"Tentu saja saya Kenal Tuan....Karena Nayra ini adalah mantan istri saya...."
Begitulah ucapan Andrew sebelum akhirnya mereka berpisah. Kini keduanya berada dalam perjalanan pulang, tak ada pembicaraan sama seperti tadi saat berangkat, namun bagi Nayra rasanya cukup berbeda. Daniel menajamkan matanya pada jalanan di depan, namun pikirannya terus tergiang ucapan andrew tadi. Sungguh ia merasa di tipu kali ini, ia kira Nayra itu masih gadis namun ternyata?
"Aku kira kau masih gadis.. ternyata kau seorang janda yaa.. tidak ku sangka jika aku akan menikah dengan barang bekas" ucapan itu membuat Nayra yang sejak tadi terdiam kini menoleh ke arah pria yang katanya calon suaminya itu.
"Apa maksudmu barang bekas?" Sungguh ucapan Daniel begitu sakit ia dengar. Daniel memelankan laju kendaraan nya, ia menepi lalu menatap Nayra dengan tatapan tajam.
"Lalu apa? Benar kan apa yang aku katakan jika kau itu tak lebih dari sebuah barang bekas, Itu artinya kau sudah terpakai..
"Jika kau tidak tau apapun lebih baik diam.."ucap Nayra dengan emosi, Sungguh ia tak suka dengan sikap Daniel yang begini walaupun setiap hari memang menyebalkan.
"Aku memang tidak tau apa apa.. saking tidak taunya bahkan aku tertipu dengan wanita modelan seperti dirimu ini.. terlihat gadis, cih rapi nyatanya..."Daniel tertawa sumbang seraya meremehkan wanita di depannya ini.
Mata Nayra mulai berkaca-kaca ia mengalihkan pandangannya tak ingin menatap pria di depannya ini.
Daniel kembali melajukan mobilnya , sesekali ia melirik Nayra yang diam diam mengusap matanya, mungkin menangis.
"Apa mama tau tentang ini..."Nayra mengangguk menjawab pertanyaan Daniel
"Wooaaahhh berarti hanya aku tidak tau... apa kau memaksa mama agar merahasiakan semua dariku...?"
"Tidak... aku tidak pernah meminta seperti itu.. a..aku pikir mas sudah tau.. jika aku pernah menikah.."sahut Nayra dengan suara kecil, namun Daniel masih dapat mendengarnya.
Daniel menarik nafas panjang sekarang ia mengerti sang mama merahasiakan semua agar pernikahan ini tak gagal, atau jangan jangan ini hanya akal-akalan Nayra saja, ntahlah.. tapi yang jelas ia tak mau tinggal diam. Daniel tersenyum misterius, ia tau apa yang ia lakukan.
"Ok lah... akan aku ikuti alur permainan ini..setelah menikah aku akan mempertahankan kau menjadi istriku. Tapi aku juga akan membuat mu berhenti untuk bertahan.."batin Daniel dengan seringai licik di wajahnya
.
.
.
"Saya terima nikah dan kawinnya Nayra Aulia Alfiany Binti Alm. Radika Alfiany Ramadhan dengan mas kawin tersebut di bayar tunai..."
"Bagaimana saksi? Sah?
"Saaahhhhhh...
"Alhamdulillah...."Doa pun di panjatkan tatkala acara ijab kabul itu selesai, tak hanya sampai disana kedua mempelai mulai bertukar cincin.
Nayra mengambil alih tangan Daniel lalu menciumnya sebagai tanda bakti, Daniel hanya diam, ntah apa yang harus ia lakukan setelah ini, ia belum pernah menikah sebelumnya.
"Di cium dulu mas kening istrinya mas..."ucap pak penghulu saat melihat Daniel hanya diam saja.
