Cemburu

Di perjalanan pulang, Salwa diam tanpa kata. Tristan memperhatikannya dari kaca depan.

"Sayang..."

"Hem.."

"Ngantuk?"

Salwa menggelengkn kepala.

"Mau membeli sesuatu? Atau mungkin mau mampir kemana gitu?"

Salwa menggeleng lagi.

"Ada apa dengannya? perasaan tadi pas pamit pulang baik-baik saja!" Batin Tristan.

Flash back on

Saat acara ulang tahun berlangsung, Salwa ingin ke toilet. Tristan ingin mengantarnya, namun Salwa menolak.

Di saat Salwa sudah masuk ke kamar toilet, di luar ada dua orang wanita yang sedang ngobrol. Salwa mendengarkan mereka.

"Waktu itu hampir saja aku mau dilamar sama Tristan, eh ternyata gara-gara anaknya itu! Bocah itu malah menggagalkan semuanya. Padahal Tristan sudah jatuh cinta kepadaku!"

"Haha... berarti kamu belum beruntung, Ga! Kalau saja kamu berhasil menjadi istrinya, pasti saat ini kamu sudah bisa menikmati kehidupan yang mewah!"

"Aku bisa menarik perhatiannya lagi!"

"Oh my good! Aku ingin lihat itu!"

Ketika suara obrolan itu sudah tidak terdengar lagi, Salwa keluar dari kamar toilet. Ia kembali ke ruang acara.Namun saat Salwa kembali, ia melihat Tristan sedang ngobrol dengan seorang wanita muda berpakain modis yang tidak Salwa kenal. Ia masih memperhatikannya dari jauh. Nampak wanita tersebut sok akrab dengan suaminya.

"Lihatlah! Suamimu itu sosialita! Tidak pantas kamu bersanding dengannya! Penampilanmu nggak banget! Saya tidak yakin Tristan memilihmu! Gamungkin kalian dijodohkan?"

Saat Salwa menoleh, ternyata Rihana yang menyapanya.

"Terima kasih atas perhatiannya! Saya rasa tidak ada masalah dengan penampilan saya! Saya berpakaian sopan dan menutup aurat! Untuk cadar ini, saya memang sengaja memakainya karena hanya suami saya saja yang boleh melihatnya!"

"Huh! Kamu tahu? Tristan itu dikelilingi wanita-wanita cantik! Bahkan aku saja pernah dekat dengannya! Jadi kamu tidak usah bangga karena sudah menjadi istrinya! Mungkin, kamu bisa dihempaskan kapan pun!"

Salwa tidak ingin membalas ucapan Rihana. Ia pergi menemui suaminya. Wanita yang bersama suaminya sudah pergi.

"Kok lama? Sudah selesai buang hajatnya?"

"Sudah!" Jawab Salwa singkat.

Mereka pun berpamitan pulang kepada yang punya hajat.

Flash back off

-

Tristan membiarkan istrinya dengan pikirannya sendiri, ia pun fokus menyetir.

Sampai di rumah, Salwa masih bersikap dingin. Tristan bertanya-tanya dalam hatinya.

Menjelang tidur, Salwa pun berbaring mebelakangi suaminya.

"Dosa lho membelakangi suami!"

Mendengar bariton suaminya, Salwa pun berbalik menghadap suaminya dan langsung memejamkan mata.

"Sa-sayang, kamu sudah ngantuk?"

Salwa tidak menjawab dan tidak menunjukkan pergerakan.

Tiba-tiba Handphone Tristan berdering, ia segera mengangkatnya.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikum salam."

"Kak, sudah tidur?

"Iya ini mau tidur, dek! Kenapa?"

"Besok Kakak ke sini ya! Bawa Mbak Salwa dan Ira!"

"Ada apa, dek? Apa aku harus berangkat sekarang juga?"

"Tidak, tidak! Besok saja! Tidak apa-apa! Abi rindu kalian!"

