Praktek nyanyi

Hari ini giliran kelas Kirana yang memasuki ruang musik untuk melaksanakan tugas praktek secara individu. Ruang musik di SMA Purnama ini tergolong luas dengan fasilitas yang cukup memandai. Pak Taufik berdiri di depan memberi pengarahan dengan tangan kanan yang memegang absensi.

Anak-anak yang lain duduk di kursi depan panggung dengan macam-macam perasaan. Yang lebih mendominasi sih rasa gugup.

Sekarang masih ada yang mengahafal lirik, ada yang memainkan gitar, ada yang lagi doa baca mantra agar lancar dunia akhirat. Pokoknya, semuanya mempersiapkan dengan matang untuk penampilan mereka dalam tugas ini.

Apalagi yang mempunyai suara pas-pasan. Mereka berdoa pada Tuhan yang Maha Kuasa agar suara mereka terdengar semerdu Whitney Houston di telingan pak Taufik. Tapi beda dengan Kirana, ia tampak ogah-ogahan masuk ruangan ini. Setelah acara di lapangan dengan para cogan Kirana langsung bertemu Bu Dian di koridor dan berakhir gadis itu digladag Bu Dian menuju kelas, dengan sangat terpaksa Kirana menutut.

Dia masih ngantuk apalagi pas tidur tadi Kirana mimpi lagi nikah sama Park Hyun Sik oppa, dan dengan sadisnya mimpi itu buyar ambyar seperti ombak dilaut. Karena Reva dengan tidak bersahabat mengguncang tubuh Kirana dengan dahsyat. Kirana mendengus sebal memandang Reva yang tengah menghafal lirik dengan kertas ditangannya sedangkan Elsa tertawa geli melihat mereka berdua. Kayak punya kesenangan tersendiri baginya.

Kirana berbeda jika yang lain tanpa sangat berjuang keras menghafal lirik agar menampilkan yang terbaik di depan pak Taufik, Kirana malah menguap ingin rasanya ia tidur. Kalau seandainya sekolah boleh bawa kasur sama bantal pasti Kirana orang pertama yang membawa itu semua ke sekolah. Bagi Kirana menyanyi itu gampang tidak perlu menghafal lirik lama-lama, Toh kalo udah ada lagunya bakal muncul sendiri itu lirik di kepala.

"Baiklah saya akan panggil secara acak ya. Sesuai durasi. Kalo waktunya gak cukup kita lanjutkan minggu depan. Oke, sudah siap semuanyaaaaa?"

"BELUMMMMMM!!!"

"Ya sudah, yang maju pertama Kirana Anatasya. Karena ini kali pertama kamu tidak telat di pelajarna saya."

Belum sempat Kirana mengeluarkan protes, tubuhnya sudah didorong teman-temannya menuju panggung. Memang dalam hal seperti ini member kelasnya kompak. Kompak mengorbankan Kirana.

Kirana mengambil gitar kesayangannya dan berjalan menuju pangung. Duduk nyaman dan memangku gitarnya. Kirana mengecek microphone dan berdehem gugup.

"Tes tes Kirana cantik disini." katanya membuat seisi ruangan riuh.

Kirana memejamkan mata dan mulai memetik senar gitarnya.

I want to go back

Forget that it's over

Panted in black,

When you left me alone

I never knew, she was sleeping next door

With the kid I grew up with,

And I can't go back to her anymore, no more

You tell me you were happier with her, you want me to stay

And you tell me that you needed time but you push me away

But then you try to take me back, my heavy heart just breaks

No, I cant't lift the weight

Put you in the past,

Try to forget you cause it's over

And every time you ask

I pretend I'm okay

You're inside my head

In the middle of the night

When I don't feel right

I dream I can hold you

And I can't go back to you anymore, yeah, yeah

You tell me you were happier with her, you want me to stay

And you tell me that you needed time but you push me away

But then you try to take me back, my heavy heart just breaks

But, I can't lift the weight, and I can't lift the weight

And I can't lift the weight, no I can't lift the weight

Yeah, you stand on my shoulders and my heart just breaks

And I can't lift the weight, no I can't lift the weight

Yeah, you stand on my shoulders and my heart just breaks

And I can't lift the weight, no I can't lift the weight

Yeah, you lower you standards and I raise the stakes

And I can't lift the weight, no I can't lift the weight

Kirana menaikan tempo permainan gitarnya. Membuat yang lain semakin tercengang.

