bab 17 pohon mangga

Di lain tempat, tepat nya di Mension alex yaitu grandpa nya queen dan carletta, di sebuah kamar yang cukup luas ada seorang gadis yang sedang diam dengan tatapan kosongnya yang tertuju pada atap kamar.

" kok gue kepikiran ucapan nathan ya? " monolog queen

" kepikiran ucapan mommy Nathan juga lagi " monolog queen kembali

" tapi kalo di liat liat Nathan juga baik, ganteng, menarik gitu " monolog queen lagi yang kali ini di akhiri senyuman nya

" ishh. apaan si? kok gue bisa mikir gitu, iwyuhh banget" monolog queen lagi, uring uringan sendiri karna tidak sadar bahwa iya menyebutkan bahwa Nathan itu baik, ganteng, menarik, dan di akhiri senyum lagi.

" dah lah mending gue turu, besok school" ucap queen lalu menarik selimut yang ada di bawah kaki jenjang nya.

.......

di lain tempat, tepatnya di Mension devano kini sedang ada acara makan malam, bukan acara si sebenarnya, karna makan malam bersama sudah menjadi rutinitas setiap malam.

dua puluh lima menit berlalu kini keluarga itu sudah selasai dengan rutinitas makan malam nya.

" kapan kita bertemu dengan keluarga Alexander? " ucap Nathan tiba tiba, setalah selesai menegug habis air putih yang berada di gelas genggamannya.

" setelah kerjaan kantor Daddy selesai " balas devano, setelah nya meminum teh yang dibuat kan sang istri.

" ada yah orang kebelet di jodohin " ucap dara menggoda anak kesayangannya

Nathan tidak merespon apapun dengan ucapan mommy dan Daddy nya itu, iyaa hanya sibuk mengetuk ngetuk sendok yang iya pegang ke piring yang sudah kosong itu.

" heii, are you okay? " ucap dara karna khawatir pada nathan yang tidak merespon apapun malah kini nathan terlihat bengong dengan aktifitas mengetuk ngetuk sendoknya.

Nathan tidak merespon ucapan sang mommy, karena Nathan tidak menyadari jika sang mommy sedang bertanya pada nya.

" Nathan " ucap devano dengan memegang bahu anak nya itu.

" yaa dad? " balas nathan sedikit kaget tapi iya masi bisa menormalkan ekspresi nya.

" kamu kenapa sih? kok bengong gitu? " ucap sang mommy sedikit khawatir

" Nathan ngantuk, ke kamar duluan ya? " balas nathan dengan ekspresi datar nya

" kenapa gak bilang dari sayang, kalo kamu ngantuk " balas dara dengan ekspresi yang kini sudah tenang

Nathan hanya merespon sang mommy dengan senyuman tipis nya, lalu menggeserkan kursi yang iyaa duduki lalu berdiri dan melangkah menjauh dari meja makan untuk menuju kamar nya.

" sleep well, darling " ucap dara sedikit berteriak pada nathan yang punggung nya sudah agak menjauh dari pandangannya

Nathan hanya merespon dengan Acungan jempol nya saja.

kini nathan sudah tiba di kamar nya, tapi lebih tepat di balkon kamar nya. nathan sedang termenung sendiri di sana tidak lupa dengan satu batang roko yang menempel cantik di tangan nya.

terlihat nathan mengepul kan asap yang keluar dari mulut nya.

" sepuluh tahun gue nunggu, akhir nya kita bertemu kembali sayang " ucap nathan dengan senyum tipis nya

" aku gak akan lepasin kamu, cukup sepuluh tahun aku nunggu kamu. jangan ada sepuluh tahun sepuluh tahun lain nya lagi kedepan nya. " ucap Nathan kembali masi dengan roko di tengah tengah jari telunjuk dan jari tengah nyah.

flashback on

sepuluh tahun yang lalu. seorang anak laki laki berusia sekitar tujuh tahun sedang asik asik nya berjalan santai di dekat pohon mangga, sedang asik asik nya jalan, tiba tiba saja

" BLUKKK " satu Mangga yang tidak terlalu besar jatoh tepat di kepala nya, tepat nya di bagian kening.

" aduuuh " ucap Nathan meringis kesakitan, ya anak laki laki yang berusia sekitar tujuh tahun itu adalah Nathan.

setalah nya nathan mendongak ke atas untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi. spicless, itu lah yang Nathan rasakan waktu itu, saat iyaa sudah menatap ke atas, ternyata ada seorang gadis kecil yang sangat manis, yang usia nyapun seperti nyah sama dengan nya. karna terlihat dari postur tubuh nya, tapi agak pendek sedikit memang dari Nathan.

terlihat gadis itu hanya cengengesan menatap Nathan, tidak lupa juga dengan beberapa buah mangga yang ada di tangan nya, tapi sangat amat terlihat manis dan menggemaskan di mata Nathan.

" so-sorry " ucap gadis kecil itu lalu tersenyum dengan memperlihatkan deretan gigi nya yang rapih.

" kamu yang nimpuk aku pake buah mangga? " ucap Nathan masi memegang kening nya

" iyaa " balas gadis itu cengengesan

belum sempat nathan membalas ucapan gadis manis itu, gadis itu sudah lebih dulu berucap kembali

" udah kamu jangan banyak nanya, mending sekarang tolongin aku, aku gak bisa turun " ucap gadis itu kembali dengan suara yang sangat menggemaskan bagi Nathan.

" kalo mau minta tolong, kenapa harus nimpuk dulu pake buah mangga sih? sakit tau " balas nathan dengan mengerutkan kedua alis nya

" maaf. lagian kamu aku panggil dari tadi gak nyaut nyaut, yauda aku timpuk aja pake buah mangga. dan terbukti sekarang usaha aku nimpuk kamu pake buah mangga gak sia sia " balas gadis itu yang di akhiri senyum manis nya.

" kata siapa gak sia sia? kalo aku gak mau bantu gimana? " balas nathan dengan mengangkatkan kedua alis nya

" yahh kok kamu gitu sih, ayo dong tolongin aku. eum, nanti aku kasih buah mangga nya deh buat kamu, satu aja tapi jangan banyak banyak " balas queen dengan menggemaskan nya

" yauda sini aku bantuin " balas nathan pasrah

" gimana caranya? " balas gadis itu dengan ekspresi bingung nya

" loncat aja, aku tahan dari bawah " balas nathan dengan merentangkan kedua tangan nya

" takuuut " balas gadis itu dengan mata yang sudah berkaca kaca

" gapapa, ada aku yang nahan kamu dari bawah, jadi gak akan kenapa napa " balas nathan berusaha meyakinkan.

" bener yaa kamu tahan aku? " balas gadis itu memastikan

" iyaa baweell " balas nathan dengan bersiap untuk menahan gadis itu

" aku loncat sekarang " balas gadis itu, dengan mengambil ancang ancang untuk loncat

" hmm " balas nathan seadanya

" itungan ke tiga aku loncat. satu, dua, tii____ ga aaaaaaa " ucap gadis itu meloncat dari pohon mangga, tenang saja gaiss, pohon mangga nya tidak terlalu tinggi kok.

" BLUKKK " mereka berdua terjatuh, tapi masi dengan posisi Nathan yang menahan gadis itu

" upss, kamu gak papa? " ucap gadis itu lalu berdiri, dan setalah nya menolong Nathan yang terjatuh di bawah nya.

" ck. kamu bisa manjat tapi gak bisa turun, ngerepotin tau gak? " balas nathan sedikit sewot kali ini

" aduuh udah dong, kamu jangan marah marah gitu. harus ikhlas kalo nolongin orang " balas gadis itu dengan santai nya.

belum sempat Nathan menjawab ucapan gadis itu, gadis manis itu sudah lebih dulu monyodorkan buah mangga nya lalu mengatakan

" nih ambil, sebagai tanda terimakasih aku. kamu jangan marah marah nanti jidat nya nambah sakit looh " ucap gadis itu lagii

saat nathan akan mengambil buah mangga itu tiba tiba saja ada suara yang sangat amat nyaring di belakang nyah.

" heii kalian, ngambil buah mangga saya yah? emang dasar bocah bandel " ucap si pemilik pohon mangga sedikit berteriak

" ayoo larii " ucap gadis itu dengan menarik tangan nathan

lalu setalahnya mereka berdua berlari sekencang mungkin tanpa arah tujuan, yang penting mereka bisa menjauh dari pemilik pohon mangga.

" haah haahh, cape banget " ucap gadis itu dengan nafas terengah

" kamu manjat pohon mangga orang? " balas nathan yang sudah menetralkan nafas nya

gadis itu tidak menjawab pertanyaan Nathan, iyaa hanya merespon dengan senyuman manis nya yang menampilkan deretan gigi nya yang rapih.

" kenalin, nama aku queensha " ucap gadis itu mengelurkan tangan nya untuk memperkenalkan diri nya. yaps gadis yang bersama Nathan sejak tadi adalah queensha, queen sangaja memperkenalkan diri nya agar bisa mengalihkan pembicaraan.

nathan tersenyum sangat tipis kala mendengar queen memperkenalkan diri nya

" queensha? " balas nathan bertanya kembali dengan menerima uluran tangan queen.

" yaps, queensha aveera trisyana anthonio. nama kamu siapa? " balas queen yang di akhiri bertanya pada nathan

" nath_____" belum sempat Nathan menyelesaikan ucapan nya, sudah di potong terlebih dahulu oleh suara soarang wanita paruh baya.

" queen, queensha. dimana kamu sayang? " ucap seorang wanita paruh baya yang di ketahui bunda queen

" itu bundaku, aku pergi duluan ya. makasi udah bantuin aku " ucap queen lalu berlari menjauh dari hadapan nathan untuk menghampiri sang bunda yang mencari nyah.

sebelum bener bener menghilang dari hadapan Nathan, queen berucap kembali dengan sedikit berterik agar terdengar oleh si empunya.

" NANTI KITA KETEMU LAGI YA? KALO AKU UDAH BISA MANJAT " tariak queen pada Nathan. nathan pun masi bisa mendengarnya, Nathan hanya merespon dengan senyuman manis nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!