Bab 14. Attaraka Yudha.

Ren melirik jam di tangan kirinya, laki-laki itu sepetinya merasa bosan. Sudah mendekati pukul sepuluh malam, tetapi Kayana -sang istri- belum juga keluar dari rumah sakit. Ren meraih ponsel miliknya sambil menghela napas panjang. Ibu jarinya menekan tombol power dan mencari menu Whatsapp. Setelah itu, laki-laki berambut hitam itu mencoba menghubungi nomor milik sang istri.

"Nomor yang Anda tuju sedang tidak aktif atau sedang berada di luar service area. Cobalah beberapa saat lagi." suara operator terdengar dari seberang.

"Kay, kamu di mana?" gerutunya di dalam mobil.

Lelaki tampan itu sedikit gelisah, sudah hampir satu setengah jam dirinya menanti kedatangan sang istri, tetapi sampai detik ini tidak terlihat tanda-tanda kedatangannya. Sebenarnya ingin sekali Ren menyusul Kayana ke dalam ruang IGD, tetapi ia malas keluar dan memilih untuk menunggunya di dalam mobil.

Setelah menunggu sedikit lebih lama, akhirnya sosok yang telah ditunggu sejak tadi pun muncul. Ren memperbaiki posisi duduknya, setidaknya ia tetap harus menjaga image-nya di hadapan sang istri. Namun, dahi lelaki tersebut kemudian mengerut ketika melihat Kayana keluar tidak sendirian. Ya, Kayana keluar dari lobby bersama dengan sosok yang belum pernah Ren lihat sebelumnya.

"Siapa itu?" gumamnya.

Ada rasa tidak senang ketika dirinya melihat sang istri tersenyum dan tertawa lepas bersama sosok yang tidak ia kenal itu. Sepertinya sosok itu sangat dekat dengan Kayana. Dari gerak-geriknya, sosok tersebut terlihat sudah lama mengenal Kayana. Perasaan sesak dan marah tiba-tiba memenuhi hatinya.

Seulas senyum terpatri jelas di wajah Kayana saat melihat mobil Ren. Setelah berpamitan, Kayana pun berlari kecil menuju mobil putih milik suaminya itu.

"Hai Ren, sudah lama?" sapa gadis tersebut dengan mata berbinar. Ren tidak mengatakan apapun, dirinya hanya memberikan anggukan kecil sebagai jawaban atas pertanyaan Kayana tadi.

Kayana memang sempat mendengar ucapan pria di sebelahnya itu yang mengatakan jika dirinya akan menyusul Kayana ke rumah sakit. Namun, Kayana tidak menyangka jika pria tersebut benar-benar menjemputnya.

"Siapa yang tadi bersamamu, Kay?" tanya Ren dengan nada yang dibuat datar. Pertanyaan itu meluncur begitu saja karena Ren tidak mampu menahan rasa kepo-nya.

"Oh, tadi adalah temanku. Namanya Raka. Dia baru saja pindah ke Jakarta setelah beberapa tahun tinggal di Australia," jawab Kayana sedikit panjang.

Lalu setelahnya, Kayana mulai menceritakan tentang sosok lelaki yang bersamanya tadi. Lelaki tampan berambut blonde dengan kulit putih dan hidung mancung, membuatnya tampak cukup tampan. Attaraka Yudha adalah teman kuliah dan rekan kerja Kayana. Merupakan seorang dokter muda yang berkepribadian baik, tenang, dan lembut. Attaraka atau yang kerap disapa Raka sebelumnya tinggal di Australia untuk menempuh pendidikan lanjutnya. Setelah selesai dengan pendidikan lanjutnya, Raka pun kembali ke Indonesia dan tidak disangka jika lelaki itu akan bertemu kembali dengan Kayana. Kayana menceritakan semua hal tentang Raka kepada Ren. Gadis itu tampak begitu senang ketika menceritakan tentang teman lamanya tersebut.

"Jadi gitu, Ren. Oh iya, kamu tahu? Semasa kuliah, Raka itu sangat terkenal di kalangan perempuan. Banyak yang ingin menjadi kekasihnya, tapi ditolaknya," jelas Kayana.

Ren yang mendengar penjelasan Kayana pun hanya diam, dan lagi-lagi perasaan tidak senang menghampirinya. Namun, dirinya juga menjadi lebih penasaran lagi pada laki-laki bernama Raka itu, terutama tentang hubungannya dengan sang istri.

