Faradox

Faradox

pertemuan yang akan mengubah takdir.

Prolog.

Di sebuah alam semesta, terlihat sebuah kapal yang cukup besar sedang berlayar, kapal tersebut menuju ke sebuah dunia yang memiliki warna hijau terang.

Kapal tersebut masuk ke sana dan ternyata sudah malam hari. Sebuah signal berwarna merah yang ber kelap-kelip terlihat, memanggil kapal tersebut untuk datang.

Kapal itu mendarat di tempat signal tersebut berada, dari dalam kapal tersebut, keluar seorang dengan jubah hitam dengan aura yang menyeramkan.

Beberapa prajurit mendekati orang dengan jubah hitam tersebut, salah satu dari mereka bertanya dengan ragu-ragu.

"A-apa anda orang yang kamu tunggu?"

"Itu tergantung,"

Dia mengeluarkan tanduk berwarna biru cerah, tanduk itu terlihat seperti kristal biru cerah.

"Jika kalian adalah orang-orang yang memesan benda ini, maka aku adalah orang yang kalian tunggu."

Para prajurit itu terlihat kagum dan senang melihat bedanya tersebut.

"Jadi ini, tanduk Raja."

"Benar-benar indah."

"Dengan ini, apa kita benar-benar bisa menjadi tidak terkalahkan?"

"Itu tergantung kalian semua, jika kalian bisa menguasainya maka kalian akan menjadi tidak terkalahkan."

Orang berjubah hitam tersebut masuk kembali ke dalam kapalnya, kapal itu mulai berlayar, keluar dari dunia itu perlahan-lahan.

Sementara prajurit-prajurit itu terlihat sangat senang.

"Dengan ini, kita benar-benar tidak terkalahkan!"

Mereka semua mulai tertawa dengan penuh percaya diri.

___

Di alam semesta yang sangat luas, terlihat sebuah kapal kecil mendekat ke sebuah dunia, itu adalah dunia yang sama dengan dunia yang sebelumnya di datangi oleh kapal yang sebelumnya.

Pengemudi kapal itu adalah seorang anak laki-laki, dengan rambut dan mata berwarna biru kristal, dengan sweater biru dan jubah berwarna biru dengan garis hitam di tepiannya, serta bros bintang jatuh di dada kanannya.

"Lama tidak bertemu, Dunia Angin Iginas!"

Dia mempercepat kecepatan kapal tersebut, kapal itu masuk ke dalam Dunia Iginas dan menuju ke sebuah Kerajaan, dengan sebuah pohon besar setinggi 700 meter, yang terletak tepat di belakang kerajaan itu.

Dia mendarat tepat di pelabuhan Kerajaan tersebut, begitu dia keluar dari kapalnya, angin keras dan menyegarkan langsung menghantam nya.

Dia tersenyum dan terlihat senang, merasakan angin yang menghantam tubuhnya.

"Seperti biasa, angin di dunia ini adalah yang terbaik."

Dia masuk ke Kerajaan itu, yaitu Kerajaan Igas.

Anak laki-laki itu berjalan sambil melihat-lihat sekelilingnya, menikmati pemandangan yang damai dan ceria di dalam Kerajaan.

Hingga akhirnya dia tiba di depan gerbang istana, para penjaga langsung menghentikannya begitu dia mendekat.

"Berhenti di sana! Orang luar tidak boleh sembarangan masuk ke dalam istana!"

"Tenang saja, aku bukanlah orang asing."

Dia mengeluarkan kertas undangan dengan lambang keluarga istana Igas, hal itu membuat para penjaga terkejut dan segera memperbolehkannya untuk lewat.

Dia masuk ke dalam istana dan segera menuju ke koridor, melawati lorong yang sangat panjang dan akhirnya sampai di sana, dia sangat terkejut karena melihat banyak bangsawan yang sudah ada di sana dan beberapa meja yang di penuhi dengan makanan dan minuman.

"Apa lagi ada pesta atau apa disini?" gumamnya.

Pandangannya segera tertuju ke makanan enak yang ada di atas meja, dia langsung mendatangi meja itu.

"Wooo!!! Ada makanan yang benar-benar enak, kalau begitu tanpa ragu akan ku makan!"

Dia segera mengambil makanan dengan rakus, lalu mulai makan tanpa peduli tata krama. Perhatian para bangsawan langsung tertuju kepadanya, tatapan yang merendahkan dan kebencian, di susul dengan bisikan-bisikan tidak enak, tetapi dia tidak mempedulikan nya.

"Semuanya, maaf membuat kalian menunggu lama."

Suara itu menarik perhatian semua yang ada di ruangan itu, dari anak tangga terlihat sang Raja Kerajaan ini Kalis Ignas Alka. Bersama dengan istrinya dan putra nya.

"Aku mengucapkan terima kasih pada kalian, karena telah menghadiri pesta ulang tahun putra ku, Nilin Ignas Alka, yang ke 5 tahun."

Semua bangsawan segera tersenyum dan memberikan tepuk tangan yang meriah, tetapi laki-laki berambut biru tadi masih lanjut makan tanpa menyadari bahwa Raja telah datang.

Tetapi perhatiannya di ambil oleh tepuk tangan para bangsawan, dia segera melihat ke arah tangga dan menyadari bahwa Raja telah datang.

Raja turun bersama dengan istri dan putra nya, para bangsawan segera menghampiri mereka dan memberikan selamat pada putra Raja, Nilin.

Laki-laki itu mendekati Raja Kalis, kemudian menepuk pundaknya dengan senyuman lebar, seolah sedang menyapa seorang teman.

"Yo Kalis! Lama tidak bertemu!"

Kalis bersama dengan para bangsawan sangat terkejut, mereka menatap laki-laki itu dengan tatapan tajam dan penuh kemarahan, karena dia telah tidak sopan pada Raja. Sementara Kalis tersenyum hangat dan membalas sapaannya.

"Sudah 3 tahun ya, Airi."

Semua bangsawan terkejut saat Raja menyapanya dengan ramah. Anak kalian, Nilin langsung berlari ke Airi dengan bersemangat sambil berteriak.

"Kakak!! Aku sangat senang kakak datang ke ulang tahun ku."

Airi segera jongkok sambil tersenyum.

"Nilin!!"

Nilin memeluknya dan Airi membalas pelukan itu.

"Kau sudah sangat besar ya. Selamat ulang tahun, dan maaf ya kakak tidak membawakan hadiah apapun, kakak tidak tahu kalau hari ini adalah hari ulang tahun mu."

Nilin menggelengkan kepalanya dan berkata.

"Tidak apa-apa, kakak datang saja aku sudah sangat senang!"

Mereka berdua saling melepaskan pelukan mereka, Airi segera kembali berdiri.

Kalis kembali berbicara dengan Airi.

"Airi, setelahnya ada yang ingin aku bicarakan dengan mu, tidak masalah?"

"Tentu saja!"

Pesta pun kembali di lanjutkan, dengan para bangsawan yang masih terlihat kesal dengan Airi, tapi mereka memendam nya karena tidak mau Raja Kalis marah.

Sorenya.

Pesta pun selesai dan para bangsawan segera pulang ke rumah mereka masing-masing.

Airi berjalan bersama dengan Kalis, mereka menuju ke tempat pelatih para kesatria.

"Kalis, apa yang kau ingin tunjukkan pada ku?"

Kalis tersenyum tipis.

"Seperti yang di harapkan, kau memang cepat tanggap."

Mereka sampai di tempat pelatih kesatria, disana terlihat beberapa kesatria yang sedang mengepung seorang laki-laki.

Dia memiliki rambut hijau zamrud, dengan jaket lengan pendek putih dengan gradasi hitam di pundak dan kerah, kaus hijau tua polos, kalung, dan sarung tangan karet berwarna hitam.

