“Hahaha … inilah yang disebut habis sial terbitlah jackpot!” Ucap Jeje yang baru sampai di kosannya dengan perasaan bahagia.
Walaupun berasal dari keluarga kaya raya, tidak membuat Jeje suka berfoya-foya seperti kehidupannya yang dulu. Kini gadis yang sudah menginjak 21 tahun itu hidup sederhana tinggal di kos-kosan yang tidak begitu besar.
Keesokan harinya …
Suara Alarm dari ponsel
Tidak lama Jeje terbangun dari tidurnya langsung bersiap untuk memulai petualangan yang menyedihkan sebagai ojek daring. Terjun ke dunia perojolan membuat dirinya semakin tahan banting sebagai seorang perempuan, walaupun terkadang sifat sambatnya tidak pernah berubah sampai sekarang.
“Oke! Saatnya berangkat mencari pesanan!” Ucapnya dengan semangat yang membara.
Tepat pada pukul 6 pagi Jeje menyusuri jalanan yang tampak masih sepi dan aroma udara yang masih segar belum tercampur asap kendaraan. Seperti biasa dia selalu mangkal di dekat stasiun untuk mendapatkan pesanan penumpang yang mau berangkat kerja.
1 jam berlalu …
“Anjrrr, ini mana pesanan gak masuk-masuk, bapuk banget, dah akun gua.” Ucapnya yang sambil gelisah.
(Akun bapuk: sebutan para ojol yang akunnya sulit mendapatkan pesanan)
Beberapa saat kemudian datang seorang pemuda berkemeja rapi sambil membawa tas koper ditangannya menghampiri Jeje.
“Mbak ojol ya, bisa anterin saya ke bank Dadamon di jalan Tunjungan?” Ucap pemuda itu.
Timbullah akal licik Jeje saat melihat pemuda berkemeja rapi itu.
“Wah … sarapan nih, ada cowok tajir mau berangkat kerja, sekalian aja gua porotin.” Ucapnya tersenyum jahat.
“Bisa, Mas. Buat pelaris sama Mas ganteng 30 ribu aja.” Kata Jeje sambil merayunya.
“Gendeng kon, Mbak, ojol apa mau begal mahal amat. Orang cuma dekat sini tempatnya.” Kata pemuda itu.
(Gendeng kon: kamu gila)
“Beda, Mas, ojolnya cewek cakep, kapan lagi Masnya dapat ojol cakep kayak saya.” Jawab Jeje sambil mengibaskan rambutnya dan terus menggoda pemuda itu agar menyetujui tawarannya.
“Iya sih, dilihat-lihat Mbaknya cakep juga. Ya udah, ya udah, ayok berangkat!” Kata pemuda itu yang menatap Jeje serius.
Dan akhirnya pemuda itu menyetujui tawaran Jeje setelah tidak berdaya melihat pesonanya.
“Ahahaha … bodo banget asli, mau aja gua bohongin padahal jarak nganternya gak sampai 2 km.” Gumamnya sambil menahan tawa.
Di perjalanan …
“Mbak, kok mau, sih jadi ojol gak sayang apa sama mukanya yang cakep itu.” Saut pemuda itu bertanya.
“Yah, gimana lagi, Mas. Kebutuhan ekonomi, saya dari kecil sudah susah, apalagi cuma tamatan SMP. Perusahaan mana yang mau nerima saya.” Jawab Jeje membohongi pemuda itu.
“Waduh, saya turut prihatin, ya, Mbak. Semoga Mbaknya sehat selalu dan dapat pesanan banyak hari ini.” Jawabnya percaya begitu saja sama omongan Jeje.
“Iya, Mas, makasih banyak.”
Sesampainya di tempat tujuan …
“Nih, Mbak, gak usah kembali. Untung-untung buat jajan Mbaknya.” Sambil mengeluarkan uang 50 ribu, pemuda itu merasa iba mendengar cerita Jeje tadi.
“Waduh, terima kasih banyak, ya, Mas. Semoga diberikan rejeki yang berlimpah.” Jawab Jeje dengan menahan rasa tawa yang membuat dirinya tidak kuat menatap pemuda itu.
Kemudian pemuda berkemeja tadi bergegas masuk ke dalam tempat kerjanya. “Kasihan banget, ya, gadis itu dipaksa kerja di jalanan, pasti dia tulang punggung keluarga.”
Sementara Jeje tertawa terbahak-bahak melihat tingkah polos pemuda itu yang percaya begitu saja dengan cerita palsunya.
“Anjrrr, gua gak kuat banget, perut gua sakit nahan ketawa dari tadi.” Ucapnya sambil memegang perut. “Biarin lah, gua juga butuh duit buat bertahan hidup di sini.”
Setelah itu …
Notifikasi pesanan masuk
“Nah, baru muncul nih pesanan.” Kata Jeje melihat aplikasi ojolnya.
Percakapan di chat
“Tolong diantar sesuai alamat, ya, Mbak!”
“Siap, Kak, mohon ditunggu, ya.”
Kemudian Jeje langsung tancap gas pergi ke restoran yang dituju.
Sesampainya di restoran …
“YellowJek atas nama Risma Ayu.” Saut Jeje kepada kasir itu.
“Baik, Kak, ditunggu dulu, ya.”
Sambil menunggu pesanannya jadi, Jeje melihat detail pesanan yang ada di aplikasinya.
“Wih … pembayarannya COD, nih. Lumayan dapat duit 300 ribu.” Kata Jeje yang terlihat senang.
(Sistem pembayaran COD pada ojol umumnya pengemudi akan mendapatkan uang tunai dari pelanggan, namun saldo dalam aplikasi pengemudi akan dipotong otomatis sesuai nominal pembeliannya)
Setelah pesanannya jadi, kemudian Jeje mengantarkan pesanan itu ke tempat tujuan. Tampak bangunan besar seperti gudang kosong tidak berpenghuni.
“Titik antarnya, sih, di sini. Tapi, kok kelihatan gak ada orang sama sekali, ya?” Ucap Jeje sambil memandangi sekeliling bangunan itu.
“Halo, permisi dari YellowJek mau antar makanan.” Teriak Jeje di depan pintu masuk gerbang.
Jeje terus berteriak, berharap ada satpam yang menghampirinya, namun tidak ada respon. Jeje tampak panik saat membawakan beberapa pesanan tersebut.
“Anjrrr, kok gak ada orang sama sekali? Padahal alamat di aplikasi sudah sesuai.” Ucapnya dengan gelisah.
Menelpon pelanggannya
Tuuuttt tuuttt nomor yang anda tuju …
“Yah, nomornya gak aktif, lagi. Masa iya pesanan fiktif, anjrr. Hilang, dah, duit gua 300 ribu.”
Jeje yang tampak panik tidak karuan mendapatkan pesanan fiktif dari pelanggan tadi, tampak jelas wajahnya yang lesu dan lemas tak berdaya. Lalu ia memutuskan untuk pergi ke Bc untuk memberitahu teman-temannya.
“Sialan, sialan. Pagi-pagi dapat pesanan fiktif. Keterlaluan banget, tuh orang.” Kata Jeje dengan berbicara pelan dan sudah tidak bisa marah-marah lagi melihat kejadian yang menimpanya.
“Balik aja, lah, udah gak mood gua.” Ucap Jeje dengan kecewa sambil membawa pesanannya.
Sesampainya di BC, tampak ada Pak Karyo, Revan, dan pengemudi lainnya yang sedang bersantai sambil menunggu pesanan. Jeje langsung tertunduk diam dengan wajah muram, tatapan yang kosong, sesekali sambil meluruskan kakinya sejenak.
“Kenapa, Neng, mukanya kusut gitu, terus itu pesanan kenapa enggak diantar?” Tanya Pak Karyo melihat pesanan yang dibawa Jeje.
“Huaaaaa … Pak, saya habis kena fiktif!” Jeje pun menangis sambil memeluk Pak Karyo saat itu.
“Haa … kena fiktif, itu berarti pesanannya, Neng?” Jawab Pak Karyo terkejut. Pertama kalinya Jeje mendapatkan pesanan fiktif, lantaran ia sudah berpengalaman lebih dari satu tahun menjadi pengemudi ojol. Sehingga baru kali ini Pak Karyo mendengar kejadian tersebut.
Bersambung …
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
🏠⃟🐳᭄ₚₐᵤₛ𝐀⃝🥀ᵐᵒᵐ ʳᵘʸᶻᶻ
hahahahahah jeje
2023-11-18
1
🏠⃟🐳᭄ₚₐᵤₛ𝐀⃝🥀ᵐᵒᵐ ʳᵘʸᶻᶻ
semangat
2023-11-18
0
🏠⃟🐳᭄ₚₐᵤₛ𝐀⃝🥀ᵐᵒᵐ ʳᵘʸᶻᶻ
hahhahaha Ada juga ya pepatah gini hahahahh
2023-11-18
1