You tell me you were happier with him, you want me to stay

You told me that you needed time but you, you push me away

And then you try to take me back

Say someday you will change, but I don't wanna wait.

Kirana menutup penampilannya dengan petikan gitar nan lembut. Gadis itu tesenyum tipis dan mengedarkan pandangannya pada para penonton. Kirana terheran saat tidak ada respon setelah penampilannya, apakan ia tampil tak cukup baik?

Namun hal itu terbatahkan saat tepuk tangan sedikit demi sedikit terdengar sebelum bergerumuh heboh. Semua orang terkesan dengan penampilan Kirana. Reva sampai naik ke atas bangku dengan tepuk tangan yang mendominasi.

Bahkan pak Taufik memuji Kirana yang di ketahui bahwa guru itu jarang sekali memuji muridnya.

Kirana mengaruk kepalanya dan senyum cengengesan mendengar pujian pak Taufik dan teman-temannya.

Sekelibat ingatan muncul di otak Kirana.

“Bagus juga suara lo. Gue kira lo cuma jago teriak-teriak aja.”

...****************...

"Tadi penampilan lo bagus banget, Na." Kata Elsa pada Kirana. Takjub pada sahabatnya yang ini. "Gak kayak Reva suaranya kayak kucing kejepit." Elsa melirik Reva yang sedang mencak-mencak.

"Sialan lo Sa, suara gue gak sejelek itu." Kata Reva pada Elsa yang cengengesan.

"Canda elah."

"Kalian baru tau kalo suara gue bagus. Yaelah kemana aja lo pada." Ucap Kirana, sombong.

"Idih terbang dia. Tapi bener sih suara lo bagus."

"Gue kan rapper ya pasti lah suara gue bagus. Lo pada udah denger belum lagu gue yang baru." Kata Kirana menatap keduanya bergantian.

"Bagus kayak orang kumur-kumur."

"Sialan lo."

"Oh ya, Na tadi pagi kemana lo gak masuk pelajaran pertama. Bolos lo ya. Kalo bolos ajak-ajak gue dong." Kata Reva pada Kirana kesal.

"He bangsul! Kalo lo bolos bareng nih bocah lo bakal ikut ulangan susulan, pinter." Gemas Elsa pada Reva. Sedangkan Reva hanya nyengir tidak berdosa.

"Gue tuh tadi telat trus dihukum suruh lari keliling lapangan sama Alex dan temen-temennya. Karena merek— " ucapan Kirana terhenti membuat Elsa dan Reva saling berpandangan. "Tunggu-tunggu lo tadi bilang apa? Ulangan susulan. Maksud lo tadi ada ulangan dadakan. Jangan bilang pak Tomas buat ulah lagi." Heboh Kirana kini mereka jadi pusat perhatian satu kantin. Begitu juga geng Resor dipojok kantin.

"Iya." Jawab Reva polos.

"APAA!!" Kirana mengebrak meja reflek tidak memperdulikan tatapan satu kantin. Dia shok sekarang. Ulangan susulan adalah hal yang paling dihindari oleh Kirana. Karena dia tidak bisa nyontek sekalipun, mau nyontek siapa orang dia ulangan sendirian.

"Santai aja geblek. Gak usah alay kayak gitu." Sahut Elsa mendudukan kembali Kirana ditempatnya dan meminta maaf pada pengunjung kantin.

"Gue shok anjir, masa gue harus ulangan susulan lagi sih. Dih dasar pak botak mau bikin masalah sama gue." Ucap Kirana mengebu-gebu. "Oke situ jual gue beli."

"Gaya lo njir." Kata Elsa mengundang tawa yang lain.

Tanpa mereka sadari sikap mereka telah ditonton lebih dari 200 pasang mata. Tak terkecuali geng Resor yang tengah menatap serius mereka bertiga.

"Kita kayaknya punya misi Lex, sebelum comeback." Kata Luis dan dianggukin oleh yang lain.

"Kita kumpul di markas nanti malam.”

...****************...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!