Aku jadi teringat ,dulu almarhum bapak ku melarang aku menikah dengan Burhan. Sampai hampir seluruh orang dikampung ku menyayangkan aku menikah dengannya. Karena Burhan terkenal play boy dan sedikit bandel ketika masih bujangan.
Begitu keras bapakku menentang pernikahan kami tetapi entah mengapa aku tetap kekeuh menikah dengannya.
Karena sejauh aku mengenalnya ia pria yang baik dan begitu berusaha memperjuangkan ku.
Apa firasat orang tua ku bakal terjadi seperti ini? Ah entahlah semuanya juga sudah terjadi.
Mas Burhan pun sakit, dia tidak memberi tahu kami kalau dia dirumah sakit,ia datang sendirian ke rumah sakit dan dirawat inap.Semalaman mas Burhan gak pulang ,aku fikir dia pasti kerumah wanita itu. Keesokannya pulang lah ia dengan wajah pucat.
"Las, semalam aku dirumah sakit ,aku diinfus dan darah tinggi ku kumat"
"kenapa mas ga bilang? aku bisa kesana semalam"
"aku tidak mau merepotkanmu"
Meski ia telah menyakitiku aku masih peduli dengannya entah kenapa, begitu banyak luka yang kau beri mas, tapi hati ini tidak bisa untuk mengabaikanmu apakah karena terlalu besar rasa cinta ku mas?? .
"Sayuuuuurr" teriakan rukang sayur langganan ku.
"Ada ikan apa bu mar?"
"Eh las, jangan marah ya"
"kenapa bu?"
"ini di pasar lagi heboh "
"heboh apa?"
"masalah suamimu loh, da masuk koran pagi ini jadi pada heboh orang-orang kampung" lanjut bu mar tukang sayur.
"Berita gimana bu? "
"Itu tentang Burhan buat buku nikah palsu"
Seketika tangan ku lemas buah tomat yang ku pegang terjatuh dari tangan.
Bagaimana kalau anak-anak tahu? Mereka pasti makin marah sama papa mereka. Aku gak menyangka bakal begini. Apasih mau keluarga pelakor itu?
"Las, kamu mau masak apa?"
"Mas, coba kamu lihat koran pagi ini, orang - orang pada heboh berita tentang mas" lanjut ku
Diambilnya koran pagi ini di halaman kedua terpampang berita tentang suamiku dengan fotonya . Manager perusahan BUMN menikah lagi dengan seorang wanita dan membuat buku nikah palsu,padahal ia masih memiliki istri . Bukannya mengurus perceraiannya malah membuat buku nikah palsu .
Suamiku pun shock melihat koran pagi ini ,ia hanya terdiam dan terduduk lemas.
Ponsel nya tiba-tiba berdering dan ia tampak gugup.
"Kenapa mas, angkat aja"
"Nanti saja".
"siapa? Si Rani ya?"
Ia pun terdiam.
"angkat aja ,aku ga papa kok".sahut ku
Ia pun diam saja dan tidak mengangkat telepon nya.
"Angkat aja ,mana tau penting" sambil berlalu aku meninggalkannya.
Aku pun sembunyi dan mencoba mendengarkan pembicaraan mereka.
Setelah aku pergi , mas Burhan mengangkat teleponnya.
"Ya dek"
"iya abang da lihat,apasih mau abang mu itu?"
"ga mungkin dek, aku ga mungkin cerai sama istriku"
Apa??? Pelakor itu menyuruh suamiku menceraikan aku?? Dasar gak tahu malu , enteng banget dia ngomong begitu ga semudah itu mas Burhan menceraikan ku. Lihat saja aku tidak akan pernah bercerai dari mas burhan .
Bukan berarti aku sangat cinta dengannya, tapi aku hanya mempertahankan hak ku dan anak-anakku. Nanti enak-enakan kamu mau masuk tanggungan perusahaan mas burhan jadi nanti semua gaji dan bonus untuk mu kan dasar licik ,gumam ku.
Trik yang kotor banget kamu menekan mas Burhan dengan memasukkan berita kalian ke koran agar mas burhan menuruti kemauan kalian? Aku yakin sampai anak kalian lahir pun tidak pernah legal pernikahan kalian.
Mas burhan makin terlihat gelisah tiap harinya. Aku tau tekanan demi tekanan dari pihak sana. Ia jadi tidak banyak bicara,ia pun pulang tiap hari padahal kantor nya jauh dari rumah tapi di laju nya tiap hari .
Berarti mas Burhan bakal menepati janjinya ,dia berjanji akan meninggalkan wanita itu .Dan kembali pada ku dan anak-anak.
Anak-anak pun masih tidak mau bicara sama mas burhan. Itu membuat mas Burhan makin down. Suasana dirumah sangat dingin dan hening. Biasanya anak-anak selalu bercanda dengan papanya ,karena papanya suka usil dengan mereka itu membuat suasana rumah jadi rame.
Hari ini mas Burhan pun pulang. Dia mandi setelah sampai rumah. Tapi kenapa lama sekali dia keluar dari kamar mandi,ku hanya mendengar suara air kran yang mungkin air bak nya sudah kepenuhan.
Aku memutuskan untuk mengetok pintu dan memanggilnya.
Tok tok"mas, kamu di dalam?"
"mas,mas, mas Burhan, " sambil memukul- mukul pintu aku memanggil nya.tidak ada jawaban.Aku semakin khawatir.
"Cika,cindy!!"
"ya ma,"
"Bantu mama dobrak pintu kamar mandi,papa dari tadi di dalam tidak keluar-keluar dan tidak menyahut .Mama takut ada apa-apa.
"Duaarrr" terbukalah pintu kamar mandi,Kulihat mas burhan pingsan di dalam kamar mandi.
N"papa!!!!?" teriak anak-anak.
Kami segera melarikan mas burhan ke rumah sakit . Tampak anak-anak ku menangis melihat papa mereka terbaring dirumah sakit dengan selang infus serta oksigen.
"Nak, doakan papa cepat sadar ya"
"papa…hiks ..hiks.."tangis mereka
Mas Burhan terkena serangan jantung ringan . Melihatnya berbaring aku tidak tega dan sedih .Tapi aku sekalipun tidak pernah menangis di depan anak-anak. Mau sesakit apa dan masalah apapun aku tidak pernah menangis ,selalu terlihat tegar.
"nak, maafin papa ya" lirih suamiku
"papaa..hiks hiks " tangis kedua putriku.
"nak ,papa akan kembali pada kalian ,papa ga akan ninggalin mama dan kalian. Papa janji."
" iya pa, maafin cika karena kami diemin papa ,papa jadi sakit begini"
Beberapa hari dirawat mas burhan mulai pulih ditambah lagi yang menjaga nya anak-anakk,karena aku tidak bisa meninggalkan rafa yang membutuhkan ku,terlebih lagi kalau dia buang air besar.
Setelah pulang dari rumah sakit anak-anak sudah berbaikan dengan papanya.Semoga kamu menepati janji mu mas kamu akan meninggalkan wanita itu.
Aku pun turut bahagia melihat keluarga ku yang harmonis lagi ,anak- anak ga memperdulikan kasus yang di koran itu .
Ku melihat mereka bercanda dan tertawa aku pun sangat bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments