Berbeda & Kembali

Hari begitu indah,Sinar matahari begitu bersinar cerah, burung-burungpun berkicau begitu cerianya. Tak kalah dengan suasana hati sang Tuan Daniel Satya Adiguna saat ini.

Ntah apa yang terjadi tadi sejak masuk kantor, Daniel yang biasa bersikap Angkuh, Datar dan dingin sedingin es balok itu bersikap ramah. menebar senyuman bahkan mengucapkan selamat pagi pada karyawan yang ia lewati.

Hal itu membuat Jhosua dan para karyawan aneh saja, kol tumben-tumbenan saja Daniel tersenyum kesambet apa pria itu. Sungguh sesuatu yang berbeda sekaligus langka dan semua itu wajib di abadikan.

Setelah hampir lima bulan pikirannya kacau gara-gara sang istri koma, kini Daniel cukup bahagia mengingat Nayra sudah sadar. Ya,walaupun istrinya itu belum ingat siapa dirinya tapi Daniel cukup bersyukur saja, anggap ini adalah karmanya selama ini yang begitu tega menyianyiakan istri cantik dan setulus Nayra. Dan sekarang giliran dia berubah dan menebus semuanya. Memang benar adanya, jika pria lain yang menjadi suaminya, tidak mungkin pria itu melakukan apa yang sudah Daniel lakukan.

Sams seperti Daniel yang begitu banyak di gilai para wanita dan para gadis-gadis muda, begitupun dengan Nayra.

Pesona Nayra tak kalah jauh dari pesona Daniel sebagai pria. Sejak pertama masuk kerja dan menjadi sekertaris pribadi pria es itu. Begitu banyak pria yang diam diam kagum dan menaruh hati padanya. Bukan hanya karyawan saja tapi sang asisten Jhosua pun ikut terikat oleh pesona Nayra.

Bagi seorang Jhosua Nayra berbeda dari wanita yang pernah ia kenal. Bagaimana tidak? Nayra cukup sulit di dekati, tidak seperti wanita lain yang terang terangan mendekati Jhosua dan rela memberikan apa saja, Tapi Nayra? ia tak sama. Andai Ny. Saras tidak memintanya menjadi menantu mungkin saat ini wanita itu sudah menjadi miliknya dan Nayra tentu tidak akan menderita.

"Apa jadwal hari ini?

"Satu jam lagi Tuan..dan ini pertemuan kita yang terakhir dengan Tuan Mike" Tutur Jhosua dengan senyum hangat seperti biasanya. Tapi untuk tatapannya sepertinya kali ini beda.

"Ck.. lu kenapa menatap gue kek gitu.." ucap Daniel merasa aneh dengan tatapan asisten sekaligus Sahabatnya itu.

"Tidak ada Tuan.. saya hanya merasa jika Anda tengah bahagia saat ini.."Sahutnya degan bahasa formal seperti biasanya.

"Sudah aku bilang, bicara biasa saja jangan terlalu formal jika kita hanya berdua saja..."ucap Daniel mendadak kesal dengan cara bicara Jhosua.

"Tapi bukannya anda sendiri yang bilang jika kita hanya atasan dan bawahan,dan anda juga mengatakan kalau saya tidak berhak ikut campur urusan anda. Jika saya begini itu semua hanya menjalankanperintah" Terang Jhosua membuat Daniel bungkam. Dan kembali mengingat tentang memori kebersamaan nya dengan seorang Jhosua.

Daniel dan Jhosua memang sudah berteman sejak kecil, itu di karenakan orang tua mereka bersahabat. Hingga dewasa pun mereka masih bersama hingga beberapa tahun lalu hubungan persahabatan itu renggang hanya karena satu orang wanita yaitu Alexa.

Jhosua yang memang saat itu mengetahui bahwa Alexa bukan wanita baik baik tentu saja tak tinggal diam. Ia ingin memberitahukan semua nya pada Daniel. Tapi bukannya percaya atau menyelidikinya, Daniel justru marah besar kala itu. Merasa tak terima sang kekasih di fitnah seburuk itu.

Mulai saat itulah Daniel mengatakan jika status mereka hanya atasan dan bawahan tidak lebih dari itu, Daniel juga mengatakan "mulai saat ini berhenti ikut campur urusan pribadiku" Baiklah! mendengar itu, Jhosua akhirnya mengalah dan mengikuti semua kemauan pria dingin itu.

Jhosua tetap dengan pendiriannya, pria itu tak lagi ikut campur urusan Daniel. Masalah sebesar apapun jhosua tetap diam saja dan masa bodo. Sama Seperti saat Daniel tau kebusukan Alexa, Daniel begitu hancur tapi ya sudahlah mana peduli dia.. Kasihan sih sebenarnya tapi ucapan Daniel kala itu kembali ia ingat.

"Sudah ingat Tuan..." Daniel menghela nafas panjang, ia menatap malas ke arah Jhos yang kini tatapannya tak kalah datar.

