Fire

Seorang laki-laki tengah berlari tergesah-gesah disepanjang koridor menuju kelas seseorang. Didobrak dengan kasar pintu dihadapannya setelah sampai pada tujuan yang membuat semua padangan tertuju padanya. Dengan tidak perdulinya cowok itu berjalan menuju meja seseorang yang sendari tadi dicarinya.

"Tidak sopan kamu Fajar," Murka seorang guru yang tengah mengajar di kelas ini. Pak Sabar.

Fajar laki-laki tadi tidak menghiraukan ucapan pak Sabar. "Gawat, Lex gawat."

Alex menyengit, "Lo kenapa sih?"

"Jacky nyari lo. Dia udah buat kerusuhan di depan gerbang."

Alex langsung berdiri dan tanpa banyak bicara Alex langung pergi meninggalkan kelas. Setelah sampai di depan gerbang tatapan Alex menajam, tangannya mengepal kuat bahkan kuku-kuku jadinya berubah menjadi putih. Benar kata Fajar, Jacky dan teman-temannya menunggu dirinya bukan itu yang membuat Alex marah tapi seorang gadis yang sedang dalam cengkalan tangan Jacky.

"Akhirnya lo datang Alex. Gue udah nunggu lo lama." Ucap Jacky mendekat pada Alex dengan menyeret gadis disamping kanannya. Gadis itu sepertinnya belum menyadari kehadiran Alex karna sibuk melepaskan tangannya dari cengkalan Jacky. Alex yakin gadis itu tidak akan sanggup melepaskan diri dengan tangan mungilnya itu.

"Lepasin dia." Ucap tajam Alex pada Jacky. Jacky tersenyum tipis lalu mengangkat tangan gadis yang sendari tadi digenggamnya ke udara. Merasa tangannya diangkat gadis itu mendongakkan pandangannya. Mata coklat madu gadis itu beradu dengan mata biru Alex tapi dengan cepat Alex memutuskannya.

"ALEX BANTUIN GUE." Teriak gadis itu dengan tiba-tiba membuat Jacky dan Alex terlonjak kaget. Kirana. Gadis itu bernama Kirana.

"Bangsat kaget gue. Lo bisa gak sih selow dikit." Ucap Jacky memukul pelan mulut Kirana. Dengan spontan Kirana membalas memukul bahu Jacky dengan keras, bukannya mau balas dendam tapi reflek tiba-tiba dipukul jangan salahkan Kirana.

"Kok lo mukul gue sih." Geram Jacky pada gadis di sampingnya sedangkan Alex hanya menatap keduanya datar. Alex memutar bola matanya malas.

"Apa tujuan lo kesini Jacky?" Jacky dan Kirana dengan serempak menoleh pada sumber suara.

"Oh jadi nama lo Jacky. Dasar setan ngapain lo bawa-bawa gue kesini lo tau foto kopian gue masih ketinggalan dan mas-mas fotokopian tadi juga belum ngebaliin kembalian gue dua rebu. Nanti gue rugi gimana? Trus kalo gue dimarahin mis Jennie nanti gue nggak mau tau lo har—"

Dengan cepat Jacky membekap mulut Kirana. "Banyak bacot juga nih anak. Lo bisa gak sih diem." Kirana menggangguk dengan cepat. Alex tersenyum tipis melihat Kirana, gadis itu tidak tau situasi. Mana ada cewek yang dijadikan sandra malah santai seperti ini tidak ada panik-paniknya tambah ngoceh tidak karuan.

"Gue denger Resor kembali, kenapa? Udah nggak galau lagi ditinggal leader." Ucap Jacky remeh sedangkan Kirana anteng di dekapan Jacky menjadi pendengar setia.

"Gue kesini cuma mau menyambut kebangkitan Resor. Bukan itu sih gue juga bakal buat kalian kalah dikandang sendiri."

Alex tetap diam tanpa ada penggerakan. tidak lama kemudian datanglah Daniel dan yang lainnya bukan hanya itu anggota Resor yang lain juga ikut berkumpul karena panggilan dari Luis. Sebenarnya tidak hanya mereka berlima anggota Resor yang sekolah disini tapi banyak mungkin sekitar 20 orang dari adik kelas maupun kakak kelas.

