Setelah selesai makan, nathan langsung saja menceritakan semua nya pada sang mommy, dari mulai menolong queensha yang terporosok jatuh, terjebak di rooftop karna pintu rooftop terkunci, sampai harus tertidur bersama dengan gadis itu di atas tooftop dan meninggalkan gadis itu di pagi hari saat gadis itu masi tertidur.
" ya ampun nathan, kamu tega banget ninggalin anak orang kaya gitu, kalo dia kenapa kenapa gimana " ucap sang mommy pada nathan karna sudah tega tega nya meninggalkan gadis seorang diri di rooftop
" dia bukan gadis lemah mam, nathan yakin dia pasti pulang dengan selamat ke rumah nya " balas nathan meyakinkan mommy nya.
" kamu yakin? " balas sang mommy memastikan
" yakin mam " balas nathan tersenyum manis pada sang mommy
" awas lo kamu jatuh cinta sama dia " goda sang mommy
" uhuk uhuk " nathan terkejut dengan apa yang sang mommy katakan, nathan tersedak air yang iya tengah minum.
" ya ampun sayang, pelan pelan dong kalo minum" ucap sang mommy sambil menepuk nepuk pundak nathan.
" mommy bilang apa tadi? aku, jatuh cinta sama cewe bar bar kaya gitu, gak akan mungkin mom " ucap nathan pada sang mommy
" gak ada yang gak mungkin sayang " balas sang mommy.
" tapi nathan sama cewe gila itu ga mungkin mam " balas nathan
" kenapa ga mungkin? " balas sang mommy, dengan senyum jahil nya
" ya, gak mungkin aja " balas nathan sabar
" iya kenapa, pasti ada alesanya dong" goda sang mommy
" argh, terserah mommy lah " balas nathan mengancak ngacak rambutnya
" hahahaha " sang mommy tertawa melihat wajah prustasi nathan karna ulah nya. dara memang suka menggoda anak semata wayang nya yang sudah remaja itu, dan nathan selalu berakhir kalah dan prustasi seperti ini jika sudah mendebatkan sesuatu dengan sang mommy, entah itu sesuata yang penting atau pun tidak penting sama sekali.
setelah mengacak acak rambutnya dan mendengar suara tawa sang mommy, nathan menggeser kursi yang iya duduki, setelah nya nathan pergi dari meja makan itu, meninggalkan sang mommy sendiri di ruang makan.
" sayang jangan bete gitu dong, mommy cuma becanda tadi " ucap sang mommy kepada nathan.
"hm" yang hanya di balas deheman olah nathan.
nathan kini berjalan ke arah tangga, setelah melewati beberapa anak tangga, langkah nathan menuju kamar kesayangannya itu, setelah tiba di depan kamar, nathan langsung membukaan pintu dan masuk ke dalam kamarnya.
^_________^
Motor ninja milik queen baru saja terhenti di pekarangan Mension mewah, queen langsung saja melepaskan helm full face nya, terlihat queen turun dari motor ninja yang harganya ratusan juta itu, tidak lupa juga menenteng jaket laki laki yang bersamanya semalam di rooftop.
queen melangkah santai masuk ke dalam Mension mewah milik sang papa itu, saat baru saja beberapa langkah memasuki Mension queen langsung di suguhkan oleh suara yang sangat tidak asing lagi bagi queen, sebenarnya queen sangat malas mendengar suara itu apa lagi wajahnya, sangat malas sekali. bagai mana tidak malas orang suara itu adalah vanya, sodari tirinya sekaligus selingkuhan kekasihnya, yang parah nya lagi mereka berdua sudah melakukan hubungan intim. mengingat itu hati queen seperti kembali di tusuk belati, dada nya pun mulai sesak.
" queen, kamu baru pulang? " ucap vanya ramah
yang tidak di respon sama sekali oleh queen, queen mengeleos pergi begitu saja, seperti orang yang tidak mendengar sesuatu apapun, bahkan seperti orang yang tidak melihat bahwa ada orang di sampingnya.
" queen " ucap vanya kembali
nihil, tetap tidak ada respon apapun dari sang empunya.
" kamu ngapain nanya sama anak tidak tau diri seperti dia. " ucap monika ibu tiri queen, yang melainkan mama kandung vanya
" mama " tegur vanya pada sang mama, dengan nada yang tidak suka karna sang mama mengucapkan hal seperti itu pada queen.
langkah queen terhenti kala mendengar ucapan monika barusan, queen langsung membalikan tubuhnya dan langsung menatap ibu tiri nya, lalu menatap yang sodari tiri, dengan tangan yang menyilang di dada. queen tersenyum getir saat menatap vanya.
