Bab 2

" Apa yang sebenarnya sedang kamu lakukan?" tanya Marcel

" Kenapa kamu memberikan sebuah permintaan yang aneh seperti ini?" Ucap Sheila

" Tante, Om tenanglah, apapun yang Fany minta akan saya sanggupi semampu saya" Ucap Randy

" Kalau gitu aku ingin berbicara empat mata saja dengan Bang Randy" Ucap Tiffany

" Hemm, baiklah, kalau gitu kalian berbicara disini saja, biar kami menunggu di ruang makan saja" Usul Sheila

Marcel, Sheila, dan Fatma segera pergi meninggalkan Tiffany dan Randy berdua saja di ruang tamu.

" Sekarang tolong jawab pertanyaan Fany, Fany ingin tau kenapa Bang Randy memilih Fany?, bahkan hingga rela menunggu bertahun tahun hanya agar bisa melamar Fany setelah lulus kuliah, lalu apa yang membuat Bang Randy berfikir bahwa Fany akan dengan mudah menerima lamaran ini?" Jelas Fany

"Saya memilih kamu, karena kamu adalah jawaban dari Tuhan tentang jodoh saya, saya pernah berkali kali melakukan sholat istikharah untuk mendapatkan jawaban, dan jawabnya tetap sama, oleh karena itu hati dan pikiran saya semakin mantap untuk memilih kamu menjadi pendamping hidup saya, dan kamu sebenarnya salah, saya tidak pernah berfikir bahwa kamu akan menerima lamaran ini dengan mudah, saya sangat tau kamu pasti akan menolak dan mencoba mencari berbagai alasan agar lamaran ini batal" Jawab Randy

Hati Tiffany tidak bisa bohong, sebenarnya dia sekarang sudah merasa sedikit berdebar, namun ia masih ingin menyangkalnya. Mungkin saja Tiffany merasa langsung berdebar, karena sebenarnya dulu saat kecil ia pernah sangat mengagumi sosok Randy. Randy yang tidak hanya tampan dan putih, namun Randy juga memiliki pemahaman agama yang sangat baik, dan tentu saja Randy adalah orang yang pekerja keras serta sangat berbakti kepada ibunya.

" Tapi Fany bukanlah wanita baik, Fany juga sampai kini masih menjadi wanita tomboy dan jauh dari kata feminim, karena itu Fany semakin jauh dari kata calon istri idaman, lalu agama dan ibadah Fany juga masih sangat berantakan, Fany dan Bang Randy itu tidak setara, perbedaan antara kita bagaikan langit dan bumi" Ucap Tiffany kembali

" Saya tidak pernah mengatakan pada kamu bahwa saya mencari calon istri yang sempurna, saya tau kamu tidak sempurna begitu pun dengan saya, saya juga hanya manusia biasa yang memiliki ketidaksempurnaan, saya sudah sangat siap menerima semua kekurangan kamu, dan saya mohon kamu juga terima segala kekurangan saya, untuk masalah kehidupan rumah tangga saya juga tidak memiliki pengalaman ataupun bakat, namun saya ingin kita belajar bersama sama dalam membina rumah tangga kita kedepannya, dan saya berjanji satu hal bahwa saya akan mencoba sebaik mungkin untuk menjadi imam yang baik yang bisa membimbing kamu" Balas Randy

" Lalu bagaimana dengan perbedaan usia diantara kita?" Tanya Tiffany

" Perbedaan usia menurut saya hanyalah sebuah angka, banyak diluar sana yang memiliki pasangan dengan perbedaan usia yang cukup jauh, namun rumah tangganya tetap berjalan harmonis bahkan hidup dengan penuh kebahagiaan" Balas Randy

"Tidakkah semua jawabanku tadi menjawab semua pertanyaanmu, kini tolong izinkan aku menyempurnakan agamaku bersamamu, izinkan aku untuk mencintaimu dalam hubungan yang halal, izinkan aku untuk menjadi imam hidupmu hingga akhir hayat nanti, dan izinkan aku menjadi ayah dari calon anak anakmu, karena sungguh hati dan jiwa ini hanya ku persembahkan untuk kamu Fany" Ucap Randy tiba tiba dengan sangat romantis

Kini Tiffany tidak bisa mengelak lagi, hatinya sangat berdebar setelah mendengar kata kata Randy barusan, bahkan wajahnya yang putih terlihat berubah memerah. Sementara di ruang makan, Marcel, Sheila dan Fatma merasa sedikit khawatir tentang apa yang dibicarakan oleh Randy dan Tiffany.

Tiffany kini hanya diam saja, tanpa berkata apapun, dengan sopan Randy pamit untuk memanggil kedua orangtuanya dan juga ibunya di ruang makan.

" Umi, Tante, Om, Randy dan Tiffany telah selesai bicara, ayo segera ke ruang tamu kembali" Ucap Randy

" Bagaimana hasilnya?" Tanya Fatma dengan penasaran

" Tiffany belum menjawabnya Mi" Balas Randy

" Dasar anak nakal itu, bisa bisanya setelah membuat kami khawatir malah belum memberikan keputusan juga" Keluh Marcel

" Sungguh tidak apa apa Om, sepertinya Tiffany masih sangat perlu waktu untuk berfikir" Ucap Randy

Kini Semuanya telah duduk dan berkumpul kembali di ruang tamu.

" Tiffany, jika kamu tidak bisa memutuskannya hari ini, tidak apa apa, kita akan diskusikan masalah ini lebih lanjut saat kamu telah siap memutuskan" Jelas Fatma dengan lembut

" Kalau gitu, kami pamit pulang sekarang Om Tante" Ucap Randy

" Fany, kamu sungguh akan membiarkan mereka pulang tanpa jawaban pasti?" Tanya Sheila

Tiffany hanya diam saja tidak menjawab apapun, namun kemerahan diwajahnya masih terpancar jelas. Tiba tiba saat Randy dan Fatma akan keluar, Tiffany berbicara.

" Aku menerima lamaran ini" Ucap Tiffany dengan lantang dan mengejutkan semua orang

" Apaa?, Apakah kami tidak salah dengar?" Tanya Sheila dengan wajah bahagia

Randy dan Fatma juga tidak jadi pergi, mereka segera duduk kembali.

" Apakah kamu sungguh telah membuat keputusan?" Tanya Fatma

" Apa yang tadi kamu katakan?, coba ulangi ayah tidak mendengarnya dengan jelas" Goda Marcel

"Aku menerima lamaran ini, dan bersedia menikah dengan Bang Randy" Ucap Tiffany dengan gugup

" Alhamdulillah" Ucap Fatma dengan terharu

" Selamat, Akhirnya kita jadi besan sungguhan" Ucap Sheila sambil berpelukan dengan Fatma

Kini semua orang terlihat bahagia, sementara Tiffany menyembunyikan senyuman di wajahnya itu.

" Maaf Om, Tante, saya baru ingat, apakah Fany memiliki pacar?, saya keliru karena telah melamarnya bahkan tanpa mengetahui status Tiffany sebenarnya" Ucap Randy tiba tiba

" Hahaha" Marcel dan Sheila tertawa bersama mendengar ucapan Randy

" Kenapa Om dan Tante malah tertawa?" Tanya Randy dengan heran

" Tentu saja tidak ada, benar kan sayang" Ucap Marcel

" Sepertinya karena Fany sangat tomboy, ia bahkan hingga dewasa seperti ini tidak pernah berpacaran ataupun menjalin asmara dengan seseorang, ia kebanyakan hanya berteman atau bertemu orang lain hanya di sekolah ataupun kampus, ia kebanyakan menghabiskan waktunya di rumah saja dengan membaca ataupun menonton film" Jelas Sheila

" Alhamdulillah kalau gitu, saya baru terfikir mungkin saja Fany membutuhkan waktu untuk memutuskan lamaran ini karena ada seseorang dalam hidupnya" Ucap Randy

" Tidak, tidak seperti itu, kami sangat kenal dan tau dengan anak kami, ia sungguh introvert sejati hehe" Ucap Marcel sambil bercanda

Tiffany merasa malu, karena aib dan kebiasaannya malah diungkapkan oleh kedua orangtuanya itu.

" Namun maafkan juga, sebenarnya Tiffany tidak bisa memasak sama sekali, lalu ia juga kurang baik dalam menjalankan tugas ibu rumah tangga pada umumnya, karena ia hanya selalu sibuk belajar dan belajar, akan tetapi dia juga anak yang sangat cerdas dan bisa dengan cepat belajar serta memahami hal baru" Jelas Sheila kembali

" Semua itu tidak masalah sama sekali bagi saya, karena yang saya cari adalah seorang istri bukanlah seorang pembantu, karena semuanya juga bisa dipelajari perlahan" Jelas Randy dengan tersenyum.

Terpopuler

Comments

Iqlima Al Jazira

Iqlima Al Jazira

so sweet

2023-10-23

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!