Acara terus berlanjut di dalam hotel bintang lima itu. bukan keluarga Adiguna jika tak merayakan acara besar besaran. Walaupun sebenarnya Daniel enggan merayakan nya tapi demi sang mama, apapun akan Daniel lakukan, niat hati tak ingin semua orang tau jika Nayra adalah istrinya, tapi jika sudah begini apa di kata.
Keduanya kini sudah berada di atas pelaminan. Nayra tampil begitu cantik dengan balutan gaun pengantin yang kini melekat di tubuhnya, gaun berwarna putih dengan taburan mutiara di sekitar dada serta tak lupa sedikit berlian menjadi hiasan.
Nayra pun tak menyangka jika ia akan berada dan berdiri di tempat ini bersanding dengan seorang pria tampan yang sudah lama ia kagumi. Nayra merasa jika sekarang dirinya menjelma sebagai seorang princess di negeri dongeng.
Daniel pun tak kalah sempurna, ia pun berdiri dengan begitu gagah ikut tersenyum saat ada tamu akan mengucapkan selamat, walaupun senyum itu di paksaan dan nyaris tak terlihat tapi setidaknya semua orang mengira jika Daniel menikahi Nayra bukan karena di paksakan.
Semua orang menatap kagum pada kedua mempelai, termasuk Daniel yang begitu tampan dengan balutan tuxedo berwarna hitam itu. Ia terlihat sangat cool apalagi dengan pembawaannya yang datar dan dingin itu.
Banyak wanita yang patah hati karena ini, apalagi para karyawan yang bekerja di bawah naungan BCN group. Pandangan semua tamu berbeda beda, ada yang terlihat kagum ada pula yang merasa iri.
"Beruntung banget yaa Bu Nayra.. kerja baru beberapa bulan udah di persunting Pak Daniel..."ucap salah satu karyawan wanita disana
"Halaaah... palingan juga si buk Nayra pakek pelet, gak mungkin lah pak Daniel yang datar dan dingin kayak es balok plus anti wanita tuh luluh dalam hitungan bulan, aku yang kerja hampir tiga tahun aja gak di lirik sama sekali ma dia, padahal sama sama cantik kok...."sahut yang lainnya dengan percaya diri karena merasa iri dengan Nayra yang naik pangkat menjadi istri Daniel.
"Iiihhh... gak boleh gitu.. ya jelas lah pak Daniel gak ngelirik situ, Hasil cantik dari lahir dan hasil cantik di vermak tuh beda.. coba kamu hapus make up mu, terus jamur di panasan merah gak tuh wajah....
"Ya.. gak perlu di perjelas juga kali..."ucapnya sambil melenggang pergi dengan kesal.
Acara perayaan di hotel bintang lima semakin lama semakin meriah, walaupun sudah ada sebagian yang pulang dan kini datang lagi. Nayra mulai gelisah, kakinya merasa sakit saat ini karena kelamaan berdiri, ia pun tak menyangka pernikahan nya akan di rayakan sebesar ini.
"Eee... mas... boleh aku duduk...? Kakiku sakit...",ucap Nayra berisik di telinga Daniel
"Tidak usah manja.. baru sebentar seperti ini sudah lemah.."ucapnya datar tanpa menoleh sedikit pun pada sang istri
Nayra menghela nafas panjang baru sebentar katanya? Apa dia lupa waktu? Ntahlah Nayra merasa ingin menangis saat ini juga.
Saras datang mendekat ia memanggil sang fotografer, ia ingin mengambil foto romantis putra dan istrinya katanya sih untuk kenang kenangan.
Awalnya Daniel menolak tapi ini sang mama yang memaksa, ya sudahlah...
Sang pengantin kini mulai berhadapan hadapan, sesuai arahan sang fotografer Daniel mendekatkan wajahnya pada Nayra seakan akan terlihat Daniel akan mencium wanita yang kini berstatus istrinya itu..
"Danieellll....
Sepasang pengantin itu menoleh ke arah sumber suara, dilihatnya disana seorang wanita cantik berperut buncit datang mendekat.
