Unspoken Feelings

Unspoken Feelings

Bab 1 : Menikah?

Rangkaian bunga tertata cantik menghiasi ruangan yang mengusung gaya modern minimalis. Bunga-bunga segar berwarna putih didesain melengkung berbentuk hati berdiri kokoh tepat di depan pintu gedung dimaksudkan untuk menyambut kedatangan para tamu undangan.

Beberapa lelaki dan perempuan berseragam serba hitam putih itu tampak sibuk berlalu lalang menyiapkan segala keperluan di sana-sini. Para pramusaji yang bertugas menyajikan hidangan untuk para tamu pun sudah berada di posisinya masing-masing. Tidak ada yang boleh terlewat sedikit pun dari persiapan hari ini. Setelah semua siap, salah seorang laki-laki yang berpakaian hitam menghampiri pembawa acara bermaksud memastikan rundown acara, lalu seorang lainnya memeriksa karpet merah yang memang digelar untuk memberi kesan mewah nan elegan.

Hari ini adalah hari pernikahan dari calon pewaris Darmawan Grup, Ren Nugra Darmawan dengan seorang gadis muda yang bernama Kayana Daya Nagendra. Layaknya acara pernikahan para konglomerat, pernikahan kali ini pun sangat mewah dan bersifat eksklusif, bahkan pengantin sengaja tidak menerima hadiah pernikahan malah memberikan suvenir berupa bingkisan spesial dari perusahaan milik pengantin pria yang tentunya bukan suvenir sembarangan. Tipikal pernikahan kaum-kaum elite. Tamu yang datang pun tidak banyak hanya beberapa tamu undangan VIP dan rekan kerja terdekat, serta keluarga dari masing-masing mempelai.

Walaupun bersifat eksklusif, mereka tetap ingin kabar dari acara pernikahan hari ini didengar oleh masyarakat umum. Sehingga, mereka mengundang beberapa orang wartawan yang bertugas secara khusus untuk meliput dan menyebarkan berita bahagia tersebut. Mayoritas tamu yang hadir bukanlah orang biasa, mereka berpakaian sangat rapi dan elegan. Bagi orang awam yang melihatnya bisa saja salah mengira bahwa salah satu dari tamu tersebut adalah pemilik acara hari ini.

Orang tua dari mempelai pengantin berdiri menyambut kedatangan para tamu undangan, mereka menyalami satu persatu tamu yang datang dengan senyum bahagia. Tak jarang dari pihak laki-laki memamerkan jika calon menantunya adalah gadis cantik dan hebat karena mampu meluluhkan hati cucu laki-lakinya.

Mendengar hal tersebut membuat beberapa tamu undangan yang sudah hadir menjadi antusias, mereka penasaran dengan sang mempelai perempuan. Sebagian dari mereka bahkan tidak menyangka bahwa calon pewaris Darmawan Grup itu akan menikah. Hal ini dikarenakan lelaki tersebut terkenal dingin dan tidak tertarik dengan kehidupan romantis ataupun pernikahan.

“Apakah semua sudah siap?” tanya perempuan berpakaian hitam memasuki ruang pengantin.

“Sudah,” jawab penata rias yang terlihat puas akan mahakaryanya.

Mendapat jawaban tersebut, lantas petugas wedding organizer itu memberi kode pada penjaga pintu untuk bersiap. Gadis yang akan menikah hari ini pun berdiri, sekilas ia menatap bayangan dirinya di cermin. Memang cantik, tetapi gadis itu tidak yakin jika dirinya akan mampu tersenyum layaknya pengantin yang bahagia.

Sang mempelai wanita sempat mendengar bahwa tamu-tamu sudah berdatangan, hal itu sedikit membuatnya gugup sesaat sebelum memasuki ruang acara. Dihirupnya dalam-dalam udara yang ada di sekitarnya seolah dirinya takut kehabisan. Setelah sedikit merasa tenang, sang mempelai wanita pun mengangguk dan tersenyum sebagai tanda jika ia siap. Dipasangnya senyum selebar dan semanis mungkin.

“Hadirin yang terhormat, marilah kita sambut mempelai perempuan hari ini,” ajak sang pembawa acara.

Gemuruh suara tepuk tangan pun terdengar begitu riuh ketika pintu utama terbuka. Tidak sedikit dari mereka terpukau dengan kecantikan sang pengantin yang dibalut indahnya gaun putih. Sang pengantin perempuan berjalan dengan anggun didampingi oleh dua orang pengiring menuju singgasana yang telah dipersiapkan.

Ditemani suara biola, piano, dan saxophone, ketiganya berjalan bersama menuju mempelai pria yang sudah berdiri di ujung pelaminan. Tak lupa dengan letupan party popper yang telah disiapkan ikut mengantar mempelai perempuan menuju sang pujaan. Kilatan lampu kamera milik fotografer yang sengaja dipersiapan untuk mengabadikan setiap momen indah pun tak ada hentinya mengarah pada dua orang tokoh utama hari ini.

Setelahnya, para pengiring menyerahkan mempelai perempuan kepada sang mempelai pria yang telah berdiri dengan tampan dibalut setelan jas berwarna putih senada milik mempelai perempuan. Lalu mereka berdua berjalan menuju kursi berwarna putih yang berada di tengah panggung. Tak lupa keduanya tersenyum bahagia layaknya pasangan yang menikah.

“Hati-hati jangan sampai jatuh,” ucap sang pria yang diangguki oleh perempuan di sampingnya.

Acara resepsi pernikahan ini berjalan dengan khidmat, para tamu undangan juga sangat menikmati acara tersebut. Walaupun sang mempelai perempuan bukanlah orang yang terkenal dalam dunia bisnis, tetapi mereka meyakini bahwa menantu keluarga Darmawan bukanlah orang yang biasa-biasa saja. Ini dibuktikan dengan cantiknya penampilan pengantin perempuan hari ini, sangat serasi dengan pengantin pria yang tampan.

Kedua mempelai lalu menghadap pada orang tua pihak laki-laki yang diwakili oleh tuan Tan Darmawan, kakek sekaligus pemilik sah dari Darmawan Grup. Mereka meminta restu pada sang kakek berharap agar pernikahan mereka dapat membawa kebahagiaan bagi kedua keluarga. Setelahnya lalu mereka menghadap kepada keluarga mempelai perempuan yang diwakili oleh tuan Abinawa selaku kakek dari Kayana.

“Semoga kalian bahagia.” sang kakek memeluk kedua mempelai.

Acara demi acara pun telah dilalui, tak terasa mereka sudah berada di acara terakhir. Pelemparan bunga akan dilakukan oleh kedua pengantin sebagai penutup acara resepsi tersebut. Mereka berdua berdiri membelakangi para tamu undangan. Di belakang mereka sudah berdiri beberapa tamu berusia cukup muda, sepertinya mereka adalah beberapa kenalan dan saudara dari pengantin. Sorakan dan tepuk tangan yang meriah memenuhi seluruh penjuru ruangan.

“Kak Ren. Cepatlah lempar bunganya,” teriak seorang gadis yang berkumpul dengan beberapa orang lainnya bermaksud untuk ikut berebut rangkaian bunga dari pengantin perempuan.

Kayana menatap suaminya memastikan bahwa mereka sudah siap, mendapatkan anggukan dari pria tersebut lalu sang pengantin perempuan pun melempar bunga yang ada ditangannya bersamaan dengan mengeratnya genggaman tangan Ren. Bunga tersebut terbang cukup tinggi hingga tidak dapat dipastikan siapa yang akan mendapatkan bunga itu. Namun, tak disangka bunga itu jatuh tepat di depan gadis yang berdiri di samping para perebut bunga. Tampaknya gadis cantik itu tidak berniat mengikuti prosesi lempar bunga seperti yang lainnya. Gadis itu hanya tersenyum kecut, ditatapnya nanar bunga yang tergeletak di depannya.

“Selamat kak Elee, selanjutnya yang akan menikah adalah kakak,” tukas gadis yang berteriak sebelumnya.

Namun gadis yang panggil Elee hanya itu bergeming. Alih-alih mengambil bunga, dirinya memilih melangkah ke arah pintu keluar meninggalkan ruang resepsi tersebut. Kayana menatap pemuda di sampingnya, tampaknya gadis berambut coklat itu memiliki hubungan yang tidak ia ketahui dengan suaminya. Ren yang melihat kejadian itu juga tidak berucap apapun, tetapi dirinya tampak sedikit terkejut. Namun, sedetik kemudian dirinya hanya menghela napas pelan tidak mengeluarkan ekspresi apa pun.

Para tamu yang menjadi saksi tragedi tersebut pun mulai berisik dan berbisik kecil hingga membuat suasana di ruang aula tidak nyaman. Tuan Darmawan yang merasakan kecanggungan tersebut kemudian menyuruh asistennya untuk mengatasi permasalahan ini. Sesuai dengan perintah Tuan Darmawan, dengan cepat sang pembawa acara mampu mengendalikan suasana sehingga kecanggungan dapat diredakan.

Kayana berusaha tersenyum manis menatap para tamu seolah tidak terjadi apa-apa, sedangkan Ren menatap gadis yang kini menjadi istrinya sekilas sekadar memastikan bagaimana raut wajah istrinya itu. Laki-laki itu berharap jika kejadian hari ini tidak akan mengganggu pikiran Kayana. Namun, bagaikan dalamnya laut, tidak ada yang tahu apa yang mereka pikirkan. Mereka akhirnya tenggelam dalam pikirannya masing-masing.

Terpopuler

Comments

Jeje

Jeje

bab pertama udh bikin penasaran 😭😭

2023-10-18

1

Alindaa.k

Alindaa.k

Elle, siapa kamu nak?

2023-10-18

1

Lylia07

Lylia07

si elee bikin penasaran aja sih 😭

2023-10-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 : Menikah?
2 Bab 2 : Adik sepupu Ren.
3 Bab 3. Malam pertama?
4 Bab 4. CEO Muda
5 Bab 5. Seenaknya sendiri
6 Bab 6. Permintaan Tak Terduga
7 Bab 7. Kisah Secangkir Kopi.
8 Bab 8. Makan Siang Bersama.
9 Bab 9. Aneh.
10 Bab 10. Buah Surga dan Aura Jahat
11 Bab 11. Makan malam.
12 Bab 12. Martin dan Marta.
13 Bab 13. Pertolongan Pertama.
14 Bab 14. Attaraka Yudha.
15 Bab. 15. Si Pengganggu.
16 Bab 16. Suasana IGD.
17 Bab 17. Berubah dan tidak berubah.
18 Bab 18. Jasmine Sakit?
19 Bab 19. Makan Malam Bersama Jasmine
20 Bab 20. Peresmian Gedung Galeri.
21 Bab 21. Pertemuan Dua Lelaki Tampan.
22 Bab 22. Perebutan Gambar Kayana.
23 Bab 23. Suami Kayana?
24 Bab 24. Kue Brownis dan Sorbet
25 Bab 25. Rencana Jahat Melisa
26 Bab 26. Peperangan Dua Gadis Cantik
27 Bab 27. Ciuman Pertama
28 Bab 28. Menunggu Ren Pulang.
29 Bab 29. Jasmine diusir(?)
30 Bab 30. Jasmine dan Ren
31 Bab 31. Perempuan Gila.
32 Bab 32. Ciuman Singkat.
33 Bab 33. Kayana dan Jasmine
34 Bab 34. Pertemuan Jasmine dan Raka
35 Bab 35. Ren Kecelakaan?!
36 Bab 36. Ramuan Raka.
37 Bab 37. Ciuman Ketiga.
38 Bab 38. Eleena Si Gadis Gila.
39 Pengumuman!
40 Bab 39. Pasangan yang cocok?
41 Bab 40. Semakin dekat.
42 Bab 41. Ren Cemburu?
43 Bab. 42. Melisa berulah lagi.
44 Bab 44. Ren Cemburu Lagi.
45 Pengumuman Libur.
46 Bab 44. Membaiknya Hubungan Kakak Adik.
47 Bab 45. Api Cemburu Semakin Berkorbar.
48 Bab 46. Mulai membaik
49 Bab 47. White Wine
50 Bab 48. Titik terang pertama
51 Bab 49. Sadar akan perasaan masing-masing?
52 Bab 50. Jasmine semakin menjadi.
53 Bab 51. Pengakuan.
54 Bab 52. Tamat
55 Karya Baru
Episodes

Updated 55 Episodes

1
Bab 1 : Menikah?
2
Bab 2 : Adik sepupu Ren.
3
Bab 3. Malam pertama?
4
Bab 4. CEO Muda
5
Bab 5. Seenaknya sendiri
6
Bab 6. Permintaan Tak Terduga
7
Bab 7. Kisah Secangkir Kopi.
8
Bab 8. Makan Siang Bersama.
9
Bab 9. Aneh.
10
Bab 10. Buah Surga dan Aura Jahat
11
Bab 11. Makan malam.
12
Bab 12. Martin dan Marta.
13
Bab 13. Pertolongan Pertama.
14
Bab 14. Attaraka Yudha.
15
Bab. 15. Si Pengganggu.
16
Bab 16. Suasana IGD.
17
Bab 17. Berubah dan tidak berubah.
18
Bab 18. Jasmine Sakit?
19
Bab 19. Makan Malam Bersama Jasmine
20
Bab 20. Peresmian Gedung Galeri.
21
Bab 21. Pertemuan Dua Lelaki Tampan.
22
Bab 22. Perebutan Gambar Kayana.
23
Bab 23. Suami Kayana?
24
Bab 24. Kue Brownis dan Sorbet
25
Bab 25. Rencana Jahat Melisa
26
Bab 26. Peperangan Dua Gadis Cantik
27
Bab 27. Ciuman Pertama
28
Bab 28. Menunggu Ren Pulang.
29
Bab 29. Jasmine diusir(?)
30
Bab 30. Jasmine dan Ren
31
Bab 31. Perempuan Gila.
32
Bab 32. Ciuman Singkat.
33
Bab 33. Kayana dan Jasmine
34
Bab 34. Pertemuan Jasmine dan Raka
35
Bab 35. Ren Kecelakaan?!
36
Bab 36. Ramuan Raka.
37
Bab 37. Ciuman Ketiga.
38
Bab 38. Eleena Si Gadis Gila.
39
Pengumuman!
40
Bab 39. Pasangan yang cocok?
41
Bab 40. Semakin dekat.
42
Bab 41. Ren Cemburu?
43
Bab. 42. Melisa berulah lagi.
44
Bab 44. Ren Cemburu Lagi.
45
Pengumuman Libur.
46
Bab 44. Membaiknya Hubungan Kakak Adik.
47
Bab 45. Api Cemburu Semakin Berkorbar.
48
Bab 46. Mulai membaik
49
Bab 47. White Wine
50
Bab 48. Titik terang pertama
51
Bab 49. Sadar akan perasaan masing-masing?
52
Bab 50. Jasmine semakin menjadi.
53
Bab 51. Pengakuan.
54
Bab 52. Tamat
55
Karya Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!