Ketika malam menjelang Pria tampan berusia hampir tiga puluh satu tahun itu tengah duduk di sebuah kursi di samping brankar tempat sang istri kini bersandar.
"Aaaa.. sekali lagi..."Ucap pria itu dengan sendok di tangan berisikan nasi serta beberapa lauk Pauk disana.
Nayra menggelengkan kepalanya ia sudah kenyang dan dari tadi terus saja di paksa untuk menghabiskan makanannya.
"Udah mas.. aku kenyang.. gak bisa dipaksa lagi"ucapnya dengan wajah memelas. Daniel menghela nafas, ia meletakkan piring di atas meja kemudian mengambil segelas air untuk sang istri.
"Yaudah gapapa.. tapi obatnya di minum dulu yaa.."Nayra hanya mengangguk sebagai jawaban, Daniel mengambil beberapa biji obat lalu membantu Nayra meminumnya.
"Udah mas.."Daniel pun menaruh kembali gelas itu di atas meja. keduanya sempat diam karena Daniel maupun Nayra tak tau apa yang harus mereka bicarakan.
"Kamu udah mendingan?"Tanya pria itu lembut, Nayra lagi-lagi mengangguk. Ntah kenapa Nayra sungguh merasa asing dengan pria di depannya ini. Ketika ia sadar pria inilah yang pertama ia lihat, bukan Andrew, ayahnya atau siapapun. Tapi bentuk perhatian yang Daniel berikan selama dua hari ini membuat hati Nayra menghangat dam merasa begitu nyaman.
Sebenarnya Nayra ingin sekali bertanya sesuatu pada pria yang mengaku sebagai suaminya itu. Sungguh ia sangat penasaran, Ia memang tak mengingat apapun yang ia ingat hanya tentang perjodohannya dengan Andrew serta pertunangan mereka. Tapi yang membuat tanda tanya ialah, bagaimana ceritanya ia menikah dengan pria yang Bernama Daniel ini sementara tunangannya bersama Andrew.
"Sssttttt...
"Sayang.. kamu baik baik saja" Tanya Daniel sedikit terkesiap saat Nayra meringis sembari memegang kepalanya.
"Nggak...Gapapa kok mas... cuma sering pusing aja.."Daniel menghela nafas lega, tapi tetap saja ia panik bukan main melihat Nayra yang sering mengaduh karena tiba tiba pusing.
"Kata dokter kamu cukup tenangkan pikiran kamu... gak perlu ingat-ingat dulu ya.. Supaya biar cepet pulih. Katanya gak betah di rumah sakit..
"Iya mas.... "Daniel tersenyum, tangannya terangkat menyingkap anak rambut sang istri yang menutupi sebagian wajahnya.
Daniel kembali diam, ditatapnya wanita itu dalam-dalam. Rasanya ia baru sadar jika istrinya ini memang memiliki paras yang cantik dan begitu menggemaskan. Kemana saja ia selama ini?
"Mas..."Daniel sadar dari lamunannya, ia mengerjap dan sedikit salah tingkah. Sementara Nayra hanya tersenyum lucu melihat ekspresi suaminya kaget begitu.
"Ya sayang ada apa? "Tanyanya begitu lembut, jika karyawannya tau mungkin mereka akan berpikir jika pria ini bukanlah Daniel.
"Mas.. Boleh aku tanya sesuatu nggak?
"Mau tanya apa? Tanya kok izin dulu.. Tanya aja emang apa yang mau di tanyain?" Sebelah tanya wanita itu meraih satu tangan Daniel dan memainkan jari-jarinya.
"Mas.. Alexa itu siapa?"
Daniel diam, ntah apa yang harus ia jawab. Tidak mungkin kan pria itu menjawab yang sebenarnya "Kenapa kamu tanya dia.. hem?" Pria itu kembali Bertanya disertai usapan halus di pipi sang istri. Pria itu tetap bersikap manis walau sejak tadi hatinya sudah bergemuruh hebat.
Nayra mengalami amnesia, pada suaminya saja dia lupa apalagi pada Alexa. Sungguh ini tak ada yang beres, pasti ini ada hubungannya dengan rekaman cctv yang sempat ia tonton bersama Dr. Romi Dimana seorang perawat tiba-tiba keluar dari kamar sang istri, apa yang di lakukan di dalam, ntahlah Daniel tidak tahu tentang itu karena sepertinya cctv bagian di kamar Nayra memang sengaja di matikan.
"Mantan istri? Anak??" Di buat terkejut lagi kala Nayra tiba-tiba melontarkan pertanyaan perihal mantan istri dan seorang anak.
"Sayang.. dengerin mas ya.. Mas ini belum pernah menikah kecuali sama kamu.. Wanita pertama yang namanya mas sebut saat ijab kabul, selain itu tidak ada..."Begitu jelas Daniel bicara agar Nayra percaya, dan memang itulah kenyataannya.
"Tapi aku liat sendiri fotonya.. Mas foto bareng wanita cantik terus gendong bayi..." Lagi, semua yang ucapkan Nayra membuat dada pria itu bergemuruh. Siapa pelakunnya ntah? apa mungkin Alexa sendiri?
"Sayang .. mas bicara boleh" Lahi, Nayra hanya mengangguk sebagai.
"Sebelumnya mas itu belum pernah nikah Nayra.. apalagi punya anak.. tentang foto yang kamu liat gak usah dipikirin ok. .. yang paling penting sekarang itu adalah kesehatan kamu dulu.. mas mau kamu cepet pulih dan sehat lagi"
"Iya mas..."Daniel tersenyum lega, ia mengusap dadanya karena Nayra menuruti semua ucapannya.
"Mas..
"Iya apalagi?
"Bisa tolong naikin dikit gak bantalnya pinggangku pegel mas.." Dengan senang hati Daniel melakukannya, pria itu sudah berjanji akan berubah memperbaiki diri dan menebus semuanya.
"Kamu gak mau tidur.."Tanya pria sembari membenahi bantal sang istri agar bersandar dengan nyaman.
"Belum ngantuk mas.. lagian ini masih jam berapa belum jam delapan.."
Sesaat Nayra diam, ia bisa menatap wajah sang suami dari dekat jika begini. Ternyata pria yang katanya suaminya itu sangat tampan.. lebih tampan dari Andrew malah.
"Hah!" Wanita itu kaget saat tiba-tiba wajah Daniel berada di depannya. Mata keduanya saling terkunci, bahkan hembusan nafas keduanya terasa. Nayra mulai memejamkan mata ketika wajah tampan itu kian dekat bahkan nyaris tak berjarak.
Daniel meneguk salivanya saat bibir pink alami itu terlihat menggiurkan di matanya. Pria itu sudah merasa tak kuat menahan. suami Nayra itu Menahan tengkuk sang istri ia mulai membuka mulutnya handak merasakan bibir ranum itu.
Ceklek..
"Sial " Umpat pria itu kesal. Pria itu kembali duduk di tempat semula begitupun Nayra yang kembali membuka mata dan bersandar dengan tenang.
.
.
.
"Selamat malam Tuan Nona....." Dengan wajah yang terkesan cool pria itu menyapa sepasang suami istri itu tanpa. rasa bersalah.
"Maaf apa aku mengganggu?"Tanya nya dengan santai dan tenang.
Daniel menatap datar pria yang kini mulai mendekat itu. Sungguh pria itu kesal dengan biang kerok satu ini.
"Untuk apa kau kemari?" Dengan dingin pria es itu bertanya pada seorang pria berjas putih tulang tersebut. Jhosua hanya nyengir, pria dengan beberapa tangkai bunga di tangannya itu mendekat ke arah sang nona.
"Apa itu Jhos .. "Jhosua menoleh ke arah sang Tuan dan menunjukkan apa yang ia pegang.
"Bunga Tuan....
"Iya tau ... Tapi? Astagaaa Apa kau tidak cukup mempunyai uang untuk membeli buket? Kau sedang menjenguk istriku atau sedang menembaknya..??
"Maaf Tuan.. Saya lupa menaruh dompet dimana, dari pada tidak membawa oleh-oleh jadi saya pergi ke taman belakang rumah sakit mengambil bunga-bunga ini.. bagus kan?" Daniel memijit pangkal hidungnya sepertinya keputusan mengajak pria itu berdamai tadi siang salah.
"Nona.. bunga ini untukmu..." Dengan senyum semakin gula Jhosua tampilkan pada wanita yang sempat menjadi incaranya itu.
"Mas dia siapa?
"Bukan siapa-siapa .. hanya manusia yang akalnya berkurang tinggal 25 persen"..
"Aaiisss.. kau mengataiku manusia Abnormal??"
.
.
.
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
El Veena
Ganteng juga Jhos.. lumayan lah
2023-10-23
1
Viena Alfiatur Rohman
Ksih dkit2 daniel perhatian yg lembut biar nay bisa lupain andrew
2023-10-23
1
Erlangga❤
eh jhos ganteng pisan eeuyy... maulah di ksih bunga juga🙈
2023-10-23
1