Foto masa kecil

Pagi-pagi sekali Pak Danang ke hotel menemui Tristan membawakan barang yang diminta Tristan.

"Terima kasih banyak, Om! Maaf sudah merepotkan."

"Dengan senang hati, Den! Nikmati saja bulan madunya."

"Haha... Om ini bisa saja!"

"Baru kali ini saya melihat den Tristan tersenyum lepas." Batin Pak Danang.

"Saya pamit, Den! Permisi, assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam."

Tristan menutup pintu kamarnya kemudian membangunkan Salwa.

"Sayang, bangun! Sudah Shubuh! Ayo shalat dulu!"

Belum ada pergerakan dari Salwa. Tristan pun mengecup seluruh wajah istrinya.

"Mas... geli!"

"Makanya bangun, sudah adzan Shubuh!"

Salwa pun bergegas bangun.

"Mas bajuku kan, basah? Terus aku mau pakai baju apa?"

"Ada kok bajunya! Sudah cepet ayo mandi! Atau mau aku mandiin?"

"Tidak, tidak! Aku bisa sendiri!"

Setelah selesai mandi, Tristan memberikan baju lengkap dengan pakaian dalam kepada istrinya. Rupanya Tristan sudah meminta tolong Tita untuk mengemas baju miliknya dan milik Salwa sebelum Pak Danang mengambilnya ke apartemen.

"Lho, Mas! Kapan kamu ambil baju ini? Perasaan tadi aku cuma bawa mukenah saja?"

"Bim salabim, aku nyuruh jin! Haha..."

"Ish, bohongnya keterlaluan!" Salwa mencubit hidung suaminya.

"Yah, batal deh wudhu'nya!"

"Ah iya lupa kalau punya wudhu', hehe..."

Akhirnya keduanya wudhu' lagi dan shalat Shubuh berjama'ah.

Jam 8 setelah sarapan, mereka cek out dan langsung ke rumah sakit lagi. Di sana mereka menggantikan Bu Ratna.

"Ummi pulang saja dulu! Biar kami yang menjaga Abi."

"Hari ini ada jadwal keno, Tris! Tolong kamu kasih semangat buat Abimu!"

"Iya, Mi!"

Bu Ratna pun pulang dijemput Pak Danang.

Pak Ferdi pun melakukan kemo dengan dukungan dari anak dan menantunya.

......................

Tiga hari sudah, mereka bertiga di Singapur Hari ini mereka pamit untuk pulang. Tristan sudah ditelpon Iyan berkali-kali, karena ada banyak berkas yang harus ia tanda tangani.

"Abi akan merindukan kalian!"

"Kami yakin Abi akan segera sembuh! Tetap semangat ya, Bi?"

"Abi akan lebih semangat lagi kalau mendengar kabar bahagia dari kalian."

"Abi tenang saja! Adik Ira akan segera launching! Abi lihat saja, rambut anak kita selalu basah!" Bisik Bu Ratna. Pak Ferdi tersenyum mendengar bisikan istrinya.

Mereka pun kembali ke Indonesia dengan menggunakan pesawat jet yang sama.

Tiba di Indonesia, mereka langsung beristirahat. Karena sudah jam 10 malam.

Keesokan harinya

Tristan meminta Salwa untuk ikut dengannya ke kantor. Khumairah diantar Encus ke sekolah. Mereka berangkat lebih pagi ke sekolah, karena hari senin biasanya di sekolah ada acara baris berbaris.

"Mas, kenapa aku harus ikut ke kantor? Aku nggak punya baju yang sesuai!"

"Pakai baju seperti biasanya, kamu bukan akan bekerja! Kamu istri dari CEO perusahaan! Aku ingin mengenalkanmu kepada karyawan dan staf di kantor. Pakai apapun yang penting sopan!"

"Baiklah, tunggu 5 menit! Aku akan ganti baju!"

Salwa memang tidak suka sesuatu yang ribet. Ia memakai gamis yang tidak terlalu longgar berwarna pink salem senada dengan jilbabnya. Untuk cadar ia menggunakan warna baby pink.

"Sudah, Mas! Ayo kita berangkat!"

Mereka pun berangkat ke kantor dijemput Iyan.

"Bos, mana oleh-olehnya dari Singapur?"

"Ada tuh, gantungan kunci!"

"Ish, masa cuma gantungan kunci! Kirain apa, cewek Singapur gitu!"

Tak

Tristan menyentil telinga Iyan dari belakang.

"Aduh!"

"Nyetir yang bener! Cewek Singapur nggak au sama kamu!"

"Jangan salah, Bos! Mantanku orang sana!"

"Buktinya putus, kan? Berarti dia nggak mau sama kamu!"

Salwa hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah susi dan asistennya.

Setelah melalui jalan yang cukup padat, akhirnya mereka sampai di kantor. Iyan memerintahkan Dini untuk memberi pengumuman kepada staf dan karyawan perusahaan untuk berkumpul di ruang meeting.

"Mohon maaf sudah mengganggu pekerjaan kalian! Bos kita mau memberi pengumuman!" Ujar Iyan.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."

Mereka serentak menjawab salam.

"Terima kasih karena kalian sudah mau berkumpul di sini. Saya hanya ingin memperkenalkan istri saya selaku istri dari CEO kalian. Sebentar orangnya masih ke toilet!"

Ceklek

Suara pintu terbuka, Salwa muncul dari sana.

"Nah ini dia, istriku! Namanya Salwa Nanda Haris! Perhatikan baik-baik! Jangan sampai kalian berbuat yang tidak sopan kepadanya!"

Ujar Tristan dengan senyuman yang jarang sekali ia tampakkan kepada karyawannya di kantor.

"Baik, Pak!"

"Assalamu'alaikum, salam kenal semuanya!" Salwa menangkupkan kedua tangannya. Nampak dari matanya kalau ia sedang tersenyum di balik cadarnya.

"Wah Pak Tristan tersenyum! Sayang senyumnya hanya kepada istrinya!"

"Wah, ternyata selera Pak Tristan yang tertutup gini ya?"

"Pantesan nggak ada yang berhasil dapetin Oak Tristan, wong baju mereka pada kekurangan bahan!"

"Iya, mending kau cuma bahannya saja yang kurang! Akhlaknya juga nol!"

"Yang ini suaranya lembut, pasti orangnya cantik!"

Desas desus dari mulut beberapa orang yang berada di ruangan itu terdengar samar-samar.

"Insyaallah kami akan mengadakan resepsi dalam satu bulan ke depan! Minta do'anya supaya Pak Ferdi diberikan kesembuhan!"

"Amin..."

Setelah memperkenalkan Salwa, Tristan membawa Salwa ke ruangannya.

"Duduklah! Tunggu aku di sini sebentar! Aku dan Iyan akan meeting, mungkin 30 menit!"

"Jadi kamu sendirian di sini, Mas?"

"Kalau kamu bosan, kamu bisa minta temani Dini! Ruangannya ada di depan ruangan ini!"

"Baiklah!"

Salwa pun duduk di sofa yang ada di ruangan itu. Sesekali ia berkirim chat dengan Kayla sahabatnya. Karena bosan, Dakwa pun berdiri dan mengitari ruangan suaminya. Ada beberapa foto yang di pajang di ruangan itu. Salwa terkejut melihat foto di atas meja suaminya. Foto seorang anak laki-laki berusia sekitar 8 tahun memakai pakaian ikhram merangkul seorang anak balita perempuan memakai mukenah putih duduk di depan bebatuan. Salwa mengambil bingkai tersebut dan memperhatikannya lagi.

"Ini kan, fotoku! Ya ampun lucu sekali! Apa ini Mas Tristan? Kok aku nggak pernah lihat foto ini di rumah? Apa mungkin cuma Mas Tristan saja yang punya?"

Salwa mengambil gambar foto itu dari kamera Handphone-nya. Kemudian ia kirim di chat grup keluarganya.

Bunda Raisya langsung menghubungi Salwa.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikum salam."

"Wa, kamu sudah di Indo?"

"Iya, Bun! Tadi malam kami sampai."

"Bagaimana keadaan Bang Ferdi?"

"Abi Alhamdulillah membaik, progres pengobatannya bagus!"

"Alhamdulillah.... Eh, Wa! Kamu dapat dari mana itu foto kecilmu sama Tristan?"

"Itu beneran fotoku sama Mas Tristan ya, Bun?"

"Iya, itu kamu sama Tristan! Lucu banget ya? Tristan dari kecil udah ganteng dan penyayang! Bunda nggak nyangka kalian berjodoh!"

"Dulu Mas Tristan sesayang apa sama aku Bun?"

"Sayang banget, dia nangis lho saat kita pisah di bandara. Padahal kita umroh bersama itu cuma dua minggu."

"Ih, cengeng! Tapi sekarang garang!"

"Eh, garang gimana maksudnya? Tristan nggak jahatin kamu, kan?"

"Em... nggak kok, Bun! Garang... ya garang gitu!" Salwa salting karena sudah salah bicara.

"Haha... iya iya, Bunda paham maksudmu! Sudah, sudah jangan ngeghibahin suami! Nanti kualat! Wa, kamu bahagia, kan?"

"Bahagia kok, Bun! Saking bahagianya aku kok nyesel ya, Bun!"

"Nyesel kenapa?"

"Nyesel kenapa nggak dari dulu aja mau dilamar Mas Tristan! Haha...."

"Aduh, Wa! Kamu jangan ketularan Ayah sama Adikmu! Mereka ngomongnya suka nggak difiter!"

"Becanda, Bun! Cuma sama Bunda kok ngomong gini!hehe..."

Salwa pun menyudahi obrolannya denga Bundanya, karena Dini menyampaikan ada tamu yang ingin bertemu dengan suaminya.

Bersambung.....

...----------------...

Next ya kak...

Jangan lupa yang belum baca novel orang tuanya Salwa yang judulnya "Ketegaran Hati Raisya."

Ceritanya pasti seru dan riil...

