02. Jejak.

...~•Happy Reading•~...

...~▪︎Sepuluh Tahun Lalu▪︎~...

Di sebuah kota yang berpenduduk padat dan sibuk dengan hiruk pikuk aktivitas penduduknya, hidup satu keluarga ASN yang bercukupan, tenang dan damai.

Pak Belino sebagai seorang polisi dan istrinya Ibu Mariani adalah guru yang mengajar matematika di salah satu SMPN di kota tersebut. Mereka rukun dan bahagia, sebab bukan saja berkecukupan dalam hal materi, tapi mereka memiliki 3 orang anak yang cantik, tampan dan pintar.

Semua itu membuat keluarga Pak Belino menjadi teladan di lingkungan tempat tinggal mereka dan juga tempat kerja. Namun semua itu menguap lima tahun lalu, saat Ibu Mariani meninggal karena penyakit kanker yang dideritanya.

Pak Belino mulai jarang pulang ke rumah, lebih sering bertugas dan menghabiskan waktu di kantor atau di luar rumah bersama sesama anggota polisi. Sehingga semua tanggung jawab untuk mengurus anak-anak jatuh ke pundak anak pertama, Nestri.

Sehingga Nestri harus menyelesaikan kuliah dan juga mengurus semua keperluannya dan kedua adik dengan uang yang diberikan Pak Belino, juga uang pensiun Almh Ibu mereka.

...~▪︎▪︎▪︎~...

Sekarang, Nestri sudah selesai kuliah dan bekerja di salah satu bank swasta. Sedangkan Enni sudah kuliah dan adik lelaki mereka sudah bersekolah di SMPN tempat Almh Ibunya pernah mengajar.

"Mba, Acel pamit, ya. Mau pergi dengan teman-teman nonton latihan bola di lapangan." Pamit Acel pada Nestri, kakaknya. Ketika kakaknya tidak respon, dia menggoyang kedua tangannya di depan wajah Nestri.

"Mba, hati-hati loh... Ayam jago bisa beranak, kalau sering bengong." Ucap Acel yang terus mengoyangkan tangan di depan kakaknya, membuat Nestri terkejut.

"Kau bikin kaget saja. Sanaaa..." Nestri berkata lalu mau memukul tangan adiknya, yang mengganggu lamunannya.

"Lagian, Mba juga. Ngelamun diborong semua. Mandi Mba, nanti cantiknya diborong semua sama Mba' Enni." Ucap Acel lalu berlari keluar sambil melambaikan tangannya.

"Niiii, Enniii. Acel mau pergi kemana?" Teriak Nestri pada adik perempuannya, karena tidak mendengar tujuan Acel pamit padanya.

^^^Dia selalu menjaga kegiatan Acel di luar rumah, sebab khawatir dengan pergaulan dan teman-temannya.^^^

"Acel pamit segitu dekatnya, Mba ngga mudeng? Mau pergi nonton bola, Mba. Itu ada keseblasan kesayangannya mau main di lapangan." Enni menjelaskan apa yang dikatakan Acel padanya di belakang.

"Ooh, ada pertandingan bola, toh. Aku ko' ngga dengar, ya." Ucap Nestri pelan, lalu kembali diam, termenung.

"Makanya, Mba. Ngelamunnya berseri, kasih spasi buat episode berikutnya." Enni ikut ledekin kakaknya, karena dia melihat kakaknya beberapa hari ini sering termenung sendiri. Apa lagi menjelang akhir pekan, sudah dua kali akhir pekan berdiam diri di rumah. Tidak seperti biasanya, ada saja kegiatan di luar rumah.

"Aaahh, kau kira ngelamun itu sinetron atau novel yang berepisode-epidode?" Nestri berkata lalu berdiri hendak memukul Enni yang sedang mengganggunya.

Enni berlari menghindar ke belakang sambil tertawa, melihat kakaknya sudah menanggapinya. "Ayoo, Mba. Kita jalan-jalan ke Mall, cuci mata. Dari pada kakak diam di rumah dan membuat ayam jantan beranak." Enni mengikuti ucapan Acel untuk ledekin kakaknya.

"Kau punya uang? Mba belum gajian dan bulan ini Ayah ngga kasih gaji buat kita." Jawab Nestri melihat adiknya sedang tersenyum senang.

"Enni baru dapat uang beasiswa. Mau traktir Mba dan Acel, tapi dia keburu sudah punya acara." Jawab Enni sambil tetap tersenyum, agar kakaknya tidak terus kepikiran dengan apa yang dilakukan Ayah mereka.

"Tapi, ngomong-mgomong, Mba sudah bertemu dengan Ayah? Ko' tau ngga kasih gaji buat kita?" Enni jadi serius melihat wajah kakaknya. 'Mungkinkah kakaknya bersedih memikirkan apa yang dilakukan Ayah mereka?' Enni membatin.

"Mba sudah telpon tanya, tapi Ayah bilang Mba sudah kerja, jadi bisa hidupin kita bertiga. Ayah sering ngga pulang, karna sudah ada towelan." Nestri berkata sambil masuk ke kamarnya.