"Hallo Jacky lama tak jumpa." ucap Luis ramah.

"Lebih baik tamu memulai lebih dulu bukan."

Jacky mendorong keras Kirana yang membuat bokong mulus gadis itu mencium tanah. Kirana menatap tajam Jacky yang tengah bertatapan tajam dengan Alex.

Tendangan keras dari Jacky mengenai perut Alex. Kedua geng itu sudah berwaspada untuk menghajar satu sama lain jika Alex dan Jacky sudah kelewatan.

Alex bangkit tersenyum sinis, "Ternyata lo masih belum berubah Jacky lo masih dendam dengan kejadian beberapa tahun lalu."

"Kalo iya kenapa?"

"Kalo gitu gue juga dendam atas kematian leader Resor." Alex membalas pukulan Jacky tapi sebelum itu ada seseorang yang berdiri di depan Alex yang membuat menggerakkan Alex terhenti, semua mata membuat melihat Kirana memukul pipi Jacky dengan keras sampai membuat darah keluar dari sudut bibirnya.

"Lo apa-apan sih? Cari mati." Bentak Alex menarik tangan Kirana kasar.

Tatapan Kirana tajam. Alex terkejut tidak seperti biasa tatapan gadis itu. Tatapannya seakan memancarkan aura kebencian. Kirana tidak menjawab kini tatapannya beralih pada Jacky yang tengah berdiri.

Belum sepenuhnya berdiri Jacky kembali tersungkur karena tendangan tiba-tiba dari Kirana mengenai dadanya. Sempat menggerang kesakitan, Jacky tetap kembali berdiri.

Rahang Jacky mengeras menatap tajam Kirana.

"Jadi lo yang namanya Jacky ketua Fire. Sebernanya gue gak tau awalnya kalo lo orangnya tapi setelah gue denger nama lo dari Alex dan gue lihat anggota lo pakai jaket berlogo api gue yakin lo orang yang gue cari selama ini. Tau gini udah gue habisin lo dari tadi." kata Kirana melipat tanganya didepan.

"Siapa lo mau habisin gue?" Jacky bangkit dari tanah mengusap sudut bibirnya. Tidak begitu sakit tapi mampu membuat Jacky meringis.

"Gue? Oh ya kita belum kenalan, kenalin Kirana Anatasya sahabatnya Raya Amelia gadis yang udah lo buat hancur." kata Kirana tajam.

Jacky terkejut ternyata dunia ini sempit. Jacky tersenyum sinis.

"Jadi lo mau balas dendam buat sahabat lo."

“Seinget gue temen Raya udah mati.”

Kirana memiringkan kepalanya. “Oh iya? Berarti dia hidup lagi.”

Semua orang yang ada disana memasang wajah penasaran apa hubungan antara Kirana dan Jacky. Mereka diam menunggu kelanjutan antara mereka jika mereka sudah kelewatan kedua geng itu akan turun tangan meski Kirana bukan bagian dari Resor tapi Kirana bagian dari keluarga besar SMA Purnama.

"Iya. Kita satu lawan satu."

"Oke siapa takut."

Tunjangan keras dari Jacky mengenai dada Kirana dengan cepat Kirana berdiri dan membalas tendangan Jacky sampai tersungkur ke tanah. Jangan ragukan tenaga Kirana meski cewek Kirana sudah mempunyai sabuk hitam.

"Sakit kan? Iya sama kayak gue yang lo tendang tiba-tiba. Lagian cowok kok hobi nendang yang elit dikit kek."

Jacky menggerang kesakitan. Berusaha kembali bangkit tapi gagal dia terjatuh kembali dengan dagu yang menghantam tanah karena pukulan dari Kirana.

"Boleh juga pukulan lo." Jacky menatap iris mata Kirana.

Tangan Kirana mengepal, dadanya naik turun, hidungnya kembang kempis, matanya tajam dan wajahnya memerah. Emosinya meluap saat matanya bertatapan dengan mata si brengsek Jacky.

"Bangsat!" Tinjuan mulus mendarat diwajah Jacky dengan mulus bahkan orang itu belum siap.