"Alexa..."lirih Daniel, namun Nayra masih mendengarnya.
Nayra memerhatikan wanita yang kini mulai mendekat itu dengan tatapan bingung, namun tak berselang lama, mata Nayra membola tatkala wanita yang di sebut Alexa itu memeluk Daniel dengan deraian air mata.
Hati Nayra mulai panas, tangannya mengepal dengan tidak tau malunya wanita itu memeluk erat suaminya bahkan di depan istri sendiri, tidak hanya itu saja Daniel dengan mudahnya membalas pelukan wanita hamil itu seakan mencoba menenangkannya.
Nayra memalingkan wajahnya ia merasa cemburu dengan semua ini.
Cemburu? Ah tidak.. ia tak cemburu ia hanya tak suka jika suaminya berdekatan dengan pria lain.
"Apa yang kalian lakukan??"suara tak bersahabat itu membuat kedua pria wanita itu melepas pelukan nya, Alexa mengusap air matanya saat melihat ibunda Daniel mendekat.
Saras menatap sang putra yang kini menunduk, Saras menatap tajam ke arah Daniel kemudian wanita paruh baya itu menarik tangan Daniel agar sedikit menjauh.
"Apa yang dilakukan wanita itu kemari? "Tanyanya datar dan dingin sama seperti Daniel biasanya
"Tidak ada maa.... Alexa datang hanya memberi selamat..."sahut Daniel dengan tenang.
"Siapa yang mengundang? Perasaan mama tak memberi dia undangan?"
"Daniel yang mengundang maa...
"Mama tidak suka yaa.. dia ada disini..dengan tidak tau malunya dia peluk peluk kamu! Malu di liatin orang banyak.. bagaimana pikiran mereka nanti, kamu memeluk mesra wanita lain tapi mengabaikan istri sendiri ..."ucap Saras begitu marah
"Iya.. maa... Daniel usir setelah ini..."ucapnya kemudian melenggang pergi
Melihat Daniel datang Alexa kembali mendekat, Nayra terdiam melihat interaksi kedua manusia itu. Apalagi melihat Daniel yang mengantarkan Alexa keluar dari hotel, Sungguh istimewa ..
Sampai di luar hotel, Alexa kembali ingin memeluk Daniel namun pria itu menolak, "Kenapa? "Tanya Alexa cemberut
"Takut ada yang lihat.. aku tidak enak ke mama..
"Daniel.. kau sudah menikah.. apa itu artinya kau akan melupakanku.."Tanya Alexa hati hati
"Apa ayah dari bayi ini belum ada kabar?"Tanya Daniel mengalihkan pembicaraan sembari mengusap perut buncit itu.
Alexa hanya menggeleng samar saja. "Apa setelah menikah kau akan melupakan janjimu?"
"No.... aku yang akan tetap bertanggung jawab selama ayah bayi ini belum memberi kabar.."ucap Daniel dengan tersenyum, Senyum yang belum di berikan pada siapapun
"Kenapa masih disini?? Sana pergi "usir Saras saat melihat Alexa masih disana
"Aku pergi..."Alexa pun akhirnya pergi meninggalkan hotel.
Daniel menghela nafas panjang, ntahlah ia merasa kasihan pada Alexa, ia hamil tanpa di dampingi pria yang telah menghamilinya.
Untuk itu Daniel yang bertanggung jawab untuk saat ini padahal bayi itu bukan darah dagingnya. Ntah apa yang terjadi pada seorang Daniel, sudah jelas jika Alexa mengkhianatinya tapi pria itu seakan buta dengan fakta nyatanya.
.
.
TBC
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 103 Episodes
Comments
Viena Alfiatur Rohman
Trus gimana nnti nasib Nay.. aku gak loh klo si Daniel nikah lagi
2023-10-18
1
Erlangga❤
iiihh... daniel kok gitu sih gak suka deh.. bkin gedek cwok macem kyak gini nih
2023-10-18
1