Tidur bertiga

Selesai makan malam, Salwa menemani Khumairah nonton TV. Sedari tadi anak itu selalu nempel dengan Bundanya. Sedangkan Tristan, ia sibuk dengan laptop di ruang kerjanya.

"Bunda, apa boleh Ira tidur dengan Abi dan Bunda?"

"Hem.. boleh dong! Ira biasanya tidur dengan siapa?"

"Dengan Encus, tapi kalau sudah tengah malam Encus pindah kamar. Bunda....!Kakek, Nini, sama Ami Tita kemana?"

"Mereka sedang di luar negeri. Kakek sedang melakukan pengobatan, Ira do'ain ya! Supaya Kakek cepat sembuh dan bisa berkumpul lagi dengan kita."

"Iya, Bunda! Nanti Ira akan do'akan Kakek. Seperti do'a Ira sama Allah, minta dikasih Ibu. Allah kasih Bunda untuk Ira."

"Anak pintar." Salwa mencubit pipi Khumiarah.

Ia sangat gemas dengan anak sambungnya itu.

Jam 9 malam, Salwa melihat Khumairah sudah mulai menguap.

"Ira ngantuk?"

Khumairah mengangguk.

"Ayo kita tidur! Besok kan, harus sekolah?"

Tak

Tak

Tak

suara tapak kaki Tristan turun dari tangga. Salwa dan Khumairah menoleh ke arahnya.

"Abi... Ira mau tidur dengan Bunda! Boleh?"

"Boleh, kita tidur bersama di kamar Abi saja!"

"Yeay...! Ayo Bun, kita tidur!" Khumairah menarik tangan Bundanya untuk segera bangun dari sofa.

"Kalian tidur saja dulu! Aku masih mau menyelesaikan pekerjaanku!"

Salwa dan Khumairah naik ke atas kamar. Mereka pun siap-siap untuk tidur.

"Bunda, apa Bunda akan tidur dengan memakai gamis dan penutup ini?"

"Ah iya, nanti Bunda akan ganti! Ayo sekarang kamu tidur dulu, biar Bunda dongengin kamu! Mau nggak didongengin?"

"Mau mau...!"

Salwa pun mendongengkan kisah Nabi Isa AS kepada Khumairah. Dan dalam hitungan menit, tidak terasa Khumairah pun tertidur. Salwa yang juga merasa capek dan ngantuk berat pun tertidur dengan posisi miring memeluk Khumairah.

Ceklek

Suara pintu terbuka. Tristan masuk ke dalam kamarnya. Ia tertegun melihat pemandangan indah di depannya. Ia tidak menyangka putrinya akan sangat menerima Ibu sambungnya. Selama ini dia tidak mau mencari pengganti istrinya, karena Khumairah tidak pernah suka dengan wanita yang sering dibawa Nini atau Kakeknya untuk dikenalkan dengan Tristan. Bukan berarti Tristan belum bisa melupakan istrinya. Baginya, mendiang istrinya memiliki tempat yang khusus di hatinya. Tapi ia harus bangkit dan melanjutkan hidupnya dan putrinya.

"Semoga kamu bisa menjadi Ibu yang baik untuk Khumairah-ku! Meski aku belum mengenalmu, tapi aku yakin kamu wanita yang baik. Maaf aku belum terbiasa dengan kehadiranmu, tapi aku akan berusaha membuatmu nyaman." Batin Tristan.

Tristan pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil dan berwudhu'. Saat ia keluar dari kamar mandi, ternyata Salwa sudah tidak berada di tempat tidur. Melihat ruang walk in closet masih terang, iavmenduga Salwa pasti sedang berada di sana. Ia pun naik ke tempat tidur.

Mendengar suara pintu terbuka, Tristan pura-pura memejamkan mata. Salwa sudah mengenakan setelan baju piyama lengan panjang. Ia menggunakan jilbab rumahan, namun kali ini ia sudah tidak menggunakan cadarnya.

Salwa terkejut saat melihat Tristan sudah berada di atas tempat tidur.

"Aduh gimana ini? Masa' iya aku tidur pakai cadar? Nggak usah kali ya? Lagian Mas Tristan sepertinya sudah tidur! Aku bisa bangun sebelum dia bangun nanti." Batin Salwa.

Salwa pun buru-buru untuk naik ke tempat tidur dan mematikan lampu. Setelah lampu mati, Tristan membuka mata dan tersenyum. Ia memang tidak bisa melihat wajah istrinya, namun samar-samar ia melihat tingkah istrinya yang lucu baginya. Ia pin kembali memejamkan mata dan tertidur.

Jam 4 pagi, Salwa terbangun. Ia terkejut saat tangannya terasa tertindih. Saat membuka mata, ternyata tangannya ada di bawah tangan seseorang. Siapa lagi kalau bukan suaminya.

Dag-dig-dug

Jantung Salwa berlalu-talu.