"Oooh, jadi Mba sudah tau kalau Ayah sudah towel-towelan? Ngga usah dipikirin, Mba. Asal Ayah ngga bawa pulang ke sini saja." Enni berkata demikian, karena dia sudah tau dari teman-temannya yang sering ledekin dia di kampus, bahwa mau punya Mama baru.

"Ayo, Mba. Kita pergi bersenang-senang. Kalau uang ngga cukup untuk makan, kita minum saja. Yang penting bisa jalan-jalan." Ajak Enni untuk menghibur kakaknya dan juga dirinya.

^^^Nestri dengan berat hati mau mengikuti Enni untuk pergi jalan-jalan di Mall terdekat. Dia tidak mau mengecewakan adiknya, walau hatinya sedang tidak happy.^^^

"Dek, ngga ada kegiatan di kampus hari ini?" Tanya Nestri yang sedang mengganti baju dari dalam kamar.

"Ngga, Mba. Hari ini pada libur. Makanya mau ajak Mba dan Acel jalan-jalan." Jawab Enni yang sudah menunggu di depan pintu kamar kakaknya.

Dengan menggunakan angkutan umum, mereka pergi Mall. "Mba, masih ada waktu sebelum makan siang. Kita lihat-lihat baju, yuuuk." Ajak Enni, sebab ingin membeli blouse untuk kakaknya.

^^^Dia sangat sayang pada kakaknya yang kadang lupa memperhatikan penampilannya, sebab perhatiannya terkuras untuk mengurus dia dan Acel. Beberapa bulan terakhir kakaknya bilang sudah punya pacar, jadi Enni ingin kakaknya lebih memperhatikan dirinya.^^^

"Ngga usah, Dek. Kita makan saja dan beli sesuatu buat Acel. Kau simpan uangmu untuk keperluan kuliah." Ucap Nestri saat mereka telah berada dalam Mall.

"Baiklah, kalau begitu kita cuci mata saja, sambil tunggu waktu makan siang." Enni mengerti maksud kakaknya, apa lagi Ayah mereka sudah punya wanita lain, mereka pasti akan jadi nomor kesekian untuk diperhatikan.

"Dek, mau makan apa?" Tanya Nestri menjelang waktu makan siang.

"Enni ikut Mba aja." Jawab Enni sambil menggandeng tangan kakaknya, saat melihat kakaknya bisa sedikit senang.

^^^Mereka berjalan ke restoran sambil membicarakan makanan yang akan dimakan dan juga yang akan dibeli buat Acel, adik mereka.^^^

Tiba-tiba Enni berhenti, sebab kakaknya berhenti sambil melihat restoran yang akan mereka tuju dengan mata membulat. "Ada apa, Mba?" Bisik Enni untuk menyadarkan kakaknya.

"Ikut Mba, Dek..." Ucap Nestri sambil menarik tangan Enni menuju restoran.

"Ooh, ini tempat dinasmu, Mas?" Tanya Nestri pada pria yang sedang duduk sambil memegang tangan wanita di depannya. Membuat pria tersebut terkejut dan melihat ke arah mereka dan jadi emosi melihat Nestri yang menegurnya.

"Kau mengikutiku?" Tanya pria itu marah. Sedangkan wanita di depannya menarik tangannya yang sedang dipegang oleh pria tersebut.

"Ayo, Mba. Jangan dilayani, kita sudah dilihat orang." Bisik Enni pelan, lalu menarik tangan kakaknya untuk pergi ke restoran lain yang ada di dekat restoran tersebut.

Dia mencegah terjadi keributan, sebab melihat kakaknya dan pria yang mungkin adalah pacarnya, emosi. Nestri mengikuti Enni dengan wajah sedih. 'Ooh, pacarnya juga yang menjadi pemikiran kakak?' Enni membatin dan tidak mau membahas.

Enni memesan menu seketemunya saja, karena mereka telah bicarakan mau makan direstoran yang tadi. Tiba-tiba pria tadi menyusul mereka dan duduk di samping Nestri, berhadapan dengan Enni.

"Maaf, Nes. Wanita tadi ada kasus, jadi minta tolong aku tangani." Pria itu minta maaf, tapi matanya tidak tertuju kepada Nestri. Dia terus menatap Enni, membuat Enni langsung berdiri meninggalkan meja dengan alasan mau ke toilet. Dia menarik nafas panjang untuk menghilangkan rasa mual dan bergidik pada pria tersebut.

...~▪︎▪︎▪︎~...

...~●○¤○●~...

Terpopuler

Comments

Bambut That

Bambut That

ayah juga manusia

2024-08-13

0

☆《𝕴𝖐𝖇𝖆𝖑》☆

☆《𝕴𝖐𝖇𝖆𝖑》☆

bapaknya kok kyk gitu😭😭anak blm lagi berkeluarga, kok lepas tangan aja😭

2023-12-18

3

🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀му𒈒⃟ʟʙᴄ𝐙⃝🦜ˢ⍣⃟ₛ

🏘⃝Aⁿᵘ𝐀⃝🥀му𒈒⃟ʟʙᴄ𝐙⃝🦜ˢ⍣⃟ₛ

ya ampun pak enak bener mau lepas tangan gitu aja😒
mereka anak-anakmu kan masih belum berkeluarga seharusnya masih tanggung jawab bapak sebagai orang tua

2023-12-11

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!