"Namanya adalah Itsuka Nagasaki, kami menemukannya hampir di makan oleh seekor Wyvern, dia tidak mengingat apapun selain namanya." jelas Kalis.

Airi tersenyum.

"Jadi begitu, tidak salah lagi ini adalah kelahiran Rune."

Kalis terkejut sekaligus bingung.

"Apa maksudnya itu?"

"Seperti yang kau tau, Rune adalah konsep eksistensi yang ada di segalanya bahkan benda mati dan tanaman. Kelahiran Rune adalah sesuatu yang terjadi ketika setengah Rune dari ayah dan ibunya terbagi dan menyatu, menciptakan sebuah eksistensi yang baru."

Perhatian mereka kembali ke tempat pelatih, para kesatria mulai menyerang Itsuka secara bersamaan, Itsuka memanipulasi angin untuk membuat serangan mereka berbelok agar tidak mengenainya.

Para kesatria terus menyerang tetapi tidak ada yang bisa, Itsuka kemudian mengayunkan tangan kanannya dengan kuat, menciptakan angin topan yang langsung melempar semuanya kesatria itu ke luar arena.

Airi dan Kalis terkesan dengan kekuatan Itsuka.

"Aku sudah melihatnya berkali-kali, tapi tetap saja sangat hebat."

Airi tersenyum dengan lebar.

"Rasanya aku ingin mencoba melawannya sekali."

"Hentikan, Itsuka bisa saja mati." balas Kalis.

Airi tertawa keras dan membalas perkataan Kalis.

"Hahahaha..... Manusia tidak akan mati semudah itu,"

"(Mau manusia atau tidak, kalau lawannya monster seperti mu maka mereka akan tetap mati!)" kata Kalis dalam hati.

Hari menjelang siang.

Itsuka terlihat sedang tidur di bawah pohon yang ada 700 meter yang ada di belakang istana, dia mendengar suara langkah kaki mendekat dan mengintip sedikit.

Langkah kaki itu berasal dari Airi yang berjalan mendekatinya.

"Yo! Apa tidak masalah seorang kesatria bersantai di tempat seperti ini?"

"Aku bukan kesatria, hanya seorang tamu saja." Balas Itsuka dengan biasa saja, tidak peduli terhadap Airi.

"Hmm... Jadi begitu,"

Airi mendekati Itsuka dan berbaring di sebelahnya.

"Angin di dunia ini benar-benar menyegarkan, rasanya nyaman dan tenang." Katanya sambil tersenyum lembut.

Itsuka tidak menanggapinya dan kembali memejamkan matanya.

"Ngomong-ngomong aku melihat pertarungan mu tadi, kau bisa mengalahkan mereka dengan sangat mudah, kau ternyata sangat kuat." Kata Airi.

"Bukan aku yang kuat, tapi mereka saja yang terlalu lemah." Balas Itsuka.

Setelah percakapan singkat itu, mereka berdua tertidur di bawah pohon itu. Waktu berlalu dengan tenang, hingga sore hari tiba. Bau asap yang menyengat membangunkan mereka.

"Apa itu?" Itsuka bergumam dengan terkejut.

Airi segera bangkit dan melihat asap tebal yang menjulang dari arah kastil. "Istananya terbakar?"

Itsuka terkejut dengan perkataan Airi, tanpa membuang waktu lagi, mereka berlari menuju istana.

Sesampainya di sana, setengah bangunan sudah hancur, api berkobar hebat di mana-mana. Mereka menghampiri seorang prajurit yang terbaring lemah di tanah, dan bertanya kepada penjaga itu.

"Oi, apa yang terjadi di sini?" Tanya Airi.

"Ka-kami diserang oleh para pemberontak. Mereka sedang menuju ruang tahta!" jawab prajurit itu sambil menahan rasa sakit.

Mereka segera menuju ke dalam istana, tetapi langkah mereka terhenti di depan pintu karena kobaran api yang sangat besar.