Posisi saat ini mereka berpelukan dengan dihalangi tubuh Khumairah. Dengan hati-hati, Salwa mengangkat tangan suaminya, dan segera bangun untuk pergi ke kamar mandi. Setelah mandi, Salwa berganti gamis dan jilbab rumahan serta tidak lupa memakai cadarnya. Ia ingin membangunkan suaminya untuk shalat Shubuh. Tapi dia bingung, karena dia tidak tahu harus membangunkan suaminya dengan cara apa.

Beruntungnya Salwa, suaminya terbangun saat ia menghidupkan lampu kamar. Tristan mengusap kedua matanya.

"Tolong bangunkan Ira! Biasanya dia akan mengamuk kalau tidak diajak sholat!"

"Ah, Iya!"

Tristan masuk ke dalam kamar mandi. Salwa pun membangunkan Khumairah dengan mengelus pipi mungilnya.

"Ira sayang! Ayo bangun!"

Khumairah hanya membalikkan badan.

"Ira, ayo bangun! Katanya mau shalat dan berdo'a untuk kakek?"

Khumairah mengucek matanya. Ia mengedipkan matanya, mengumpulkan kesadaran.

"Bunda, Ira nggak mimpi, kan?"

"Mimpi gimana maksudnya?"

"Semalem Ira mimpi dipeluk Abi dan Bunda saat tidur, Ira senang sekali! Tapi ternyata Abi nggak ada, mana abi?"

"Ira nggak mimpi kok! Kan, semalem Ira memang tidurnya bareng kita? Abi masih di kamar mandi tuh! Ayo Ira bangun dulu, ambil wudhu' terus shalat bareng Abi!"

"Siap, Bunda!"

Pov Tristan

Saat dia kembali dari ruang ganti, aku pura-pura memejamkan mata, samar-samar aku melihatnya berlari kecil dan menutupi wajahnya dengan sebelah tangannya. Ternyata dia lucu juga! Di pertengahan malam aku terbangun. Aku baru sadar kalau saat ini aku sedang tidur bertiga dengan Ira dan istriku. Ah iya aku lupa kalau aku sudah punya istri lagi! Saat aku hidupkan lampu tidur, kulihat istriku tidur dengan posisi miring memeluk Ira. Wajahnya tertutup ujung jilbabnya. Sebenarnya aku sangat ingin melihat wajahnya. Namun hal itu aku urungkan, karena aku tidak ingin bersikap lancang. Meski dia sudah menjadi istriku, tapi aku ingin dia yang akan menunjukkan sendiri.

-

Tristan keluar dari kamar mandi. Dan segera memakai baju kokohnya. Salwa pun menemani Khumairah ke kamar mandi dan mengajarinya berwudhu'. Rupanya anak sambungnya itu sudah banyak mengerti.

"Ira, kita shalat di kamar saja ya?"

"Iya, Bi."

Sambil menunggu suami dan anaknya shalat, Salwa merapikan tempat tidur. Kemudian ia turun ke bawah, menemui Bi Eni yang saat ini sudah di dapur.

"Ada yang bisa dibantu?"

"Ah Nyonya muda, bikin Bibi kaget saja!"

"Maaf, Bi! Saya tidak bermaksud buat ngagetin Bibi!"

"Iya, Nyonya! Nggak pa-pa! Nyonya ngapain pagi-pagi masuk dapur? Apa ada yang diperlukan?"

"Em... itu Bi! Saya mau tanya sesuatu, boleh?"

"Dengan senang hati, saya akan jawab!"

"Biasanya Mas Tristan kalau pagi minum apa, Bi?"

"Oh.. Den Tristan itu suka coklat hangat atau susu coklat, Nonya! Dia kan, nggak merokok! Jadi nggak suka ngopi! Ini Bibi mau bikinin punya Den Tristan!"

"Oh, iya! Sini Bi, biar saya yng meneruskan!"

"Jangan, Nyonya! Ini sudah tugas saya dari dulu! Bahkan saat Den Tristan sudah menikah pun, almarhum istrinya tidak pernah membuatkannya! Karena dia lebih cocok dengan buatan saya!"

"Oh ya? Tapi nggak ada salahnya saya mencoba kan, Bi? Nanti kalau dia marah, saya yang tanggung jawab!"

"Baiklah, Nonya muda! Silahkan! Saya akan menemui ART yang lain dulu, untuk bagi tugas hati ini."

"Makasih ya, Bi?"

"Sama-sama, Nyonya!"

Salwa pun mulai meracik minuman.

"Kalau cuma bikin minuman coklat, aku udah biasa dong! Kan, ini minuman favoritku juga. Eh, kok bisa sama ya?" Batin Salwa.

Bersambung....

...----------------...

Next ya kak....