"Termasuk kamu?" tanya Ren penasaran.

"Hah? Aku? Dulu sih sempat aku kagum, tapi hanya sekadar kagum saja. Tidak lebih," jawabnya.

Kayana sebenarnya cukup kaget dengan pertanyaan yang dilontarkan Ren, dirinya merasa jika lelaki di sebelahnya ini seperti tidak suka dengan teman lamanya tadi. Di sisi lain, Ren mengrutuki dirinya yang tidak bisa mengontrol rasa ingin tahunya. Namun, mendengar jawaban Kayana yang mengatakan bahwa dirinya hanya merasa kagum pada teman kuliahnya itu, membuat Ren merasa lega. Tunggu, lega? Ren semakin bingung dengan perasaannya.

"Lalu bagaimana kondisi pasien tadi?" ucap Ren mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Oh, untung saja tadi aku bertemu dengan Raka di lorong IGD. Jadi dia bisa membantuku memberikan pertolongan," ucap Kayana tersenyum.

Lagi? Lelaki itu lagi? Oh Tuhan. Ren kembali merasakan sesuatu yang tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Ada perasaan tidak senang mendengar Kayana menceritakan teman lamanya itu dengan antusias. Alih-alih melanjutkan percakapannya, Ren memilih untuk menjalankan mobilnya keluar area rumah sakit.

Kayana yang melihat gerak-gerik aneh dari Ren pun bingung. Sebenarnya apa yang terjadi? Lelaki yang sudah menjadi suaminya itu tampak sedikit kesal. Mungkinkah karena Raka? Tidak, bisa jadi karena lelaki bersurai hitam itu telah menunggu terlalu lama. Sebenarnya ada rasa sedikit bersalah di hati Kayana karena sebenarnya gadis itu sudah selesai menolong pasien tersebut satu jam yang lalu. Namun, karena gadis itu mengira jika Ren akan meminta orang lain untuk menjemputnya, Kayana memutuskan untuk berbincang sebentar dengan teman lamanya itu.

"Ren, apakah kamu marah?" tanya Kayana hati-hati.

"Marah? Untuk?" balas Ren yang masih fokus pada jalanan.

Mendengar itu, Kayana hanya menggeleng pelan. Setelah tinggal bersama selama beberapa hari dengan Ren Nugra Darmawan, Kayana sedikit banyak mulai paham dengan sikap Ren. Melihat respons dari suaminya yang terkesan dingin itu, Kayana yakin jika ada hal yang membuat mood Ren menjadi buruk.

"Oh ya Kay, tadi tuan Alex selaku pemilik acara mengucapkan terima kasih ke padamu. Beliau bilang ingin sekali menjamumu sebagai imbalan," tukas Ren.

"Tapi itupun kalau kamu mau," imbuhnya kemudian.

"Benarkah? Tapi tidak perlu Ren, tolong sampaikan saja jika aku sudah menerima ucapannya terima kasih darinya," sahut Kayana. Ren mengangguk tanda mengerti.

Lalu mereka kembali asyik dalam diam. Tidak ingin merasa bosan, Kayana pun melempar pandangannya ke arah jalanan yang masih padat. Sedangkan Ren, laki-laki itu memilih untuk fokus pada kemudi di tangannya. Hanya ada alunan musik klasik dari Vivaldi yang menemani mereka berdua.

