Tidur memeluk sang istri memang senyaman itu. Apalagi cuaca angin dingin yang kini masuk melalui celah-celah jendela membuat Daniel semakin mempererat pelukan terhadap Nayra yang sudah terlelap sejak tadi.
Tangan kekar itu perlahan menyingkirkan anak rambut yang menutupi sebagian wajah wanita cantik di depannya itu. Daniel mendekatkan wajahnya dan mulai mengecup bibir merah muda itu. Sungguh sangat menggoda iman, tapi Daniel harus menahannya dulu jika tidak, bisa-bisa di suntik mati dia oleh Dr. Romi.
Daniel mengumpat dalam hatinya saat merasakan benda di bagian bawahnya terbangun dan nyut-nyutan rasanya ia harus segera menidurkannya jika tak ingin pusing semalaman.
"Astagaa...apa kau tidak bisa sabar... haahhhh" Daniel bangkit berjalan menuju kamar mandi. Sepertinya pria itu butuh pelepasan. Sebagai pria normal wajar jika pria dewasa Sepertinya memang membutuhkan kebutuhan semacam itu. Apalagi pria itu sudah berpuasa lima bulan lamanya.
Jika mau, bisa saja Daniel mencari wanita bayaran demi memuaskan hasrat di saat sang istri tak bisa melayani. Perempuan mana yang bisa menolak pria tampan sepertinya dirinya, sudah tampan, kaya pula. Sayangnya Daniel bukanlah pria seperti itu. Senakal-nakalnya Daniel ia tak sampai berani melakukannya, dulu saja ia menolak terang-terangan pesona Alexa walaupun wanita itu terus berusaha menggodanya.
Sekitar hampir dua puluh menit Daniel keluar dari kamar mandi. Rambutnya sudah basah dengan handuk yang melingkar dari pinggang hingga ke lutut. Pria itu memilih pakaian tidur dan mengenakannya. Pria es balok itu merangkak naik ke atas ranjang dan mulai menarik selimut nya. Lagi, Daniel kembali menatap wajah tenang itu dengan tatapan dalam yang sangat sulit di artikan.
Ingatan Daniel kembali terbang ke masa lalu. dimana ia selalu menyianyiakan Nayra, penyiksaan yang kerap Daniel lakukan jika wanita itu salah sedikit. Tamparan serta pukulan dan tak lupa hinaan, caci makian selalu pria itu lontarkan. Ntah kenapa Daniel begitu benci dengan Nayra saat itu, padahal Nayra tak punya salah padanya dan lebih murkanya lagi begitu Daniel tau jika selama ini Nayra dan Andrew pernah menikah. Tapi anehnya pria pertama yang mengambil keperawanan Nayra adalah dirinya. Jika mereka pernah menikah harusnya mereka sudah melakukan malam pertama bukan?
Ya, gara-gara semua itu Daniel menjadi buta. Berumah tangga hampir tiga tahun Daniel tak pernah tau siapa istrinya ini. Dari mana asalnya siapa orang tuanya, yang pria itu tau nama ayahnya adalah Radika Alfiany Ramadhan.
Tunggu? Daniel terdiam sejenak Nama itu tak asing di telinga Daniel. Ya, nama itu Daniel seperti pernah mendengar nya, tapi dimana? Daniel bangkit ia duduk bersila kemudian meraih benda pipihnya.
Pria itu menoleh ke arah sang istri kemudian mencium keningnya. Daniel bangkit pria itu keluar menuju balkon dan menghubungi seseorang disana.
"Ck, ayolah angkat.. kemana sih ini bocah..",Daniel kembali menghubungi nomor tersebut sambil mondar mandir. Cuaca dingin malam ini serasa tak terasa lagi baginya.
"Halo.....
"Akhirnya loe angkat juga telfon dari gue.."
"Ada apa sih...?"
"Gue boleh minta tolong nggak Jhos..?"
"Eh kamprett.. lu tuh buta apa lagi ngingok.. liat-liat noh jam berapa? ini tuh jam setengah satu dan lu nelpon gue mau minta tolong ogaahhhh!" Kesal Jhosua saat mendengar apa yang di ucapkan Sahabatnya itu. Orang enak-enak bobok juga, eh di bangunin ganggu orang mimpi indah aja.