Terpopuler

Comments

Bunda Aish

Bunda Aish

semoga ga ada drama di pagi hari

2024-03-14

2

Sri Rahayu

Sri Rahayu

semoga Tristan menyukai coklat buatan mu Salwa 😘😘😘

2024-02-27

1

Bunda RH

Bunda RH

biar dramatis kak🤣

2024-02-16

0

lihat semua
Episodes
1 Rumah sakit
2 Sah
3 Kanebo Kering
4 Tidur bertiga
5 Diantar Bunda
6 Mertua bar bar
7 Hati Salwa
8 Terkesima
9 Manis
10 Hasrat tertahan
11 Lautan asmara
12 Menu Baru
13 Coklat
14 Cemburu
15 Cerita Abi
16 Pacaran
17 Foto masa kecil
18 Penjelasan
19 Kedatangan Kayla
20 Ceper
21 Tamu tak terduga
22 Nenek jahat
23 Perdebatan
24 Kesalahan Roby
25 Ingin adik
26 Baju haram
27 Tanda-tanda
28 Gatal-gatal
29 Titik-titik
30 Kabar bahagia
31 Heboh
32 Resepsi
33 Insiden
34 Kado
35 Do'a Tristan
36 Klarifikasi
37 Tergila-gila
38 I love you
39 Misi
40 Rekaman
41 Fakta baru
42 Sakit Perut
43 Kecewa
44 Kesal
45 Godaan Salwa
46 Keputusan Hakim
47 7 bulanan
48 Melamar
49 Lahiran
50 Menyambut triple F
51 Sifat Khumairah
52 Aqiqah
53 Surprise
54 Sakit
55 Melepas rindu
56 Batin Tristan
57 Menemani Tristan
58 Bertemu Raja
59 Positif
60 Ngidam Bakso
61 Kabar duka
62 USG
63 Ujian
64 Detik-detik
65 Pindahan
66 Pernikahan
67 Khumairah
68 Kunjungan
69 Tuan Ahmed
70 Menyampaikan kebenaran
71 Menerima Kenyataan
72 Libur panjang
73 Kunjungan
74 Ospek
75 Fitnah
76 Hukuman
77 Keluarga impian
78 PPL
79 Pak Arif
80 Jatuh
81 Penasaran
82 Bocor
83 Batin Arif
84 Bukan kebetulan
85 Ulah Miss Gina
86 Pertemuan
87 Mobil Ira
88 Asma
89 Pesan
90 Jamuan
91 Menimbun Rindu
92 Pingsan
93 Lamaran
94 Halal
95 Bukan mimpi
96 Mau lagi
97 Novel baru
98 Fiting
99 Berpisah sementara
100 Resepsi
101 Melepas rindu
102 Kabar bahagia
103 Mantan
104 Bubur Ayam
105 Memberi pertolongan
106 Pertemuan
107 Berdamai
108 Akhir cerita
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Rumah sakit
2
Sah
3
Kanebo Kering
4
Tidur bertiga
5
Diantar Bunda
6
Mertua bar bar
7
Hati Salwa
8
Terkesima
9
Manis
10
Hasrat tertahan
11
Lautan asmara
12
Menu Baru
13
Coklat
14
Cemburu
15
Cerita Abi
16
Pacaran
17
Foto masa kecil
18
Penjelasan
19
Kedatangan Kayla
20
Ceper
21
Tamu tak terduga
22
Nenek jahat
23
Perdebatan
24
Kesalahan Roby
25
Ingin adik
26
Baju haram
27
Tanda-tanda
28
Gatal-gatal
29
Titik-titik
30
Kabar bahagia
31
Heboh
32
Resepsi
33
Insiden
34
Kado
35
Do'a Tristan
36
Klarifikasi
37
Tergila-gila
38
I love you
39
Misi
40
Rekaman
41
Fakta baru
42
Sakit Perut
43
Kecewa
44
Kesal
45
Godaan Salwa
46
Keputusan Hakim
47
7 bulanan
48
Melamar
49
Lahiran
50
Menyambut triple F
51
Sifat Khumairah
52
Aqiqah
53
Surprise
54
Sakit
55
Melepas rindu
56
Batin Tristan
57
Menemani Tristan
58
Bertemu Raja
59
Positif
60
Ngidam Bakso
61
Kabar duka
62
USG
63
Ujian
64
Detik-detik
65
Pindahan
66
Pernikahan
67
Khumairah
68
Kunjungan
69
Tuan Ahmed
70
Menyampaikan kebenaran
71
Menerima Kenyataan
72
Libur panjang
73
Kunjungan
74
Ospek
75
Fitnah
76
Hukuman
77
Keluarga impian
78
PPL
79
Pak Arif
80
Jatuh
81
Penasaran
82
Bocor
83
Batin Arif
84
Bukan kebetulan
85
Ulah Miss Gina
86
Pertemuan
87
Mobil Ira
88
Asma
89
Pesan
90
Jamuan
91
Menimbun Rindu
92
Pingsan
93
Lamaran
94
Halal
95
Bukan mimpi
96
Mau lagi
97
Novel baru
98
Fiting
99
Berpisah sementara
100
Resepsi
101
Melepas rindu
102
Kabar bahagia
103
Mantan
104
Bubur Ayam
105
Memberi pertolongan
106
Pertemuan
107
Berdamai
108
Akhir cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!