Menikah Tanpa Cinta

Menikah Tanpa Cinta

Ayana

Ayana adalah seorang gadis berusia 25 tahun. Dia hidup dalam sebuah keluarga yang sederhana. Paras wajahnya sangat menawan, tubuhnya langsing dan tinggi semampai. Rambutnya panjang berkilau, wajah ovalnya begitu sempurna dengan mata berwarna coklat yang menawan. Ayana adalah salah satu gadis yang diidolakan oleh banyak pria, pria manapun akan langsung jatuh cinta bahkan saat pertama kali menatap wajahnya.

Namun begitu di usianya yang sudah cukup matang itu ayana tak juga memiliki seorang kekasih, jangankan untuk menikah, diajak berbicara mengenai pria saja ayana selalu menghindar dan menolak hingga membuat kedua orangtuanya begitu khawatir.

Suatu hari saat keluarga itu sedang berbincang ayah ayana tiba-tiba membuka pembicaraan.

"ayana, kau anak ayah yang sangat cantik dan baik, usiamu juga sudah cukup matang, ayah mengerti kalau kau sangat sibuk mengelola bisnismu, tapi apakah kau benar-benar tidak memiliki seseorang yang bisa kau kenalkan kepada kami?" tanya ayah begitu lembut.

"ayahh.. Lagi-lagi ayah menanyakan itu" sahut ayana mulai cemberut.

"ayana, ayah dan ibumu ini semakin lama semakin tua, bagaimanapun kami ingin melihat kau hidup bahagia dengan orang yang kau cintai" sambung ibu.

"bu, aku sudah sangat bahagia hidup bersama kalian, apa lagi yang kurang? Ayah dan ibu ingin anak lain selain aku?" tanya ayana dengan nada merajuk.

"sayang, kali ini tolong dengarkan ayah dan ibu berbicara" ucap ayah dengan wajah yang mulai serius.

Melihat raut wajah ayah yang seperti itu ayana seketika terdiam. Ia menyadari bahwa kekhawatiran ayahnya sudah tak bisa dibendung lagi.

"ayana, selama ini duniamu hanya tentang kami berdua, kau tak pernah pergi kemanapun selain sekolah dan bekerja. Jika ada sesuatu yang buruk terjadi kepada kami kaulah yang paling dulu merasakan sakit. kami sangat beruntung memiliki anak sepertimu. Kau selalu berada disisi kami sepanjang waktu. Tapi kini kau sudah semakin dewasa, kami juga semakin menua. Sudah waktunya bagimu untuk menemukan pendamping hidupmu dan mulai berkeluarga, kami ingin melihatmu hidup bahagia bersama keluargamu, maka jika suatu hari waktu kami telah tiba, kami bisa pergi dengan tenang" ucap ayah begitu dalam.

Hati ayana begitu teriris mendengar ucapan ayahnya, seolah mereka sedang mengucapkan kata-kata perpisahan. Air mata mulai menggenang dipelupuk mata ayana.

"ayah.. mengapa.. ayah berbicara seperti itu" rajuk ayana terbata-bata.

"kita berbicara kenyataan sayang, apakah itu karena kejadian saat kau kecil dulu? Yang membuatmu begitu takut kehilangan kami?"

Deggg. Jantung ayana terasa dihantam benda yang begitu keras. Ayana tak mampu lagi membendung air matanya.15 tahun lalu saat ayana dan kedua orangtuanya tengah melakukan perjalanan wisata, mobil yang mereka kendarai dihantam oleh sebuah truk kontainer yang mengalami rem blong. Mobil yang mereka kendarai tertabrak hingga meluncur kedalam jurang yang cukup dalam. Saat kejadian itu banyak warga yang turun untuk menolong mereka, ayana ditemukan lebih dulu dan dibawa ke rumah sakit, namun kedua orangtuanya ditemukan 36 jam kemudian. Selama waktu penantian itu ayana tak berhenti menangis, ayana hampir putus asa dan hendak bunuh diri, beruntung kedua orangtua ayana ditemukan dalam keadaan selamat. Sejak saat itulah ayana berubah menjadi anak yang tertutup terhadap dunia luar hingga dunianya menjadi begitu sempit. Tak ada ruang dihati ayana untuk orang lain selain ayah dan ibunya.

"sayang, kau merasa bahagia melihat kami hidup dengan baik. Apalagi kami, orangtuamu. Tak ada yang lebih membahagiakan bagi kami selain melihatmu hidup dengan baik" lanjut ayah.

"tapi yah.." rengek aina dengan air mata bercucuran.

"ayana, ibu dan ayah memiliki sahabat sejak kami masih kecil. minggu lalu kami bertemu, mereka juga memiliki seorang anak laki-laki sepertimu, kami sebenarnya sudah berjanji untuk bertemu, apakah kau mau?" tanya ibu.

"maksud ibu, ibu mau menjodohkan aku?" tanya ayana terkejut.

"tidak, kami hanya ingin mengenalkan kalian, siapa tau kalian cocok"

"itu sama saja bu"

"hanya pertemuan biasa sambil makan siang. Mereka adalah orang yang sangat baik, mereka dari keluarga terpandang namun hidupnya selalu sederhana sejak dulu, ibu merasa kau akan bahagia hidup bersama keluarga seperti itu"

"baiklah bu.. Apapun itu asal kalian bahagia. Aku hanya tidak mau kalau harus tinggal jauh dari kalian" jawab ayana merajuk lagi.

"jika sudah menikah kau harus ikut kemanapun suamimu pergi sayang" jelas ibu sambil mengusap rambut ayana.

"buuuuuu" rengek ayana lagi.

"jangan terlalu mengkhawatirkan kami anakku, kami akan hidup dengan baik demi menanti hadirnya cucu kami, benar kan bu?" sahut ayah sambil tertawa kecil.

"sayang, perlu kau tau, kamipun mengalami trauma mendalam sama seperti dirimu, namun kami sadar hidup harus terus berjalan. Tak baik bagimu jika terus menerus hidup dalam duniamu yang gelap itu, temukanlah cintamu dan hiduplah bahagia, sama seperti kami yang bahagia karena kelahiranmu" jelas ayah lagi.

"baiklah ayah" jawab ayana lesu.

Mau tak mau ayana menyetujui permintaan ayah dan ibu untuk bertemu dengan pria yang mereka maksud. Ayana mulai menyadari bahwa hidup memang harus berjalan. Ayana juga mulai memikirkan tentang keinginan ayah dan ibunya untuk memiliki cucu. Ayana hanya bisa berdoa dalam hati agar keluarga yang mereka maksud benar-benar yang terbaik untuk mereka semua. Ayana tak mempedulikan cinta atau apapun itu, yang ayana inginkan hanyalah mememuhi harapan kedua orangtuanya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!