Episodes
1 Bab 1 : Menikah?
2 Bab 2 : Adik sepupu Ren.
3 Bab 3. Malam pertama?
4 Bab 4. CEO Muda
5 Bab 5. Seenaknya sendiri
6 Bab 6. Permintaan Tak Terduga
7 Bab 7. Kisah Secangkir Kopi.
8 Bab 8. Makan Siang Bersama.
9 Bab 9. Aneh.
10 Bab 10. Buah Surga dan Aura Jahat
11 Bab 11. Makan malam.
12 Bab 12. Martin dan Marta.
13 Bab 13. Pertolongan Pertama.
14 Bab 14. Attaraka Yudha.
15 Bab. 15. Si Pengganggu.
16 Bab 16. Suasana IGD.
17 Bab 17. Berubah dan tidak berubah.
18 Bab 18. Jasmine Sakit?
19 Bab 19. Makan Malam Bersama Jasmine
20 Bab 20. Peresmian Gedung Galeri.
21 Bab 21. Pertemuan Dua Lelaki Tampan.
22 Bab 22. Perebutan Gambar Kayana.
23 Bab 23. Suami Kayana?
24 Bab 24. Kue Brownis dan Sorbet
25 Bab 25. Rencana Jahat Melisa
26 Bab 26. Peperangan Dua Gadis Cantik
27 Bab 27. Ciuman Pertama
28 Bab 28. Menunggu Ren Pulang.
29 Bab 29. Jasmine diusir(?)
30 Bab 30. Jasmine dan Ren
31 Bab 31. Perempuan Gila.
32 Bab 32. Ciuman Singkat.
33 Bab 33. Kayana dan Jasmine
34 Bab 34. Pertemuan Jasmine dan Raka
35 Bab 35. Ren Kecelakaan?!
36 Bab 36. Ramuan Raka.
37 Bab 37. Ciuman Ketiga.
38 Bab 38. Eleena Si Gadis Gila.
39 Pengumuman!
40 Bab 39. Pasangan yang cocok?
41 Bab 40. Semakin dekat.
42 Bab 41. Ren Cemburu?
43 Bab. 42. Melisa berulah lagi.
44 Bab 44. Ren Cemburu Lagi.
45 Pengumuman Libur.
46 Bab 44. Membaiknya Hubungan Kakak Adik.
47 Bab 45. Api Cemburu Semakin Berkorbar.
48 Bab 46. Mulai membaik
49 Bab 47. White Wine
50 Bab 48. Titik terang pertama
51 Bab 49. Sadar akan perasaan masing-masing?
52 Bab 50. Jasmine semakin menjadi.
53 Bab 51. Pengakuan.
54 Bab 52. Tamat
55 Karya Baru
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1 : Menikah?
2
Bab 2 : Adik sepupu Ren.
3
Bab 3. Malam pertama?
4
Bab 4. CEO Muda
5
Bab 5. Seenaknya sendiri
6
Bab 6. Permintaan Tak Terduga
7
Bab 7. Kisah Secangkir Kopi.
8
Bab 8. Makan Siang Bersama.
9
Bab 9. Aneh.
10
Bab 10. Buah Surga dan Aura Jahat
11
Bab 11. Makan malam.
12
Bab 12. Martin dan Marta.
13
Bab 13. Pertolongan Pertama.
14
Bab 14. Attaraka Yudha.
15
Bab. 15. Si Pengganggu.
16
Bab 16. Suasana IGD.
17
Bab 17. Berubah dan tidak berubah.
18
Bab 18. Jasmine Sakit?
19
Bab 19. Makan Malam Bersama Jasmine
20
Bab 20. Peresmian Gedung Galeri.
21
Bab 21. Pertemuan Dua Lelaki Tampan.
22
Bab 22. Perebutan Gambar Kayana.
23
Bab 23. Suami Kayana?
24
Bab 24. Kue Brownis dan Sorbet
25
Bab 25. Rencana Jahat Melisa
26
Bab 26. Peperangan Dua Gadis Cantik
27
Bab 27. Ciuman Pertama
28
Bab 28. Menunggu Ren Pulang.
29
Bab 29. Jasmine diusir(?)
30
Bab 30. Jasmine dan Ren
31
Bab 31. Perempuan Gila.
32
Bab 32. Ciuman Singkat.
33
Bab 33. Kayana dan Jasmine
34
Bab 34. Pertemuan Jasmine dan Raka
35
Bab 35. Ren Kecelakaan?!
36
Bab 36. Ramuan Raka.
37
Bab 37. Ciuman Ketiga.
38
Bab 38. Eleena Si Gadis Gila.
39
Pengumuman!
40
Bab 39. Pasangan yang cocok?
41
Bab 40. Semakin dekat.
42
Bab 41. Ren Cemburu?
43
Bab. 42. Melisa berulah lagi.
44
Bab 44. Ren Cemburu Lagi.
45
Pengumuman Libur.
46
Bab 44. Membaiknya Hubungan Kakak Adik.
47
Bab 45. Api Cemburu Semakin Berkorbar.
48
Bab 46. Mulai membaik
49
Bab 47. White Wine
50
Bab 48. Titik terang pertama
51
Bab 49. Sadar akan perasaan masing-masing?
52
Bab 50. Jasmine semakin menjadi.
53
Bab 51. Pengakuan.
54
Bab 52. Tamat
55
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!