....

...----------------...

Next ya kak....

Terpopuler

Comments

Queendah

Queendah

lau ga salah mantannya tristan anita maheswari, wah jgn2 sodaraan...

2024-02-09

1

Queendah

Queendah

wah...keseleo jarinya ni..typo...

2024-02-09

2

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

pas umroh sama2 emang satria gak diajak juga kah... kok gak ada ftonya

2023-12-14

3

lihat semua
Episodes
1 Rumah sakit
2 Sah
3 Kanebo Kering
4 Tidur bertiga
5 Diantar Bunda
6 Mertua bar bar
7 Hati Salwa
8 Terkesima
9 Manis
10 Hasrat tertahan
11 Lautan asmara
12 Menu Baru
13 Coklat
14 Cemburu
15 Cerita Abi
16 Pacaran
17 Foto masa kecil
18 Penjelasan
19 Kedatangan Kayla
20 Ceper
21 Tamu tak terduga
22 Nenek jahat
23 Perdebatan
24 Kesalahan Roby
25 Ingin adik
26 Baju haram
27 Tanda-tanda
28 Gatal-gatal
29 Titik-titik
30 Kabar bahagia
31 Heboh
32 Resepsi
33 Insiden
34 Kado
35 Do'a Tristan
36 Klarifikasi
37 Tergila-gila
38 I love you
39 Misi
40 Rekaman
41 Fakta baru
42 Sakit Perut
43 Kecewa
44 Kesal
45 Godaan Salwa
46 Keputusan Hakim
47 7 bulanan
48 Melamar
49 Lahiran
50 Menyambut triple F
51 Sifat Khumairah
52 Aqiqah
53 Surprise
54 Sakit
55 Melepas rindu
56 Batin Tristan
57 Menemani Tristan
58 Bertemu Raja
59 Positif
60 Ngidam Bakso
61 Kabar duka
62 USG
63 Ujian
64 Detik-detik
65 Pindahan
66 Pernikahan
67 Khumairah
68 Kunjungan
69 Tuan Ahmed
70 Menyampaikan kebenaran
71 Menerima Kenyataan
72 Libur panjang
73 Kunjungan
74 Ospek
75 Fitnah
76 Hukuman
77 Keluarga impian
78 PPL
79 Pak Arif
80 Jatuh
81 Penasaran
82 Bocor
83 Batin Arif
84 Bukan kebetulan
85 Ulah Miss Gina
86 Pertemuan
87 Mobil Ira
88 Asma
89 Pesan
90 Jamuan
91 Menimbun Rindu
92 Pingsan
93 Lamaran
94 Halal
95 Bukan mimpi
96 Mau lagi
97 Novel baru
98 Fiting
99 Berpisah sementara
100 Resepsi
101 Melepas rindu
102 Kabar bahagia
103 Mantan
104 Bubur Ayam
105 Memberi pertolongan
106 Pertemuan
107 Berdamai
108 Akhir cerita
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Rumah sakit
2
Sah
3
Kanebo Kering
4
Tidur bertiga
5
Diantar Bunda
6
Mertua bar bar
7
Hati Salwa
8
Terkesima
9
Manis
10
Hasrat tertahan
11
Lautan asmara
12
Menu Baru
13
Coklat
14
Cemburu
15
Cerita Abi
16
Pacaran
17
Foto masa kecil
18
Penjelasan
19
Kedatangan Kayla
20
Ceper
21
Tamu tak terduga
22
Nenek jahat
23
Perdebatan
24
Kesalahan Roby
25
Ingin adik
26
Baju haram
27
Tanda-tanda
28
Gatal-gatal
29
Titik-titik
30
Kabar bahagia
31
Heboh
32
Resepsi
33
Insiden
34
Kado
35
Do'a Tristan
36
Klarifikasi
37
Tergila-gila
38
I love you
39
Misi
40
Rekaman
41
Fakta baru
42
Sakit Perut
43
Kecewa
44
Kesal
45
Godaan Salwa
46
Keputusan Hakim
47
7 bulanan
48
Melamar
49
Lahiran
50
Menyambut triple F
51
Sifat Khumairah
52
Aqiqah
53
Surprise
54
Sakit
55
Melepas rindu
56
Batin Tristan
57
Menemani Tristan
58
Bertemu Raja
59
Positif
60
Ngidam Bakso
61
Kabar duka
62
USG
63
Ujian
64
Detik-detik
65
Pindahan
66
Pernikahan
67
Khumairah
68
Kunjungan
69
Tuan Ahmed
70
Menyampaikan kebenaran
71
Menerima Kenyataan
72
Libur panjang
73
Kunjungan
74
Ospek
75
Fitnah
76
Hukuman
77
Keluarga impian
78
PPL
79
Pak Arif
80
Jatuh
81
Penasaran
82
Bocor
83
Batin Arif
84
Bukan kebetulan
85
Ulah Miss Gina
86
Pertemuan
87
Mobil Ira
88
Asma
89
Pesan
90
Jamuan
91
Menimbun Rindu
92
Pingsan
93
Lamaran
94
Halal
95
Bukan mimpi
96
Mau lagi
97
Novel baru
98
Fiting
99
Berpisah sementara
100
Resepsi
101
Melepas rindu
102
Kabar bahagia
103
Mantan
104
Bubur Ayam
105
Memberi pertolongan
106
Pertemuan
107
Berdamai
108
Akhir cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!