"Astagaa.. Jhos kali ini gue serius.. gue kasih bonus deh..."
"Bonuss.. yang dua minggu lalu belum lu kirim.. ogah aah...
"Please .. Jhos.. gue kirim sekarang deh..
"Ok.. Mau minta tolong apa?
"Lo tolong cari semua tentang Radika Alfiany Ramadhan.."Ucap Daniel pada intinya.
"Lah bukannya dia bapak mertua lu...
"Iya gue tau.. cuma gue ngerasa gak asing sama itu nama.. kali ini gue mohon ya.. lo cari tau kalo bisa secepatnya gue gak suka nunggu lama"
"Iya.. iya.. tapi ya transfer dulu donk.. dua kali lipat sama yang kemaren yak... kalo uang udah terkirim baru gue kerjakan"
"Ck, duit mulu lo.. gak ikhlas banget .. Yaudah tidur lagi sono.. gue mau tidur "
"Ok .. gue juga Mau lanjutin mimpi indah gue, ganggu aja lu...
Daniel mematikan ponselnya. pria itu kembali masuk dan naik ke atas tempat tidur, pria itu kembali mencium kening sang istri sebelum memejamkan matanya.
.
.
Pagi yang cerah ini Daniel sudah bersiap hendak berangkat ke kantor. Pria itu terlihat rapi dengan pakaian yang sudah di siapkan oleh sang istri.
"Sayang tolong dasinya donk..." pintanya dengan nada lembut. Nayra yang sejak tadi duduk di tepi ranjang bangkit. wanita itu memasangkan dasi di leher sang suami dengan begitu telaten.
"Mas.. boleh aku tanya nggak?" Tanya nya sedikit ragu dan takut, takut Daniel marah itu saja.
"Apa??"
"eemmm boleh gak aku telfon Andrew... "Daniel diam. Bukan diam karena apa, tapi bingung harus bagaimana.
"Gak boleh ya..."Wanita itu medongak menatap mata sang suami dengan tatapan memelas. Nayra hanya ingin tau kabar pria itu dan kenapa selama ia sakit pria itu sama sekali tak menjenguknya.
"E... i .. itu sayang..nomor Andrew belum aktif.." Jawab Daniel apa apanya membuat sang istri cemberut.
"Kok gak aktif...?
"E... Kemarin Andrew telfon kok.. dia bilang katanya lagi sibuk akhir-akhir ini.. jadi gak bisa di hubungi..
"Sibuk yaa.. ?
"Iya sibuk....sibuk di gempur malaikat malik Mungkin.." Lanjutnya dalam hati.
"Tapi kok gak hubungi aku mas..
"Kan pas kamu kecelakaan ponsel kamu hilang gak tau kemana.. jadi aku beliin yang baru nomorya juga baru kan? mungkin Andrew belum tau..." Untuk kali ini Daniel memang berkata jujur padahal saat itu tas Nayra ada di dalam mobil tapi ntahlah kemana ponsel itu hilang Daniel tak peduli.
Setelah membahas Andrew kini sepasang suami istri itu turun dan berjalan menuju meja makan. Andrew dan Nayra sarapan dengan tenang.
Hingga sesaat kemudian keduanya selesai. Nayra memberikan tas kerja lalu mengantar Daniel ke depan pintu.
"Aku berangkat ya.. kamu baik-baik disini.. ingat kata dokter, gak perlu inget-inget apapun" Nayra hanya mengangguk sembari meraih tangan sang suami lalu menciumnya sebagai tanda bakti, tak lupa satu kecupan mendarat di kening Nayra.
"Mas... " Daniel langsung menoleh
"Jangan lupa.. hubungi Andrew nanti "Daniel kembali menarik nafas sebelum akhirnya mengangguk. Lihat kan.. Dalam pagi ini sudah dua kali Nayra membahas Andrew. Jujur hati Daniel panas ketika nama itu di sebut. tapi mau bagaimana lagi, Jika Nayra tak amnesia mungkin istrinya itu juga tak akan sudi menyebut namanya.
"Menghubungi Andrew..? Hiii kok ngeri ya..
.
.
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Viena Alfiatur Rohman
Gpp daniel. Ke kuburannya aja trus ksih nomor nayra🙈
2023-10-24
1
Erlangga❤
iy kali andrew msih idup klo nggk. gak bisa
2023-10-24
1