"Apinya terlalu besar," gumam Itsuka.

Airi mengangkat tangannya dan menggunakan sihir air untuk membentuk sebuah terowongan air besar yang menembus api, menciptakan jalan aman menuju ruang tahta.

"Ayo cepat! Kita ke ruang tahta!"

Airi berlari dan di susul oleh Itsuka, melalui terowongan itu dan masuk ke dalam istana, mereka akhirnya tiba di ruang tahta dan melihat Raja Kalis sedang bertarung dengan pemberontak yang berjubah merah.

"KALIS! Kalian tidak apa-apa?" teriak Airi.

Raja Kalis menoleh ke arah Airi. "Airi, kami tidak apa-apa!" Jawabnya sambil terus bertarung.

Dan putranya, Nilin, memanggil dengan nada cemas juga ketakutan di pelukan ibunya. "Kakak!"

"Airi, cepat bawa Nilin dari sini!" perintah Kalis. "Tempat ini terlalu berbahaya!"

"Apa yang akan kau lakukan?" tanya Airi khawatir.

Namun, sebelum Kalis sempat menjawab, kastil berguncang hebat. Atap hancur, dan di atas mereka muncul seekor naga hitam besar yang menghancurkan sisa-sisa bangunan kastil. Pemberontak tertawa keras dengan penuh percaya diri.

"Mereka bahkan membawa naga," gumam Itsuka tak percaya.

"Sayang sekali, Raja," salah satu pemberontak berbicara dengan nada mengejek, "ini adalah akhir dari kekuasaanmu. Tahta ini akan menjadi milik kami."

Namun tiba-tiba, sebuah angin berbentuk bor meluncur dari kejauhan, menghantam naga hitam dan mendorongnya keluar dari istana. Para pemberontak terkejut.

"Naganya biar aku yang urus," kata Itsuka yang baru datang dan di susul oleh Airi dari belakang, "kau selamatkan Raja Kalis bersama istri dan anaknya!"

Itsuka langsung melompat keluar istana.

Para pemberontak kembali tertawa dengan percaya diri. "Hahahaha.... Kau bodoh! Naga yang kami punya bukan hanya satu!!"

Dalam sekejap, tiga ekor naga lagi muncul dari balik awan, mendekati kastil, membuat semuanya terkejut.

"Sekarang bagaimana, Raja Kalis? Serahkan tahtamu, dan kami akan mengampuni nyawa semua orang di sini," kata pemimpin pemberontak dengan nada dan senyuman licik.

Raja Kalis, terlihat putus asa, dia langsung memandangi putra dan istrinya dengan tatapan yang khawatir.

Airi langsung berteriak, memanggil Raja Kalis. "KALIS!!"

Tatapan Kalis berpindah kepada Airi, yang tersenyum lebar dengan dan tidak takut. Melihat senyuman itu, keberanian Kalis kembali.

"AIRI! Ku serahkan naga-naga itu padamu," teriak Kalis dengan penuh tekad.

"O.K," balas Airi dengan bersemangat.

Para pemberontak terkejut lalu tertawa.

"Kau sendirian bisa apa?" Tanya pemimpin pemberontak dengan nada yang merendahkan.

Airi melompat ke arah naga-naga itu tanpa keraguan sedikit pun. Dengan satu pukulan kuat, salah satu naga terlempar keras ke tanah.

Dua naga lainnya langsung menyiapkan semburan bola api, namun Airi memukul mulut mereka sebelum sempat melepaskan serangan, menyebabkan bola api meledak di dalam tubuh mereka sendiri, dia terjatuh ke tanah dan tidak bergerak.

"" teriak Airi

Airi menciptakan tombak kristal biru besar yang melesat cepat dan menembus dada kedua naga tersebut. Hal itu membuat semua orang sangat terkejut.

Sementara itu, Itsuka muncul dari jendela kastil, menandakan bahwa dia telah mengalahkan naga hitam sebelumnya.

Para pemberontak terkejut melihat mereka berdua telah mengalahkan naga hitam mereka, mereka mulai ketakutan.

"Mustahil!"

"Mereka bisa membunuh naga hitam? Bahkan satu kerajaan pun kesulitan untuk mengalahkan satu naga hitam!"

Kalis mengarahkan bilah pedangnya ke leher pemimpin pemberontak. "Sekarang, jawab pertanyaanku. Dari mana kalian mendapatkan naga hitam itu?"

Namun, pemimpin pemberontak hanya tersenyum tipis. "Aku belum selesai. !!"

Lingkaran sihir muncul di bawah kaki mereka. Dari lingkaran itu, muncul Ice Dragon yang sangat besar, naga biru muda dengan es yang menutupi tubuhnya, dan sayap yang terbuat dari es.

Keberadaannya langsung membuat udara menjadi dingin dan membuat seluruh istana membeku. Angin berhenti berhembus dan berubah menjadi es, bahkan setengah kerajaan berubah menjadi padang es.

Itsukia, Kalis dan keluarganya, sangat terkejut melihat Ice Dragon muncul.

Para pemberontak kembali tersenyum dengan penuh percaya diri.

"Ini adalah akhir kalian," kata pemimpin pemberontak dengan tawa keras.

"Kau yang berambut biru, pergilah bersama Raja Kalis dan keluarga nya. Aku akan menghadapi naga ini," kata Itsuka dengan tatapan yang serius, meskipun dia tidak yakin bisa menang atau tidak.

Airi tersenyum bersemangat dan berjalan mendekati Itsuka. "Harusnya itu perkataan ku, kau pergi bawa Kalis dan keluarganya menjauh dari sini, akan ku hancurkan naga itu hingga berkeping-keping!"

Itsuka terkejut. "Kau benar-benar ingin melawan Ice Dragon sendirian? Apa kau sudah gila?" tanya Itsuka

Senyuman Airi semakin lebar. "Setidaknya aku jauh lebih kuat daripada dirimu, kau hanya akan mati sia-sia."

Itsuka terdiam beberapa saat, dia merasa kesal dengan perkataan Airi yang terdengar meremehkannya.

Saat dia akan membalas, Raja Kalis menghentikannya dengan menepuk pundaknya, Itsuka berbalik.

"Tenang saja, aku mengenal Airi. Jika dia bilang akan melakukannya, maka dia akan melakukanya." kata Raja Kalis.

Itsuka menatap Airi sejenak, lalu akhirnya mulai berlari, membawa Raja Kalis bersama keluarga nya menjauh dari situ.

"Dasar bodoh! Kau pikir bisa melawan Ice Dragon sendirian? Kau hanya akan mati sia-sia!" Ejek pemimpin pemberontak.

"Apa kalian pikir, kadal beku itu bisa mengalahkan ku?" Balas Airi.

Ice Dragon itu kemudian mengeluarkan aura esnya. Para pemberontak sangat percaya diri akan menang.

Ice Dragon menciptakan jutaan tombak es kecil lalu menyerang Airi, tombak itu melesat dengan kecepatan suara, tetapi tombak itu lenyap sebelum mengenai tubuh Airi.

Ice Dragon dan para pemberontak sangat terkejut.

"Ada apa kadal beku? Apa itu tadi serangan terbaik mu?" Ejek Airi.

Ice Dragon marah dan menciptakan penjara es yang langsung membekukan tubuh Airi, tetapi penjara es itu lenyap begitu saja, membuat Ice Dragon kembali terkejut.

Airi kemudian menyelimuti tubuhnya dengan partikel biru cerah. "" bisiknya dengan lembut.

Dia mulai melangkah maju, langkah pertama Airi menghancurkan semua es di daratan, dan langkah kedua Airi menghancurkan semua es yang membekukan angin, lalu langkah ke tiga Airi menghancurkan aura es milik Ice Dragon itu.

