"NAYRAAAAAA.....
"Tuan...."Daniel terperanjat kaget dan langsung bangun dari tidurnya, nafasnya terengah-engah seperti habis lari maraton. Daniel melihat sekeliling ia menghembuskan nafas lega saat ia sadar jika dirinya masih di ruangan kantornya.
"Anda mimpi lagi Tuan.."Tanya jhosua yang sejak tadi menjaga sang Tuan. Daniel hanya mengagguk sebagai jawaban. Pria itu kembali bersandar di kursi kebesarannya, matanya terpejam karena kepalanya terasa sedikit nyut nyutan, mungkin karena kaget.
Tak berselang lama, Daniel bangkit ia berjalan menuju sofa di ruangan yang super luas itu. Daniel duduk dan kembali menyadarkan tubuhnya, semenjak kejadian malam itu, Daniel memang sering bermimpi buruk apalagi bayangan saat Nayra terlempar itu begitu jelas di penglihatan nya.
Pria dingin itu tak menyangka jika kejadian seburuk itu harus menimpa istrinya, Sepertinya ucapan Andrew menjadi kenyataan. Jika Nayra tak bisa bersatu dengan andrew maka Nayra tidak boleh bersanding dengan pria lain, dan itu termasuk dirinya. Tapi untung saja Tuhan masih mengasihinya, Nayra selamat walau cukup terluka parah. Andai Nayra tak selamat, ntahlah? mungkin sekarang pria itu gila karena di penuhi dengan penyesalan.
Daniel mengusap rambutnya kebelakang, pria itu menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Untuk saat ini ia memang lemah. Cairan bening itu kembali menetes dari pelupuk matanya, sungguh pria dingin, angkuh dan arogan itu menjelma sebagai pria cengeng sekarang.
"Pasien harus segera di operasi Tuan.. terdapat pendarahan hebat di otaknya..
"Untuk saat ini Pasien masih dalam kondisi kritis, kita tunggu besok.. jika dalam waktu empat puluh delapan jam Nona Nayra tidak sadarkan diri, pasien di nyatakan koma."
"Maaf Tuan.. seperti ucapan saya kemarin.. Jika dalam waktu dua hari Nona tak sadarkan diri, Nona Nayra di nyatakan koma.."
"Kapan dia akan sadar?
"Saya tidak bisa memprediksi Tuan.. berdoalah serahkan semua pada Allah. Saya ini hanya menusia, saya hanya bisa berusaha semampunya. Berdoalah dan bersabar saya yakin, Nona Nayra secepatnya akan sadar dan pulih kembali..."
Ucapan-ucapan Dr. Romi terus tergiang di telinga mantan kekasih Alexa itu. Sungguh ia sangat menyesal malam itu, bukan hanya malam itu tapi penyesalan itu bertahan hingga sekarang dan bisa jadi nanti selamanya. apalagi Daniel sangat mengenal siapa orang yang sudah membuat sang istri celaka sampai mengalami koma seperti sekarang.
"Sudahlah Tuan jangan di pikirkan terus.. Nona pasti akan segera sadar dan baik baik saja.."ucap Jhosua sang asisten sekaligus sahabat yang mungkin saat ini sudah tak di akui Daniel lagi. Sudah sejak tadi Jhosua terdiam menatap sang Tuan yang akhir akhir ini kondisinya cukup memprihatinkan.
"Bagaimana aku bisa tenang Jhos.. Nayra koma, dan kau tau.. aku takut Jhos... Selama Nayra belum sadarkan diri, aku tidak bisa tenang begitu saja. A..aku.. sangat takut sesuatu terjadi pada Nayra." Daniel kembali meneteskan air matanya dengan lemah, Jhosua hanya nisa menarik nafas. Ada apa dengan pria angkuh ini.. kenapa jadi cengeng begini? dikit-dikit sedih, dikit-dikit mewek. Kemana Daniel Satya Adiguna yang ia kenal, yang punya sejuta sifat datar dan dingin seperti es balok itu? tapi tak apalah.. kapan lagi ia melihat Daniel seperti ini, pikirnya.
Setelah lama cukup diam dan membiarkan sang Daniel tenggelam dalam kesedihan sekaligus penyesalannya. Kini Jhosua mengambilkan air agar Suami Nayra itu lebih tenang.
"Terima kasih..."ucapnya setelah meneguk air dalam gelas itu hingga tandas. "Ada jadwal hari ini?" Tanya Daniel kemudian sesaat ia mulai merasa tenang.
"Tidak ada Tuan.. semua sudah selesai... "Daniel mengangguk, suami Nayra itu kemudian bangkit.
"Aku akan ke rumah sakit"Jhosua hanya mengangguk dan memberi Daniel jalan, pria itu memandang punggung Daniel hingga hilang di balik pintu
"Daniel..Daniel.. andai saja kau tidak mengedepankan emosi, ego dan gengsi. semua pasti baik baik saja.." gumam Jhosua menggelengkan kepalanya. Ia ikut merasa pusing memikirkan Tuan sekaligus sahabatnya itu.
.
.
.
Ceklek ..
Daniel masuk ke dalam sebuah kamar VVIP itu. Sebuah kamar yang cukup luas dan memang di khususkan bagi manusia-manusia ber-uang saja.
Dengan buket di tangan daniel meletakkan bunga mawar merah itu di atas meja. Pria itu mendekat kemudian berbisik "Hay sayang.."
Pria itu menarik kursi dan duduk disana. Daniel tersenyum ia meraih tangan Nayra lalu menciumnya berkali-kali. Di tatapnya wajah pucat itu, bahkan kecantikan nya pun tak pudar walaupun sudah sepucat itu.
"Apa kau tidak lelah sayang... ini sudah hampir lima bulan kau tidur... kamu gak capek?" Daniel tersenyum, kini ia mendaratkan kecupan di kening wanita itu. Kecupan yang mungkin belum pernah Daniel berikan namun sekarang Daniel memberi nya tanpa di minta dan tanpa izin pemilik nya.
Pria dingin itu masih menatap sang istri degan tatapan sendu. Selalu saja jika sedang seperti ini mata Daniel memanas, selalu saja ia ingat dengan peristiwa malam itu.
Andai saat itu dirinya tidak mengedapankan emosi, bicara baik-baik dari hati ke hati serta meyakinkan wanita itu. Pasti tidak akan ada peristiwa mengerikan seperti yang terjadi malam itu.
Harusnya saat itu Daniel sadar, wanita manapun pasti akan minta bercerai jika mempunyai suami kejam seperti dirinya. Namun semua itu disalah artian oleh seorang Daniel.
Daniel yang saat itu ingin mengungkapkan tentang perasaan nya serta ingin memulai semua dari awal. Merasa sakit hati kala Nayra memberikan surat cerai itu, ia emosi karena sudah menganggap jika Nayra tak menghargai usahanya. Nayra memang sudah menjelaskan semua alasannya ia meminta cerai, tapi hati Daniel yang sudah tertutup emosi itu membuat pria itu tak bisa berpikir jernih.
Bukan hanya itu saja, Saking emosinya, dengan tanpa perasaan Daniel menurunkan Nayra di tengah jalan. Sungguh, bukan niatnya seperti itu. Daniel hanya ingin Nayra kembali datang padanya, itu saja.. memang mau kemana Nayra jika pergi tanpa membawa apapun. Pria dingin itu hanya tak ingin Nayra pergi darinya, karena setelah sang ibu meninggal Daniel sudah tak punya siapapun kecuali Indah, sang kakak sepupu yang sangat jarang ia temui.
"Nayra... bangun.. aku mencintaimu.." ucap pria sembari kembali mengecup tangan sang istri
Cinta?
Ya, Daniel memang sudah mulai mencintai Nayra secara perlahan. Namanya perlahan masuk dalam lubuk hatinya yang paling dalam menggeser nama Alexa yang pernah singgah di hatinya.
Namun ego dan gengsi membuatnya ia tetap dalam perannya, justru itu ia sangat emosi saat melihat Andrew diam diam menemui istrinya. apalagi dengan ucapan Andrew kala itu.
Mengingat Andrew selalu saja membuat darah Daniel naik, terlebih lagi pemilik mobil hitam yang menghantam tubuh istrinya itu adalah Andrew sendiri. Ntah apa motifnya yang pasti jika Andrew mencintai Nayra tentu pria itu takkan tega melukai belahan jiwanya bukan?
Tak hanya Nayra yang menjadi korban malam itu, beberapa orang terluka akibat mobil Andrew yang hilang kendali sesaat setelah menabrak Nayra hingga terluka parah.
Namun sepertinya Tuhan masih berbaik hati pada istrinya, Nayra yang terluka parah masih bisa terselamatkan walau kondisinya serius hingga wanita itu mengalami koma. Beda dengan sang tersangka yang langsung meninggal di tempat.
Daniel bersyukur karena pria itu sudah pergi. dengan begitu tak akan ada lagi yang mengganggu hubungan nya Nayra lagi.
Daniel menarik nafas panjang, pria itu kembali menatap dalam sang istri lalu mengelus Rambutnya dengan begitu lembut.Tiba-tiba Daniel terperanjat saat merasakan pergerakan tangan Nayra yang kini masih ada dalam genggam tangannya. Senyum Daniel mengembang saat itu juga ketika mata indah itu terbuka.
"Sayang..Nay.. kau sadar.." Daniel sungguh bahagia ia kira Nayra tak akan membuka mata lagi dan koma cukup lama.
Nayra masih diam memerhatikan pria di depannya ini "Ka..kamu.. Siapa?"
Deeeggghhhhh.
.
.
TBC.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
El Veena
Boleh gak sih aku jitak si Daniel.. awas aja klo nay udah sadar gak ngucapin cinta
2023-10-21
1
Erlangga❤
masih untunglah si nayra baik baik aja walaupun koma daripada deadh...
2023-10-21
1
Viena Alfiatur Rohman
Gilitan gini nyesel .. mbok ya kmaren2 jauhin tuh emosi...
2023-10-21
1