Terima kasih sudah mampir kakak 🤗

Terpopuler

Comments

Sri Rahayu

Sri Rahayu

jangan2 mantan Tristan. si ulet keket datang lg 🤭🤭🤭

2024-02-27

1

Aqua_Chan

Aqua_Chan

jangan2 cewek yang kemarin

2024-01-25

3

Elizabeth Zulfa

Elizabeth Zulfa

emang dulu pas sama Nabila gak sebahagia ini kah Tristan nya 🤔🤔

2023-12-14

3

lihat semua
Episodes
1 Rumah sakit
2 Sah
3 Kanebo Kering
4 Tidur bertiga
5 Diantar Bunda
6 Mertua bar bar
7 Hati Salwa
8 Terkesima
9 Manis
10 Hasrat tertahan
11 Lautan asmara
12 Menu Baru
13 Coklat
14 Cemburu
15 Cerita Abi
16 Pacaran
17 Foto masa kecil
18 Penjelasan
19 Kedatangan Kayla
20 Ceper
21 Tamu tak terduga
22 Nenek jahat
23 Perdebatan
24 Kesalahan Roby
25 Ingin adik
26 Baju haram
27 Tanda-tanda
28 Gatal-gatal
29 Titik-titik
30 Kabar bahagia
31 Heboh
32 Resepsi
33 Insiden
34 Kado
35 Do'a Tristan
36 Klarifikasi
37 Tergila-gila
38 I love you
39 Misi
40 Rekaman
41 Fakta baru
42 Sakit Perut
43 Kecewa
44 Kesal
45 Godaan Salwa
46 Keputusan Hakim
47 7 bulanan
48 Melamar
49 Lahiran
50 Menyambut triple F
51 Sifat Khumairah
52 Aqiqah
53 Surprise
54 Sakit
55 Melepas rindu
56 Batin Tristan
57 Menemani Tristan
58 Bertemu Raja
59 Positif
60 Ngidam Bakso
61 Kabar duka
62 USG
63 Ujian
64 Detik-detik
65 Pindahan
66 Pernikahan
67 Khumairah
68 Kunjungan
69 Tuan Ahmed
70 Menyampaikan kebenaran
71 Menerima Kenyataan
72 Libur panjang
73 Kunjungan
74 Ospek
75 Fitnah
76 Hukuman
77 Keluarga impian
78 PPL
79 Pak Arif
80 Jatuh
81 Penasaran
82 Bocor
83 Batin Arif
84 Bukan kebetulan
85 Ulah Miss Gina
86 Pertemuan
87 Mobil Ira
88 Asma
89 Pesan
90 Jamuan
91 Menimbun Rindu
92 Pingsan
93 Lamaran
94 Halal
95 Bukan mimpi
96 Mau lagi
97 Novel baru
98 Fiting
99 Berpisah sementara
100 Resepsi
101 Melepas rindu
102 Kabar bahagia
103 Mantan
104 Bubur Ayam
105 Memberi pertolongan
106 Pertemuan
107 Berdamai
108 Akhir cerita
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Rumah sakit
2
Sah
3
Kanebo Kering
4
Tidur bertiga
5
Diantar Bunda
6
Mertua bar bar
7
Hati Salwa
8
Terkesima
9
Manis
10
Hasrat tertahan
11
Lautan asmara
12
Menu Baru
13
Coklat
14
Cemburu
15
Cerita Abi
16
Pacaran
17
Foto masa kecil
18
Penjelasan
19
Kedatangan Kayla
20
Ceper
21
Tamu tak terduga
22
Nenek jahat
23
Perdebatan
24
Kesalahan Roby
25
Ingin adik
26
Baju haram
27
Tanda-tanda
28
Gatal-gatal
29
Titik-titik
30
Kabar bahagia
31
Heboh
32
Resepsi
33
Insiden
34
Kado
35
Do'a Tristan
36
Klarifikasi
37
Tergila-gila
38
I love you
39
Misi
40
Rekaman
41
Fakta baru
42
Sakit Perut
43
Kecewa
44
Kesal
45
Godaan Salwa
46
Keputusan Hakim
47
7 bulanan
48
Melamar
49
Lahiran
50
Menyambut triple F
51
Sifat Khumairah
52
Aqiqah
53
Surprise
54
Sakit
55
Melepas rindu
56
Batin Tristan
57
Menemani Tristan
58
Bertemu Raja
59
Positif
60
Ngidam Bakso
61
Kabar duka
62
USG
63
Ujian
64
Detik-detik
65
Pindahan
66
Pernikahan
67
Khumairah
68
Kunjungan
69
Tuan Ahmed
70
Menyampaikan kebenaran
71
Menerima Kenyataan
72
Libur panjang
73
Kunjungan
74
Ospek
75
Fitnah
76
Hukuman
77
Keluarga impian
78
PPL
79
Pak Arif
80
Jatuh
81
Penasaran
82
Bocor
83
Batin Arif
84
Bukan kebetulan
85
Ulah Miss Gina
86
Pertemuan
87
Mobil Ira
88
Asma
89
Pesan
90
Jamuan
91
Menimbun Rindu
92
Pingsan
93
Lamaran
94
Halal
95
Bukan mimpi
96
Mau lagi
97
Novel baru
98
Fiting
99
Berpisah sementara
100
Resepsi
101
Melepas rindu
102
Kabar bahagia
103
Mantan
104
Bubur Ayam
105
Memberi pertolongan
106
Pertemuan
107
Berdamai
108
Akhir cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!