Ice Dragon sekali lagi sangat terkejut. Airi dengan cepat terbang dan memukul naga itu hingga pingsan.

Para pemberontak itu sangat terkejut dan ketakutan begitu melihat Ice Dragon mereka dapat di kalahkan dengan mudah.

"Ba-bagaimana mungkin seorang manusia biasa mengalahkan Ice Dragon yang bahkan bisa menghancurkan satu dunia?" tanya pemimpin pemberontak dengan gemetar.

"Ice Dragon hanya bisa menghancurkan dunia yang berada di universe ocean, bagi ku dia tetaplah makhluk lemah." jawab Airi sambil tersenyum.

"Apa kau bilang? Universe Ocean. Jangan-jangan kau ini!" kata pemimpin pemberontak itu dengan gemetar.

Mendengar perkataan itu Airi hanya membalasnya dengan senyuman licik. "Jadi bagaimana? Ingin menggunakan kekerasan atau menyerah secara baik?"

Para pemberontak berlutut tak berdaya dan Airi mengikat mereka, beberapa saat kemudian, Airi membawa semua pemberontak itu keluar dari istana.

Raja Kalis dan yang lain langsung merasa senang begitu melihat Airi keluar dari istana sambil membawa pemberontak yang sudah dia ikat.

"Airi!!" Teriak Raja Kalis.

"Kakak!!" Teriak Nilin sambil berlari dan melompat ke arah Airi, kemudian memeluknya.

Airi kemudian mengelus kepala Nilin "Kalis, Nilin" balas Airi.

"Kakak, hiks... Aku sangat takut..." Nilin menangis dan gemetar sambil memeluk Airi.

"Sudah tidak papa, aku sudah sudah mengurus naganya, jadi jangan menangis lagi" kata Airi sambil melihat ke arah Nilin.

"(Hebat! Kekuatan yang bahkan bisa membuat naga es tidak berdaya)" pikir Itsuka dengan penuh takjub

Airi menatap Raja Kalis dengan tatapan serius. "Kalis, aku punya perasaan buruk mungkin besok aku akan pergi dari dunia ini, aku ingin menyelidiki sesuatu"

"Kakak mau pergi?" tanya Nilin dengan raut wajah sedih.

"Tidak apa-apa Nilin aku pasti akan kembali lagi." Kata Airi sambil tersenyum lembut.

"Janji yah!" Kata Nilin

"Ya, aku janji," balas Airi.

Itsuka tiba-tiba berteriak dan bertanya kepada Airi. "Kalo begitu, apa boleh aku juga ikut denganmu?" tanya Itsuka

Semuanya terkejut dan melihat ke arah Itsuka.

"Aku tau aku akan menjadi beban nantinya, tapi aku ingin bertambah kuat, dan juga aku ingin mencari kedua orang tua ku di world ocean ini, karna itu kumohon izin kan aku untuk ikut denganmu!" Kata Itsuka sambil menundukkan kepala, memohon pada Airi.

Airi mendekati Itsuka sambil tersenyum. "Baiklah kalo begitu, kebetulan aku juga sedang mencari teman, kalo aku sendiri aku pasti akan kesulitan, Namaku Airi Tristalia, mulai sekarang mohon bantuannya Itsuka!"

Itsuka merasa sangat senang dan tersenyum lebar. "Terima kasih banyak, mohon bantuannya mulai sekarang"

Dan perjalanan dari Airi dan Itsuka baru dimulai, dari sini Airi akan bertemu dengan banyak teman-temannya baru dan akan membantunya mewujudkan akan impiannya.

Episodes
1 pertemuan yang akan mengubah takdir.
2 kesatria petir ungu
3 perempuan api dan rekan baru
4 dunia teknologi jishu
5 penyerangan dewa
6 perubahan vs penciptaan.
7 api dan angin.
8 penembak jitu
9 berlayar kembali.
10 universe lain
11 itsuka dan vilsarah vs titania
12 pelatihan engine dan tia
13 blade vs genryu
14 petualangan baru
15 misteri jubah hitam
16 potensi api dan angin
17 ancaman mulai datang
18 naga penjaga
19 multiverse
20 masalah datang
21 arc 2. permulaan baru
22 mimpi buruk airi
23 pemberontakan part 1
24 pemberontakan part 2
25 pemberontakan part 3
26 pemberontakan part 4
27 pemberontakan part akhir
28 dibalik kekosongan
29 kebenaran airi
30 kapal dimensi
31 petualangan para pemberontak
32 kembalinya para ancaman
33 faradox vs phantom part 1
34 faradox vs phantom part akhir
35 pengumuman
36 cinta dan kekuatan
37 energi rune
38 pelatihan
39 yang telah musnah
40 pertempuran kedua
41 green king
42 arc 3. Tiga kekuatan besar
43 ibu dan anak
44 kemunculan sang penjaga pertama
45 dimensi infinite
46 kembalinya sang penjaga pertama
47 perasaan yang terpendam
48 penyerangan yang tidak terduga
49 kebangkitan itsuka dan blade
50 bangkitnya kehancuran vilsarah
51 dendam engine dan janji Tia part 1
52 dendam engine dan janji Tia part 2
53 dendam engine dan janji tia part 3
54 Di mulainya legenda
55 keputusan airi
56 adik dan kakak
57 rahasia semesta
58 pernyataan cinta
59 terlepasnya segel para ancaman
60 Spesial episode, Gira dan Rika part 1
61 Spesial episode, Gira dan Rika part 2
62 Spesial episode, Gira dan Rika part 3
63 Spesial episode, Gira dan Rika part 4
64 Spesial episode, Gira dan Rika part 5.
65 Spesial episode, Gira dan Rika part akhir.
Episodes

Updated 65 Episodes

1
pertemuan yang akan mengubah takdir.
2
kesatria petir ungu
3
perempuan api dan rekan baru
4
dunia teknologi jishu
5
penyerangan dewa
6
perubahan vs penciptaan.
7
api dan angin.
8
penembak jitu
9
berlayar kembali.
10
universe lain
11
itsuka dan vilsarah vs titania
12
pelatihan engine dan tia
13
blade vs genryu
14
petualangan baru
15
misteri jubah hitam
16
potensi api dan angin
17
ancaman mulai datang
18
naga penjaga
19
multiverse
20
masalah datang
21
arc 2. permulaan baru
22
mimpi buruk airi
23
pemberontakan part 1
24
pemberontakan part 2
25
pemberontakan part 3
26
pemberontakan part 4
27
pemberontakan part akhir
28
dibalik kekosongan
29
kebenaran airi
30
kapal dimensi
31
petualangan para pemberontak
32
kembalinya para ancaman
33
faradox vs phantom part 1
34
faradox vs phantom part akhir
35
pengumuman
36
cinta dan kekuatan
37
energi rune
38
pelatihan
39
yang telah musnah
40
pertempuran kedua
41
green king
42
arc 3. Tiga kekuatan besar
43
ibu dan anak
44
kemunculan sang penjaga pertama
45
dimensi infinite
46
kembalinya sang penjaga pertama
47
perasaan yang terpendam
48
penyerangan yang tidak terduga
49
kebangkitan itsuka dan blade
50
bangkitnya kehancuran vilsarah
51
dendam engine dan janji Tia part 1
52
dendam engine dan janji Tia part 2
53
dendam engine dan janji tia part 3
54
Di mulainya legenda
55
keputusan airi
56
adik dan kakak
57
rahasia semesta
58
pernyataan cinta
59
terlepasnya segel para ancaman
60
Spesial episode, Gira dan Rika part 1
61
Spesial episode, Gira dan Rika part 2
62
Spesial episode, Gira dan Rika part 3
63
Spesial episode, Gira dan Rika part 4
64
Spesial episode, Gira dan Rika part 5.
65
Spesial episode, Gira dan Rika part akhir.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!