"Iya.. aku minta maaf.. aku khilaf.. dan tak perlu kau perjelas juga..

Tapi sudahlah.. lupakan itu.. kita bisa kembali seperti dulu bukan?" Jhosua cukup lama diam seakan tengah menimbang nimbang.

"Heyy! Kenapa kau diam saja.. Dengar tidak??" Jhosua masih diam. Pria itu mencebikkan bibir lalu melihat kedua tangan di dada.

"Kau mengajakku CLBK? Tu...an..." Jhosua mencondongkan tubuhnya tepat di depan wajah Daniel hingga sesaat pria meringis kesakitan di bagian kening nya.

"Ssstt.... kau menjitakku? Sakit tauu" Daniel meringis sembari mengusap keningnya yg agsk ngilu di jitak. Tapi tak lama kemudian keduanya tertawa. Keduanya tertawa terpingkal sampai mengeluarkan air mata.

Ada sedikit kelegaan di hati Jhosua, Daniel yang dulu telah kembali. Dan Inilah Daniel yang sesungguhnya Daniel yang dingin tapi kadang menyebalkan. Keduanya kembali tertawa lepas, hingga tanpa sadar jika mereka punya janji dengan seseorang. Mungkin karena sudah lama berperang dingin makanya jadi lupa.

"Ohya.. pertemuan dengan Tuan Mike kau saja yang wakilkan ok... aku harus ke rumah sakit, kasian istriku.." Jhosua yang sejak tadi tertawa itu merubah wajahnya masam saat mendengar ucapan pria es itu.

"Pintar sekali kau. . Kau mengorbankan aku lagi? Sementara kau ingin bersenang senang dengan Nayra..." ucap Jhosua berecak kesal.

"Oh ayolah Brother.. kapan lagi...

"Ck.. Ok.. Ok.. tapi jangan lupa bonus..!!

"Kau jangan khawatir soal itu.. Akan segera aku transfer ok.. Baiklah aku pergi dulu.., semoga berhasil.."Ucap Daniel seraya menepuk pundak Jhosua di sertai wajah yang super menyebalkan bagi asisten nya itu.

"Ya sudah pergi sana! Kalau perlu Jangan kembali.. siapa tau di taksir ma suster ngepot..eh salah suster ngesot maksudnya...

.

.

.

Daniel menghentikan mobilnya ketika ia sampai di tempat tujuan yaitu rumah sakit. Pria itu keluar dari mobil berjalan masuk sambil membawa sebuah buket di tangan.

Pria yang terkenal dingin itu di buat terkejut saat memasuki kamar dimana sang istri dirawat. melihat Dr. Romi dan beberapa perawat berada dalam ruangan itu membuat Daniel begitu penasaran.

"Ap yang terjadi? Apa istriku baik baik saja...?" Daniel bertanya dengan mode khawatir bercampur takut.

Daniel terdiam saat tak mendapati respon dari sang dokter, di lihat disana sang istri memejamkan matanya sementara Dr. Romi masih fokus memeriksa Nayra.

"Ada apa? "Tanya Daniel sekali lagi saat Dr. Romi selesai dan menyuruh beberapa perawat keluar dari ruangan itu.

Sang dokter hanya menarik nafas, sejenak ia menatap pasien yang baru sadar dua hari yang lalu itu.

"Ntah apa yang terjadi Tuan.. tapi yang pasti saat saya masuk istri anda menjerit kesakitan.. jujur saya masih khawatir tentang ini.."jelas Dr. Romi ikut cemas takut kondisi Nayra yang belum seberapa pulih itu kembali parah dan bisa berakibat fatal.

"Tapi dia baik baik saja kan? "Jantung Daniel ikut berdegup kencang sungguh ia benar benar takut kali ini. Nayra sembuh dan sehat saja dia sudah bersyukur untuk saat ini.

"Apa anda tidak melakukan apapun Tuan?

"Mak..maksudnya?

"Sesuatu yang memicu ingatan nona mungkin? "Tanya nya,Dr. Romi hanya takut saja jika Daniel diam diam melanggar apa yang sempat ia larang beberapa waktu lalu, yaitu memancing ingatan Nayra.

"Tidak ada.. kemarin aku hanya menunjukkan buku, cincin dan foto saat kita menikah itu saja. Itupun karena aku ingin Nayra percaya jika aku adalah suaminya dan kau itu kan? "Ya, memang Daniel sempat memberi bukti itu memberikan buku nikah, memperlihatkan cincin yang tersemat di jari masing masing dan foto saat pernikahan mereka,Itupun dalam pantauan Dr. Romi, dan Nayra terlihat biasa biasa saja. Justru ekspresi nya seakan ragu jika ia dan Daniel adalah suami istri.

"Kau benar Tuan.. lalu apa? Saat saya masuk Nona sudah menjerit kesakitan dan itu membuat saya dan beberapa perawat panik hingga saat kami memberi obat pemenang baru nona bisa tidur ntah ke...

"Dokter, bisa anda ikut saya ke ruang cctv...

.

.

.

TBC.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***