"Kamu tidak menyembunyikan sesuatu, kan?"

"Tidak, Kak! Aku serius! Sekarang istirahat saja! Besok pagi segera berangkat ya?"

"Oke!"

Tristan pun langsung menghubungi Iyan untuk segera memboking jet pribadi milik rekan bisnisnya.

Salwa mendengar percakapan suaminya dengan adik iparnya. Ia pun merasa khawatir.

"Ada apa, Mas? Abi baik-baik saja, kan?"

"Kata Tita begitu! Abi cuma rindu dengan kita! Besok Shubuh tolong siap-siap untuk menyusul ke Singapur!"

"Iya, Mas!"

"Ehm! Kamu sudah mood bicara, Sayang?"

Salwa yang masih ingat dengan kekesalannya, malah memanyunkan bibirnya.

"Kenapa bibirnya? Mau dicium?"

Sontak Salwa menutup mulutnya dengan sebelah telapak tangannya.

"Sayang, sudah pernah aku bilang jangan memendam rasa sendirian! Aku mau kamu katakan apa yang mengganjal di hatimu! Aku ini bukan paranormal atau ahli psikis yang bisa menebak pikiran atau perasaanmu."

Salwa mencerna perkataan suaminya.

"Sebenarnya kamu kenapa, hem?"

Salwa hanya melainkan jarinya. Ia tidak bingung harus memulai dari mana.

"Mas..."

"Iya, kenapa? Katakan!"

"Siapa wanita tadi?"

"Wanita yang mana?"

"Yang bicara sama kamu waktu aku ke toilet! Pakai baju merah, yang seksi dan mempesona!" Ujar Salwa dengan kesal.

"Oh... Ega!"

"Mungkin!"

"Iya Ega! Dia anaknya Om Deri, temannya Ummi sama Abi!"

"Emang benar ya, kamu pernah punya hubungan khusus sama dia?"

"Kata siapa?"

"Jawab dulu!"

"Nggak ada tuh! Memang Ummi ngenalin aku sama dia, tapi Ira nggak suka! Aku sih yang paling utama Ira! Percuma kalau aku suka tapi Ira nggak suka! Lagian belum tentu juga dia bisa menerima Ira! Kebayakan wanita yang ingin dekat senganku itu pasti hanya menginginkan aku, bukan Ira! Dan lagian aku hanya menghargai Ummi!"

"Kalau Rihana?"

"Kenapa dengan Rihana?"

"Ada hubungan spesial nggak?"

"Sayang, sejak kepergian Nabila aku tidak pernah dekat dengan wanita! Kalau pun ada yang dikenalkan denganku ya sebatas kenal saja! Aku tidak tertarik dengan mereka!"

"Kenapa?"

"Ya nggak tahu! Mungkin Allah sedang menjaga hatiku untuk orang lain."

"Oh..."

"Kok cuma oh ! Kamu nggak ingin tahu orang lain itu siapa?"

"Siapa?"

"Bundanya Ira!"

"Gombal!"

Salwa merasa masih belum percaya.

Tristan menggenggam kedua tangan istrinya.

"Dengarkan aku! Jangan dengarkan kata orang lain! Mereka hanya ingin menghancurkan kepercayaanmu! Aku adalah seorang pebisnis wajar jika bertemu dengan banyak rekan wanita! Tapi percayalah, tidak ada dalam benakku untuk berkhianat! Tidak ada untungnya! Kalau aku mau, kenapa tidak dari dulu saja! Kamu seorang istri dari pengusaha, kamu harus punya mental baja! Jangan mudah percaya dengan hasutan orang! Mengerti?"

Salwa menatap mata suaminya, mencari kebohongan di sana. Namun tidak ia temukan. Salwa pun mengangguk yakin.

"Good girl!" Tristan menarik hidung istrinya.

"Au! Sakit, Mas!"

"Maaf, maaf! Habis gemes sih! Lain kali, jangan bersikap seperti tadi lagi ya! Lebih baik aku dengerin kamu ngomel daripada kamu diam! Serem, sepi kayak kuburan!"

"Tapi kamu harus berhati-hati, Mas! Terkadang sesuatu itu tercipta karena adanya kesempatan! Mereka bisa saja melakukan segala cara untuk menghancurkanmu atau bahkan kita! Aku akan berusaha menjaga kepercayaanmu."

"Ehm, kamu peduli sekali! Sayang, apa kamu sudah mencintaiku?"

Deg

Salwa menundukkan wajah dan menggigit bibirnya. Melihat hal tersebut, Tristan justru mengecup bibir Salwa.

"Maaasss..."

Salwa menggelitik perut suaminya. Tristan yang merasa geli tertawa terpingkal-pingkal sampai akhirnya Salwa tidak sadar kali ini dia sudah membangunkan anak macan yang sedang tidur. Salwa dengan tidak sengaja menyentuh benda keras milik suaminya. Sontak ia menarik tangannya. Namun Tristan menahan tangan Salwa.

"Tanggung jawab!"

"Apaan sih, Mas?"

Pipi Salwa memerah seperti kepiting rebus. Tristan semakin menggodanya.

Tanpa aba-aba Tristan membuka kancing kemeja piama Salwa satu persatu.Tristan pun membaca do'a.

"Allahumma jannibnas syaiton wajannibas syaitona ma rozaktanaa."

Tristan pun menuntaskan hajatnya bersama istrinya. Usai percintaan mereka, Salwa tidur dengan berbantal lengan suaminya.

"Mas, aku sudah menyerahkan seluruh jiwa dan ragaku kepadamu! Jangan kamu pertanyakan lagi perasaanku! Aku malu menjawab pertanyaanmu."

"Terkadang kita juga butuh pernyataan untuk meyakinkan hati. Tapi, terima kasih! Jawabanmu kali ini jauh lebih meyakinkan daripada kata aku juga mencintaimu." Tristan mengecup kening istrinya.

"Terima kasih kembali!"

Salwa memeluk erat tubuh Tristan. Mereka pun tertidur nyenyak.

Bersambung.....

...----------------...

Next ya kak

Terpopuler

Comments

Chelsea Aulia

Chelsea Aulia

jadi orang kaya itu juga susah ya ,,,banyak musuh nya 🤭🤭🤭🤭🤭,,,,lanjut up kk author

2023-10-30

8

Uswatul Khasana

Uswatul Khasana

lanjut

2023-10-29

1

Jenong Nong

Jenong Nong

hempaskan para ulat bulu dgn elegan salwa kamu hrus percya diri dn jdilah wanita yg kuat dn jgn gampang terintimidasi sm mereka tunjukkan pda mereka hnya salwa yg pantas utk tristan ...❤❤🙏🙏

