Episode 4 Model Iklan

Selama perjalanan, Jeje terus mengeluh apa yang dialaminya. Siapa sangka gadis cantik dan kaya raya asal Jakarta ini harus menjalani hari-harinya yang sulit dan dipenuhi kesialan sebagai pengemudi ojek daring.

“Apes! Apes! Pelaris ban bocor, terus sekarang suruh bawa karung beras. Awas aja, sampai sana gua gak dikasih tip. Gua tampol tuh, yang pesan.” Sambil menggerutu kesal.

Sesampainya di tempat tujuan …

“Permisi, YellowJek mau kirim barang.” Teriaknya memanggil.

Lalu datang seorang anak kecil keluar dari rumah menghampiri Jeje.

“Oh, Kak ojol ya. Masuk aja, sekalian berasnya bawain ke dalam!” Ucapnya.

“Bngs**! Gua udah capek-capek malah disuruh bawa masuk itu beras.” Kata Jeje sambil kesal.

“Ibunya ada, Dek?” Tanya Jeje ke anak itu.

“Ibu lagi kerja, Kak. Aku di rumah sendirian.” Jawab adik itu.

Dengan terpaksa, Jeje mengangkut beras itu masuk ke dalam rumah dan meninggalkan adik tersebut dengan raut wajah kesal.

“Makasih ya, Ka. Hati-hati di jalan.” Kata adik itu sambil tersenyum polos dan langsung masuk ke dalam rumahnya.

“Makasih pal**u, kasihlah tip apa atau apa, kek. Malah makasih doang, najis!” Kata Jeje.

Setelah itu, Jeje langsung bergegas pergi dengan wajah yang menggerutu kesal.

“Dah lah, gua capek banget hari ini isinya apes doang.” Ujarnya dengan kecewa.

Hari semakin sore dan jalanan mulai padat. Jeje kini memutuskan untuk kembali ke base camp untuk istirahat sejenak.

Lalu di perjalanan …

“Ojek! Ojek!” Teriak seorang perempuan berusia 25 tahun-an berpakaian blus panjang dan membawa koper memanggilku dari pinggir jalan.

Saking kagetnya, aku langsung menghentikan motorku di dekat perempuan itu.

“Mbak bisa anterin saya ke gedung Empire Palace? Deket kok, saya lagi buru-buru, nanti saya lebihkan ongkosnya.” Kata perempuan itu sambil tergopoh-gopoh.

“B-bisa banget, Mbak!” Jawab Jeje lalu memberikan helmnya.

“Nah, rejeki nomplok, nih. Dapet offline-an, gua kasih mahal aja sekalian.” Gumamnya dengan licik.

Selama perjalanan, wanita tersebut tampak lemah seperti orang sakit dan helm yang dikenakannya berulang kali mengenai helm milik Jeje.

Jedug Jedug

“Mbak, Mbak kenapa, ngantuk?” Tanya Jeje.

“Maaf, Mbak. Kepala saya pusing banget, saya sedang sakit.” Jawabnya.

“Sakit kok malah ke gedung bukan pergi ke rumah sakit, sih, Mbak?” Jawabnya sedikit bergurau ke penumpangnya.

“Saya ada pemotretan buat model iklan, Mbak. Jadi saya harus maksain buat datang walaupun keadaan saya lagi sakit.”

“Waduh, angel, Mbak. Nanti jatuh di jalan, saya yang tanggung jawab, Mbak!” Jawab Jeje yang panik.

(Angel: susah dalam bahasa Jawa)

“Kuat, Mbak, kuat. Lanjut aja sampai ke tempat tujuan.” Ujarnya sambil memegangi kepalanya yang pusing.

Sesampainya di tempat tujuan …

“Nih, Mbak ongkosnya.” Sambil memberikan uang 50 ribu dan langsung buru-buru memasuki gedung tersebut.

“Buset, nganter gini doang dikasih gocap?” Ucapnya.

(Gocap: 50 ribu)

“Weey, Mbak! Kebanyakan, nih.” Jeje mencoba meneriaki perempuan itu.

Belum sampai masuk ke dalam gedung, tiba-tiba perempuan itu terjatuh dan pingsan di tempat.

Bruakk

“Ehh, gob**k dia pingsan, weey!” Jeje yang sangat terkejut melihat kejadian itu, dengan sigap menghampiri perempuan tersebut.

“Mbak-mbak? Tolong, ada orang pingsan!” Teriak Jeje ketakutan sambil memeluk perempuan itu.

Kemudian banyak orang datang untuk menghampiri perempuan tadi untuk memberikan perawatan. Lalu mereka dibawa masuk ke dalam gedung. Dan akhirnya Jeje menjelaskan apa yang terjadi.

Di lobi gedung

Tampak Arini sedang mendapatkan perawatan dari beberapa orang di sana.

Tidak lama kemudian datang seseorang lelaki memakai kemeja flanel keluar dari sebuah ruangan. Yang ternyata adalah fotografer si perempuan itu.

“Arini! Arini! Sial, suhu badannya panas sekali.” Ucapnya.

Pemuda ini tampak sedih dan kesal karena modelnya tidak bisa mengikuti pemotretan. Sementara itu, dia harus menyelesaikan deadline-nya malam ini. Lalu ia berpikir serius bagaimana mencari seseorang yang bisa menjadi model iklannya.

Melirik Jeje

“Kamu! Apa kamu mau menjadi model iklanku menggantikan Arini?” Ucapnya secara tiba-tiba sambil menunjuk ke arah Jeje.

“Eh, saya? Enggak, enggak, saya cuma ojol yang nganterin Mbak tadi.”

“Enggak masalah kamu ojol atau bukan, wajahmu cocok untuk dijadikan model iklan ini.” Jawabnya.

Belum sempat menjawab, Jeje yang memakai jaket ojol langsung ditarik oleh pemuda itu masuk ke dalam ruang pemotretan.

Di dalam ruangan

Tampak ruangan begitu besar dipenuhi peralatan kamera dan pencahayaan lampu yang begitu terang, tidak lupa perlengkapan seperti meja rias dan aksesoris lainnya.

“Sebelumnya saya minta maaf menyeret mu dalam masalah ini. Perkenalkan saya Reno, fotografer di sini. Tadinya saya sama Arini akan melakukan pemotretan iklan skincare, tetapi Arini berhalangan jadi kamu yang akan menggantikannya. Tentu saja kamu akan mendapatkan upah untuk pemotretan ini.” Kata Reno sambil menjelaskan.

Jeje yang terkejut dan tidak tahu apa-apa hanya bisa melamun sambil mendengarkan ucapan Reno.

“Oke, waktu kita tidak banyak, sekarang kamu ganti pakaianmu. Nanti kru kita akan menyiapkan apa yang akan dipakai nanti.” Ucapnya.

Kemudian para kru mengarahkan Jeje ke ruang ganti dan merias wajah Jeje saat itu. Jeje yang tampak cantik jelita dengan memakai gaun tanpa lengan berwarna putih menjadikannya seperti model iklan sungguhan.

“Baik, sekarang kita mulai pemotretannya.” Kata Reno.

Cekrek Cekrek Cekrek

Tampak cantik dan anggun saat Jeje memerankan sebagai model iklan membuat fotografer terkesan kepadanya, hingga ingin menawarkan pekerjaan sebagai model kepada Jeje. Namun dia menolaknya dengan halus.

“Luas biasa! Saya tidak menduga hasilnya sebagus ini untuk seorang pengemudi ojol sepertimu.” Puji Reno.

“Saya hanya melakukannya dengan terbaik, Mas. Itu saja.” Jawab Jeje.

“Bagaimana kalau kamu jadi model iklan saya selanjutnya? Kamu akan mendapatkan bayaran yang besar.”

“Mohon maaf, tapi saya hanya menyukai pekerjaan sebagai ojek online, Mas.” Jawab Jeje dengan sopan.

“Baiklah, saya juga tidak mau memaksamu lagi. Itu keputusanmu.” Dengan tersenyum kepada Jeje.

Dengan memberikan amplop, Reno memberikannya kepada Jeje.

“Ini upah pemotretan mu tadi, terima kasih sudah mau menggantikan Arini.” Kata Reno.

“Terima kasih banyak, Mas.” Jawab Jeje langsung berpamitan pergi dari ruangan itu.

Di parkiran luar.

“Anjir, sejuta? Gak salah tuh orang ngasihnya.” Jawab Jeje terkejut membuka isi amplop itu.

Tampak muka Jeje yang sangat senang melihat upah yang didapatnya karena seharian ini dia hanya mendapatkan apes yang tak berujung.

Hari yang sudah semakin larut membuat Jeje pulang ke kosnya untuk beristirahat.

Bersambung …

Terpopuler

Comments

ciru

ciru

cakeep.

2023-11-14

1

🏠⃟🐳᭄ₚₐᵤₛ𝐀⃝🥀ᵐᵒᵐ ʳᵘʸᶻᶻ

🏠⃟🐳᭄ₚₐᵤₛ𝐀⃝🥀ᵐᵒᵐ ʳᵘʸᶻᶻ

hahhaha rejeki nomplok je

2023-11-13

1

🏠⃟🐳᭄ₚₐᵤₛ𝐀⃝🥀ᵐᵒᵐ ʳᵘʸᶻᶻ

🏠⃟🐳᭄ₚₐᵤₛ𝐀⃝🥀ᵐᵒᵐ ʳᵘʸᶻᶻ

langsung diam kamu je hahhaha

2023-11-13

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 Prolog
2 Episode 2 Neng Adel
3 Episode 3 Teman Baru
4 Episode 4 Model Iklan
5 Episode 5 Jangan Berbohong
6 Episode 6 Panti Asuhan Mentari
7 Episode 7 Siapa Sangka?
8 Episode 8 Hotel Z
9 Episode 9 Permintaan Customer Galau
10 Episode 10 Kencan Dengan Customer?
11 Episode 11 Ulang Tahun Jeje
12 Episode 12 Ulang Tahun Jeje part 2
13 Episode 13 Seorang Ibu
14 Episode 14 Hubungan Toxic
15 Episode 15 Festival Malam
16 Episode 16 Momen Itu
17 Episode 17 Antagonis Jeje
18 Episode 18 Sehari Menjadi Bos
19 Episode 19 Salah Paham
20 Episode 20 Bayangan Masa Lalu
21 Episode 21 Akun Suspen
22 Episode 22 Hana
23 Episode 23 Sebuah Fakta
24 Episode 24 Kediaman Mas Reno
25 Episode 25 Kebenaran Terungkap
26 Episode 26 Bertemu Hana Kembali
27 Episode 27 Perpisahan
28 Episode 28 Keluarga Baru Hana
29 Episode 29 Shopping
30 Episode 30 Keluarga Arini
31 Episode 31 Buronan Polisi?
32 Episode 32 Serupa Tapi Tak Sama
33 Episode 33 Jeje dan Keluarga Besarnya
34 Episode 34 Masih Keluarga Jeje
35 Episode 35 Jeje dan Arini
36 Episode 36 Kemarahan Dion
37 Episode 37 Lari Jeje Lari!
38 Episode 38 Jeje dan Adel?
39 Episode 39 Lanjutan
40 Episode 40 Kebenaran Dari Jeje
41 Episode 41 Jeje Dan Lima Mayat
42 Episode 42 Aurell
43 Episode 43 Aurell part 2
44 Episode 44 Perasaan Hancur
45 Episode 45 Rencana Licik Anita
46 Episode 46 Berita di Media Sosial
47 Episode 47 Kepergian Jeje
48 Episode 48 Flashback Terakhir
49 Episode 49 Pencarian Jeje
50 Episode 50 Berangkat Menemui Jeje
51 Episode 51 Jeje Pulang?
52 Episode 52 Terungkap!
53 Episode 53 Bully
54 Episode 54 Kehidupan Kuliah
55 Episode 55 Bye Jakarta, Welcome Surabaya
56 Episode 56 Gaya Hidup Jeje
57 Episode 57 Ngemall
58 Episode 58 Mencari Pekerjaan
59 Novel Baru!
60 Episode 59 Waiters Cantik
61 Episode 60 Waiters Cantik part 2
Episodes

Updated 61 Episodes

1
Episode 1 Prolog
2
Episode 2 Neng Adel
3
Episode 3 Teman Baru
4
Episode 4 Model Iklan
5
Episode 5 Jangan Berbohong
6
Episode 6 Panti Asuhan Mentari
7
Episode 7 Siapa Sangka?
8
Episode 8 Hotel Z
9
Episode 9 Permintaan Customer Galau
10
Episode 10 Kencan Dengan Customer?
11
Episode 11 Ulang Tahun Jeje
12
Episode 12 Ulang Tahun Jeje part 2
13
Episode 13 Seorang Ibu
14
Episode 14 Hubungan Toxic
15
Episode 15 Festival Malam
16
Episode 16 Momen Itu
17
Episode 17 Antagonis Jeje
18
Episode 18 Sehari Menjadi Bos
19
Episode 19 Salah Paham
20
Episode 20 Bayangan Masa Lalu
21
Episode 21 Akun Suspen
22
Episode 22 Hana
23
Episode 23 Sebuah Fakta
24
Episode 24 Kediaman Mas Reno
25
Episode 25 Kebenaran Terungkap
26
Episode 26 Bertemu Hana Kembali
27
Episode 27 Perpisahan
28
Episode 28 Keluarga Baru Hana
29
Episode 29 Shopping
30
Episode 30 Keluarga Arini
31
Episode 31 Buronan Polisi?
32
Episode 32 Serupa Tapi Tak Sama
33
Episode 33 Jeje dan Keluarga Besarnya
34
Episode 34 Masih Keluarga Jeje
35
Episode 35 Jeje dan Arini
36
Episode 36 Kemarahan Dion
37
Episode 37 Lari Jeje Lari!
38
Episode 38 Jeje dan Adel?
39
Episode 39 Lanjutan
40
Episode 40 Kebenaran Dari Jeje
41
Episode 41 Jeje Dan Lima Mayat
42
Episode 42 Aurell
43
Episode 43 Aurell part 2
44
Episode 44 Perasaan Hancur
45
Episode 45 Rencana Licik Anita
46
Episode 46 Berita di Media Sosial
47
Episode 47 Kepergian Jeje
48
Episode 48 Flashback Terakhir
49
Episode 49 Pencarian Jeje
50
Episode 50 Berangkat Menemui Jeje
51
Episode 51 Jeje Pulang?
52
Episode 52 Terungkap!
53
Episode 53 Bully
54
Episode 54 Kehidupan Kuliah
55
Episode 55 Bye Jakarta, Welcome Surabaya
56
Episode 56 Gaya Hidup Jeje
57
Episode 57 Ngemall
58
Episode 58 Mencari Pekerjaan
59
Novel Baru!
60
Episode 59 Waiters Cantik
61
Episode 60 Waiters Cantik part 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!