" yang tidak tau diri itu, saya atau anda berdua?" balas queen datar.
" maksud kamu apa queen? " tanya vanya, dengan so dramatis nya
queen mengangkat satu alisnya, saat mendengar ucapan vanya. lalu queen tersenyum miring yang sangat tipis, namun sulit untuk di artikan.
" *****, satu kata yang pantas untuk kalian " balas queen, masi dengan tatapan datar nya
" QUEEN, APA APAAN KAMU? DASAR ANAK GATAU DIRI, GA PUNYA SOPAN SANTUN, TIDAK MEMILIKI ETIKA " maki sang papa dengan suara yang sangat keras, yang tiba tiba muncul dari arah ruang kerja nya.
plakk
setelah sampai di hadapan queen, brata sang papa kandung queen, langsung saja melayangkan tamparan kerasnya pada pipi kiri gadis bermata hazel itu, sampai sudut bibir queen pun mengeluarkan darah segar, mungkin saking kerasnya tamparan brata.
queen tidak membalas perbuatan sang papa, queen hanya diam, sambil menyugar darah segar yang mengalir di sudut bibirnya. mungkin karna brata sering melakukan itu bahkan lebih, sehingga queen hanya diam saja mendapatkan perlakuan kasar sang papa kandung nya itu.
apakah papa kandung wajar melakukan itu kepada anak kandung nya sendiri?
itulah yang selalu menjadi pertanyaan queen selama mendapatkan perlakuan kasar dari sang papa.
" papa cukup, kasian queen " ucap vanya kepada sang papa tiri
" tidak, anak ini pantas mendapatkan itu " balas brata menunjuk queen.
" bahkan lebih " sambung ucapan brata.
" enggak papa, jangan. kasian queen " balas vanya memeluk queen dengan air mata buaya nya itu.
" kau lihat? gadis yang kau katakan *****, dia membela mu sekarang, bahkan melindungi mu " ucap brata pada queen dengan emosi yang tertahan.
queen tersenyum remeh mendengar ucapan sang papa, lalu queen bersuara
" anak ti-ri kesayangan anda ini." balas queen menjeda ucapan nya, dan menekankan kata tiri lalu menunjuk vanya. " dia memiliki banyak sekali topeng, tuan brata" kata queen melanjutkan ucapanya.
setelah mengucapkan itu semua, queen langsung membalikan tubuh nya, dan kembali berjalan meninggalkn tiga manusia yang sedang berada di ruang tamu itu.
" apa maksud kamu queen." ucap vanya, yang hendak akan mengejar queen tapi di tahan oleh tangan kekar sang papa tiri.
" biarkan saja dia" ucap brata, yang masi memegang tangan kanan vanya.
" tapi pa " balas vanya dengan raut muka yang sulit di artikan.
" sudah biarkan saja dia, papa tidak percaya dengan apa yang dia kata kan, itu semua mungkin saja cara dia agar membuat papa benci sama kamu " ucap brata pada vanya
" iya sayang, sudah ya. kamu jangan terlalu memikirkan ucapan queen, mama sama papa yakin ko, kalo yang di ucapkan oleh queen barusan, itu tidak benar. iya kan mas? " ucap monika mengelus kepala vanya. yang hanya di balas anggukan dan senyuman saja oleh brata.
itu semua pun tidak luput dari pendengaran queen, ada rasa sesak di dada nya kala mendengar papa kandungnya sendiri lebih percaya dengan anak tirinya di bandingkan dengan dirinya, yang notabe nya anak kandung. tapi ya sudah lah, queen memang tidak mengharapkan lebih dari seorang brata kusuma anthonio sang papa kandungnya.
" terserah lo deh brata kunyuk, mau percaya atau enggak sama omongan gue, tapi yang pasti gue bakal membuktikan ucapan gue, tapi nanti, kita tunggu tanggal mainnya. dan untuk lo vanya tidak lupa juga dengan nyokap kesayangan lo itu, silahkan nikmati kebahagiaan lo saat ini, karna nanti kebahagiaan lo, akan hilang oleh tangan gue sendiri." ucap queen dalam hati yang di akhiri senyum miring setelah nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments