Pov Anita...
Jeduar... Jeduar...
Suara gemuruh petir begitu memekakkan telinga. Aku yang dalam perjalanan pulang merasa ketakutan, apalagi kilat menyambar menampakkan terangnya jalanan malam yang sepi. Biasanya aku akan sedikit mengkhawatirkan suamiku di rumah jika saat saat seperti ini, tapi sejak kedatangan Lean aku sudah tidak sekhawatir itu. Suamiku memang tidak takut petir tapi dia takut gelap, karena biasanya jika petir menyambar seperti ini identik dengan pemadaman listrik.
Mobil aku lajukan dengan kecepatan tinggi karena aku ingin sekali cepat sampai rumah. Aku ingin cepat cepat merebahkan tubuhku yang terasa lelah di atas ranjang ku. Seharian aku melakukan pemotretan hingga membuat tubuhku terasa remuk. Aku bekerja sebagai model bukan karena suamiku tidak mencukupi semua kebutuhanku tapi karena ada kesenangan sendiri di dalamnya.
Yap.. Sesuai yang kalian pikirkan, ada sesuatu yang aku sembunyikan dari suamiku selama ini. Aku menjalin hubungan diam diam dengan salah satu kru, lebih tepatnya dia adalah mantan kekasihku dulu. Aku sangat bahagia di pertemukan dia kembali setelah beberapa tahun terpisah, lebih tepatnya dia meninggalkan aku karena harus kuliah ke luar negeri. Jujur aku sangat mencintainya, tapi aku tidak mau kehilangan Tama karena dia segalanya bagiku. Dia suami penurut, tidak pernah menuntut dan selalu mengalah denganku. Apapun yang aku lakukan dia tidak pernah mengeluh, padahal selama ini aku tidak pernah menjalankan tugasku sebagai istri dengan baik. Darimana lagi aku bisa mendapatkan suami sepertinya jika aku melepasnya?
Mungkin memang terkesan jahat, aku mencintai pria lain tapi tidak mau kehilangan Tama. Tapi bukankah rasa cinta akan tumbuh dengan sendirinya? Rasa cintaku untuk mantan kekasihku telah tumbuh kembali dan aku tidak dapat mengendalikan itu. Yang penting kami saling mengerti posisi masing masing.
Mobil terus ku lajukan membelah jalanan kota sampai tiba di halaman rumah aku menghentikannya. Aku segera turun dari mobil lalu masuk ke dalam rumah menggunakan kunci cadangan yang selalu aku bawa selama ini.
Rumah nampak sepi dan ruang tamu sudah gelap, mungkin Lean dan suamiku sudah tidur saat ini. Aku segera menuju ke kamar, biasanya suamiku mendengkur di atas ranjang jam jam segini, namun malam ini aku sedikit heran, pasalnya dia tidak ada di kamar.
" Tama ada dimana?" Pikirku.
Aku mencarinya di kamar mandi, tapi tidak ada. Aku mencoba memanggilnya namun tidak ada sahutan.
Tiba tiba bayangan buruk melintas di kepalaku, pikiranku tertuju pada kamar Lean yang berada di lantai bawah. Aku segera melangkahkan kakiku dengan cepat takut ada apa apa dengan mereka berdua, sampai di depan kamar Lean aku mendengar suara yang seharusnya tidak aku dengar. Suara des@h@n yang lolos begitu saja dari bibir Lean.
" Apa mungkin Lean melakukannya? Tapi dengan siapa?" Aku mencoba berpikir se realistis mungkin. Aku tidak percaya keponakanku yang lugu itu bisa melakukan hal terlarang itu.
" Atau itu hanya suara video? Tapi suara itu mirip dengan suara Lean. Jangan jangan!!!"
Dugaanku semakin kuat, aku membuka pintu kamar Lean yang kebetulan tidak terkunci dengan pelan.
Deg....
Jantungku terasa berhenti berdetak saat kulihat dua orang yang sangat aku kenal sedang bergumul di atas ranjang. Aku membekap mulutku agar aku tidak berteriak di tengah malam seperti ini. Bagaimana bisa Tama menggagahi keponakanku dengan penuh semangat seperti itu? Apa Lean menggodanya? Tidak... Tidak mungkin. Bukan salah Lean, ini pasti Tama yang sudah memaksanya. Aku berusaha mempercayai keponakan manisku itu. Rasanya tidak mungkin dia mengkhianatiku.
Aku tidak menghentikan mereka, aku ingin lihat apakah Lean menikmatinya atau tidak agar aku bisa menilai siapa yang menginginkannya lebih dulu di sini. Namun di luar dugaan, Lean nampak sangat menikmatinya. Bahkan ia mendesah menyebut nama suamiku, terasa begitu menjijikkan.
" Shhh Om... " Des@h Lean. Ternyata cinta telah membutakan hatinya hingga ia tidak bisa mengingat apa apa termasuk dosa dari hubungan terlarang ini.
" Iya sayang, terus sebut namaku. Rasanya begitu n!kmat." Sahut Tama terus memompa tubuhnya di atas Lean.
Aku mengepalkan erat tanganku, aku memang sudah tidak menyimpan rasa untuk suamiku tapi aku tidak rela di khianati olehnya.
" Lihat saja Lean, aku akan menunjukkan dimana posisimu yang sebenarnya. Aku tidak akan membiarkanmu merebut Tama dariku. Kau yang memulai maka kau juga yang harus menanggung akibatnya. Maaf kalau aku akan menjadi orang paling kejam untukmu. Aku tidak terima dengan pengkhianatan ini."
Istri mana yang tidak akan marah melihat suaminya memiliki hubungan dengan wanita lain? Apalagi wanita itu keponakanku sendiri. Aku kembali menutup pintu lalu meninggalkan kamar itu.
...****************...
Pov Tama...
Tiga bulan sudah hubunganku dengan Lean berjalan. Tepat sebulan yang lalu aku mulai menyentuhnya layaknya istriku. Aku akui, aku memang pria bej@t. Tidak seharusnya aku melakukan hal itu pada wanita yang aku cintai. Tapi aku tidak bisa mengendalikan diriku setiap aku berada di dekatnya. Rasanya aku ingin memilikinya selamanya, aku tidak mau kehilangannya.
Awalnya saat pertama aku menyentuhnya, dia sudah menolak. Dia takut ketahuan Anita, dia takut hamil anakku. Memang alasan yang logis, tapi aku selalu menyakinkannya jika aku akan bertanggung jawab sepenuhnya atas apa yang aku lakukan padanya. Aku bahkan rela meninggalkan Anita demi dirinya. Hingga pada akhirnya dia hanya bisa pasrah di bawah kehendakku.
Aku sangat bahagia bisa memilikinya saat itu, aku bahkan berniat memberi tahu Anita tentang hubungan kami tapi Lean selalu melarangku dengan alasan belum siap. Ia belum menyiapkan mental untuk menerima amukan dari Anita, atau mungkin dia merasa lebih nyaman seperti ini.
Hingga malam ini saat aku hendak tidur, tiba tiba aku teringat padanya. Bayangan wajahnya, senyumannya, perhatiannya membuat milikku bereaksi. Berbagai fantasi liar menari nari di kepalaku. Aku sudah berusaha menghilangkan pikiran kotor itu namun aku semakin tidak bisa mengendalikan diriku.
Aku menemui Lean di kamarnya dan meminta jatah yang sudah sering dia berikan. Tubuhnya benar benar membuatku candu, hatiku terasa mau meledak saat batangku menusuk nusuk miliknya. Benar benar syurga dunia milik kami berdua.
Setelah mendapat pelepasan yang luar biasa, aku segera kembali ke kamarku. Aku sangat terkejut saat melihat Anita yang sudah berbaring di atas ranjang. Aku takut dia curiga kemana aku pergi, tapi sepertinya dia sudah tertidur. Aku merasa lega, aku segera ke kamar mandi lalu tidur di sampingnya.
Sinar matahari masuk ke dalam kamarku melalui celah celah korden. Aku mengerjapkan mataku, ternyata hari sudah pagi. Aku tidur dengan begitu nyenyak sampai aku bangun ke siangan.
" Kamu sudah bangun?"
Aku menolah ke arah pintu dimana Anita baru masuk, ia berjalan mendekatiku.
" Kamu darimana?" Aku menyandarkan punggungku pada head board.
" Dari dapur meminta Lean membuatkan kopi untukmu." Sahutnya.
Selalu seperti itu, bukannya dia sendiri yang membuatkannya untukku tapi malah dia memerintah Lean. Bagaimana aku tidak semakin dekat dengan Lean coba?
" Ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu Tam." Anita duduk di meja rias menghadapku.
" Apa?" Tanyaku.
" Kalau aku lihat lihat, beberapa bulan terakhir ini sikapmu kepadaku terlihat berbeda. Apa ada yang kau sembunyikan dariku?"
Glek...
Aku menelan kasar salivaku, apakah Anita sudah mulai curiga? Sepertinya ini kesempatan yang pas untukku berkata jujur kepadanya. Toh lambat laun dia harus tahu tentang masalah ini. Namun belum sempat aku berucap, dia sudah menghentikanku.
" Aku merasa kau dan Lean punya hubungan, jika benar kau tahu sendiri apa yang bisa aku lakukan untuk membongkar skandalmu itu."
Deg...
Jantungku terasa berhenti berdetak, aku tidak tahu apa yang akan Anita lakukan pada kami. Aku tidak memikirkan diriku tapi aku lebih memikirkan Lean.
" Aku akan mengekspos hubungan gelap kalian ke media, dengan begitu Lean akan kehilangan muka. Dan aku yakin dia tidak akan punya tempat di kota ini. Orang orang akan menganggapnya sebagai wanita tidak benar karena telah berani menjalin hubungan dengan suami dari tantenya sendiri, wanita yang sudah menampung hidupnya di sini."
Aku benar benar terkejut dengan ucapan Anita. Bagaimana jika hal itu terjadi? Aku mungkin bisa saja langsung menikahinya, tapi Lean pasti tidak akan mau. Apalagi harus menanggung malu di depan semua orang. Anita tidak pernah main main dengan ancamannya, aku menjadi bingung. Aku sama sekali belum memikirkan jalan keluar hal ini.
Anita berjalan mendekatiku, ia mengelus pipiku sambil tersenyum sinis.
" Katakan padaku! Apa kau mencintai Lean? Apa kau berniat menjadi Lean sebagai istrimu?" Tanya Anita.
Aku harus menyakinkan Anita jika aku tidak punya hubungan dengan Lean sambil memikirkan cara untuk membungkam Anita agar ia tidak bisa menyerang Lean.
" Tidak." Ucapku.
" Aku tidak mencintai Lean, aku hanya mencintaimu."
Berat... Sangat berat rasanya aku mengucapkan kalimat itu. Tapi mau tidak mau aku harus melakukannya.
" Lalu apa arti dari semua yang kau lakukan pada Lean sayang? Semalam aku melihatmu bersamanya di kamar."
Aku membelalakkan mataku, aku lebih terkejut dengan ucapan Anita kali ini. Dia tahu? Tapi dia tidak marah? Ada apa sebenarnya ini?
" Katakan sayang!" Desak Anita.
" Aku tidak mencintai Lean, apapun yang aku lakukan padanya hanya pelarian saja."
Setelah aku mengatakan itu, aku melihat mata Anita melirik ke arah pintu. Aku pun mengikutinya dan...
Deg...
Jantungku terasa berhenti saat itu juga saat aku melihat sosok Lean yang berdiri di depan pintu. Sorot matanya terlihat jelas kekecewaan di dalamnya. Aku yakin dia telah mendengar semua yang aku katakan tadi. Ingin sekali aku menjelaskannya padanya, tapi ada Anita di sini. Aku berpikir akan menjelaskannya nanti saja, saat ini aku harus menyelesaikan masalahku dengan Anita.
Aku lihat Lean tidak jadi masuk, ia malah pergi menjauh meninggalkan kamarku.
" Semoga kau tidak salah paham kepadaku sayang."
Kira kira apa nih yang akan Lean lakukan? Pergi atau tetap bertahan? Temukan jawabannya di bab berikutnya ya...
Jangan lupa untuk selalu tinggalkan like, koment, vote.. Jangan minta update tapi nge like ha ha ha...
TBC...
Om Tama nih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
halimah abdul hayes
Kejam Anita…dia pun curang…wanita egois
2024-10-28
1
Novi Sri
makanya jd cw jgn gampangan n murahan bgt mentang²CINTA mau aja di wik wik klo udh kyk gini yg rugi kan pihak cw jg,dah lah nasi udh jd bubur bikin suaminya cinta bnran sm ponakan istrinya biar istrinya jg menyesal n menyadari dan mau nerima semua kesalahan nya klo selama ini mang dia udh menelantarkan suaminya,semangat terus thor dlm berkaryanya💪💪💪
2023-10-15
2
Erchapram
Pergi aja sih
2023-10-15
2