Di lain sisi vanya dan asta sedang duduk di taman sekola, dengan vanya yang terus menempel pada asta.
" kamu tadi kenapa gak bawa motor ke sekola? " ucap vanya yang menyender di bahu asta
hening, itulah situasi saat ini. asta tidak mendengar ucapan vanya, malah kini iyaa sedang melamun dengan pokus menatap ke arah depan.
" sayang? " ucap vanya kembali, tapi tidak ada respon apapun dari si empunya
" asta " ucap vanya dengan suara yang di naikan satu oktaf dan sedikit menyenggol asta.
" iyaa kenapa sayang? " balaa asta dengan ekspektasi terkejut nya tetapi tidak terlalu kentara
" kamu mikirin apa sih? sampe bengong gitu, jadi gak denger aku ngomong kan? " balas vanya dengan bibir cemberut nya
" iya aku lagi mikir. lagi mikir kenapa kamu cantik banget " balas Asta tersenyum manis pada vanya dan menoel hidung gadis itu.
" ish kamu apaan sih " balas vanya malu malu
asta hanya terkekeh dengan jawab vanya, lalu setalahnya Asta bertanya pada vanya
" kamu tadi nanya apa hm? " ucap Asta sangat lembut
" kamu tadi berangkat sekolah kenapa gak pake motor? " balas vanya
" motor aku rusak " balas asta mengusap rambut vanya
" whatt, kanapa? kok bisa? " balas vanya dengan menatap asta
" gatau. akhir akhir ini emang sering mogok, perlu banyak yang di service, biar gak mogokan lagi " balas Asta menjelaskan pada vanya
" kenapa gak bilang sama aku dari kemarin sih? kita beli lagi motor aja ya? " balas vanya dengan enteng nya
" mau nya sih gitu, tapi aku gak punya uang " balas Asta dengan wajah menyedihkan nya
" kan ada aku " balas vanya
" pulang sekola kita langsung beli ya? " ucap vanya kembali
" gak usah sayang, aku gak enak sama kamu " balas asta dengan ekspresi yang masi sama
" kenapa harus gak enak sih? aku ini pacar kamu sayang. pokonya pulang sekola kita langsung beli " balas vanya tidak ingin di bantah
" makasih ya sayang, kamu emang pacar paling perhatian " balas asta lalu memeluk vanya.
vanya merespon dengan senyuman nya, lalu setalahnya bel tanda masuk berbunyi.
" udah bel, kita masuk yu? " ucap asta melepas pelukannya
" ayoo " balas vanya berdiri dari duduk nya.
kini mereka berdua sudah berdiri dari duduk nya dan melangkah menjauh dari taman itu untuk menuju kelas, tidak lupa juga dengan bergandengan tangan.
sementara untuk queensha' s geng dan inti the pegands kini mereka semua sudah ada di kelas nya masing masing, sedang menunggu guru yang akan masuk dan memberikan soal ujian nya.
dua jam sudah berlalu, itu artisnya murid yang sedang ujian sudah selesai dengan tugas nya. termasuk queensha' s geng dan inti the pegands.
semua siswa siswi berhamburan ke luar untuk menuju kendaraan nya masing masing. sementara untuk inti the pegands mereka semua sudah ada di parkiraan saat ini.
beda lagi dengan queensha's geng, mereka sedang berjalan di lorong sma nusa bangsa untuk menuju kendaraan mereka yang terparkir rapih di parkiran vip sma nusa bangsa
" hallo gadis gadis " ucap shaka saat queensha' s geng tiba di parkiran
" apa lo? mau gue cabok? " balas ziva sewot dengan melototkan matanya
" apaan sih lo? bukan ke lo juga " balas arshaka
" bener bener gue tabok lo ya " balas ziva dengan mengangkatkan tangan nya
" pulang sama gue " ucap Nathan tiba tiba dengan menarik lembut tangan queen
" enggak ah, apaan sih? " balas queen menyentak tangan nya yang di pegang nathan
" balik bareng gue apa enggak pulang dari sini sama sekali? " balas nathan berbicara sangat pelan pada queen
" siapa lo ngatur ngatur gue? " balas queen tidak terima
" calon suami lo sayang " balas nathan santai nya dengan suara lembut
" dih apaan sih, halu lo " balas queen sedikit sewot
" enggak sayang, ayo cepet pulang " balas nathan dengan menarik kembali tangan queen
" motor gue gimana? " balas queen pasrah. ya begitu lah jika sudah berdebat dengan nathan, cowo itu sangat keras kepala selalu kekeh dengan keinginan nya, ini bukan kali pertama nya nathan memaksa queen pulang bareng jika kalian ingin tau.
" ada Brayen " balas nathan seadanya
" trus motor brayen? " balas queen bertanya
" gue gak bawa motor kok queen, tadi gue numpang rangga. soalnya rangga bawa mobil tadi " ucap brayen menjelaskan pada queen
queen hanya mengangguk mengerti dengan ucapan brayen, lalu setelahnya nathan menarik lembut tangan queen untuk mengikutinya melangkah mendekat ke arah motor Nathan yang terparkir tidak jauh dari mereka berdiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments