ELDORIA 11

Elara dan Perdana Menteri Kael berdiri di tepi hutan terlarang yang telah lama dilarang bagi siapa pun untuk memasukinya. Pepohonan yang dulunya hijau dan subur, kini layu dan terlilit oleh liana beracun. Suasana hutan terasa gelap dan mencekam.

"Saya tak pernah membayangkan bahwa hutan ini bisa menjadi begini," ujar Elara dengan nada prihatin.

Kael mengangguk setuju.Mereka melangkah lebih dalam ke dalam hutan terlarang. Langkah mereka tertahan oleh ranting-ranting pohon yang tumbuh tak terkendali dan berakar di tanah yang hancur. Suasana hutan begitu mencekam, dan angin malam yang bertiup terasa dingin seolah-olah membawa cerita-cerita horor.

Tak lama setelah memasuki hutan, mereka mendengar suara gemetar yang menyedihkan. Elara dan Kael berjalan mendekati suara tersebut dan menemukan pemandangan yang membuat mereka terkejut. Terbaring di tanah yang penuh lumut dan luka-luka parah, mereka menemukan makhluk-makhluk magis yang seperti peri, elf, naga dan berbagai makhluk ajaib lainnya.

Kael  berbisik, "Elara, mereka butuh pertolongan segera. Kita harus menggunakan kekuatan kita untuk menyembuhkan mereka."

Elara mengangguk setuju, dan mereka berdua segera berjongkok di samping makhluk-makhluk yang terluka. Elara memusatkan energi magisnya pada tangan, dan cahaya berkilauan muncul dari ujung jari-jarinya. Dia mulai menyentuh luka-luka mereka, merasakan rasa sakit dan ketakutan yang ada dalam setiap makhluk yang terluka.

Salah satu peri dengan sayap yang robek dan luka bakar di tubuhnya menoleh kepada Elara. "Terima kasih, Elara. Kami sudah kehilangan harapan sebelum kalian datang."

Kael juga berusaha dengan keras, menggunakan ilmu sihirnya untuk mengobati luka-luka yang lebih serius. "Kami akan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan kalian semua"

Setelah mereka berhasil menyembuhkan sebagian  besar makhluk magis yang terluka,Kael berkata, "Kita harus kembali ke istana dan mempersiapkan diri dengan baik"

Elara mengangguk setuju.Elara menutup matanya dan membaca sesuatu,membuat semua makhluk magis yang menjaga hutan terlarang menghilang."Mereka telah aku pindahkan ke Gunug Salju."

Elara dan Kael bersiap untuk meninggalkan hutan terlarang.

***

Drako berdiri di tengah perkemahan sementara yang mereka bangun di tepi hutan yang menyelimuti Labirin Bayangan. Cahaya remang-remang dari api unggun yang gemerlap memantulkan bayangan pada wajah-wajahnya yang letih. Setelah perjalanan panjang yang memakan waktu berminggu-minggu, energi mereka mulai merosot, dan mereka semua tahu bahwa mereka harus membuat keputusan besar. Drako menatap teman-temannya yang telah menjadi sahabat dan rekan petualangnya.

"Dengar?!," kata Drako, suaranya yang dalam mencerminkan kebijaksanaan dan pengalaman yang dimilikinya. "Kita semua tahu betapa pentingnya misi ini. Menemukan Artefak Cahaya Kehidupan adalah kunci untuk menyelamatkan kerajaan kita dari kegelapan yang terus berkembang di Labirin Bayangan ini. Namun, kita harus realistis. Kekuatan fisik kita mulai menipis, dan perjalanan kita belum selesai."

Duduk di sekitar api unggun, para pahlawan mengangguk setuju. Mereka juga merasakan kelelahan yang sama dan menyadari bahwa mereka tidak dapat terus bergerak tanpa istirahat.

"Oleh karena itu," lanjut Drako, "saya mengusulkan agar kita beristirahat terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan menuju Labirin Bayangan. Dengan beristirahat, kita bisa mengisi ulang tenaga fisik dan mental kita. Dan untuk memastikan kita tetap aman, kita akan membagi tugas."

"Bagaimana dengan mencari kayu bakar?" tanya Dharon.

Drako mengangguk. "Benar, Dharon, kamu akan mencari kayu bakar. Kita perlu api unggun yang besar untuk menjaga kita tetap hangat dan terang di malam hari."

Mendengar tugasnya, Dharon tersenyum dan berdiri. "Tidak masalah, Drako. Aku akan segera pergi."

Drako kemudian melanjutkan, "Sementara itu, Lyra dan Elysia, kalian akan mempersiapkan bahan-bahan makanan. Kita tidak bisa melanjutkan perjalanan dengan perut kosong. Pastikan kalian mengumpulkan apa pun yang bisa dimakan di sekitar sini dan memasaknya dengan hati-hati."

Lyra dan Elysia mengangguk setuju dan mulai mengatur perlengkapan masak mereka.

"Aku dan Arin yang akan berjaga malam ini," tambah Drako. "Kita tidak tahu apa yang mungkin mengintai kita selama malam hari. Aku akan memastikan kita aman."

Para pahlawan merasa lega mendengar rencana ini. Mereka tahu bahwa Drako selalu melindungi mereka dengan penuh dedikasi.

Setelah tugas-tugas dibagikan, mereka mulai bekerja dengan tekun. Dharon memasuki hutan untuk mencari kayu bakar, Lyra dan Elysia mengatur peralatan masak mereka, Drako dan Arin menjaga api unggun yang terus memancarkan cahaya hangat di malam yang gelap.

Beberapa jam berlalu, dan mereka semua berkumpul kembali di sekitar api unggun. Dharon membawa tumpukan kayu bakar yang cukup untuk menjaga api menyala sepanjang malam. Lyra dan Elysia mempersiapkan makanan yang terasa harum dan menggugah selera. Mereka duduk bersama di sekitar api, menikmati makanan mereka sambil bercerita tentang petualangan mereka selama perjalanan ini.

Drako melihat teman-temannya dengan penuh rasa syukur. Meskipun mereka telah melewati banyak cobaan dan kesulitan, mereka tetap bersama sebagai tim yang solid dan tak terpisahkan.

Ketika malam tiba, mereka tidur dengan nyenyak di tenda-tenda yang mereka dirikan. Drako berjaga dan menyuruh Arin untuk beristirahat juga.Awalnya Arin menolak,namun Drako terus memaksa hingga Arin terpaksa masuk kedalam tenda.

Sebenarnya Drako juga sangat lelah,tetapi dia juga merasa lega bahwa teman-temannya telah mendapatkan istirahat yang mereka butuhkan.

Keesokan paginya, setelah sarapan yang cepat, mereka bersiap untuk melanjutkan perjalanan mereka ke Labirin Bayangan. Mereka semua merasa lebih segar dan siap untuk menghadapi apa pun yang mungkin menunggu mereka di dalam labirin misterius itu.

Dengan semangat yang baru, mereka melanjutkan perjalanan mereka, yakin bahwa dengan kerja sama tim dan perjuangan bersama, mereka akan berhasil menemukan Artefak Cahaya Kehidupan dan membawa cahaya kembali ke kerajaan mereka yang terancam kegelapan.

Terpopuler

Comments

anggita

anggita

like👍 dan hadiah bunga🌹...

2023-10-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!