Di lusa hari kemudian….
Kini saat ini aku sudah berpakaian dengan lengkap dan rapi, dihadapan ku terdapat sebuah kereta kuda khas yang dimiliki oleh keluarga Vladislav.
Lalu tepat di belakangku saat ini, ayah dan ibuku juga berdiri sembari mengantarkan kepergian ku.
Ibuku berdiri dengan tisu yang dia gunakan untuk menghapus air mata yang terus turun dari kedua matanya karena terlihat tidak ingin berpisah denganku.
“Hiks… hiks… Lucien jadilah anak baik selama di akademi oke?“ Ucapan ibuku terdengar sangat lesu karena terus menangis.
Sedangkan ayahku sendiri hanya menatapku tanpa emosi, tapi terlihat dia mengangkat tangannya dan menjatuhkan nya di pundak ku.
“Jangan mati” ucapan yang ayahku ucapkan sangat singkat padat dan jelas, sangat mudah untuk kupahami.
Ayahku adalah tipe orang yang tidak ingin anaknya tidak bisa melakukan apapun, jadi menurutku dia menyuruhku ke akademi untuk belajar mandiri.
Yah, karena ayahku sudah berusaha untuk mengucap kata kata untukku yang akan pergi, tentu saja aku harus tersenyum lebar kepadanya kan?.
“Tentu, ayah ibu, aku akan mengingat nasihat kalian” ucapku dan kini bergegas menaiki kereta kuda itu.
Di pagi hari yang cerah itu, kini kereta kuda itu berjalan meninggalkan kediaman yang sudah aku tinggali selama 15 tahun.
Tak terasa waktu berlalu dengan begitu cepat, aku mendekatkan wajahku ke jendela kereta kuda itu lalu memandangi langit biru yang indah itu.
Perjalanan tersebut memakan waktu selama 2 hari, dan kini aku sudah sampai ke penginapan tepat di malam harinya.
Dan 3 hari lagi akan tiba waktunya untuk menghadiri akademi.
Saat ini, aku sedang berada di penginapan yang tidak jauh dari akademi, begitu banyak pada bangsawan bangsawan lainnya yang juga telah menjadi siswa dalam akademi yang akan aku datangi.
Aku duduk di salah satu meja yang paling terpencil agar tidak menarik perhatian, aku suka menjadi pusat perhatian sih, tapi sekarang aku benar benar malas untuk itu.
“Woah!! Itu pasti dia kan?!!“
“Ini gila! Dia lebih cantik dari rumor yang ada!“
“Dia benar benar orang yang membangkitkan bloodline tingkat epik menengah itu?“
“Benar! Dia dari keluarga Scarlett!“.
Scarlett? Mendengar nama itu membuatku menjadi tertarik.
Karena keluarga Scarlett adalah salah satu keluarga terpandang yang berada di Nocturna.
Aku melirik ke arah pusat dari pembicaraan itu, lalu menemukan seorang gadis yang memiliki paras yang tidak kalah indah dengan diriku.
Rambutnya yang berwarna merah tergerai indah diiringi dengan iris matanya yang berwarna biru safir, selain itu dia juga punya bibir kecil yang berwarna pink alami.
Tubuhnya juga terlihat begitu indah dengan gumpalan lemak yang cukup besar di usianya saat ini, lalu dengan pinggang ramping serta kakinya yang juga ramping benar benar terlihat indah.
Tentu saja aku lebih indah daripada dia.
“Jika aku ingat ingat lagi, dia pasti Cerise Scarlett” gumamku di meja pojokan itu.
Cerise Scarlett, putri dari keluarga Scarlett yang berhasil membangkitkan bloodline epik tingkat menengah dan dipuja sebagai jenius yang akan memiliki pencapaian yang tidak kalah dengan Lucius Vladislav.
“Ck, aku benar benar iri dengan mereka yang berbakat” aku kemudian memutar bola mataku dan menatap jendela ruangan itu.
Di luar saat ini sudah malam, langit memperlihatkan kelap kelip bintang serta bulan yang bersinar begitu terang.
“Aku tidak memiliki sedikitpun keinginan untuk menjadi kuat karena saat ini aku sudah puas dengan posisiku, jadi yang perlu kulakukan saat di akademi nanti hanyalah belajar secukupnya dan mempertahankan posisiku di akademi”
“Aku tidak perlu menjadi orang yang ambisius akan kekuatan, cukup melakukan semuanya dengan tenang dan damai, lagipula aku juga tidak memiliki bakat yang bagus sama sekali.“
Setelah bergumam dengan tenang sendirian, aku kini beranjak pergi menuju ke lantai atas ke ruangan yang sudah aku pesan sebelumnya.
————
Hari demi hari terus berganti dan hari ini adalah hari pertama akademi dimulai.
Aku berdiri di tengah kerumunan memandangi bangunan yang sangat luas di depanku dengan penuh kagum.
“Jadi ini adalah akademi….“ Gumamku dalam kesendirian.
Akademi Nocturna, akademi yang sudah berdiri selama 876 Tahun, kebijakan yang dibuat oleh seorang raja dimana disaat para vampir bangsawan yang mencapai umur 15 tahun di wajibkan untuk mengikuti pelajaran akademi.
Kepala akademi saat ini adalah Lysander Liveil, seorang vampir yang memiliki bloodline tingkat epik rendah.
Aku mengangkat kedua tanganku dan menampar pipi ku sendiri, “Saat ini aku hanya bisa mengandalkan diriku sendiri, bagaimana pun aku harus bertahan” ucapku dengan cukup keras.
Lalu tanpa menunggu lama, aku langsung saja melangkahkan kakiku masuk menuju akademi itu, sekitar nampak sangat asing namun damai.
Taman yang indah di penuhi dengan tawa para siswa siswi di sekitar, segala hal nampak indah dan mewah.
Hal itu membuatku tercengang, bahkan aku mengharapkan bisa mendapatkan hidup yang nyaman di tempat ini.
Lalu seorang pemuda yang nampak seumuran denganku kemudian datang menghampiriku, apakah aku akan mendapatkan teman sekarang?, Memikirkan hal itu membuatku sedikit bersemangat.
“Apakah kamu Lucien Vladislav?“ Ucap pemuda itu, dia memiliki rambut hitam yang sama denganku tapi bedanya dia tidak terlalu tampan?.
Yah apapun itu, lebih baik aku memiliki teman daripada tidak, “Ya benar, namaku Lucien Vladislav” aku kemudian menjawabnya dengan senyuman.
Mereka yang sebelumnya tersenyum kini senyuman itu berubah menjadi senyuman merendahkan, hal itu membuatku terkejut, “Jadi kau si bakat terlemah dalam sejarah?“ Ucapnya dengan nada merendahkan.
Hal itu benar benar membuatku terpukul, aku benar benar lupa jika tempat ini adalah Medan perang dimana para bangsawan merebutkan posisi nomor 1 sebagai jenius akademi.
Aku menggigit bibirku menahan amarah, aku tidak boleh terbawa emosi hanya karena itu.
“Sungguh memalukan memikirkan bahwa aku akan menjadi seangkatan dengan nonbakat sepertimu”.
Tak ada yang bisa kulakukan selain diam, di hari pertama aku juga tidak boleh menyinggung seseorang terlebih dahulu.
Jika tidak kehidupan akademiku yang damai akan benar benar sirna, tapi melihatnya terus mengejekku seperti itu benar benar membuatku geram dan ingin memukulnya.
Yah, sekali saja tak masalahkan? Tak masalah jika aku memukulnya sekali saja kan?.
Lagipula wajahnya juga sudah jelek, jadi jika aku memukul wajahnya, itu tidak akan membuatnya nampak lebih buruk karena dari awal dia sudah jelek.
Karena emosi ku sudah tak tertahankan lagi, aku kemudian mencoba mengeraskan tanganku dan mencoba melayangkan yang untuk menghajar babi di depanku ini.
“Ekhem, kepada seluruh siswa baru, berkumpul di lapangan!“
Sebuah suara kemudian terdengar sangat keras di sekitar, hal itu membuatku menghentikan aksi tadi.
“Itu panggilan guru” gumamku yang kembali sadar akan hal itu.
Pemuda yang sebelumnya menghinaku menatapku dengan tatapan menjijikkan kemudian dia berkata, “Selamat tinggal pecundang”.
Melihatnya pergi, aku hanya bisa mengeraskan rahangku, dia beruntung aku tidak menghajarnya tadi.
Meskipun aku akan tetap kalah jika berkelahi dengannya tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
Raylanvas
heroine penampilannya selalu digambarkan dengan serius :v
2023-10-23
1