Pacaran

Sampai di apartemen, ternyata Khumairah sedang tidur siang. Bu Ratna dan Tita berada di ruang tamu menunggu kedatangan Tristan dan Salwa.

"Kalian sudah makan?"

"Sudah, Mi!"

"Tristan, Ummi sudah sewa apartemen di sebelah untuk kalian. Jadi nanti kalian tidur di sebelah ya!"

"Lho, kami bisa tidur di sini kok, Mi!"

"Jangan! Di sini kamarnya cuma dua! Kamu tahu sendiri, adikmu ini nggak mau kalau tidur sama Ummi!"

"Ya sudah! Apa kata Ummi saja!"

"Barang-barang kalian juga sudah di sana! Biarkan Ira bersama kami! Ini kuncinya!"

"Baiklah, kami ke sebelah dulu, Mi!"

Salwa dan Tristan menuju apartemen di sebelah.

Tidak jauh beda dengan apartemen yang ditemoati Bu Ratna, apartemen Tristan pun memiliki dua kamar, ruang tamu, dapur dan dua kamar mandi.

"Istirahatlah! Nanti malam kita lihat Abi lagi!"

"Iya, Mas!"

Sore harinya, Tristan mengajak Khumairah dan Salwa jalan-jalan. Saat ini mereka sedang berada di Singapira river cruise. Khimairah sangat senang bisa melihat patung singa yang menjadi icone Negara Singapur tersebut. Ia pun meminta Bundanya untuk mengambil beberapa foto mereka di sana. Tristan bukan tidak mampu mengajak putrinya jalan-jalan, tapi tidak ada waktu luang baginya. Ia selalu dimasukkan dengan pekerjaan. Kali ini adalah kesempatan yang bagus untuknya. Selain bisa menjenguk Abinya, ia juga bisa mengajak anak dan istrinya jalan-jalan. Meskipun Tristan tahu Salwa mungkin pernah datang atau sering ke Singapur.

"Maaf ya, aku belum bisa mengajakmu bulan madu!"

"Apaan sih, Mas! Aku tidak mengharapkan itu! Begini saja aku sudah senang! Lihatlah Ira! Senyum di wajahnya tak pudar sejak ia menginjakkan kaki di sini!"

"Iya, anak itu memang jarang sekali aku ajak jalan-jalan! Paling Ummi atau Tita yang bawa dia jalan!"

Waktu hampir maghrib, mereka melanjutkan perjalanan ke rumah sakit. Mereka pun shalat maghrib di maajid dekat rumah sakit.

Pak Ferdi senang karena ia dikunjungi lagi oleh anak dan menantunya. Hampir dua jam mereka di rah sakit. Dan waktu kunjungan pun habis, hanya Bu Ratna yang akan menginap menemani Pak Ferdi.

Tita mengajak Khumairah untuk pulang bersamanya.

"Ra, pulang sama Ammi ya? Bunda sama Abimu masih ada perlu!"

Salwa mengernyitkan dahinya. Ia tidak paham maksud adik iparnya.

"Emangnya Bunda sama Abi mau kemana, Ammi?"

"Ada deh, anak kecil nggak boleh kepo!"

"Mas, emang kita mau ke mana?" Bisik Salwa kepada suaminya.

"Nanti juga kamu tahu!"

Khumairah sedang berpikir, lalu dia manggut-manggut.

"Oh Ira tahu! Pasti Abi dan Bunda mau bikinin Ira adik, iya kan?"

"Hus! Kok bilangnya gitu?"

"Ya kan Nini yang pesan sama Ira! Kalau Ira mau adik, Ira harus biarin Abi sama Bunda berdua terus!"

Oak Ferdi, Bu Ratna, dan Tita menahan senyum. Salwa mendadak salting, sedangkan Tristan hanya bisa geleng-geleng kepala.

Akhirnya Khumairah pulang bersama Tita siantar Pak Danang. Sedangkan Tristan dan Salwa pulang menggunakan mobil rental yang Tristan sewa selama di sana.

"Mas, sebenarnya kita mau kemana?"

"Nanti juga kamu bakal tahu!"

Tidak lama kemudian mobil yang dibawa Tristan masuk ke Salwa parkiran. Di sini Salwa sudah dapat menebak.

"Apa kamu pernah datang ke sini?"

"Tidak, belum pernah kalau ke sini!'

"Ayo masuk! Sekali-sekali kita pacaran!"

Salwa salting mendengar ucapan suaminya.

Saat ini mereka sedang berada di Gardens by the Bay. Gardens by the Bay adalah taman yang menakjubkan di Singapura yang terkenal dengan pohon-pohon supertree yang mengeluarkan cahaya warna-warni di malam hari. Taman ini juga menawarkan pertunjukan cahaya dan suara yang menarik di atas dan di sekitar pohon-pohon supertree.

"Suka?"

"Suka sekali! Kenapa kita tidak bawa Ira ke sini, Mas? Dia pasti senang banget!"

"Kan, aku sudah bilang kita pacaran dulu! Masa pacaran bawa anak?"

"Oh iya! Maaf, aku kan nggak pernah pacaran!"

"Oya?"

"Hu'um."

Tristan menggandeng tangan istrinya kemudian mencium tangan itu. Hati Salwa berbunga-bunga. Ia merasakan hal yang berbeda dari suaminya kali ini. Kanebo keringnya sudah tidak kering lagi. Mereka menikmati indahnya malam di tempat itu.

Pulang dari sana, Tristan mampir di sebuah restoran tepi sungai. Restoran yang mengusung tema out door ini, menyajikan makanan pemandangan sungai dengan hiasan lampu warna warni. Tristan memilih satu meja yang dekat dengan pagar pembatas sungai.

"Coklat hangat dan dessert chesee, apa aku salah pesan?" Tanya Tristan.

"Tidak, aku suka itu!" Salwa tersenyum.

"Selamat menikmati!"

"Terima kasih!"

"Terima kasihnya nanti saja, di kamar!"

Salwa mencerna kata-kata suaminya. Ia mendadak tersedak minuman yang saat ini ia seduh.

"Uhuk uhuk!"

"Pelan-pelan, Sayang!" Tristan berdiri dan mengusap tengkuk istrinya.

Salwa salting karena menjadi pusat perhatian.

"Kamu sih, Mas!"

"Lho memang aku kenapa?"

"Pikiranmu kamar mulu!"

"Ya, kan benar! Kalau ucapin terima kasih di sini, kamu tidak bisa leluasa! Kalau di kamar, kamu bisa ucapin dengan sesuatu...."

"Udah ah, ayo dilanjut makannya!'

Tristan menahan senyumnya. Dipastikan saat ini bibir istrinya sedang manyun di balik cadarnya.

"Sudah larut malam, Mas! Ayo kita pulang, kasihan Ira!"

"Tita sudah chat aku barusan! Ira sudah tidur bersamanya! Mungkin Ira tahu kalau orang tuanya mau membuatkan adik untuknya."

"Mas..."

"Iya, sayang!"

Salwa hanya menggelengkan kepala.

Mereka pun pulang. Saat di perjalanan Salwa tertidur. Tristan berusaha membangunkan istrinya saat sudah sampai di tempat tujuan.

"Ayo bangun! Kalau nggak, aku gendong lho!"

"Euh..."

Salwa mengusap matanya.

"Sudah sampai, Mas?"

"Iya, ayo bangun! Lanjut tidur di kamar!"

"Hu'um."

Mereka pun meninggalkan area parkiran dan naik ke kamar. Dengan setengah kesadaran, Salwa berjalan digandeng suaminya.

"Mas, sepertinya kita salah! Ini bukan apartemen kita!"

"Ah masa sih?"

"Iya, yakin deh! lorongnya tidak seperti ini! Pintunya juga nggak begini."

"Tuan, ini kartu pintu anda!"