2023-10-29

2

lihat semua
Episodes
1 Rumah sakit
2 Sah
3 Kanebo Kering
4 Tidur bertiga
5 Diantar Bunda
6 Mertua bar bar
7 Hati Salwa
8 Terkesima
9 Manis
10 Hasrat tertahan
11 Lautan asmara
12 Menu Baru
13 Coklat
14 Cemburu
15 Cerita Abi
16 Pacaran
17 Foto masa kecil
18 Penjelasan
19 Kedatangan Kayla
20 Ceper
21 Tamu tak terduga
22 Nenek jahat
23 Perdebatan
24 Kesalahan Roby
25 Ingin adik
26 Baju haram
27 Tanda-tanda
28 Gatal-gatal
29 Titik-titik
30 Kabar bahagia
31 Heboh
32 Resepsi
33 Insiden
34 Kado
35 Do'a Tristan
36 Klarifikasi
37 Tergila-gila
38 I love you
39 Misi
40 Rekaman
41 Fakta baru
42 Sakit Perut
43 Kecewa
44 Kesal
45 Godaan Salwa
46 Keputusan Hakim
47 7 bulanan
48 Melamar
49 Lahiran
50 Menyambut triple F
51 Sifat Khumairah
52 Aqiqah
53 Surprise
54 Sakit
55 Melepas rindu
56 Batin Tristan
57 Menemani Tristan
58 Bertemu Raja
59 Positif
60 Ngidam Bakso
61 Kabar duka
62 USG
63 Ujian
64 Detik-detik
65 Pindahan
66 Pernikahan
67 Khumairah
68 Kunjungan
69 Tuan Ahmed
70 Menyampaikan kebenaran
71 Menerima Kenyataan
72 Libur panjang
73 Kunjungan
74 Ospek
75 Fitnah
76 Hukuman
77 Keluarga impian
78 PPL
79 Pak Arif
80 Jatuh
81 Penasaran
82 Bocor
83 Batin Arif
84 Bukan kebetulan
85 Ulah Miss Gina
86 Pertemuan
87 Mobil Ira
88 Asma
89 Pesan
90 Jamuan
91 Menimbun Rindu
92 Pingsan
93 Lamaran
94 Halal
95 Bukan mimpi
96 Mau lagi
97 Novel baru
98 Fiting
99 Berpisah sementara
100 Resepsi
101 Melepas rindu
102 Kabar bahagia
103 Mantan
104 Bubur Ayam
105 Memberi pertolongan
106 Pertemuan
107 Berdamai
108 Akhir cerita
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Rumah sakit
2
Sah
3
Kanebo Kering
4
Tidur bertiga
5
Diantar Bunda
6
Mertua bar bar
7
Hati Salwa
8
Terkesima
9
Manis
10
Hasrat tertahan
11
Lautan asmara
12
Menu Baru
13
Coklat
14
Cemburu
15
Cerita Abi
16
Pacaran
17
Foto masa kecil
18
Penjelasan
19
Kedatangan Kayla
20
Ceper
21
Tamu tak terduga
22
Nenek jahat
23
Perdebatan
24
Kesalahan Roby
25
Ingin adik
26
Baju haram
27
Tanda-tanda
28
Gatal-gatal
29
Titik-titik
30
Kabar bahagia
31
Heboh
32
Resepsi
33
Insiden
34
Kado
35
Do'a Tristan
36
Klarifikasi
37
Tergila-gila
38
I love you
39
Misi
40
Rekaman
41
Fakta baru
42
Sakit Perut
43
Kecewa
44
Kesal
45
Godaan Salwa
46
Keputusan Hakim
47
7 bulanan
48
Melamar
49
Lahiran
50
Menyambut triple F
51
Sifat Khumairah
52
Aqiqah
53
Surprise
54
Sakit
55
Melepas rindu
56
Batin Tristan
57
Menemani Tristan
58
Bertemu Raja
59
Positif
60
Ngidam Bakso
61
Kabar duka
62
USG
63
Ujian
64
Detik-detik
65
Pindahan
66
Pernikahan
67
Khumairah
68
Kunjungan
69
Tuan Ahmed
70
Menyampaikan kebenaran
71
Menerima Kenyataan
72
Libur panjang
73
Kunjungan
74
Ospek
75
Fitnah
76
Hukuman
77
Keluarga impian
78
PPL
79
Pak Arif
80
Jatuh
81
Penasaran
82
Bocor
83
Batin Arif
84
Bukan kebetulan
85
Ulah Miss Gina
86
Pertemuan
87
Mobil Ira
88
Asma
89
Pesan
90
Jamuan
91
Menimbun Rindu
92
Pingsan
93
Lamaran
94
Halal
95
Bukan mimpi
96
Mau lagi
97
Novel baru
98
Fiting
99
Berpisah sementara
100
Resepsi
101
Melepas rindu
102
Kabar bahagia
103
Mantan
104
Bubur Ayam
105
Memberi pertolongan
106
Pertemuan
107
Berdamai
108
Akhir cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!