"Astaga... apa yang harus aku Jawab sekarang?...
Bingung? Tentu Daniel Bingung. Ntah apa yang akan Daniel jawab, Dari awal Daniel tak pernah menginginkan pernikahannya dengan Nayra. Hati pria itu seakan mati dengan kebencian yang menyelimuti lubuk hatinya. Daniel menikahi Nayra bukan karena dasar cinta, tapi karena suatu perjodohan yang di lakukan oleh sang ibunda. Kebencian itu semakin besar kala pria itu tau bahwa Nayra adalah seorang janda, Janda kembang tepatnya.
Daniel tak pernah mengakui Nayra sebagai istri. Sangat berbeda jika keduanya pergi ke suatu undangan rekan kerja atau pesta semacamnya, Baru pria itu memperlakukan Nayra layaknya suami yang menyayangi istrinya.
Di tanya tentang foto? Jelas saja tak ada! Tidak ada foto mereka berdua, Kalaupun ada hanyalah sebuah foto pernikahan, itupun Daniel tak pernah memajangnya. Jangankan untuk berfoto berdua berdekatan saja Daniel malas.
Namun semua di luar dugaan. Hati Daniel perlahan terbuka kemudian masuklah nama itu perlahan menguasai hatinya. Niat ingin membuat Nayra menderita dan mundur dalam ikatan pernikahannya.Kini Daniel termakan ucapannya sendiri. Pria itu justru murka tatkala sang istri minta cerai.
"Mas...
"Eeh... iya... kenapa sayang...
"Di tanya kok melamun sih.."Bibir wanita itu mengerucut tapi terlihat menggemaskan di mata Daniel.
"Kamu tanya foto..? Kita itu tidak pernah berfoto berdua sayang.. pasti yang ini kamu juga lupa kali kamu itu anti banget sama Camera." Nayra diam seperti berpikir, Daniel sudah ketar ketir tadi takut saja Nayra tak percaya dengan kebohongan yang ia ucapkan.
"Masak sih aku anti Camera mas... Tapi dulu sama Andrew sering loh aku foto berdua..." Pria itu memutar bola matanya malas, Andrew lagi. Sungguh muak Daniel mendengar nama itu.
"Ah mas kali... yang anti camera makanya gak ada foto kita sama sekali... "Ucapnya mencebikkan bibir.
"Ya sudah kalo begitu kita foto berdua ya..." Pria itu mengambil benda pipihnya membuka aplikasi Camera lalu mengarahkannya ke camera depan. Daniel merangkul mesra pundak sang istri lalu...
Cekreeekkk.
Satu foto berhasil di abadikan Nayra memukul pundak sang suami dengan kesal karena mengambil foto secara tiba-tiba. Daniel hanya menanggapinya dengan tertawa Melihat ekspresi wajah kesal sang istri.
"Iiiih.. mas curang deh...."Daniel masih tertawa ntah ia lucu atau memang mengalihkan pembicaraan.
"Ketawa aja terus..."Daniel akhirnya perlahan berhenti tertawa. Pria itu mencubit pipi Nayra gemas merasa lucu saja.
"Maaf.. sayang.. kamu terlalu lucu kalo lagi mode ngambek gini..." Nayra yang tadi sempat marah kini tersenyum. Wanita itu mengalungkan kedua tangannya ke leher Sang suami.
Mata keduanya saling terkunci. Tangan kekar itu semakin mempererat pelukannya. Satu tangan Daniel Meraih tengkuk itu dan meresapnya bibir ranum sang istri. Tak ada respon apapun dari Nayra. wanita itu hanya diam sebelum akhirnya mengimbangi permainan sang suami.
Merasa sudah tak tahan Daniel mengangkat tubuh seksi itu kemudian menggendongnya menuju kamar. Pria dingin itu membaringkan tubuh Nayra dengan perlahan dan memulai pemanasan.
Sama-sama memiliki kerinduan keduanya cukup lihai bekerja dan saling memberi kepuasan. Daniel bergerak begitu semangat sementara Nayra sendiri menerima dengan nikmat.
Kamar yang semula sepi itu kini berisikan suara-suara indah yang saling bersautan menggema di seluruh penjuru kamar.
Setelah cukup lama akhirnya Daniel menjatuhkan tubuhnya, Pria itu memeluk tubuh indah yang berkeringat itu di sertai kecupan-kecupan mesra di pipinya.
"Udah mas Capek.."Rengek wanita cantik yang masih ngos-ngosan sejak tadi.
"Maaf.. sayang.. mas ketagihan.. boleh sekali lagi? " Daniel kembali tertawa kala mata lentik itu mulai menajam.
"Mas mau bikin aku pingsan lagi..
" Enggak... mas cuma bercanda kok.."Ucap Daniel menarik selimut untuk menutupi tubuh keduanya.
.
.
.
Selesai dengan aktifitas malam itu. Daniel dan Nayra tidak langsung tidur, Keduanya masih berbincang padahal hampir tengah malam.
Nayra bersandar di dada bidang sang suami sembari merasakan usapan-usapan lembut di rambutnya.
"Mas...
"Hhhmmm..
"Kita udah berapa lama menikah? udah lama apa masih baru?" Daniel membuka matanya, tadi mata itu sudah terpejam kini kembali terbuka bahkan rasa kantuknya hilang ketika Nayra bertanya tentang usia pernikahannya.
"Kenapa kau tanya itu...?"Nayra medongak ia menatap sang suami yang sepertinya tak suka dengan pertanyaan nya. Terbukti dengan cara bicaranya yang datar.
Wanita itu bangkit lalu duduk menatap lurus ke depan. Nayra diam, Ia memang tak ingat apapun tapi dia adalah wanita dewasa yang sudah menikah tentu ia merasa ada yang kurang ia merasa sepi, ia ingin punya teman.
"Aku cuma tanya mas... Tapi reaksi kamu kayak gak suka aku tanya gitu.."ucapnya dengan bibir gemetar. Wanita itu berbalik badan menatap Daniel yang sejak tadi diam.
"Aku cuma tanya berapa lama kita menikah? Dan jika memang sudah lama kenapa kita belum punya anak?" Pria itu mulai bereaksi. Tapi pria itu kembali bingung harus menjawab apa.
"Jangan-jangan aku mandul ya mas..."Ucapan itu membuat Daniel menarik Nayra dalam pelukannya. Bayangan masa lalu itu kembali hadir.
"Minum obat ini..karena aku tidak mau punya keturunan dari barang bekas sepertimu "
"Kata siapa kamu mandul... Kamu gak mandul kok.. kamu sehat. Sehat banget malah.. Cuma waktu itu kita belum siap aja. Emang kamu pengin punya anak?
"Emang kalo aku hamil kamu mau punya anak dariku? kamu gak marah?" Daniel tersenyum kemudian tersenyum manis. Dulu memang Daniel tak menginginkan anak dari Nayra tapi sekarang ia ingin sekali wanita itu mengandung benih miliknya. Mungkin sekarang pria itu mencoba sedikit egois ia ingin Nayra segera hamil agar wanita itu tak bisa lepas darinya.
"Ya, kalo kita pengen cepet punya anak... harus sering-sering buat donk.. biar cepet jadi.." Nayra mencubit perut sang suami dengan kesal, kenapa suaminya jadi mesum gini..
"Mas.. aku boleh gak besok.. ikut kamu ke kantor..?
"kamu mau ikut?" Nayra mengangguk dengan penuh harap.
"Ok.. tapi besok pagi aku ada meeting di luar sayang..oh gini aja kamu ke kantornya besok siang aja gimana? nanti biar supir yang antar sekalian makan siang bareng" Nayra tampak berpikir, Kalo ikut dari pagi pasti bosen nunggu, tapi kalo siang...?
"Ok deh besok siang aku kesana ya.. tapi kalo kamu belum dateng gimana...?
"Ya tunggu aja di ruanganku.. mereka semua kenal kamu kok..." Nayra kembali tersenyum dan memeluk tubuh tegap itu. Daniel ikut tersenyum pria itu berbaring di ikuti sang istri. Daniel menarik selimut kemudian mengecup kening wanita yang sudah memejamkan mata itu.
"Aku sangat menyayanginya Tuhan.. Aku tetap ingin bersama nya untuk selamanya"Batin pria itu sebelum akhirnya ikut memejamkan mata.
.
.
.
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Farida Wahyuni
aku ga sabar bgt nayra kembali ingatannya, pengen tau bagaiman dia lampiaskan kebenciannya pada daniel.
2023-11-06
1
Viena Alfiatur Rohman
Berdoa aja daniel smoga nayra cpet hamil nnti udh inget kan ada ank jadi alesan
2023-10-27
1
Erlangga❤
setelah foto,anak.. wajar donk.klo nayra tanya tiga tahun nikah harusnya udah gede anknya
2023-10-27
1