Saat sudah sampai di kamarku, aku menjatuhkan tubuhku dikasur. Dan melihat langit-langit yang ditutupi atap kamarku.
Sambil membaca sebuah buku, aku membaca sambil berbaring..
Membaca buku yang berisi tentang analisis otak manusia.
Karena tebakanku adalah, ujian kali ini bukanlah tentang mata pelajaran, tapi selain itu..
Karena itulah mereka tak menyebutkan mata pelajarannya. Dan, menurutku yang aian diujikan itu adalah logika kita.
Karena itulah aku sekarang membaca buku analisis otak ini. Setidaknya aku bisa meningkatkan kinerja otak.
Bagaimana cara otak memahami, cara analisa dengan baik, cara agar pikiran tetap jernih.
Semua itu adalah salah satu bagian dari materi yang aku baca saat ini.
Tidak menarik, tapi ini harus dilakukan.
Lalu telponku dimeja belajar berbunyi.
Aku bangun dari tempat tidur dan membuka handphoneku.
Tertulis disini nomor yamg belum pernah kuhubungi.
Padahal aku tidak pernah memesan paket. Dan juga, bukankah memesan paket dengan alamat sekolah itu dilarang?
Karena sekolah ini kan mempunyai privasi mereka.
Tapi, telpon itu tetap kuangkay untuk memastikan. Siapa orangnya dan apa tujuannya.
"Halo-halo, siapa ini, dan apa tujuan anda??"
Berkali-kali aku mengulangi kalimat yang sama, tapi telpon itu tetap tidak ada suara.
"Dasar tidak jelas."
Akhirnya telpon itu kumatikan, dan aku mulai menyalakan tv.
"Lebih baik aku nonton tv saja."
Untuk nomornya akan kucoba telpon balik, tapi besok saja.
Hari ini aku ingin istirahat, terlalu malas untuk melakukan apapun. Mungkin memang ada manusia seperti ini.
Lalu....
Waktu terus berlalu, sampai sekarang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.
"Sudah selarut ini ya, lebih baik aku segera tidur."
Aku pun berjalan ke arah saklar, mematikan lampu kamar dan segera tidur.
Saat aku ingin memejamkan mata, aku mendengar suara keributan yang berisik..
Ternyata itu adalah suara tvku yang tadi lupa kumatikan.
"Astaga, bagaimana bisa lupa?"
Aku mematikan tvnya dan langsung tidur dikamarku.
**********
Pagi ini, semuanya sudah berada dikelas.
"Lima belas menit sebelum bel, boleh juga ya."
Itu adalah jamku datang kekelas. Dan lebih tepatnya, aku adalah orang terakhir yang sampai ke kelas.
Semuanya melihat kearahku, tapi mulai berpaling lagi.
"Bagus. Lebih bagus seperti itu."
Aku berjalan ke tempat dudukku, meletakkan tas lalu duduk.
Masih ada lima belas menit, sebaiknya aku melakukan apa ya?
Lima belas menit adalah waktu yang lama jika terus ditunggu.
Aku duduk sambil melihat ke arah jendela, sambil memikirkan.
"Ujian dadakan akan dilakukan besok ya, aku lupa. Waktu benar-benar berlalu dengan cepat."
Dan karena terlalu fokus dengan sistem sekolah ini, aku jadi melupakan satu hal penting. Yaitu, aku belum punya teman.
"Bagaimana ini, aku terlalu fokus dengan sistem sekolah sampai lupa mencari teman."
Terus terang, aku merasa sedikit kecewa, sudah beberapa hari masuk sekolah tapi aku belum mendapatkan teman.
Sejauh ini yang ku punya hanyalah sekedar kenalan saja.
Baiklah, setelah selesai ujian dadakan, aku akan mencari teman dan membuat grup pertemananku sendiri.
Ya aku tahu, itu tidak mudah.
Tepat jam 07:35, Bu Sawaragi masuk ke kelas kami, lima menit setelah bel berbunyi.
"Bagus. Semuanya sudah tenang. Kalau begitu, pelajaran akan kita mulai."
Suasana kelas 1-4, kurang lebih sama dengan suasana kelas lain. Hanya saja, mereka lebih mempersiapkan ujian ini lebih dari kelas lain..
Sang tangan kanan yang namanya tidak diketahui ini, menghadap kepada Watanabe untuk memberikan laporan.
"Ketua. Sepertinya kelas lain punya cara tersendiri untuk persiapan ujian ini. Atau mungkin, mereka menganggap ini ujian biasa?"
"Biarkan saja mereka. Anggap saja mereka sedang bersiap untuk ujian agar meningkatkan kewaspadaan kelas kita."
Jawab Watanabe dengan tenang. Suaranya mengeluarkan nada yang mengalir seperti tanpa emosi.
"Baik, dimengerti. Akan saya umumkan dikelas."
Wakil ketua berjalan ke depan kelas, lalu dia menulis sesuatu di papan tulis.
"Stay." Itulah tulisannya.
"Semuanya tolong tenang. Ujiannya akan dilakukan besok pagi. Jadi sebaiknya, pulang sekolah nanti, atau kapanpun kalian ada waktu luang, tolong manfaatkan itu untuk belajar!!"
Salah satu murid mengangkat tangan untuk bertanya.
"Tapi, mata pelajarannya tidak diketahui. Bagaimana cara kami belajar?"
Pertanyaan itu dijawab langsung oleh Watanabe.
"Persiapan kalian secara mandiri akan dilakukan setelah pulang sekolah. Jadi, saat istirahat. Aku akan mengajak kalian ke perpustakaan untuk belajar bersama. Materi yang dipelajari diperpustakaan, itulah yang akan kalian pelajari saat pulang. Mengerti bukan?"
Jawab Watanabe sambil melihat ke arah orang yang bertanya sambil tersenyum manis.
"Baik. Terima kasih banyak atas jawabannya, Ketua Watanabe."
"Apakah masih ada yang ingin bertanya?" Ucap sang tangan kanan.
Dia juga menoleh seluruh murid, ke kiri dan ke kanan.
"Sepertinya tidak ada ya. Baiklah. Kalau begitu, diskusi akan kita tutup lagi ini, karena Guru sebentar lagi akan masuk ke kelas."
Jam dinding mereka sudah menunjukkan pukul 07:27. Tiga menit lagi Guru akan masuk ke kelas.
Menutup diskusi, tangan kanan berjalan kembali ke arah tempat duduknya.
Tiga menit berlalu, Guru mereka pun sudah masuk ke kelas. Tanpa menunggu waktu lama, pelajaran dimulai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments