Bab 5

Sementara di kamar Tiffany terlihat sedikit gelisah.

" Bagaimana cara aku mengembalikan payung ini?, aku tidak mau sampai ibu dan ayah tau bahwa bang Randy lah yang memberikan payung ini padaku" Ucap Tiffany yang berbicara sendiri sambil berjalan bolak balik

" Ahh, sepertinya aku langsung kembalikan saja ke masjid jangan ke bang Randy" Ucap Tiffany dengan tersenyum saat mendapat ide tersebut

Keesokan harinya, di rumah Tiffany sibuk membantu berbagai persiapan untuk acara acara sebelum pernikahan. Dimana ada siraman, pengajian dan beberapa aktivitas lainnya yang harus dilakukan. Semua kegiatannya berlangsung cukup lama hingga sore hari.

" Bu, Yah, aku pamit pergi ya, karena semua persiapan juga udah selesai kan" Ucap Tiffany

" Kamu mau kemana Fany sore sore seperti ini" Tanya Sheila

" Mau ke depan aja Ya, mau beli sesuatu" Balas Tiffany dengan berbohong

" Oh ya udah sok, tapi jangan kaya kemarin pulang basah kuyup hehe" Balas Sheila sambil bercanda

" Tapi kan Bu, karena basah kuyup jadi dapet payung dari seseorang spesial kayanya" Sambung Marcel yang menggoda Tiffany

" Ihh, apaan sih ayah ibu kenapa malah menggoda Fany seperti ini" Balas Tiffany dengan sedikit kesal

" Memangnya siapa sebenarnya yang memberikan kamu payung?" Tanya Sheila

" Bang Randy" Balas Tiffany dengan pelan sambil segera keluar

Tiffany langsung keluar tidak peduli entah terdengar atau tidak jawabannya itu oleh Marcel dan Sheila.

" Bu" Ucap Marcel

" Ibu dengar kan yang barusan Tiffany katakan?" Tanya Marcel

" Engga yah" Balas Sheila dengan singkat

" Eumm, ibu tau jawaban yang ayah dengar, katanya payung itu dari bang Randy" Ucap Marcel dengan antusias

"Wah, serius yah?" Balas Sheila dengan antusias juga

" Iya Bu, berarti semalam mereka bertemu diluar, dan bahkan Randy rela hujanan demi Fany " Ucap Marcel

" Oh iya bener juga, tapi kenapa tetep aja Fany kemarin pulang dengan basah kuyup?" Tanya Sheila dengan heran

" Sepertinya mereka bertemu setelah Fany kehujanan deh" Balas Marcel

" Yah, bagaimana jika kita pastikan semua ini dengan bertanya pada Bu Fatma?" Tanya Sheila yang mendapatkan ide

"Ide bagus tuh bu, ayo segera telpon Bu" Balas Marcel

Sheila dengan cekatan langsung menelpon Fatma.

Sheila:" Assalamualaikum Bu"

Fatma:" Waalaikumsalam, ada apa Bu?, apakah ada sesuatu yang terjadi?"

Sheila:" Bu Fatma, saya hanya ingin bertanya, apakah kemarin Randy pulang kehujanan?"

Fatma:" Bagaimana Ibu bisa tau kalau Randy pulang kehujanan"

Sheila langsung berteriak bahwa dugaannya dengan Marcel benar.

Sheila:" Sebenarnya Fany juga pulang kehujanan kemarin, namun anehnya ia membawa payung masjid, padahal sebenarnya dia itu habis dengan teman temannya"

Fatma:" Oh jadi payung yang Fany pakai adalah payung pemberian Randy "

Sheila:" Sepertinya begitu Bu"

Fatma:" Alhamdulillah sekali, semoga saja mereka lebih banyak berinteraksi lagi, agar hubungan diantara mereka tidak canggung lagi hehe"

Sheila:" Ya semoga saja seperti itu"

Panggilan pun berakhir. Sementara kini Tiffany telah berada di dekat masjid.

" Oh sekarang udah waktunya ngaji gitu" Ucap Tiffany yang melihat anak anak kecil yang telah bersiap untuk mengaji

" Eh ada Kak Fany" Sapa Zea salah satu anak kecil

" Halo Zea, gimana kabarnya, kamu udah lama banget jarang main ke rumah kak Fany" Balas Tiffany

" Hehe, bukannya Zea ga mau main, tapi kan kak Fany yang selalu sibuk dan jarang ada di rumah katanya " Balas Zea

" Oh iya benar juga, kalau boleh tau kamu ngaji dari jam berapa sampai jam berapa?" Tanya Tiffany

" Sebenarnya abis Magrib baru mulai, dan selesainya nanti abis isya" Balas Zea

" Sekarang masih jam set 6, tapi kamu udah ada disini aja, kamu rajin banget hehe"

" Kan biar bisa main dan jajan dulu kak"

" Oh gitu, emangnya kamu suka jajan apa disini?"

" Jajanan apapun, soalnya semua makanan di warung sana pada enak" Balas Zea

" Kalau gitu, ayo jajan bareng kakak, kak Fany jadi ingin coba makanan yang kata kamu enak"

" Ayo kak, mumpung masih ada waktu" Balas Zea dengan semangat

Zea dan Tiffany segera menuju ke warung tempat Zea selalu jajan dan memesan beberapa jenis makanan. Semua makanannya itu dibayar oleh Tiffany. Selang beberapa waktu, makanan yang dipesan oleh Zea dan Tiffany telah siap.

" Makasih banyak kak" Ucap Zea

" Ya sama sama, dan benar ternyata makanannya pada enak semua gini" Balas Tiffany dengan bahagia sambil terus makan

" Allahuakbar" Suara Adzan magrib berkumandang

" Wah siapa ini yang adzan, merdu banget suaranya, suara adzan ini rasanya baru pertama kali Zea denger" Ucap Zea

" Iya bener, merdu banget suara adzan nya, tapi emang biasanya ga gini gitu suara adzan nya?" Tanya Tiffany

" Iya kak, suara adzan ini mah baru pertama kali juga Zea denger"

" Oh gitu, yaudah mending cepetan kamu masuk takut telat" Titah Tiffany pada Zea

" Iya Kak"

Entah siapa yang adzan, namun suara merdunya menggetarkan hati Tiffany.

" Eh tunggu" Ucap Tiffany yang menahan Zea pergi

" Ada apa kak, ngagetin aja"

" Kalau tempat nyimpen payung masjid dimana?" Tanya Tiffany

" Oh kalau payung masjid sih biasanya di simpan di dekat tempat wudhu, dan tempat wudhu nya ada di ujung sana" Balas Zea

" Jadi harus masuk dulu ke dalam masjidnya ya?"

"Iya, Gimana kalau kak Fany sekalian ikut sholat berjamaah di masjid aja" Ucap Zea kembali

" Tapi, ka fany ga bawa mukena, dan bahkan kak Fany ga pake hijab sama sekali" Balas Tiffany

" Gapapa kak, dan juga untuk mukena ada kok di dalam masjid" Balas Zea

" Ok deh" Balas Tiffany yang kini ikut masuk ke dalam masjid bersama Zea

Tiffany segera menyimpan payung terlebih dahulu, baru ia berwudhu. Kini semua orang yang ada di masjid telah siap untuk melaksanakan sholat berjamaah. Untuk tempat sholat antara perempuan dan laki laki dipisahkan oleh penghalang yang cukup tinggi, sehingga dari tempat sholat perempuan tidak bisa melihat sama sekali siapa yang imam sholatnya.

" Assalamualaikum warahmatullah" Ucap Imam sholat yang berarti sholatnya telah selesai.

Setelah selesai sholat, tidak lupa semua orang berzikir dan berdoa terlebih dahulu.

" Zea, kak Fany pamit pulang sekarang kalau gitu" Ucap Tiffany sambil bersiap pergi

" Iya kak, hati hati dijalan" Balas Zea

" Oh ya kok kamu malah ikut kakak keluar?" Tanya Tiffany

" Karena emang ngajinya di tempat laki laki kak, jadi setelah sholat semua perempuan pindah kesana" Jelas Zea

" Oh gitu hehe"

Zea dan Tiffany berjalan bersama di belakang para anak anak perempuan lainnya, sementara Zea belok ke tempat laki laki, Tiffany pergi ke arah luar. Namun tiba tiba saat ia akan keluar dari masjid ia bertemu dengan Randy.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!