Paginya, aku berangkat sekolah lagi seperti biasa. Mengunci kamar di asrama dan berjalan sendiri melewati jalanan menuju sekolahan.
"Menyedihkan sekali, sudah hari kedua dan aku belum dapat teman."
Aku terus berjalan sambil melihat ke depan, kadang juga ke atas untuk melihat langit. Untuk menghilangkan rasa bosan.
Sampai di pintu sekolah, aku berpapasan dengan wanita yang kulihat di kereta waktu pergi kesini.
Kami hanya berpapasan, tak menegur satu sama lain. Kenapa? Tentu saja. Kami bahkan tidak saling kenal. Jadi untuk apa aku menyapanya.
Aku melanjutkan jalanku ke kelas setelah di dalam sekolah.
Saat di dalam kelas. Keadaan sudah cukup ramai. Dari dua puluh empat siswa, sudah sekitaran setengah yang datang.
"Selamat pagi, Tawataki."
"Oh selamat pagi juga, Reiko."
Tidak biasanya kau menyapaku, Reiko Hawamiya. Apa karena ini baru hari keduaku jadi semuanya terasa asing?
Dia menyapaku dengan lembut dan menyisakan senyum diwajahnya sambil duduk diatas meja. Entah bagaimana aku harus memberi tanggapan. Tapi tadi aku sudah membalas salamnya. Jadi lebih baik aku ketempat dudukku saja.
Tunggu sebentar, bukankah duduk diatas meja itu dilarang?
Reiko Hawamiya. Wakil ketua kelas dikelas kami, kelas 1-1. Kudengar dia adalah orang yang ahli dalam sosialisasi atau semacamnya. Ya karena dia perempuan. Menurutku itu wajar saja.
Hingga tiba beberapa saat kemudian, bu guru masuk ke kelas kami.
"Baik semuanya duduk dengan tenang. Pelajaran akan segera dimulai."
*****
(""""")
"Sekian pelajaran kali ini. Sisanya tolong dipelajari secara mandiri."
Mengatakan itu, bu guru keluar dari kelas kami karena bel istirahat sudah berbunyi.
Saat aku sedang memasukkan buku kedalam tasku, ada dua orang yang menghampiriku dan menyapaku.
"Halo, Tawataki."
"Yo, Tawataki."
Dia adalah ketua kelas dan wakil ketua kelas, Shirohashi Kazuo dan Reiko Hawamiya.
"Halo juga. Ada perlu apa denganku."
"Ada perlu apa, ya. Tidak perlu apa-apa. Kami hanya ingin mengajakmu makan siang sama-sama."
["Mengajak makan siang sama-sama? Apa tujuan kalian? Sebaiknya aku ikuti sambil waspada."]
"Kedengarannya bagus. Ayo ke kantin."
Aku berdiri dari tempat dudukku dan berjalan keluar kelas bersama mereka berdua.
-
Waktu berlalu selama kami berjalan. Dan sekarang, kami sudah sampai di kantin sekolah.
Kami bertiga berhenti sejenak, mencari meja-meja yang kosong.
"Hei, disana kosong. Ayo."
Dan meja itu sudah ditemukan oleh Reiko sambil menunjuk ke arah meja yang kosong.
Tapi sebelum itu, kami ke tempat pembeliannya dulu untuk memesan makanan. Setelah itu, baru kami berjalan ke meja yang kosong.
"Jadi, Tawataki, bagaimana hari keduamu disekolah ini."
Ketua kelas bertanya kepadaku. Kami berbicara sambil makan.
"Bagaimana, ya. Menurutku biasa-biasa saja. Aku agak terkejut melihat duelnya wakil ketua osis. Tapi setelah itu, kurasa tak ada yang istimewa lagi."
"Oh begitu ya. Lalu, bagaimana sekolah lamamu?"(Reiko)
"Hanya sekolah biasa seperti pada umumnya."
"Lalu. Apa alasanmu pindah kesini."
"Kebetulan aku pindah tempat tinggal di daerah dekat sini. Jadi, sekalian saja pindah sekolahnya ke dekat sini."
Ya. Meskipun di sini aku tinggalnya di asrama. Tapi aku malas untuk mencari sekolah lain yang lebih jauh.
"Oh begitu ya. Lalu, bagaimana kehidupan dan kegiatanmu di sana."
"Bagaimana ya. Aku cukup bingung untuk mengatakannya."
Begitu ya. Mereka, ingin menggali tentang kemampuanku. Dari tadi semua pertanyaan ini terasa seperti interogasi. Tapi, untuk apa? Aku masih ragu pada sisi ini.
"Begitu ya. Kalau begitu tidak usah dipaksakan. Oh ya. Ada baiknya kita bertukar kontak dan menjadi teman. Ini nomor kontakku."
Ketua kelas mengeluarkan hp nya dari saku dan memberikan nomor kontaknya kepadaku.
"Oh ya aku juga. Ini."
Begitu juga dengan wakil ketua kelas. Mengeluarkan hp dari sakunya dan memperlihatkan nomor kontaknya kepadaku.
Begitu ya. Ini, bukanlah hubungan pertemanan yang tulus. Ini hanya tujuan untuk menjadikanku sebagai pion kelas 1-1.
Akhirnya, aku memasukkan nomor kontak mereka ke hpku.
Baiklah, Kuladeni permainan kalian. Jika kalian berusaha memanfaatkanku, maka aku juga akan berusaha memanfaatkan kalian. Itu karena. Manusia hanyalah makhluk yang saling memanfaatkan. Benar bukan?
Lalu, percakapan yang saling memiliki maksud tersembunyi ini berakhir. Begitu juga dengan jam istirahat. Kami kembali kekelas bersama setelah kami selesai makan.
Jadi, tujuan mereka selama jam istirahat ini adalah untuk menjadikanku senjata untuk kelas 1-1, ya. Tapi karena mereka belum mengetahui potensi dan kemampuanku yang sesungguhnya, jadi mereka berusaha mendekatiku dulu dan melihatnya secara tak langsung.
Cara yang cukup licik sebagai pemimpin kelas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Imes Tasya
oh iya classroom of the elite
2023-12-23
3
Imes Tasya
cerita nya hampir mirip kaya anime yang pernah aku tonton. tapi lupa judulnya
2023-12-23
1
lucky girl
waduh...aura anime nya keluar
2023-12-19
2