5. Kembar

“Mom. Mom. Mom”teriak Alex histeris di pagi hari membuat penghuni rumah menghampirinya.

“Alex kenapa teriak, menangis”ucap Oma saat Alex berhenti berlari.

“Oma. Mom Alex pergi”ucapnya dengan banjir air mata membuat semua saling melihat.

“Alex diam iya. Mom Olivia sedang menemani bibi belanja”ucap Oma membuat tangisan makin pecah.

“No. Alex maunya Mom. Mom tidak boleh ke mana mana tanpa Alex. Nanti Mom pergi juga seperti Dad dan Mom Alexa”ucapnya sembari mengamuk membuat semua tidak mampu menanganinya.

“Tuan muda. Maafkan Didi”batinnya tidak mampu berbuat apa apa kecuali diam melihat amukan Tuan mudanya.

“Oma. Opa. Alex mau Mom”ucapnya lagi membuat Oma hanya mampu terdiam dengan Air mata.

Mobil yang baru saja di parkir di tinggalkan begitu saja sebab mendengar kegaduhan yang berasal dari dalam rumah, dan benar saja Alex masih saja berteriak memanggil dan menangisinya.

“Alex”ucapnya membuat Alex menyadari kehadiran serta berlari kedalam pelukan Olivia.

“Alex tidak mau kehilangan Mom lagi”ucapnya sampai membuat pakaian Olivia basah oleh air matanya.

“Aku sudah kembali sayang. Maaf pergi tanpa memberitahumu. Aku hanya tidak ingin menganggu tidur nyenyak mu sayang”ucapnya sembari mengendong.

“Mulai sekarang Mom tidak boleh pergi tanpa Alex”ucapnya membuat Olivia tersenyum.

“Iya sayang. Senyum dulu. Alex jelek kalau nangis”ucapnya membuat Alex menghapus air mata berali menebar senyuman.

Semua mata memandang takjub serta bahagia melihat kedekatan dua orang yang baru kemarin bertemu lagi. Alex selalu saja mengekor ke manapun Olivia pergi bahkan saat Olivia membersihkan diri Alex terus berdiri di depan pintu kamar mandi sampai Olivia keluar.

Di sisi lain di gedung pencakar langit Bianca kembali menjalani aktivitas sebagai karyawan di agensi ternama. Pesonanya serta kerendahan hatinya membuatnya menjadi primadona bahkan sering kali mendapatkan tawaran untuk menjadi model di tempatnya bekerja.

“Selamat pagi Bianca”sapa seorang rekan kerja.

“Pagi juga Mona”jawabnya sembari menebar senyuman.

“Bianca. Aku hampir lupa Bos kemarin mencari mu”ucapnya pada wanita yang baru saja duduk.

“Bos siapa dan untuk apa mencari ku?” tanyanya dengan santai.

“Big Bos ,Bianca. Siapa suruh kamu kemarin tidak kembali ke kantor untuk menghadiri pertemuan”ucapnya membuat Bianca terkejut sampai berdiri.

“Kamu tidak sedang mengerjai ku kan. Untuk apa Big Boss mencari ku bukankah dia sangat sulit untuk di temui bahkan kita yang sudah bertahun tahun bekerja dengannya belum perna melihatnya sama sekali”ucapnya membuat Mona kegirangan.

“Benar banget Big Bos sangat sulit untuk di temui dan Bianca salah satu wanita beruntung di undang langsung ke ruangannya. Bianca tahu menurut beberapa senior, Big Boss kita sangat tampan”ucapnya.

“Beruntung apanya di panggil karena sebuah kesalahan. Di mana mana Big Bos itu sudah berumur. Kalau dia mengundangku hanya untuk bermain main aku ogah menemuinya”jawabnya.

“Bianca katanya dia akan memecat mu secara tidak terhormat jika kamu tidak menemuinya hari ini dan tenang saja meskipun aku hanya mendengar suaranya aku bisa jamin Dia bukan laki laki berumur” ucapnya membuat Bianca berat hati menemui Big Bos.

“Baiklah aku akan menemuinya daripada berhenti bekerja. Mona terima kasih untuk infonya”ucapnya di balas senyuman.

Untuk pertama kalinya Bianca menginjakkan kaki di tingkat teratas perusahaan tempatnya bekerja bahkan di persilahkan masuk oleh sekertaris Big Bosnya. Pintu tertutup membuat Bianca di landa ketakutan bagaimana kalau Big Bosnya memintanya untuk menjadi simpanan atau bisa jadi lebih daripada itu.

Kaki melangkah dengan berat menghampiri kursi panas di mana seseorang duduk di sana dengan membelakanginya.

“Permisi Pak. Saya Putri Bianca “ucapnya penuh hormat membuat Big Boss memutar kursi hingga wajahnya benar terlihat oleh mata kepala Bianca.

“Kamu”ucapnya dengan menunjuk Big Bosnya.

“Berani banget wanita ini”batinnya merespon tindak tidak terduga.