"Terima kasih!"

Ceklek

Pintu pun terbuka.

"Mas, kita di mana?"

"Di kamar kita, Sayang!"

Karena penasaran, Salwa masuk ke dalam kamar itu. Kamar dengan bed yang sangat besar dikembalikan kaca yang tembus dengan balkon kamar yang terdapat kolam renang di depannya. Saat ini mereka berada di lantai 10

"Hah, kita di hotel ya?"

"Mungkin!"

"Mas, ngapain kita di sini?"

"Ya tidurlah! Kalau kamu mau ngapa-ngapain juga oke!"

Salwa membuka cadarnya, kemudian jilbabnya.

"Mas, aku nggak bawa baju tidur!"

"Pakai gamisnya saja!"

"Nggak enah, gerah!"

"Ya sudah! Nggak usah pakai baju!"

Tristan pun membuka kaos yang ia pakai.

"Mas kamu mau ngapain?"

Tiba-tiba Tristan menggendobg Salwa dan membawanya nyebut ke kolam renang.

Byuurr...

Salwa memukul dada Tristan berkali-kali.

"Mas, malu ih! Aku nggak pakai jilbab!"

"Ini sudah dini hari! Nggak bakal ada yang lihat!"

Salwa melihat di sekelilingnya. Benar saja kata suaminya. Tidak ada pergerakan sama sekali dari setiap balkon kamar.

Tristan mencipratkan air ke wajah Salwa. Makam ini mereka berenang di bawah rembulan purnama.

Tristan melihat Salwa sudah menggigil kedinginan. Ia pun mengajak Salwa untuk membilas diri di kamar mandi. Tristan pun membukakan gamis Salwa yabg sudah basah kuyup. Saat ini mereka berdua sedang saling mengagumi. Salwa nampak masih malu-malu menutupi kedua aset kembarnya yang membusung indah.

Hasrat Tristan tak dapat ditahan lagi. Celananya sudah mulai sesak. Dengan sekali tarik, b*a yang dipakai Salwa lepas.

"Kita lanjutkan di kasur!" Bisik Tristan.

Setelah membuka segitiga pengaman Salwa, ia pun menggendong Salwa ke tempat tidur. Dan terjadilah apa yang harus terjadi.

Bersambung....

...----------------...

Next ya kak...

Terpopuler

Comments

Aiur Skies

Aiur Skies

dari semua wisata yg bisa kita nikmati di Negara Singa Putih, hanya tempat ini yg belum aku datangi, semoga as soon as possible. Aamiin #qadarullah sejak pandemi Covid-19 rada2 parno klo mau safar jauh2 keluar Negeri 🙏🏻😍😍

2023-12-03

4

Umi Maryam

Umi Maryam

adegan bf nya bisa noong ga?

2023-12-01

1

Elka Syabanny

Elka Syabanny

Thor usaha-in jangan terlalu banyak tanda seruu nya

2023-11-10

3

lihat semua
Episodes
1 Rumah sakit
2 Sah
3 Kanebo Kering
4 Tidur bertiga
5 Diantar Bunda
6 Mertua bar bar
7 Hati Salwa
8 Terkesima
9 Manis
10 Hasrat tertahan
11 Lautan asmara
12 Menu Baru
13 Coklat
14 Cemburu
15 Cerita Abi
16 Pacaran
17 Foto masa kecil
18 Penjelasan
19 Kedatangan Kayla
20 Ceper
21 Tamu tak terduga
22 Nenek jahat
23 Perdebatan
24 Kesalahan Roby
25 Ingin adik
26 Baju haram
27 Tanda-tanda
28 Gatal-gatal
29 Titik-titik
30 Kabar bahagia
31 Heboh
32 Resepsi
33 Insiden
34 Kado
35 Do'a Tristan
36 Klarifikasi
37 Tergila-gila
38 I love you
39 Misi
40 Rekaman
41 Fakta baru
42 Sakit Perut
43 Kecewa
44 Kesal
45 Godaan Salwa
46 Keputusan Hakim
47 7 bulanan
48 Melamar
49 Lahiran
50 Menyambut triple F
51 Sifat Khumairah
52 Aqiqah
53 Surprise
54 Sakit
55 Melepas rindu
56 Batin Tristan
57 Menemani Tristan
58 Bertemu Raja
59 Positif
60 Ngidam Bakso
61 Kabar duka
62 USG
63 Ujian
64 Detik-detik
65 Pindahan
66 Pernikahan
67 Khumairah
68 Kunjungan
69 Tuan Ahmed
70 Menyampaikan kebenaran
71 Menerima Kenyataan
72 Libur panjang
73 Kunjungan
74 Ospek
75 Fitnah
76 Hukuman
77 Keluarga impian
78 PPL
79 Pak Arif
80 Jatuh
81 Penasaran
82 Bocor
83 Batin Arif
84 Bukan kebetulan
85 Ulah Miss Gina
86 Pertemuan
87 Mobil Ira
88 Asma
89 Pesan
90 Jamuan
91 Menimbun Rindu
92 Pingsan
93 Lamaran
94 Halal
95 Bukan mimpi
96 Mau lagi
97 Novel baru
98 Fiting
99 Berpisah sementara
100 Resepsi
101 Melepas rindu
102 Kabar bahagia
103 Mantan
104 Bubur Ayam
105 Memberi pertolongan
106 Pertemuan
107 Berdamai
108 Akhir cerita
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Rumah sakit
2
Sah
3
Kanebo Kering
4
Tidur bertiga
5
Diantar Bunda
6
Mertua bar bar
7
Hati Salwa
8
Terkesima
9
Manis
10
Hasrat tertahan
11
Lautan asmara
12
Menu Baru
13
Coklat
14
Cemburu
15
Cerita Abi
16
Pacaran
17
Foto masa kecil
18
Penjelasan
19
Kedatangan Kayla
20
Ceper
21
Tamu tak terduga
22
Nenek jahat
23
Perdebatan
24
Kesalahan Roby
25
Ingin adik
26
Baju haram
27
Tanda-tanda
28
Gatal-gatal
29
Titik-titik
30
Kabar bahagia
31
Heboh
32
Resepsi
33
Insiden
34
Kado
35
Do'a Tristan
36
Klarifikasi
37
Tergila-gila
38
I love you
39
Misi
40
Rekaman
41
Fakta baru
42
Sakit Perut
43
Kecewa
44
Kesal
45
Godaan Salwa
46
Keputusan Hakim
47
7 bulanan
48
Melamar
49
Lahiran
50
Menyambut triple F
51
Sifat Khumairah
52
Aqiqah
53
Surprise
54
Sakit
55
Melepas rindu
56
Batin Tristan
57
Menemani Tristan
58
Bertemu Raja
59
Positif
60
Ngidam Bakso
61
Kabar duka
62
USG
63
Ujian
64
Detik-detik
65
Pindahan
66
Pernikahan
67
Khumairah
68
Kunjungan
69
Tuan Ahmed
70
Menyampaikan kebenaran
71
Menerima Kenyataan
72
Libur panjang
73
Kunjungan
74
Ospek
75
Fitnah
76
Hukuman
77
Keluarga impian
78
PPL
79
Pak Arif
80
Jatuh
81
Penasaran
82
Bocor
83
Batin Arif
84
Bukan kebetulan
85
Ulah Miss Gina
86
Pertemuan
87
Mobil Ira
88
Asma
89
Pesan
90
Jamuan
91
Menimbun Rindu
92
Pingsan
93
Lamaran
94
Halal
95
Bukan mimpi
96
Mau lagi
97
Novel baru
98
Fiting
99
Berpisah sementara
100
Resepsi
101
Melepas rindu
102
Kabar bahagia
103
Mantan
104
Bubur Ayam
105
Memberi pertolongan
106
Pertemuan
107
Berdamai
108
Akhir cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!