Melihat ketuanya dihajar oleh seorang cewek. Belasan cowok dibelakang Jacky ingin membalas. Bahkan mereka sudah maju mendekati Kirana. Tangan Jacky terangkat memberi perintah agar mereka berhenti dan kembali ke tempat. Tidak jauh beda dengan cowok yang ada di belakang Kirana. Kirana menoleh kebelakang.

"Jangan ikut campur kali ini gue yang bakal ngehajar dia, kalo kalian merasa keberatan tunggu gue selesai dulu baru giliran kalian, oke."

Melihat Kirana yang sedang mengalihkan pandanganya membuat Jacky mendapat kesempatan. Mata elang Kirana dapat melihat menggerakan Jacky yang mudah dibaca. Belum sempat pukulannya mengenai wajah mulus Kirana. Kirana langsung menangkap tangannya dan memelintingnya kebelakang.

Sontak Jacky langsung merinti kesakitan. Semua orang disana dibuat takjub dengan Kirana. Tapi Kirana tidak peduli dia langsung menerjang bahu Jacky dengan sikunya. Setelah itu dia menyerang perut Jacky yang sedang membukuk dengan lutut secara berturut-turut. Kurang puas Kirana langsung menendang betis Jacky lalu mendorongnya.

Tidak mau kalah Jacky mendaratkan pukulannya sampai mengenai pipi Kirana yang membuat sudut bibir gadis itu mengeluarkan darah segar. Kirana meringis. Kirana kembali memberikan bogeman tapi kali ini dengan sigap Jacky langsung menahan tangan Kirana. Namun gerakan Kirana sangat cepat saat kepalan tangannya ditahan oleh Jacky dia menggunakan kakinya untuk menendang betis Jacky. Berhasil Jacky melepas cengkalannya pada Kirana.

Jacky tertawa. "Ini pertama kalinya kita berduel setelah sekian lama Kirana. Awalnya gue lupa sama wajah lo dan gue inget-inget lo tambah cantik gak salah kalau gue pangling sama lo."

"Bacot."

Kirana kembali memberikan pukulan yang sempat ditangkis Jacky. “Siapa duga ternyata lo selamat dari kecelakan itu.” Bisik Jacky tepat di telinga Kirana.

"Lex, Lex gila! Itu beneran Kirana rivalnya Bu Dian." Reza menatap takjub Kirana yang sedang bergulat dengan Jacky ditengah kerumunan.

Alex mengangguk membuat Reza tambah terkejut. "Kita gak bantuin ini Lex. Gimana pun diakan cewek, lo tak sendiri Jacky mainnya curang." Kata Reza pada Alex yang diangguki oleh yang lain.

"Jangan kita gak udah ikut campur. Lo denger sendiri kan tadi Kirana bilang apa. Kayaknya mereka punya urusan sendiri." Kata Alex pada yang lainnya.

Sebenarnya Alex sependapat dengan Reza. Tapi, dia tidak harus ikut campur urasan orang. Alex memperhatikan gerak gerik Kirana dalam menghajar Jacky. Ada sesuatu yang janggal. Luis menepuk pundak Alex pelan membuat Alex menoleh kesamping kanannya.

"Lo liat gak? Gue rasa pikiran lo sama pikiran gue sama."

Pukulan, tendangan semua menjadi satu diantara mereka tanpa pandang bulu. Jacky sudah tidak menganggap Kirana perempuan jadi dia tidak ragu lagi untuk memukul Kirana.

Awalnya memang ragu tapi kelamaan ingatannya muncul. Sedangkan Kirana kini sudah mengingat semuanya, Kirana sudah tidak peduli dengan rok abu-abunya yang mengangkat ke atas, toh dia juga menggunakan celana pendek. Sekarang wajah keduanya sudah babak belur banyak sekali luka yang timbul diwajah kedua.

Resor dan Fire hanya diam tidak berani melerai karena mereka tahu jika Jacky paling tidak suka jika urusannya dicampuri oleh orang lain begitu juga dengan Kirana, Alex melarang keras anggotanya untuk mencampuri urusan gadis itu. Alex tau Kirana mempunyai alasan tersendiri akan hal ini meskipun tadi dia sempat berdebat dengan Ibay untuk menolong Kirana. Mereka takjub melihat cewek sehebat Kirana, sampai suara seseorang menghentikan semuanya.

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!