“Kamu yang kemarin memberiku sapu tangan ini di pemakaman Kemboja ”ucapnya sembari memperlihatkan sapu tangan dari sakunya.

“Nona Bianca Anda salah orang”,ucapnya membuat Bianca spontan berdiri di sampingnya.

“Tidak mungkin  aku salah mengingat wajah tampanmu”ucapnya membuat Big Bos tersenyum.

“Kecuali kamu punya kemb..”,lanjutnya yang langsung di lengkapi oleh Big Bosnya.

“Dia kembaranku. Kami kembar identik”jawabnya membuat tubuh Bianca lemes sampai hampir terjatuh untungnya Big Bosnya sigap menangkap.

“Hati hati. Aku tahu aku tampan dan sudah biasa aku bertemu orang sepertimu”ucapnya masih menahan tubuh ramping Bianca.

“Maaf. Maaf Big Bos”ucapnya berdiri kemudian menunduk beberapa kali.

“Nona Bianca silahkan duduk”ucapnya membuat Bianca spontan mengikuti perintah.

“Kemarin. Di pemakaman Kemboja. Apa Nona Bianca sedang mengantar kepergian Kakak perempuanmu serta suaminya”ucapnya dengan Formal.

“Darimana Big Bos mengetahui ke matian Abang dan kakakku?”tanyanya membuat Big Bos tertawa.

“Ternyata Nona Bianca tahu bercanda juga. Bukankah kematiannya di tayangkan di TV”ucapnya membuat Bianca mengutuk dirinya.

“Bodoh kamu Bianca”batinnya.

“Saya tidak menyangka Orang sesibuk anda bisa meluangkan waktu untuk melihat berita tentang orang kecil  seperti kami”jawabnya sebisa mungkin menyembunyikan malu.

“Nona Bianca terlalu merenda. Meski Permana tidak sebesar Anggara tetapi setelah dipimpin oleh Bapak Erik. Permana mengalami kemajuan yang sangat pesat dan bahkan beberapa kali memenangkan penghargaan mengalahkan perusahaan ternama”jelasnya membuat Bianca membulatkan mata atas kenyataan yang baru di ketahui.

“Ternyata Abang sehebat itu”batinnya.

“Nona Bianca kembali ke tujuan utama mengapa memanggil Nona kemari.”lanjutnya membuat Bianca kembali tegang.

“Berhubung kemarin Nona melewatkan pertemuan jadi sebelum pulang aku ingin melihat perkembangan para model ”ucapnya membuat Bianca bernafas lega.

“Terima kasih Big Bos untuk kesempatannya. Saya akan berusaha memberikan laporan sebelum jam pulang”jawabnya dengan senyuman.

“Ternyata dia tidak kalah cantik dengan Kakaknya. Rugi selama ini aku tidak menemuinya”batinnya terpesona.

“Pak. Jika tidak ada lagi keperluan Apa boleh saya kembali memeriksa kembali laporan sebelum memberikan ke Big Bos”ucapnya membuyarkan lamunan.

“Silahkan. Tetapi jika mau mengambil jalan pintas kamu bisa menjadi teman tidurku” ucapnya membuat Bianca terdiam sesaat.

“Maaf. Saya akan kembali memeriksa laporan dan secepatnya menyetor ke Big Bos. Permisi”ucapnya penuh hormat kemudian bergegas pergi.

“Ternyata dia lebih menarik daripada kakaknya”ucapnya memandang kepergian Bianca.

“Ternyata sama saja seperti orang kaya lainnya. Mata keranjang itu sebabnya aku lebih baik kerja di belakang layar daripada di depan layar sebagai model seperti Almarhumah Kakak”ucapnya membuatnya mendapat tatapan dari sang sekertaris.

“Bianca jangan jadi wanita murahan meski dia tampan dan kaya raya”batinnya mempercepat langkah dan kembali ke meja kerjanya.

“Kembar. Apa dia membohongiku”batinnya tanpa menyadari kehadiran Mona.

“Hayo ngelamunin apa. Jangan bilang kamu di pecat”ucapnya mengejutkan Bianca.

“Mona. Aku tidak di pecat aku hanya di beri kesempatan untuk menyetor laporan tentang para model sebelum jam pulang”jawabnya.

“Terus mengapa wajahmu di tekuk bukankah kemarin laporannya sudah di selesaikan. Atau jangan jangan Tua bangka beneran”ucapnya.

“Tidak, dia sangat muda dan tampan tetapi..”

“Tetapi apa?”tanyanya penuh penasaran.

“Mona. Apa kamu perna mendengar berita tentang saudara Big Bos?” jawabnya ikut mengajukan pertanyaan.

“Tidak. Aku bahkan tidak tahu,  Big Bos punya saudara atau tidak. Pemimpin Anggara  sebelumnya dan  sekarang sangat menutupi berita tentang keluarganya. Aku juga heran model yang di naungi agensi ini pada terkenal tetapi pemimpinnya saja tidak perna di publik”jawabnya.

“Aku harus mencari tahu Apa benar Big Bos adalah laki laki yang kemarin atau kembarannya”batinnya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***